Anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang terdiri dari orangtua dan anak.
Keluarga adalah pendidik pertama anak dan mereka terus mempengaruhi belajar dan perkembangan
anak saat masa sekolah dan setelah itu. Orangtua adalah guru terbaik bagi pendidikan anak. Hal tersebut
karena Orangtua merupakan sumber ilmu yang sangat diyakini dan berpengaruh bagi anak.
Asosiasi Guru dan Orangtua Connecticut, (Marshall, 2010: 7) juga menyatakan bahwa
keterlibatan orangtua didefinisikan sebagai partisipasi orangtua dalam setiap aspek pendidikan dan
perkembangan anak sejak lahir sampai dewasa dan orangtua merupakan pengaruh utama dalam
kehidupan anak-anak. Lebih kompleks dinyatakan oleh Campo (2011: 3) peran orangtua tidak hanya
untuk membimbing pendidikan anak namun juga mendidik dan melatih anaknya secara langsung.
Orangtua berkewajiban memberikan pendidikan pada anak bahkan sejak dalam kandungan, hal
teresebut dikarenakan anak mulai menerima pengaruh rangsang dari luar. Perkembangan anak akan
dipengaruhi oleh serangkaian interaksi di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, sekolah dengan
orangtua, sekolah dengan masyarakat, dan masyarakat dengan orangtua. Sekolah memiliki tanggung
jawab yang penting dalam membantu untuk memelihara dan mengajar generasi masa depan dan
keluarga percaya sekolah untuk menyediakan pendidikan dasar untuk masa depan anak-anak mereka.
Pada saat yang sama, sekolah harus mengakui peran utama keluarga dalam pendidikan. Inilah
sebabnya mengapa penting untuk keluarga dan sekolah untuk bekerja sama dalam kemitraan.
Keterlibatan orangtua sangat diperlukan meskipun mereka telah mempercayakan pendidikan formal
pada sekolah mereka tetap mempunyai hak dan kewajiban untuk terlibat. Baik orangtua maupun
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari pelibatan orangtua
merupakan partisipasi aktif dari orangtua sebagai pihak yang berinteraksi langsung dengan anak dalam
setiap aspek kehidupan anak termasuk salah satunya adalah pendidikan. Meskipun orangtua telah
mempercayakan pendidikan anak pada lembaga sekolah namun pendidikan sepenuhnya kembali pada
lingkungan keluarga dan orangtua berkewajiban meneruskan pendidikan anaknya supaya ilmu yang
didapatkan tidak menguap dan masih dalam koridor norma dan nilai yang berlaku. Oleh karena itu,
Orangtua dalam konteks manajemen sekolah merupakan bagian dari masyarakat yakni salah satu
elemen terselenggaranya proses pendidikan. Peran orangtua dalam penyelenggaraan proses pendidikan
adalah sebagai stakeholder atau pihak yang dikenai kebijakan sekolah. Namun di sisi lain, pihak sekolah
dapat melibatkan orangtua secara aktif dalam meningkatkan mutu proses pendidikan. Selain itu, peran
orangtua menurut Coleman (2013: 298-305) diantaranya sebagai pendukung, guru, siswa, penasihat,
Orangtua berada di balik layar untuk mendukung guru mempersiapkan atau menyelenggarakan
pembelajaran di kelas dan kegiatan lain. Dukungan dapat diberikan baik di sekolah maupun di rumah.
Hal ini akan berguna bagi orangtua yang tidak terlalu nyaman untuk berinteraksi langsung dengan anak,
sibuk dengan pekerjaan, dan yang memiliki kecenderungan tampil lebih baik ketika mereka ada di balik
layar.
Ada dua jenis kegiatan sebagai pendukung guru yaitu kegiatan pendukung tradisional dan kegiatan
pendukung kontemporer. Kegiatan pendukung tradisional seperti: membantu pengumpulan dana dengan
berjualan, menempel papan buletin, membantu menyiapkan materi untuk digunakan di kelas,
menggandakan kertas, materi dan surat pemberitahuan yang akan digunakan di kelas, membantu menata
meja untuk workshop, dan membantu perayaan di kelas. Sedangkan kegiatan pendukung kontemporer
seperti: menulis artikel, mengambil foto, atau membuat gambar untuk majalah kelas dan menggunakan
rencana kegiatan harian guru untuk menyiapkan materi (Coleman, 2013: 299).
Orangtua bekerja secara langsung dengan anak untuk menyelenggarakan pembelajaran baik di
kelas, di rumah, maupun di masyarakat. Kegiatan ini meliputi mengajarkan anak keterampilan baru dan
hobi, membantu perencanaan kunjungan lapangan, membacakan dan memperdengarkan bacaan pada
anak, menceritakan kisah dan mendengarkan dan membahas pengalaman pembelajaran anak (Coleman,
2013: 300).