Interaksi ketiga komponen laktosa, avicel PH-101, dan amprotab merupakan
faktor yang paling dominan dalam meningkatkan kekerasan. Laktosa memiliki sifat kompaktibilitas yang tinggi, sehingga pada proses formulasi laktosa mampu menghasilkan tablet dengan kekerasan yang baik. Avicel PH-101 memiliki daya ikat yang kuat karena adanya ikatan hidrogen sehingga membentuk tablet yang keras. Amprotab memiliki kompaktibilitas yang rendah sehingga tablet lebih mudah rapuh. Amprotab merupakan bahan penghancur yang memiliki potensi daya ikat rendah sehingga tablet yang dihasilkan lebih rapuh dan terjadi cappings sehingga dalam formulasi sering dikombinasikan dengan avicel PH-101 untuk meningkatkan daya ikat campuran dalam formula tablet. Kombinasi laktosa, avicel PH- 101, dan amprotab berpengaruh meningkatkan kekerasan tablet, namun penambahan amprotab dan compritol menurunkan kekerasan tablet.(Kusuma & Rani, 2020). interaksi ketiga komponen laktosa, avicel PH101,dan amprotab yang paling dominanmenurunkan nilai CV sehingga bobot tabletmenjadi lebih seragam dan membantu dalamanalisis kontrol kandungan obat secarasederhana dengan asumsi bahwa dengankeseragaman bobot tinggi maka keseragamankandungan tinggi(Kusuma & Rani, 2020). Avicel berfungsi sebagai bahan pengikat dengan potensi daya ikat yangkuat, namun mempunyai sifat alir yang jelek. Compritol (glyceryl behenate) sangat potensial digunakan sebagai lubricant karena bersifat free flowing, inertdan biocompatible. Compritol merupakan spraydried lubricant yang memberikan waktu hancurlebih cepat dan disolusi yang lebih baik dibanding penggunaan lubricant magnesiumstearat. Amprotab dapat mempengaruhi sifat fisik tablet terutama waktu hancur karena amprotab memiliki kekuatan pada aksi kapiler yang akan menarik cairan ke dalam tablet, sehingga dalam formulasi tablet bahan ini akan mengembang dan menjadikan tablet pecah dan hancur kemudian melarut.(Kusuma & Rani, 2020).