Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN 02 Mempawah Timur


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1.7 Membiasakan sikap bertakwa dengan menghayati berbagai ketentuan alam yang
diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
2.7 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, tertib dan mengikuti aturan baku, peduli,
disiplin waktu dalam kehidupan sehari-hari
3.7 Mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan baku untuk panjang, berat,
dan waktu yang umumnya digunakan
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antarsatuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
3.7 mendeskripsikan dan menentukan hubungan antar satuan baku panjang, berat dan
waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan antarsatuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang umumnya digunakan dalam kehidupan sehari-hari
C. INDIKATOR
3.7.1 Mengkonversi satuan km ke m atau sebaliknya
4.7.1 Mengerjakan soal cerita
4.7.2 Memecahkan masalah sehari-hari mengenai panjang
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran berdasarkan masalah, siswa dapat mengerjakan soal latihan
mengkonversikan satuan km ke m atau sebaliknya dengan baik dan benar. Dengan
mengerjakan soal cerita, siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari mengenai panjang
dengan tepat
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
E. MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengukuran Panjang dengan Satuan Baku


Ada beberapa jenis alat ukur panjang baku yang dapat digunakan untuk mengukur
panjang suatu benda. Setiap alat ukur tersebut digunakan sesuai benda yang
diukur.

Penggaris digunakan untuk mengukur panjang garis atau benda- benda


lain yang panjangnya kurang dari 1 meter.

Meteran pita digunakan oleh penjahit untuk mengukur panjang kain


yang akan dijadikan pakaian.

Meteran rol kecil digunakan oleh tukang kayu untuk mengukur


panjang kayu atau ruangan.
Meteran rol kecil ini dapat digunakan untuk mengukur panjang benda
hingga 10 meter.

Meteran rol besar digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah
hingga 50 meter.

Langkah-langkah melakukan pengukuran panjang benda menggunakan penggaris adalah


sebagai berikut :
1) Letakkan salah satu ujung benda sejajar denganangka 0 pada penggaris
2) Perhatiakan angka yang tepat sejajar dengan ujung lainnya pada benda tersebut
3) Angka tersebut merupakan panjang benda yang diukur

Berdasarkan hasil pengukuran pada gambar diatas, panjang pensil adalah 20 cm.
Perhatikan tangga satuan panjang dibawah ini!

Setiap naik satu


tingkat dibagi
10
km = kilometer
hm = hektometer
dam = dekameter
Setiap turun satu
tingkat dikali 10 m = meter
dm = desimeter
cm =centimeter
mm = milimeter
contoh soal :
5km = 5 x 1000 = 5000 m
3 km + 205 m = ( 3 x 1000 m) + 205 m = 3000 m + 205 m = 2205 m
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : cooperative learning
Tipe pembelajaran : model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based instruction)
Metode pembelajaran : ceramah, diskusi, dan tanya jawab
Media pembelajaran : gambar, penggaris dan pensil
G. SUMBER DAN ALAT BELAJAR
Sember belajar : Sri kusuma dewi. benda disekitarku, (buku tematik terpadu kurikulum 13,
Kementrian pendidikan dan kebudayaaan RI, 2018
Alat belajar : alat tulis, penggaris, whiteboard, boadmarker, gambar
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan 10 MENIT
mengecek kehadiran siswa.
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh
salah satu siswa. Religius
 Guru melakukan presensi kehadiran siswa
 Apersepsi :
 Guru menanyakan tentang satuan baku yang
diketahui maupun diingat oleh siswa
 Guru memastikan pemahaman siswa terhadap materi
tersebut dan menganggapnya mudah, sentuhan
motivasi agar siswa tidak putus asa.
 Guru menyampaikan implementasi materi yang akan
disampaiakn
 Guru menginformasikan model pembelajaran yang
akan diterapkan saat pembelajaran berlangsung,
yakni model pembelajaran berdasarkan masalah
(problem basen instruction) pada materi satuan baku.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, yakni menentukan hubungan antara satuan
baku panjang dalam kehidupan sehari-hari, dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
hubungan antarsatuan baku panjang yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Inti  Siswa (gambar motor). Guru mengajukan 50 MENIT
pertanyaan, apakah siswa pernah menaiki alat
transportasi ini sebelumnya?
 Guru mengajukan pertanyaan, terbuat dari apakah
alat transportasi ini? Apa wujud dari alat transportasi
tersebut? Dengarkan alternatif jawaban siswa.
 Siswa memerhatikan gambar denah rumah
yang ada, tanyakan kepada siswa berapa jauh
jarak rumah Edo ke rumah nenek? (5 km 300 m,
dibaca 5 km lebih 300 m.) Berapa pula jarak
dari rumah Edo ke kebun binatang? (1523 m).

 Tanyakan apa satuan yang digunakan? (km dan


m).
 Guru menjelaskan bahwa satuan km dan m itu
berhubungan. Siswa memberikan pendapatnya
mana yang lebih besar 1 km atau 1 m?
 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
menemukan hubungan antara km dan m. Beri
kesempatan siswa untuk menjelaskan
pendapatnya.
 Setelah itu siswa memerhatikan penjelasan
bahwa 1 km adalah 1000 m. Dapat juga
diberikan ilustrasi bahwa satu langkah kita
anggap setara dengan 1 m.
 Ketika sudah melangkah 1000 kali, maka
artinya kita telah berjalan sejauh 1 km.
 Guru mengajukan pertanyaan:
- Apakah kamu mengetahui jarak dari
rumah ke sekolah?
- Apakah kamu dapat menyebutkan satuan
jarak lainnya?
 Siswa menyampaikan pendapatnya. Catat
satuan lain yang disebutkan oleh siswa.
 Setelah mendengarkan pendapat siswa, guru
menjelaskan dan menuliskan tangga satuan
panjang baku sebagai berikut!

 Siswa memerhatikan contoh kasus di Buku


Siswa.
 Beri kesempatan siswa untuk bertanya. Guru
dapat menjelaskan ulang terkait dengan contoh
kasus di Buku Siswa. Uji pemahaman siswa
dengan memberikan contoh soal lainnya. Siswa
memerhatikan denah rumah yang ada di Buku
Siswa.
 Tanyakan “Berapa jarak rumah Siti ke pasar?”,
tanyakan untuk beberapa alternatif jarak ke
tempat lainnya.
 Setelah tanya jawab, siswa menyelesaikan soal
di Buku Siswa.

 Periksa bersama hasil kerja siswa.


 Guru memberikan penghargaan pada siswa
yang berhasi memecahkan masalah pada soal
satuan baku. Dan memberikan semangat serta
motivasi pada siswa yang belum berhasil
menjawab dengan benar.
Penutup  Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan 10 MENIT
pembelajaran hari ini
 Guru memberikan tes akhir sebelum mengakhiri
pembelajaran
 Guru Bersama siswa menutup kegiatan
pembelajaran dengan melafalkan hamdalah.
 Guru mengucapkan salam dan meninggalkan kelas
tepat waktu.

I. PENILAIAN
1. Prosedur tes
 Tes awal : tanya jawab
 Tes proses : ada
 Tes akhir : ada
2. jenis tes
 tes awal : tanya jawab
 tes proses : pemecahan masalah
tes akhir : tertulis
3. alat tes
 tes awal : tanya jawab
 tes proses :
Nama Instrument penilaian Jumlah skor Nilai
1 2 3 4

Contoh instrument :
1. keaktifan siswa dalam menyimak penjelasan guru di kelas
2. keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dari guru
3. keaktifan siswa dalam berdiskusi / bertanya
4. keaktifan siswa dalam belajar mandiri

skor :
1 = sangat aktif
2 = aktif
3 = cukup
4 = kurang
Nilai =:
 tes akhir

Mengetahui …………, ………….2023


Kepala Sekolah Guru Kelas III

Nasjamirhan, S.Pd.SD Indah Pertiwi


NIP 19650204 198503 1 009
5 REFERENSI TEORI PENDUKUNG

Indika Artikel 1 Artikel Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5


tor 2
PENGEMB Inovasi Kema Pengaruh Pendekatan Pengembangan Lembar
ANGAN Model mpuan Matematika Realistik Kerja Siswa Berbasis
MODUL Pembel Litera terhadap Pemahaman Masalah dengan Strategi
PROBLEM ajaran si Konsep Matematika Heuristic untuk
BASED PBI Mate Siswa Meningkatkan
INSTRUCT (Proble matis Kemampuan Literasi
ION (PBI) m Siswa Matematis
YANG Based melalu
DITERAPK Instruct i
AN ion) Model
DALAM Berbasi Pembe
PEMBELAJ s lajaran
JUDU
ARAN Whatsa Proble
L
KOOPERA pp m
Artikel
TIF TIPE Sebagai Based
THINK Langka Instru
PAIR h ction
SHARE Solutif
(TPS) Pembel
PADA ajaran
MATERI di
SPERMAT Masa
OPHYTA Pande
mi
Covid-
19
JURNAL JNPM Moshara Mosharafa: Jurnal Mosharafa: Jurnal
INKUIRI (Jurnal fa: Jurnal Pendidikan Matematika, Pendidikan Matematika,
ISSN: 2252- Nasion Pendidik 8(2). 191-202. DOI: 8(1), 37–48. DOI:
7893, Vol 3, al an https://doi.org/10.31980/ https://doi.org/10.31980/
No. III, Pendid Matemat mosharafa.v8i2.454 mosharafa.v8i1.383
2014 (hal ikan ika
Nama 148-157) Volume
Matem
Journa 8, No. 3,
atika)
l 2019
Volum DOI:
e 5,
No. 1,
Maret
2021
DOI:
Winarsih , Ucu Vika Adrianus Akuila Mega Nur Prabawati,
Sajidan , Rosmi Conie Jeheman, Bedilius Gunur, Tatang Herman, Turmudi
Nama
Baskoro ati, Fatwa, Silfanus Jelatu Turmudi
Penuli
Adi Puji Ari
s
Prayitno Lestari Septian,
Artikel
Sarah
Inayah
Tahun 2014 2021 2019 2019 2019
Terbit
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk: (1)
mengembangkan modul pembelajaran yang layak dalam pembelajaran biologi pada materi
Spermatophyta di SMA, (2) mengetahui efektivitas modul Problem Based Instruction yang
diterapkan dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada materi Spermatophyta
terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Parang Magetan, (3) mengetahui efektivitas
modul, model, dan media interaktif Problem Based Instruction yang diterapkan dalam
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada materi Spermatophyta terhadap hasil
belajar siswa di SMA Negeri 1 Parang Magetan. Prosedur penelitian yang digunakan ialah
penelitian dan pengembangan (research and development) model konseptual menurut Borg
and Gall yang dimodifikasi menjadi delapan tahap yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)
Rangk pengumpulan data dan informasi, (3) pengembangan produk, (4) validasi produk, (5) revisi
uman I produk, (6) uji coba produk pada skala kecil, (7) revisi II produk, (8) uji coba produk pada
Artikel skala lapangan. Validasi produk dilakukan oleh ahli materi, ahli modul, ahli pembelajaran,
1 dan praktisi pembelajaran di sekolah tempat penelitian. Metode penelitian yang digunakan
pada pelaksanaan uji coba produk ialah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dan
pengembangan ini ialah: (1) dihasilkan produk pengembangan berupa modul Problem
Based Instruction yang diterapkan dalam pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
pada materi Spermatophyta yang terbagi dalam dua kali kegiatan pembelajaran. Pada setiap
kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan “mari kita pikirkan”, “mari berpasangan”, “mari
berbagi”, dan diakhiri dengan uraian materi, post test, dan tugas terstruktur, (2) modul
pembelajaran cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tuntutan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (3) model, modul, dan media interaktif yang
diterapkan secara bersama-sama juga cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya pada materi Spermatophyta.

Pembelajaran secara daring mengharuskan pendidik untuk melakukan inovasi yang dapat
membuat peserta didik termotivasi dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Mengkombinasikan model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) berbasis
whatsapp menjadi salah satu pilihan bentuk inovasi pembelajaran selama daring. Dengan
demikian tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil implementasi model pembelajaran
PBIberbasis whatsapp dan mendeskripsikan sikap peserta didik terhadap model tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Respon peserta didik
Rangk
terhadap inovasi pembelajaran ini cukup baik. Hal ini karena implementasi model
uman
pembelajaran PBI yang dikombinasikan dengan media whatsapp merupakan sesuatu yang
Artikel
baru dan cukup menarik bagi peserta didik.Hasil angket pada penelitian ini menunjukkan
2
interpretasi baik,sehingga model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) berbasis
whatsap ini layak digunakan sebagai solusi pembelajaran di masa pandemi Covid-19

Latar belakang penelitian ini yaitu masih rendahnya kemampuan literasi matematis.
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) yang juga sebagai alternatif solusi permasalahan dapat meningkatkan
Rangk kemampuan literasi matematis siswa. Metode penelitian adalah kuasi eksperimen dengan
uman desain Nonequivalent group pretest-postest design. Instrumen berbentuk tes literasi
Artikel matematis berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Populasi penelitian ini adalah
3 dst seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Cianjur tahun ajaran 2018/2019 yang tersebar dalam
sembilan kelas, sedangkan sampelnya dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak
dua kelas yaitu kelas VIII D sebanyak 27 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBI), dan
VIII C sebanyak 25 siswa sebagai kelas control dengan pembelajaran biasa. Berdasarkan
penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan literasi matematis siswa
dengan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Peningkatan tersebut lebih
baik jika dibandingkan dengan peningkatan pada siswa dengan pembelajaran biasa

Pemahaman konsep matematika masih rendah di kalangan pelajar baik pada tingkat dasar
maupun menengah. Penggunaan pendekatan pembelajaran harus menjadi perhatian utama
untuk memperoleh pemahaman konsep yang baik. Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
dapat dijadikan sebagai solusi dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini untuk
mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan PMR lebih baik dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika yang
diajarkan dengan menggunakan pendekatan konvensional. Penelitian ini merupakan
Rangk penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Posttest-Only Group Control Design.
uman Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Widya Bhakti Ruteng
Artikel yang berjumlah 95 orang. Pengambilan sampel kelas dilakukan menggunakan
4 teknik random sampling yang diawali dengan pengujian kesetaraan kelas. Data
dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang berbentuk uraian dan menggunakan
teknik tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa
yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik lebih baik dari siswa
yang menggunakan pendekatan konvensional. Penggunaan pendekatan matematika realistik
pada pembelajaran matematika berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa.

Memiliki kemampuan literasi matematis yang baik diharapkan dapat membantu siswa memecahkan
masalah yang berkaitan dengan matematika. Fokus keterampilan literasi matematika pada siswa
adalah kemampuan untuk menganalisis, membenarkan, dan mengkomunikasikan ide secara efektif,
merumuskan, memecahkan dan menafsirkan masalah matematika dalam berbagai bentuk dan situasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan lembar kerja siswa berbasis masalah yang valid
Rangk
dan praktis untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa dalam materi sistem persamaan
uman linear dua variabel. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (Research and Development),
Artikel yang terdiri dari tahap-tahap studi literatur, studi, observasi, wawancara, pengembangan lembar kerja
5 siswa. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hasil ujicoba dalam skala kecil dan skala besar
menunjukan angka 70,66% dan 75,08%, ini berarti LKS berbasis masalah untuk meningkatkan
keterampilan literasi matematika dapat digunakan dan didistribusikan sebagai bahan pembelajaran
dalam pembelajaran matematika untuk SMP.

Anda mungkin juga menyukai