Anda di halaman 1dari 2

1.

Kurikulum tersembunyi adalah seperangkat norma, nilai, dan keyakinan yang tidak secara
eksplisit dinyatakan dalam dokumen kurikulum resmi, namun diam-diam diajarkan dan
diserap oleh siswa melalui interaksi sosial dan kegiatan sehari-hari di sekolah. Meskipun
tidak tertulis, kurikulum ini seringkali mempengaruhi siswa lebih dari pada kurikulum formal
itu sendiri.
Menurut Dede Rosyada (2005:16) mengungkapkan definisi hidden curriculum
yaitu kurikulum yang tidak menjadi bagian untuk dipelajari, yang secara lebih definitif
digambarkan sebagai berbagai aspek dari sekolah di luar kurikulum, tetapi mampu
memberikan pengaruh dalam perubahan nilai, persepsi, dan p erilaku siswa.

Beberapa alasan mengapa kurikulum tersembunyi penting dalam pembentukan


karakter siswa:

Membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional

Membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan norma sosial

Membantu siswa mengembangkan sikap positif

Membantu siswa mengembangkan keterampilan akademik

Pendidikan karakter membantu siswa mengembangkan nilai-nilai positif seperti kejujuran,


tanggung jawab, kerja sama, disiplin, kepedulian, dan rasa hormat terhadap sesama.

2. Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Samani dan Hariyanto (2013:45) dalam bukunya
menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta
didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga
serta rasa dan karsa.

Berikut adalah beberapa cara di mana pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke


dalam kurikulum SD yang ada:
 memasukkan aspek karakter ke dalam mata pelajaran yang ada.

 Sekolah dapat menyelenggarakan program khusus yang fokus pada pendidikan karakter.
 Sekolah dapat membentuk komite karakter yang terdiri dari guru, orang tua, dan siswa
untuk merancang dan mengawasi program pendidikan karakter.
 Buku pelajaran, materi pembelajaran, dan sumber daya lainnya dapat dirancang
sedemikian rupa sehingga mereka mencerminkan nilai-nilai karakter.
 Mengikutsertakan siswa dalam keputusan sekolah dan kegiatan sosial membantu mereka
mengembangkan keterampilan kepemimpinan, tanggung jawab, dan kerja sama.
 Guru dapat mengambil momen sehari-hari untuk mengajarkan nilai-nilai karakter.
 Sekolah harus mengevaluasi efektivitas program pendidikan karakter mereka dan
mengumpulkan umpan balik dari guru, siswa, dan orang tua.
 Orang tua juga berperan penting dalam pendidikan karakter anak-anak.
 Sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter dengan
mempromosikan kejujuran, kerja sama, dan rasa hormat.
 Guru perlu dilatih untuk mengajar pendidikan karakter. Mereka harus memahami konsep
dan teknik yang efektif untuk mengembangkan karakter siswa.

Sumber

Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana Prenanda Media Group,
2007.

Muchlas, Samani & Hariyanto. 2013. Konsep dan Model : Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai