Anda di halaman 1dari 13

The 13th University Research Colloqium 2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Aktifitas Ibu Mendampingi Anak TK Belajar Daring


Tarmilia1*, Wahyu Hanan Hapsari2, Sri Lestari3
Magister Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (penulis 1)
Magister Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (penulis 2)
Magister Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (penulis 3)
*Email: tarmiliamemi@gmail.com

Abstrak
Keywords: Perubahan metode pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran
belajar daring; daring di masa pandemi, memaksa orang tua untuk beradaptasi
keterlibatan orang dengan perubahan. Anak yang semula belajar di sekolah, menjadi
tua; keterlibatan lebih banyak belajar di rumah bersama orang tuanya. Situasi ini
guru
menuntut para orang tua untuk lebih banyak terlibat dalam
mendampingi belajar putra-putrinya. Penelitian ini bertujuan
memahami aktifitas ibu mendampingi anak belajar daring.
Penelitian ini merupakan studi kasus deskriptif. Informan penelitian
dua ibu yang memiliki anak TK. Metode pengumpulan data dengan
wawancara dan observasi saat ibu mendampingi anak belajar
daring. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis
deskriptif. Dalam mendampingi belajar, ibu tidak mengawali dan
mengakhiri dengan mengajak anak berdoa, sikap ibu cenderung
mengkritik pekerjaan anak serta mendikte apa yang harus ditulis dan
warna gambar, serta menghapus tulisan anak. Namun ada ibu yang
bersikap membebaskan. Perhatian ibu dalam mendampingi tidak
sepenuhnya terfokus pada aktivitas anak, tetapi sambil melakukan
kegiatan lainnya. Ibu kurang memberi penghargaan atau pujian,
serta tergesa-gesa karena harus melanjutkan pekerjaan. Dalam
mendampingi anak belajar ibu mendapat dukungan berupa motivasi
dari diri sendiri, karakter anak yang penurut, keterlibatan suami dan
keluarga, serta keterlibatan guru. Ada ibu yang dikunjungi guru
namun ada yang tidak.. Ibu menemui hambatan karena keterbatasan
ekonomi yang berakibat pada kurangnya sarana belajar serta waktu
terbatas bahkan ada ibu yang kelelahan karena harus bekerja, ada
ayah yang terlibat dan ada yang kurang terlibat, dan orang tua
kurang berkomunikasi dengan guru. Hal ini menunjukkan belum
terbentuk kemitraan yang baik antara orang tua dan guru. Ayah
diharapkan lebih terlibat dalam pendampingan anak belajar. Kerja
sama antara ibu dan ayah hendaknya ditingkatkan agar anak bisa
belajar dengan lancar dan baik.

1. PENDAHULUAN Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Siswa


belajar di rumah menggunakan perangkat
Guna mencegah penyebaran Virus tersambung internet agar terhubung dengan
Covid-19 pemerintah Indonesia guru.
menggantikan belajar tatap muka di Dengan situasi yang demikian,
sekolah dengan sistem Kegiatan Belajar keterlibatan orang tua pada pendidikan
Mengajar dalam jaringan (daring) atau anak di rumah mutlak dibutuhkan. Orang
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

tua merupakan tempat pendidikan yang ketrampilan pengasuhan dan pendidikan


pertama dan utama dalam membentuk anak [(4)]. Diketahui jika orang tua
karakter, nilai agama dan budi pekerti terlibat aktif pada sekolah, prestasi anak
anak. Manfaat pendampingan belajar ialah lebih baik dari pada jika orang tua pasif
anak bersemangat karena ditemani, [(5)].
fasilitas belajar terpenuhi, orang tua Keterlibatan orang tua ada tingkat
diskusi dan tanya jawab dengan anak, anak tinggi, sedang, dan rendah. Keterlibatan
terbantu mengenali diri sendiri, orang tua orang tua dalam pendidikan anak terjadi di
bisa melihat dan mengembangkan bakat sekolah maupun di rumah. Orang tua yang
serta kemampuan belajar anak dan keterlibatannya rendah maka prestasi
mengenali bakat anak, menciptakan akademis anak rendah [(6)]. Akan tetapi
lingkungan yang kondusif untuk belajar kebanyakan orang tua belum terlibat aktif
[(1)], meningkatkan kelekatan hubungan dan efektif pada pendidikan anak baik di
dengan anak,nya dan orang tua dapat rumah maupun di sekolah [(5)].
melihat langsung perkembangan Salah satu wujud keterlibatan orang tua
kemampuan anaknya dalam belajar [(2)]. ialah mendampingi anak belajar. Orang tua
Keterlibatan orang tua ialah berbagai merespon tugas dari sekolah, membantu
partisipasi orang tua mencakup keyakinan mengerjakan tugas anak, sebagai tempat
pendidikan dan harapan prestasi akademis belajar anak, dan menjelaskan materi
sampai berbagai perilaku yang diterapkan pelajaran. Pendampingan diharapkan dapat
orang tua di rumah dan di sekolah untuk membentuk karakter tanggung jawab anak,
meningkatkan keluaran pendidikan anak. mampu mempraktikkan pelajaran, dan
[(3)]. Keterlibatan orang tua di rumah menghasilkan karya [(7)]. Agar anak bisa
misalnya mengajari dan mengevaluasi belajar dengan baik dan lancar orang tua
pekerjaan rumah anak. Sedangkan berusaha menyusun program belajar di
keterlibatan di sekolah misalnya rumah. Berbagai fasilitas belajar diberikan
mendatangi seminar parenting, mengambil agar anak bisa belajar secara efektif [(8)].
raport, dan mendatangi undangan kegiatan Orang tua menemui beberapa kendala
sekolah. Ibu, ayah, nenek-kakek, dan dalam mendampingi anak belajar daring.
anggota keluarga yang tinggal serumah Kendala tersebut misalnya orang tua
sebaiknya terlibat aktif dalam pendidikan kurang paham materi, orang tua tidak tahu
anak. cara menumbuhkan minat belajar anak,
Agar keterlibatan orang tua bisa kurang waktu untuk mendampingi anak
optimal dalam mendukung anak belajar, karena harus bekerja, tidak sabar, kesulitan
hendaknya terjalin hubungan kemitraan mengoperasikan gawai, dan kendala sinyal
yang baik antara orang tua dan sekolah. internet [(9)].
Kedua pihak berkomunikasi mencari solusi Dari wawancara awal dengan dua ibu,
berbagai kendala pendidikan anak. Orang mereka merasa kesulitan dalam
tua memberi informasi kebutuhan serta mendampingi anak TK belajar di
perkembangan anak di rumah dan guru rumah. Oleh karena itu dilakukan
memberi informasi perkembangan ppenelitian ini yang bertujuan untuk
pendidikan anak di sekolah. Guru mengetahui aktifitas ibu mendampingi
hendaknya mau mendengar, ramah, anak TK belajar daring. Penelitian ini
memberi informasi dengan jelas, dan peka. penting dilakukan untuk memberi
Keterlibatan orang tua pada pendidikan gambaran bagi guru mengenai aktifitas ibu
sangat dibutuhkan karena bisa mendampingi anak belajar daring. Guru
meningkatkan prestasi belajar, perilaku bisa mengetahui apa saja hambatan dan
mulia, kehadiran di sekolah, dan kesehatan dukungan bagi ibu. Dengan mengetahui
mental anak. Bagi guru keterlibatan orang aktifitas, hambatan, dan dukungan bagi ibu
tua bisa meningkatkan kemitraan, moral dalam mendampingi anak belajar daring,
guru, dan iklim sekolah yang baik. Bagi guru bisa menyusun program yang tepat
orang tua bisa menambah pengetahuan dan
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

untuk mengatasi kesulitan orang tua dalam dan Ibu SN di Surakarta, Jawa Tengah.
mendampingi anak belajar daring. Masing-masing memiliki anak TK.
Keluarga ibu MT masuk dalam Program
2. METODE Keluarga Harapan yang menerima bantuan
Penelitian ini merupakan studi kasus uang bulanan dari pemerintah. Suami Ibu
deskriptif. Metode pengumpulan data MT bekerja di pabrik namun gajinya tidak
dengan observasi saat ibu mendampingi pasti diberikan setiap bulan. Untuk
anak belajar daring dan wawancara. Data membantu ekonomi keluarga, Ibu MT
dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. bekerja sebagai buruh menyetrika pakaian,
Teknik tersebut menerapkan langkah buruh mengemas yoghurt, dan menerima
menyiapkan data, koding data, menarik permak jahitan di rumah. Keluarga Ibu
kategori dan tema, menyajikan temuan SN juga berekonomi rendah. Suami Ibu
secara naratif dan visual, SN bertugas menjaga kos ibunya.
menginterpretasikan makna hasil serta Penghasilannya tidak menentu, tergantung
menjelaskannya dengan refleksi personal pemberian ibunya. Ibu SN bekerja
dan literatur, dan memvalidasi temuan mencuci pakaian dan menjaga kos milik
[25].(Creswell, 2012). tetangga.
Ada dua informan dalam penelitian ini
yaitu Ibu MT yang berdomisili di Boyolali Berikut tabel demografi informan:
Jumla
Nama Pendi- Pekerjaan Usia Pendidikan Nama Pekerjaan
Usia h
istri dikan Istri suami suami anak suami
anak
Buruh NY
setrika,
Buruh
permak
pabrik.
MT 42 SMK jahitan, 47 SMA 6
Gaji tidak
buruh
menentu
mengemas
yoghurt
N Menjaga
kos
Laundry
ibunya.
SN 24 SD cuci-setrika 25 SMP 1
Penghasila
pakaian
n tidak
menentu

Dalam mendampingi anak belajar di


rumah orang tua peran sebagai motivator
Peneliti datang tiga kali ke rumah [(8)], pembelajar anak, pemenuh
informan. Kedatangan peneliti untuk kebutuhan anak, pengawasan, dan
observasi dan wawancara tentang aktifitas penyedia fasilitas anak belajar, sumber
ibu mendampingi anak belajar daring. belajar yang beragam dan lingkungan
yang kondusif [(1)]. Pendampingan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN belajar anak terlihat dari cara orang tua
Ada tiga tema yang diperoleh dari membantu kesulitan tugas anak,
analisa data yaitu aktifitas ibu menjelaskan materi yang tidak dimengerti
mendampingi anak belajar, dukungan, dan anak, dan merespon dengan baik semua
hambatan. Keterangan lebih detail pembelajaran daring dari sekolah [(7)].
dijelaskan dalam tiga tema berikut: Ibu MT dan SN memulai,
3.1. Aktifitas Ibu Mendampingi Anak mendampingi kegiatan inti, dan
Belajar mengakhiri belajar anak. Aktifitas ibu ada
yang terlihat kurang memberi kesempatan
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

anak berkreasi, kurang memberi hijau campur oren.” Ibu menunjuk


kesempatan anak untuk mandiri, namun ke gambar “Begini, lho.”
ada yang membebaskan anak berkreasi “Pensilmu hijau mana? Diraut
dan mandiri. Ibu tidak fokus pada anak, dulu.”
tidak memberi penghargaan atau pujian, Beda halnya dengan Ibu SN. Beliau
dan ingin cepat selesai karena harus memberikan kebebasan pada anak untuk
melanjutkan pekerjaan. berpikir, berkreasi sesuai dengan yang ada
Ibu MT dan Ibu SN tidak memulai dalam imajinasinya. Hal tersebut terlihat
dan mengakhiri belajar dengan mengajak pada observasi saat ibu SN mendampingi
anak berdoa. Hal ini perlu diperhatikan Ini belajar.
tentu disayangkan karena salah satu peran Ibu: “Terus nomer 13, coba kamu
orang tua ialah menumbuhkan baca ini bacanya apa?”
pemahaman spiritual pada anak [(7)]. Ibu Ibu: “Iiya, sudah ini digambar bunga,
MT mengawali tanpa doa dan mengakhiri coba sebisamu saja”
belajar dengan meninggalkan anak begitu Ibu: “Ini soal terakhir, nomer 15,
saja. kamu disuruh kasih contoh satu buah-
Telpon masuk. Ibu menjawab. Ibu: “ buahan, terus nanti digambar ditulis
Nak, ibu ditunggu ibu-ibu lain itu buah apa. coba, N mau gambar
kumpulan kelompok pinjaman”. buah apa?”
Belajar berakhir. Ibu SN mau menjelaskan materi
Demikian pula ibu SN, tidak mengawali pelajaran pada anak. Ibu SN baru
dan mengakhiri belajar dengan berdoa. memiliki satu anak sehingga bisa lebih
N membereskan alat tulis dan meja telaten dalam mendampingi anak belajar.
lipatnya. Ibu mengembalikan buku ke Ibu tidak fokus pada anak saat
rak bawah TV. Lalu N dan Ibu keluar mendampingi belajar. Keterbatasan
kamar bergabung dengan yang lain ekonomi menyebabkan orang tua tidak
di teras kamar bisa memberikan ruang belajar khusus.
Dalam mendampingi anak belajar Suasana gaduh mengalihkan perhatian ibu
daring Ibu MT tidak membiarkan anak dan anak. Jumlah anak yang banyak
mengambil keputusan dan berkreasi. Hal mengharuskan ibu membagi perhatiannya
itu tentu disayangkan karena Hal ini [(9,11)]. Beberapa kali Ibu MT melihat
disayangkan karena ada hubungan HP dan menjawab WA.
signifikan antara pendapat ibu dalam NY belajar lagi. Ibu menasihati NY:
menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan “Pusing tidak mainan HP.” Adik J
kreativitas anak dan ada hubungan mengambil obat mau diminum
signifikan antara model pengasuhan orang sendiri, nenek dan ibu teriak
tua terhadap kemampuan imajinasi anak, mencegah adik. NY berhenti
mengenal lingkungan sekitar, serta belajar. Melihat nenek teriak-teriak
kemampuan bereksperimen [(10)]. pada adik. Adik lari-lari. NY
Ibu MT tidak memberi anak melihat adik. Ibu sibuk mengurusi
kesempatan untuk berpendapat dan adik.
memutuskan, tidak memberi waktu anak Ibu: ”Jangan keluar garis”. NY
untuk berpikir, berimajinasi, dan tidak mewarnai. Kucing lari-lari. Adik
mendorong anak untuk bertanya. Anak mengejar kucing. Ibu menjawab
mengerjakan tugas sampai selesai tetapi WA. “Ini diwarnai, semangkanya
gelisah. Hal ini terlihat saat observasi Ibu merah, kulitnya hijau”. Adik lari
MT. membawa mainan ke meja NY. NY
Ibu: “Kok, coklat tua? Ya melihat. Ibu berdiri ke dapur. N
sudah, tidak apa-apa. Pepayanya menulis sendiri.
diwarnai.” Lalu ibu melihat HP. NY Tidak jauh berbeda dengan Ibu SN,
mewarnai. Ibu:”Pelan-pelan saja, meskipun menunggui anak belajar, namun
oren saja, kok hijau, to? Ya sudah perhatian beliau sering teralihkan. Beliau
sesekali menyahuti obrolan suami dan
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

orang-orang yang duduk di teras depan Kata ibu sambil menghapus.


kos. Ini terlihat saat observasi pertama: “Segera, tulis n-a-n-a-s.”
Ibu tetap di samping N namun Sedangkan Ibu SN memberi
berbicara kepada suami dan anak kos kesempatan anak mengerjakan mandiri.
lain yang sedang berbincang di teras Ibu SN berkata, “ini nomer 6
kamar. sampai 10 kamu disuruh lihat
N tetap mengerjakan sisa tugasnya gambarnya di soal, terus nanti di
namun dengan dibimbing ibunya tulis ya itu bentuk apa namanya.
secara penuh. Tidak lagi mandiri Dikerjakan sendiri dulu nanti kalau
seperti awal belajar. Ibu sesekali sudah sampai nomer 10 diperiksa
menyauti obrolan suami dan rekan- Mmamak”. N mengangguk lalu
rekannya di teras kamar. mengerjakan secara mandiri
Ibu tidak nampak memberi Ibu MT dan Ibu SN tidak memiliki
penghargaan atau pujian pada anak. banyak waktu untuk mendampingi anak
Padahal anak membutuhkan penguatan belajar. Ibu harus segera melanjutkan
berupa hadiah, pujian, senyuman, atau bekerja. Akibatnya ibu terkesan ingin
pelukan agar anak termotivasi untuk cepat selesai dan kurang sabar [(9)]. Ibu
belajar [(13)]. MT menyuruh anak bersegera dan
Dalam tiga kali observasi, Ibu MT menuruti kehendak ibu agar cepat selesai.
tidak memberi pujian pada anak selama Anak gelisah, malas-malasan.
belajar maupun saat selesai. Selesai Ibu: “Diperjelas, diwarnai, segera!
belajar anak beranjak ke TV atau Kuning pohon pisang.” N
mendekati adik dan kakaknya bermain mewarnai, taat. Ibu:”Pohon pepaya
HP. hijau!”
Ibu:”Sudah capek, besok lagi, ya?” Tak jauh beda keadaan Ibu SN.
anak membereskan alat tulis ditaruh Ketika banyak tanggungan laundrycucian-
di tas lalu lari ikut main adik-adik. setrika baju, ibu SN dibantu oleh
Belajar selesai. suaminya hingga malam, sehingga pada
Ibu SN demikian juga, tidak memberi saat N belajar, dilakukan pada saat malam
pujian pada anak selama belajar dan hari dan dalam waktu yang cukup singkat,
sesudahnya. Hal tersebut terlihat pada saat hanya sebatas mengerjakan PR yang
observasi, setelah selesai belajar anak diberikan guru.
langsung membereskan alat tulisnya dan Ibu SN menimpali “segera, sudah
ibu melanjutkan aktivitasnya. malam, nanti kamu ngantuk tidak
N membereskan alat tulis dan jadi mengerjakan PR-nya”. N
mejanya lalu menuju ke kasur dan menjawab ibunya, “lha Mamak saja
tiduran sambil bermain HP milik malah ngelaundry gitu kok”.
ibunya. Ibunya membiarkan N, lalu N mulai semakin tidak fokus. N:
kembali ke kamar laundry setrikaan “Mamak, aku capek.” Ibu melihat
untuk bekerja. ke N lalu berkata, “ayo kerjakain
Anak tidak berkesempatan untuk dulu yang buku ini biar cepat
mengoreksi tulisannya. Ibu MT langsung selesai.”
menghapus yang salah. Sebenarnya ibu
tidak perlu bertindak demikian. Sebagai 3.2. Dukungan bagi Ibu dalam
motivator dan fasilitator ibu cukup Mendampingi Anak Belajar Daring
mendampingi, menasehati, membiarkan Dalam mendampingi anak belajar
anak mengerjakan tugasnya. Perlu ibu MT dan SN mendapat dukungan
ditingkatkan peran ibu dalam melatih berupa motivasi dari diri sendiri, karakter
kemandirian anak [(14)]. anak penurut, keterlibatan suami pada
Ibu:”Ya, tidak melebihi garis, to, ini Ibu SN dan keluarga pada Ibu MT, serta
kan gak tidak boleh, biar rapi.” keterlibatan guru pada Ibu MT.
Dukungan ini penting agar kegiatan
belajar bisa lancar. Anak bisa menyerap
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

ilmu dan pengalaman dengan baik. Serta Seperti terlihat tampak dalam saat
ibu bisa optimal dalam membimbing observasi:
anak. “NY diajak ibu belajar langsung
Ibu termotivasi untuk mau. Ambil mengambil tas,
mendampingi anak belajar. Walaupun mengeluarkan alat tulis dan buku
dalam keadaan ekonomi lemah dan tugas. Menulis nama tanaman tidak
bukan lulusan perguruan tinggi beliau berbuah. Ibu mendikte, NY
ingin anak belajar dengan baik. Orang menulis.”
tua yang berpendidikan rendah tetap Juga muncul dalam jawaban Ibu MT
menginginkan pendidikan terbaik untuk ketika diwawancarai:
anak [(11)]. Orang tua dari anak usia “Anaknya penurut, pendiam, suka
dini bersemangat terlibat dalam ngambek.”
pendidikan anak [(15)]. Demikian pula N, anak dari Ibu SN.
Betapapun banyak hambatan dalam N anak yang penurut dan mudah untuk
mendampingi anak belajar daring ibu diajak belajar. Hal tersebut terlihat dari
MT tetap berusaha menjalankannya. Ibu observasi dan wawancara terhadap ibu.
MT termotivasi melakukan yang terbaik Ibu memanggil N yang sedang
untuk anak. duduk di teras kamar dan menyuruh
“Kesal, karena tugas terus N untuk segera mengerjakan tugas
seminggu, jedanya kalau libur dari gurunya, “N, ayo belajar,
Minggu. Perasaan capek, demi anak dikerjakan dulu PR-nya”. N
tidak dirasa.” menjawab ibunya, “Iya, sebentar”.
Walau capek karena bekerja laundry Lalu N berdiri dari duduknya dan
cuci-setrika dan mengurus rumah serta masuk kamar untuk belajar. N
anak, Ibu SN tetap termotivasi mengambil meja belajar lipat dan
mendampingi anak belajar daring. mempersiapkan alat tulisnya
Beliilau memiliki keinginan anaknya Ibu : “Kalau soal karakternya N,
menjadi pintar. Hal tersebut saya tuh Alhamdulillah banget,
dikemukakan pada saat wawancara. Mbak. N tuh anaknya pengertian
Ibu : “Ya aku ikut duduk di pada kondisi orang tua. Dia
sebelahnya dia. Terus kalau dia penurut, kalau disuruh belajar tuh
nggak bisa ngerjakan begitu aku ya menurut. Sesekali paling ya
tuntun. Kalau aku juga tidak tahu cuma bilang “nanti saja”, tapi ya
jawabannya, tinggal browsing saja, habis itu tetap dikerjakan. Tidak
Mmbak. Sekarang sudah canggih, rewel, bandel, atau bagaimana.
semuanya jadi mudah ha...ha.” Mudah anaknya, tuh.”
Ibu : “Ya senang to, Mmbak. Bisa Keluarga yang harmonis akan
mengajari anakku gitu, biar bersedia saling membantu. Semua
pintar.” anggota keluarga bahu-membahu dalam
Karakter anak merupakan faktor mengerjakan pekerjaan rumah, menemani
internal yang menentukan keberhasilan anak balita main, termasuk mendampingi
belajar. Jika anak malas, tidak penurut anak belajar. Suami istri harus saling
dan menganggap belajar tidak menarik, berdiskusi untuk mendukung belajar anak
tentu proses belajar terhambat [(16)]. [(4)]. Keharmonisan keluarga yang
Karakter dua anak TK dalam penelitian bersedia saling membantu mendukung
ini penurut. Saat siang mereka memilih kelancaran ibu mendampingi anak belajar
bermain sehingga agak susah untuk daring.
diajak belajar. Tapi setelah bermain dan Dalam mendampingi anak belajar,
mandi, anak menurut diajak belajar. Ibu ibu butuh bantuan dari keluarga. Ibu MT
tidak harus banyak membujuk. misalnya, dari saat observasi
Ibu MT sangat lega karena anak nampakdiketahui nenek membantu beliau
bersifat penurut, mau diajak belajar. nenek mengajak adik bermain agar tidak
mengganggu kakak belajar. Ibu MT
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

menceritakan bahwa aAyah dan kakak Bu Guru datang?”. “Anak mau


membantu pekerjaan rumah agar ibu tidak belajar”.
terlalu capek dan punya waktu untuk Guru membantu Ibu MT memahami
mengajari belajar anak. menjelaskan pada Ibu MT bahwa anak
“ Untuk mengerjakan pekerjaan tidak diwajibkan menyelesaikan semua
rumah, kadang saya dibantu oleh tugas, tetapi sesuai kemampuan anak saja.
suami saya, kadang ibu saya, “Tidak apa-apa, guru memaklumi,
kadang anak, tergantung siapa yang karena tugas anak TK kan belum
longgar, kadang saya sendiri. masuk raport.”
Masakpun kadang anak membantu. Namun Ibu SN tidak mendapat
Kadang saya pagi-pagi sudah bantuan pendampingan belajar dari guru.
masak, lalu saya tinggal kerja.” “Dengan bu guru itu cuma
“Kalau saya kecapekan, kalau seminggu sekali. Ya, kalau
anak harus ibu yang mendampingi mengumpulkan PR itu lho, Mbak.
terpaksa saya mendampingi. Tapi Kan, mengumpulkan PR-nya ke
kalau anak mau bapak yang sekolah. Itupun juga seringnya tidak
mendampingi, ya bapaknya ketemu gurunya. Jadi ya, cuma
mendampingi.” tugas itu ditinggal saja di meja
Adanya bantuan dari lingkungan begitu.”
sekitar akan sangat membantu ibu dalam
mendampingi anaknya belajar. Di dalam 3.3. Hambatan Ibu dalam Mendampingi
proses Oobservasi dan wawancara , Anak Belajar Daring
terlihat menunjukkan adanya bantuan dari Ada beberapa kendala dan
ayah dan rekan-rekanteman-teman hambatan bagi ibu ketika mendampingi
kosnya yang mau membantu anak belajar daring. Kendala belajar dari
mendampingi anak belajar ketika ibu SN rumah yaitu: tidak memahami karakter
sibuk. dan perilaku anak, minat dan motivasi
Ibu : “Ya, dua-duanya, Mbak. Saya anak dalam belajar turun, orang tua dan
dan suamiku. Tergantung kalo saya guru kurang bekerjasama, terkendala
longgar begitu N belajar dengan pada jaringan dan fasilitas internet, dan
saya. Tapi kalo saya ada lemburan guru kesulitan mengevaluasi hasil belajar
cucian ya N belajar dengan suamiku. siswa [(19)].
Eh, sering juga N belajarnya diajari Ibu MT dan SN menemui banyak
oleh mas-mas kos lainnya” hambatan dalam mendampingi belajar
Ibu MT dan anak senang jika anak. Hambatan tersebut diakibatkan dari
dikunjungi guru ke rumah. Ibu merasa keterbatasan ekonomi, suami ibu MT
terbantu karena guru menjelaskan materi yang kurang terlibat, dan kurang
pelajaran dan menyemangati anak untuk komunikasi orang tua dengan guru.
belajar. Kunjungan guru ke rumah Adanya hambatan-hambatan ini
menciptakan kedekatan antara guru dan menjadikan anak kurang maksimal dalam
orang tua. Guru dan orang tua bisa belajar.
mendiskusikan berbagai kebutuhan dan Keterbatasan ekonomi menyebabkan
kesulitan belajar anak [(17)]. Guru fasilitas belajar yang diberikan ke anak
berusaha terlibat dalam pendidikan anak hanya seadanya, ruang dan suasana
dengan kunjungan berkunjung ke rumah. belajar yang tidak kondusif, dan ibu
Guru juga mengharap orang tua lebih dalam kondisi kecapekan ketika
terlibat dalam pendidikan anak [(18)]. mendampingi anak belajar. Hal ini sesuai
Dalam mendampingi anak belajar di dengan temuan penelitian sebelumnya
rumah, ibu butuh keterlibatan guru untuk bahwa keterbatasan ekonomi
menyemangati anak belajar. mengakibatkn orang tua tidak bisa
Ibu MT menuturkan: “Anak senang, menyediakan lingkungan belajar yang
menunggu guru datang. Ibu, kapan kondusif [(1)], fasilitas dan waktu yang
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

memadai untuk mendampingi belajar Dari observasi lingkungan sekitar


[(19,(12),(7)]. rumah Ibu MT sepi. Meskipun di depan
Ibu MT sangat sibuk mencari rumah ada jalan umum beraspal namun
tambahan penghasilan sehingga tidak ada tidak terlalu ramai dilalui kendaraan.
jadwal pasti NY belajar. Ketika Sayangnya kondisi di dalam rumah gaduh
mendampingi belajar ibu dalam keadaan sehingga mengalihkan perhatian ibu dan
capek dan mengantuk, kadang sakit. NY NY saat belajar. Ibu MT mendampingi
juga pernah dalam keadaan lapar dan NY belajar di ruang tamu ukuran 4x4
sakit. meter yang juga merupakan ruang TV di
“Ibu menguap. Nenek duduk, lalu mana adik-adik dan kakak menonton dan
bertanya:”Kamu tidak ambil bermain. NY tidak memiliki pojok
setrikaan di S?”. Ibu:”Ah, capek. belajar khusus.
Semuanya kukerjakan, Adik memukul-mukul dipan ruang
tenaganya.....” tamu, bertiga dengan teman dan adik
”Ini tunggakan tugas anak 3 R, mereka cerita-ceritasaling
minggu, karena ibu sibuk kerja bercerita. Adik mendekat, berteriak-
mengemas es yoghurt.” teriak. Ibu terus mendikte “a-n-g-g-r-
Keadaannya mirip keluarga Ibu SN. e-k.” A. adik naik meja belajar, NY
Keluarga Ibu SN tergolong kurang memukulnya dengan pensil. Adik
mampu. Ibu banyak pekerjaan untuk turun lalu berlarian dengan teman
menopang ekonomi keluarga. Pada saat dan adik R. Aadik J berteriak- teriak.
belajar, anak tidak memiliki tempat Fasilitas belajar NY ada namun
khusus. Hal itu karena mereka tinggal di terbatas. Tidak ada buku cerita, buku
kamar kos ukuran 4 x 4 meter. N hanya pendamping, serta menggunakan meja
belajar di tempat seadanya sesuai dengan tamu dan kursi kayu kecil (bangku).
keinginannya, kadang di dalam kamar, Ketiadaan uang menjadikan ibu tidak bisa
kadang di teras depan kamar. Fasilitas menyediakan media untuk merangsang
belajar hanya menggunakan meja lipat kreatifitas anak. Lain halnya jika ibu
kecil dan duduk lesehan. Hal ini terlihat berpenghasilan tinggi maka bisa
pada saat dilakukannya observasi dan membelikan berbagai mainan dan media
wawancara. yang merangsang kreativitas anak dan
N menjawab: “Di situ saja.” sambil terjawab keingin tahuannya [(9)].
menunjuk tikar di teras depan Beruntung ada HP yang bisa dipakai
kamarnya (tempat mereka berdua dengan kakak yang bersekolah
berkumpul dengan penghuni kos SD. Ibu MT tidak kesulitan membeli
lain) sambil berjalan menuju tempat pulsa internet karena mendapat bantuan
kosong di bagian tengah dan dari pemerintah berupa pulsa gratis.
membuka meja lipatnya Akses internet juga lancar.
N berdiri dari duduknya lalu Begitu pula di rumah Ibu SN. Pada
mengambil meja lipat dan alat tulis saat dilaksanakan observasi secara tiga
serta buku. N membuka meja hari berturut-turut, kondisi lingkungan
belajarnya di depan pintu anak belajar sangat tidak kondusif. Hal itu
kamarnya. dikarenakan keluarga N bertempat tinggal
Ibu : “Tidak ada Mmbak, ya di rumah kos, sehingga setiap malam saat
tempatnya cuma sekotak gini saja N belajar selalu ada tetangga kos yang
kok. Sudah penuh.” sedang berkumpul di sana dan
Ibu : “Ini tidak selalu. Ya seringnya menciptakan menimbulkan suasana
di sini saja, dalam kamar. Tapi gaduh.
kadang juga di teras depan situ. Ibu : “Ya seadanya saja, Mmbak.
Kadang juga di teras kamar yang Kan kebetulan anak-anak kos juga
atas. Tergantung N juga mau sering ngobrol di teras, sambil pada
mintanya di mana.” semua ngobrol, bercanda, gitaran.
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

N ya tetap belajar saja tidak apa- mengumpulkan PR-nn-ya ke


apa dia” sekolah. Itupun juga seringnya tidak
Ibu MT merasa kesal karena setiap ketemu sama dengan gurunya. Jadi
hari ada tugas dari guru untuk anak ya cuma tugas itu ditinggal saja di
[(20,21)]. Ibu harus meluangkan waktu meja begitu.”
mengajari anak menyelesaikan tugas yang Kedua orang tua segan untuk
banyak. Ibu juga merasa kesulitan ketika berkomunikasi dengan guru misalnya
mendampingi anak belajar [(7,8)]. Hanya tentang bagaimana cara mendampingi
saja Ibu MT tidak anak belajar dan sikap kepada anak sesuai
mengkomunikasikannya pada guru. perkembangan usianya. Orang tua yang
Akibat dari itu Ibu MT dan Ibu SN berpendidikan rendah malu dan enggan
mengajarkan mengajar pelajaran pada berkomukasi dengan guru [(23)].
anak sebisanya dan berorientasi anak Salah satu dari peran seorang ayah
selesai mengerjakan tugas. Guru adalah terlibat dalam pendidian anak.
seharusnya membuka diskusi bagaimana Keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan
meningkatkan kemampuan orang tua pendidikan menumbuhkan kecerdasan
dalam mendampingi anak belajar dan moral anak [(24)]. Suami Ibu MT kadang
pengalaman yang relevan [(15)]. mendampingi namun kurang sabar
Belum terjalin komunikasi dua arah sehingga anak-anak berebut memilih
antara orang tua dan guru demi belajar dengan ibu. Dengan demikian
mengoptimalkan pendampingan belajar. ayah kurang terlibat dalam pendidikan
Keterbukaan perlu dibangun oleh pihak anak [(4,11)]. Tetapi suami Ibu SN
sekolah dan orang tua agar terbentuk terlibat aktif dalam pendampingan belajar
kemitraan dan komunikasi efektif untuk anak. Suami Ibu MT berusia 44 tahun,
mencari solusi kendala-kendala belajar suami Ibu SN berusia 25 tahun. Faktor
anak [(20,11)]. usia mempengaruhi keterlibatan orang tua
Dalam wawancara, Ibu MT dalam pendidikan anak [(20)].
menceritakan bahwa beliau tidak Kadang anak belajar dengan kakak
berkonsultasi dengan guru ketika atau ayah. Tapi keduanya kurang sabar
mengumpulkan tugas di sekolah. Ibu MT dan telaten, sehingga anak memilih
berkonsultasi hanya saat guru berkunjung belajar dengan ibu MT.
satu bulan sekali selama 10 menit. “Untuk belajar daring yang sering
Padahal dalam sepuluh menit itu ibu guru mendampingi saya, anak memilih ke
juga harus mengajarkan anak materi ibunya daripada ke bapaknya,
pelajaran pada anak. Ibu hanya mungkin ibu itu kan lebih sabar
melaporkan ke guru bahwa anak kurang begitu.”
belajar karena kebanyakan bermain. Suami Ibu SN mau terlibat dalam
“(saya berkonsultasi dengan guru) pendidikan anak.
Hanya ketika guru home visit.” Ibu: “Dikerjakan dengan papa dulu,
“(Saat mengambil/mengantar tugas Nak. Mamakk cuciannya banyak
di sekolah) saya tidak berkonsultasi ini”. Ayah N masuk kamar dan
dengan guru.” mengambil buku yang dimaksud
Pada saat proses belajar daring di lalu diberikan kepada N.
rumah, adanya komunikasi dengan guru Kedua ibu tidak mengawali dan
sangat penting untuk monitoring sistem mengakhiri dengan mengajak anak
belajar serta perkembangan anak. Namun berdoa. Ibu MT lulusan SMK. Dalam
dalam proses wawancara, terlihat tidak mendampingi anak belajar daring beliau
adanya komunikasi antara guru dengan tidak membiarkan anak mengambil
orang tua siswa. keputusan dan berkreasi, tidak fokus pada
“Sama bu guru itu cuma seminggu anak, tidak memberi penghargaan atau
sekali. Ya kalau mengumpulkan PR pujian, tidak mendorong anak mandiri,
itu lho, Mmbak. Kan, dan memiliki waktu terbatas.
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Lain halnya pada Ibu SN yang kegiatan mendampingi anak belajar


lulusan SD. Pada saat mendampingi anak berjalan dengan baik dan berhasil.
belajar, Ibu SN memberikan kebebasan Belum terbentuk kemitraan yang baik
anak untuk berkreasi sesuai imajinasinya. antara orang tua dan guru. Hal itu
Selain itu, terlihat ibu SN mengajarkan disebabkan kurang komunikasi antara
anak untuk belajar berpikir mandiri, kedua belah pihak.
dengan tidak selalu mendikte apa yang
harus dikerjakan anak. Ibu SN mau UCAPAN TERIMAKASIH
menjelaskan materi pelajaran pada anak. Terima kasih kepada keluarga Ibu MT
Akan tetapi Ibu SN tidak fokus pada anak, dan Ibu SN yang telah bersedia menjadi
tidak memberi penghargaan atau pujian, narasumber dalam penelitian ini.
dan memiliki waktu terbatas.
Dukungan yang bisa membantu ibu REFERENSI
dalam mendampingi anak belajar adalah
motivasi ibu, karakter anak, keterlibatan [, dengan Vancouver Style.
suami, dan ibu yang dikunjungikunjungan 1.] Iftitah SL, Anawaty MFNo V, Hal T,
guru pada salah seorang ibu. Hambatan Covid- RSP. Peran orang tua dalam
timbul karena ekonomi dan minimnya mendampingi anak di rumah selama
komunikasi dengan guru. Ada ayah yang pandemi covid-19. JCE Journal of
tidak banyak terlibat dalam pendidikan Childhood Education. 2020;4(2):71–81.
anak di rumah.
[2.] Cahyati N, Kusumah R. Peran Orang
4. KESIMPULAN Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran
Di Rumah Saat Pandemi Covid 19.
Aktifitas ibu mendampingi anak
Jurnal Golden Age. 2020;04(1):4–6.
belajar daring menunjukkan kesulitan dan
[3.] Seginer R. Parents’ Educational
banyak hambatan. Kedua Ibu tidak Involvement: A Developmental
mengawali dan mengakhiri dengan Ecology Perspective. Parenting:
mengajak anak berdoa, Ibu terlihat kurang Science And Practice. 2006;6(1):1–48.
fokus, kurang sabar, dan ingin cepat [4]. Hornby G, Blackwell I. Barriers to
selesai. Namun ada perbedaan dalam sikap parental involvement in education: an
ibu memberikan kesempatan anak untuk update. Educational ReviewEduc Rev
mandiri dan berkreasi. Satu ibu [Internet]. 2018;70(1):109–19.
memberikan kesempatan tersebut, satua Available from:
orang ibu lagi tidak. https://doi.org/10.1080/00131911.2018.
Keterbatasan ekonomi menjadikan 1388612
fasilitas belajar anak minim, lingkungan [5]. Pek LS, Mee RWM. Parental
belajar yang tidak kondusif dan terbatasnya Involvement on Child’S Education At
waktu ibu karena harus bekerja. Ada ayah Home During School Lockdown. JHSS
yang kurang terlibat dalam pendampingan (Journal of Humanities and Social
anak belajar. Namun ada ayah yang Studies) Jhss (Journal Humanit Soc
terlibat. Jumlah anak yang banyak Stud. 2020;4(2):192–6.
mengharuskan ibu membagi perhatian. [6]. Lara L, Saracostti M. Effect of parental
Meskipun ada ibu yang berkomunikasi involvement on children’s academic
dengan guru dan ada yang tidak, namun achievement in Chile. Frontiers
kedua ibu menunjukkan kurang menjalin Psychology. 2019;10(JUN). 1-5.
komunikasi intensif dengan guru. [7]. Yulianingsih W, Suhanadji S, Nugroho
Berbagai hambatan tersebut menyebabkan R, Mustakim M. Keterlibatan Orangtua
proses belajar anak kurang optimal. Ibu dalam Pendampingan Belajar Anak
membutuhkan motivasi dari diri sendiri, selama Masa Pandemi Covid-19.
dukungan suami dan keluarga besar, Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan
kepedulian serta bantuan guru agar Anak Usia Dini. 2020;5(2):1138–50.
[8]. Lilawati A. Peran Orang Tua dalam
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Mendukung Kegiatan Pembelajaran di Belajar. Tarbawi Kata Kunci: Strategi,


Rumah pada Masa Pandemi. Jurnal Guru, Peserta Didik, Malas, Belajar.
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Jurnal Pendidikan Agama Islam.
Usia Dini. 2020;5(1):549. 2019;4(1):33–40.
[9]. Wardani A, Ayriza Y. Analisis Kendala [17]. Okeke CI. Effective home-school
Orang Tua dalam Mendampingi Anak partnership : Some strategies to help
Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi strengthen parental involvement. South
Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal African Journal of Education.
Pendidikan Anak Usia Dini. 2014;34(3).
2021;5(1):772–82. [18]. Irma CN, Nisa K, Sururiyah SK, Fkip
[10]. Tahun AP, Novita D. Pengaruh Pola P, Peradaban U, Asahan PFU, et al.
Pengasuhan Orangtua Dan Proses Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak
Pembelajaran Di Sekolah Terhadap Usia Dini Keterlibatan Orang Tua
Tingkat Kreativitas. Jurnal dalam Pendidikan Anak Usia Dini di
Pendidikan. 2015; 16(2):100-109. TK Masyithoh 1 Purworejo. Jurnal
1991; Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
[11]. Adawiah R. Pola Asuh Orang Tua Dan Dini. 2019;3(1):214–24.
Implikasinya Terhadap Pendidikan [19]. Wardati L, Husna NIslam JP. Pola
AnakDayak M, Kabupaten H. Kerjasama Guru Dan Orang Tua Di RA
TERHADAP PENDIDIKAN ANAK. Masjid Agung Medan Polonia. Jurnal
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Islam. 2020;1:165–183.
2017;7(1):33–48. [20]. Kustiani AT, Fauziyah PYProgram E.
[12]. Kocyigit S. Family involvement in Analysis of Factors Affecting Parental
preschool education: Rationale, Participation Towards Early Childhood.
problems and solutions for the Journal of Nonformal Education.
participants. Kuram ve Uygulamada 2019;5(1):47–56.
Egit Bilim. Educational Sciences: [21]. Rahman B. Kemitraan Orang Tua
Theory & Practice. 2015;15(1):141– Dengan Sekolah Dan Pengaruhnya
57. Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal
[13]. Febianti YN. Peningkatan Motivasi Pendidikan ProgresifKemitraan Orang
Belajar Dengan Pemberian Reward Tua Dengan Sekolah Dan. 2005;
And Punishment Yang Positif. Jurnal (1):129–38.
Edunomic. Vol. 6, No. 2, Tahun 2018 [22]. Nurdin N, Anhusadar L. Efektivitas
93. 2018;6(2):93–102. Pembelajaran Online Pendidik PAUD
[14]. Raya JC, Pamulang PC, Selatan di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal
TAmini M. Profil Keterlibatan Orang Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Tk. Dini. 2020;5(1):686.
Jurnal Ilmiah VISI PPTK PAUDNI [23]. Ayu D, Handayani P, Gede D,
Profil Keterlibatan Orang Tua. Profile Wirabrata F. How Parents ’ Academic
Of Parents Involvement In The Background Can Affect Parental
Education. 2015;10(1):9–20. Involvement In Preschooler's r ’ S
[15]. Panaoura R. Parental Involvement in Education. Jurnal Pendidikan Anak
Children’s Mathematics Learning Usia Dini Undiksha. 2020;8(1):53–60.
Before and During the Period of the [24]. Septiani D, Nasution IN. Peran
Covid-19. Social Education Research. Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan
Soc Educ Res [Internet]. 2021;2(1):65– Bagi Perkembangan Kecerdasan Moral
74. DOI: Anak. Jurnal Psikologi.J Psikol.
https://doi.org/10.37256/ser.212021547 2018;13(2):120.
Available from:
http://ojs.wiserpub.com/index.php/SER/ Jurnal, Bulletin, dan Majalah Ilmiah
[16]. Warif M. Strategi Guru Kelas dalam [1] Masi M, Gobbato P. Measure of the
Menghadapi Peserta Didik yang Malas volumetric efficiency and evaporator device
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

performance for a liquefied petroleum gas Çengel YA, Boles MA. Thermodynamics: an
spark ignition engine. Energy Conversion and engineering approach. Sixth Edition.
Management. Elsevier Ltd; 2012; 3(60):18– Singapore: McGraw-Hill; 2007. 1-978.
27. Creswell, John W. Educational Research
[2] Price P, Guo S, Hirschmann M. Performance Planning, Conducting, and
of an evaporator for a LPG powered vehicle. Evaluating Quantitative and
Applied Thermal Engineering. 2004;
Qualitative Research. FOURTH EDITION .
24(8):1179–94.
Fourth Edition. Boston, MA:by
[3] Alahmer A. Thermal analysis of a direct Pearson Education, Inc.; ., Boston,
evaporative cooling system enhancement with MA . 2012. 237.
desiccant dehumidification for vehicular air
conditioning. Applied Thermal Engineering.
2016; 9(8):1273–85. Tesis, Disertasi
Proceedings [6] Zainal BZ, Mustafa A, Hanapi M. Heat
And Mass Transfer Studies In Liquefied
[4] Shah RK. Automotive Air-Conditioning
Petroleum Gas Storage Operations.
Systems – Historical Developments, The State
Universiti Teknologi Malaysia; 2006.
of Technology and Future Trends. In:
Proceedings of the 3rd BSME-ASME [7] Berry IM. The Effects of Driving Style
International Conference on Thermal and Vehicle Performance on the Real-
Engineering. Dhaka; 2006. p. 20–32. World Fuel Consumption of U.S. Light-
Duty Vehicles. Massachusetts Institute of
[5] Aiman A, Haziqah A, Nasution H, Abdul A,
Technology; 2010.
Rozi M, Perang M, et al. Efficient and “
Green ” Vehicle Air Conditioning System
using Electric Compressor. In: Energy Website
Procedia. Elsevier B.V.; 2014. p. 270–273. European Committee for Standardization.
CEN - EN 589 - Automotive fuels - LPG
[25] Buku - Requirements and test methods. 2008.
[cited 2017 Jan 6]. Available from:
http://standards.globalspec.com/std/1517
884/cen-en-589

Contoh Tabel

Tabel 4. Analisis One Way Anova


Sumber: Xxxxx (2021)

Contoh Gambar
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Gambar 1. Keterangan Gambar

Anda mungkin juga menyukai