Anda di halaman 1dari 5

Sinar Wonderland

--
[ Disarankan membaca sambil mendengarkan musik : welcome to wonderland oleh eve hecker 🎧 >>
somebody's pleasure oleh aziz hedra 🎧 ]

Katakan ini adalah negeri ajaib, sebuah negeri dongeng dari cerita masa kecil yang hanya ada satu
penduduk disini. Sinar tidak tau soal masa lalunya, ia coba mengingat tapi tak kunjung ingat. Satu-satu nya
di alam ini membuatnya kesepian, meskipun alam mencoba membujuk Sinar.

Suatu hari ketika Sinar datang menemui hutan, hutan memberitahui nya jika ada yang salah dengan alam
akhir-akhir ini. Sinar bertanya apa yang salah dengan alam? Hutan terdiam. Sepertinya hutan juga tidak
tau.

Sinar masuk kedalam hutan untuk memeriksa keadaan. Dengan langkah kaki kecilnya, ia menelusuri hutan.
Bertanya satu persatu apa saja yang ada di dalam hutan. Saat Sinar bertanya kepada rusa, rusa
memberitahu kan bahwa ada manusia di pinggir danau. Deg! Dengan detak jantung yang tak beraturan
Sinar berlari menuju danau.

Sampailah Sinar di danau, manusia itu benar ada! Sinar menepuk pundak nya, manusia itu menoleh.
Dilihat dari mukanya tampak begitu terkejut, Sinar membalas nya dengan senyuman.

“Nama mu siapa?” tanya Sinar.

Suara Sinar yang lemah lembut membuat kedua pipi manusia itu bersemu.

“Darkan, kau siapa?” balasnya.

“Sinar!”

Sinar merentangkan kedua tangan nya sambil tersenyum, “welcome to wonderland!”

Sejak saat itu Sinar tidak lagi kesepian karena Darkan menemani hari-hari nya. Mereka bertukar cerita lalu
saling membantu. Kehadiran Darkan merubah kehidupan Sinar.

Berbanding balik dengan Sinar yang tengah berbahagia, hutan menujukkan amarah nya. Hutan kesal dan
cemburu, Sinar tidak lagi peduli dengan alam dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Darkan.

Penghuni hutan tampak tertekan karena kondisi hutan yang aneh. Rusa sebagai perwakilan penghuni
hutan datang menemui Sinar, menceritakan keadaan hutan saat ini. Sinar yang mendengarkan keluhan
rusa serta keluhan penghuni lain di dalam hutan yang rusa sampaikan, menghela nafas nya. Sinar sadar
yang menyebabkan hutan seperti itu adalah dirinya.

“Pulang lah, biar besok aku menghampiri hutan.”

Setelah mengatakan itu, rusa pergi.

Keesokan hari sesuai janji nya, Sinar menghampiri hutan. Melihat kedatangan Sinar hutan langsung
menutup dirinya. Sinar yang melihat itu menggelengkan kepala, setelah itu Sinar berjongkok. Tangan Sinar
dengan lembut mengusap tanah. Berusaha menenangkan hutan agar bisa berbicara dengan nya.

Hutan berbicara padanya dan mengatakan tujuan Darkan masuk ke alam ini untuk menghancurkan alam,
tentu nya Sinar tertawa. Ucapan hutan tak masuk akal. Bagaimana bisa manusia yang akhir-akhir ini mulai
akrab dengan alam ingin menghancurkan alam. Kekuatan apa yang Darkan miliki? Sebesar apa kekuatan
itu?

Melihat respon Sinar yang tak sedikit pun mempercayai nya, emosi hutan membara yang menimbulkan
percikan api di langit.

Hari berlalu dengan cepat, hubungan hutan dan Sinar terus merenggang. Sebaliknya, hubungan Sinar dan
Darkan menjadi lebih dekat. Entah timbul perasaan aneh di dalam hati Sinar, semenjak bertemu Darkan
dan sekedar menatap mata nya membuat detak jantung terus berdegup kencang. Apa ini nama nya? jatuh
cinta? memikirkan nya membuat muka Sinar berubah menjadi tomat saking merah warna nya.

Kini mereka sedang memberi makan rusa, karena hutan kini suram para penghuni hutan datang ke Sinar
dan meminta makanan. Untung saja Sinar memiliki kebun kecil di samping rumah nya, jadi Sinar tak
bimbang untuk mengisi perut para penghuni hutan.

"Sinar, apa kamu baik-baik saja? jangan mengabaikan hati mu. Aku tau di lubuk hati mu, kamu ingin sekali
berbaikan dengan hutan. Atau perlu aku pergi dan menjelaskan pada hutan?" ujar Darkan.

"Tidak, terimakasih atas tawaran mu. Tapi hutan kali ini terlalu berlebihan, apa yang salah dari mu Darkan?
mengapa hutan sangat kokoh dan tak mau mengelak."

Darkan tertawa, "hati mu juga ikut kesal Sinar."

Sinar memajukan bibirnya beberapa centi membuat Darkan gemas dan mencubit pipi Sinar.

"Sinar, aku harap kamu mengingat beberapa hal di masa lalu mu. Sungguh di saat itu aku akan membawa
mu pulang dan membuat kehidupan mu nyata." ujar Darkan.

Meskipun Sinar bingung maksud dari yang di katakan Darkan, ia hanya mengangguk dengan patuh.

"Aku akan membantu mu ingat."

Seperti perkataan nya, beberapa minggu akhir ini Darkan bekerja keras membuat Sinar ingat dengan masa
lalu nya. Remang-remang masa lalu di dapat oleh Sinar, mencoba membuat remang-remang itu menjadi
lebih jelas.

Danau yang mengalirkan air jernih menampilkan kehidupan ikan dan penghuni nya dengan jelas. Tak
hanya itu, batu-batuan sangat memukau di pinggir danau serta tanaman cantik yang ikut menghiasi. Dari
semua itu air terjun lah yang paling menarik untuk di lihat, meskipun air terjun itu tak besar namun
kehadiran nya menjadi nilai tambah. Lalu ada gazebo tempat paling cocok untuk menikmati semua
pemandangan tersebut.

Di gazebo ini lah, keberadaan dua penduduk alam ini berada.

Darkan yang melihat Sinar kembali dari kegiatan nya yaitu menangkap ikan untuk makan malam,
tersenyum bangga. Lihatlah manusia itu tidak hanya indah tetapi juga kuat. Bukti nya Sinar mendapat lima
ikan besar dari danau.

"Jangan tersenyum seperti itu dan mengatakan hal yang berlebihan di hati mu, danau lah yang memberi
ku ikan-ikan ini." omel Sinar kepada Darkan seolah tau Darkan sedang mengatakan apa dalam hati nya.

"Baiklah putri Sinar, maafkan aku."


Sinar duduk di samping Darkan dan memukul tangan Darkan.

"Buku apa itu?" tanya Sinar yang melihat buku di tangan Darkan.

"Buku mu. Buku tentang alam ini, tentang aku dan kamu." jawab Darkan.

Sinar menghela nafas, "aku serius dan jangan menggoda ku."

"Sinar.. berjanjilah ketika buku ini ku berikan pada mu dan kamu membaca nya. Percayalah dan pulanglah.
Ini sungguh permintaan ku. Kau tau? banyak manusia lain di sana yang sedang menunggu mu nyata.
Tolong buka mata hati mu dan lenyaplah dari alam ini."

Tangan Darkan memegang kedua pipi Sinar, menatap nya begitu dalam.

Dengan perasaan yang kini tidak dapat di gambarkan, Sinar mengambil buku itu yang berjudul 'Sinar
Wonderland'. Tangan nya mulai membuka halaman pertama dan halaman-halaman selanjutnya.

'Diary Sinar

Kepergian mu adalah kepergian ku juga, kita sudah berjanji untuk hidup bersama dan saling mengandalkan
satu sama lain. Maafkan aku, begitu besar perasaan ku untuk mu sampai hidup ku harus selalu bersama
mu. Aku akan menyusul mu. Membuat dunia yang hanya ada aku dan kamu disana. Mari berbahagia
bersama selamanya. Sekali lagi maafkan aku Darkan, aku mencintai mu.'

Ini pertama kali nya semenjak Sinar menginjak kan kaki di negeri ini, air mata nya jatuh. Karena alam
bersumpah tidak akan membuat air mata itu jatuh. Darkan yang melihat itu dengan cepat memeluk Sinar
untuk menyalurkan kehangatan. Namun sekarang tidak ada kehangatan bagi Sinar. Ingatan nya rusak,
kepala nya pusing. Sinar seakan hancur sehancur hancur nya setelah menemukan fakta yang sebenarnya.

Awan berubah menjadi gelap, sebentar lagi hujan akan turun. Alam yang menyadari akan terjadi hujan
langsung melaporkan pada hutan. Itu pasti air mata Sinar! hujan tidak akan turun jika Sinar tidak
menangis. Hutan yang menerima laporan dari alam hanya diam membuat alam bertanya-tanya. Hutan
menjawab jikalau dunia akan hancur, lalu menyuruh alam untuk menutup pintu keluar dan
menyembunyikan pintu itu. Alam menurut.

"Aku menolak Darkan! aku akan tinggal bersama mu! aku akan hidup jika kamu hidup." ujar Sinar.

"Jangan menyalahkan aku yang sudah menjadi takdir Tuhan untuk pergi terlebih dahulu. Aku disini
membawakan mu buku itu karena aku menyanyangi mu. Tempat mu bukan disini Sinar, pergilah ke tempat
asal mu. Demi Tuhan.. Sinar. Aku hanya ingin kamu hidup, menjalani kehidupan mu dan bahagia."

Sinar sudah tidak bisa berkata-kata, dirinya hanya ingin bersama Darkan. Orang yang ia cintai.

"Pergilah dan keluar dari negeri ini Sinar, aku akan mengantar mu dan memastikan kamu pulang."

Sinar menggeleng kan kepalanya. Hati nya tak rela.

Darkan memanggil seekor kuda untuk mengantarkan Sinar. Selama perjalanan Sinar terus mengucapkan
selamat tinggal kepada para penghuni alam ini. Berterima kasih telah menjaga nya selama ini.

Sesampainya di hutan, Sinar turun dari kuda.


"Hutan, ini aku Sinar. Maafkan aku membuat mu terluka dan terimakasih telah menjaga serta merawat ku
selama ini. Percaya lah hutan, kamu adalah yang terbaik ketika aku menciptakan negeri ini." ujar Sinar.

Hutan menangis, mengatakan kepada Sinar. Apakah semua sudah berakhir? apakah Sinar harus pergi?

"Aku akan menjumpai mu di alam nyata."

Lalu alam, Sinar menatap alam ini. Alam yang ia ciptakan lewat buku berjudul Sinar Wonderland yang tak
lain adalah diary nya. Ketika Sinar sedang menulis tentang alam ini, air mata lah yang menemani. Dengan
hati yang hancur serta harapan yang pupus sehingga tercipta lah negeri ini.

Hutan menunjukkan jalan menuju keluar dan merelakan Sinar.

Darkan memeluk Sinar, mengelus rambut Sinar dengan lembut. Memakaikan jepit rambut yang ia buat
khusus untuk Sinar untuk dibawa pergi. Darkan tersenyum dan memberitahu bahwa Sinar sangat cantik
memakai jepit itu. Sinar ingin bersemu namun hati nya sedih.

"Pergilah." ujar Darkan.

Sekali lagi Sinar memeluk Darkan sebelum langkah kaki itu benar-benar membawa nya pergi.

Sinar membuka mata nya, melihat sekeliling nya yang ramai oleh baju putih dan suara isakan tangis.
Seorang perempuan paruh baya memeluknya dengan erat.

"Akhirnya.. anak ku Sinar. Kamu bangun."

Diketahui bahwa Sinar koma setelah terjadi nya kecelakaan hebat di dua tahun yang lalu. Tahun dimana
Darkan meninggalkan nya.

Sini ku ceritakan tentang Darkan.

Darkan adalah pacar nya, hubungan nya terjalin pertama kali di tahun kedua masa SMA. Darkan adalah
sosok pria yang tulus sekali mencintai nya. Seolah memberikan dunia nya pada Sinar, apapun akan Darkan
lakukan untuk Sinar. Untuk kebahagiaan Sinar. Percaya lah ketika Sinar meminta hal gila pun akan terwujud
jika meminta nya kepada Darkan.

Setelah lulus SMA, Darkan berencana untuk kuliah di luar negeri yaitu di London. Namun nasib buruk
menimpanya, pesawat yang Darkan tumpangi jatuh dan terbakar. Tidak ada satu orang pun pulang dengan
nyawa yang hidup.

Kejadian itu membuat Sinar terpukau. Dunia nya hancur. Ini bukanlah cerita romansa yang alay. Namun
sosok Darkan membawakan cahaya yang membuat Sinar benar-benar berwujud seperti Sinar. Banyak
kenangan-kenangan hidup dan mati yang telah mereka lalui.

Hari berlalu semenjak terbangun nya Sinar. Kini, sinar pergi ke toko bunga langganan Darkan semasa hidup
nya untuk membeli kan Sinar bunga setiap hari ulangtahun nya.

"Sinar ya?" tanya seorang penjaga bunga.

Sinar mengangguk.

Lalu penjaga itu pergi ke dalam untuk membawakan pesanan bunga Sinar.
"Berapa?" tanya Sinar.

"Ambil aja, mas Darkan adalah langganan setia saya. Di masa lalu saya pernah berjanji, kalau nanti saya
bakalan kasih bunga untuk pacar mas Darkan sebagai tanda terima kasih." ujar nya.

Sinar tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

Hari ini adalah hari ulangtahun Darkan jadi Sinar akan pergi menemui Darkan. Membalas kan perhatian
Darkan dengan memberikan nya bunga. Dulu, Darkan selalu menolak jika Sinar memberi nya bunga. Sinar
ingin sekali memberi Darkan bunga karena Sinar sudah menerima banyak bunga dari Darkan.

Langkah kaki nya berhenti, senyuman nya menyapa Darkan.

"Selamat sore Darkan. Sudah lama ya gak ketemu. Gimana kabar nya? hahaha.. karena hari ini adalah hari
ulang tahun kamu. Gantian ya aku yang kasih kamu bunga jangan kamu terus yang ngasih bunga ke aku
pas hari ulang tahun aku."

Sinar melekatkan bunga di samping makam Darkan.

"Darkan lihat." ujar Sinar sambil memperlihatkan jari nya.

"Haha iya.. aku udah tunangan. Dia orang nya baik kok, perhatian banget. Perjuangan nya yang bikin aku
luluh."

Entah lah rasanya Sinar ingin menangis.

"Maaf ya Darkan. Aku harap kamu bahagia sama kabar ini."

Sinar bangun dan merapihkan baju nya. Memberikan salam sebelum Sinar pamit. Meskipun hati nya masih
terasa sakit, Sinar menyakini hati nya untuk berhenti sakit dan mencoba bahagia.

Setelah kepergian Sinar, seseorang mengambil bunga itu. Bunga mawar merah memiliki makna "cinta yang
abadi kepada seseorang yang sudah tiada".

Dia tersenyum.

"Selamat atas pertunangan kamu, Sinar. Semoga hidup mu selalu bahagia."

Hilang. Sosok itu hilang membawa bunga mawar merah itu ke dalam hutan.

END
written by nadshy

Anda mungkin juga menyukai