Anda di halaman 1dari 41

FA3231 TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SOLIDA

LAPORAN PRAKTIKUM
GRANULASI KERING
KELOMPOK LB-2
TUJUAN
Menentukan hasil IPC sediaan
granulasi kering Asetosal 250 mg
Menentukan hasil evaluasi akhir
sediaan tablet granulasi kering
Asetosal 250 mg
Menentukan perbandingan hasil IPC
dan evaluasi akhir seluruh kelompok
shift selasa pada sediaan tablet
granulasi kering Asetosal 250 mg
Latar Belakang
Tablet merupakan suatu sediaan padat yang mengandung
bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi
Metode pembuatan terdiri dari tablet kempa dan tablet cetak
Tablet kempa dapat dibuat dengan 3 cara umum yaitu granulasi
basah, granulasi kering, dan kempa langsung
Dibuat tablet asetosal dengan granulasi kering
Prinsip granulasi kering adalah menekan masssa serbuk pada
tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar (slug) yang tidak
berbentuk baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh
granul dengan ukuran yang diinginkan
Latar Belakang
Asetosal adalah obat turunan salisilat yang digunakan sebagai
analgesik, antipiretik, dan anti-inflamasi
Asetosal bekerja dengan menghambat kerja enzim
siklooksigenase secara tidak selektif dan menghambat kerja
prostaglandin sebagai salah satu faktor pelindung dinding
saluran cerna
Asetosal harus diminum sesudah makan agar tidak mengiritasi
lambung
Kontraindikasi pada pasien dengan tukak lambung berat dan
penyakit asma
Latar Belakang
Dosis demam atau nyeri → 300-900 mg tiap 4-6 jam. Dosis
maksimal 4000 mg/hari
Untuk mencegah stroke, angina pektoris, serangan jantung,
atau penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh

penggumpalan darah 75–150 mg
Formula

Bahan Konsentrasi Fungsi

Asetosal 250 mg Zat aktif, analgesik (Sahara, 2011)

Fase Dalam PVP K-25 2% Binder (HOPE 6th Hal. 581)


(92%) Ac-Di-Sol 2% Disintegrant (HOPE 6th Hal. 206)

Laktosa qs Pengisi tablet (HOPE 6th hal. 364)

Amilum 5% Penghancur tablet (HOPE 6th Hal. 685)


Fase Luar
Talk 2% Glidan (HOPE 6th Hal. 728)
(8%)
Mg Stearat 1% Lubrikan (HOPE 6th Hal.404)
Rasionalisasi

Permasalahan Solusi

Karena memiliki kompresibilitas yang buruk,


perlu ditambahkan bahan pengikat yang tepat
untuk meningkatkan kompresibilitas dari
Asetosal, seperti PVP. Kemudian, untuk
Asetosal merupakan zat aktif yang memiliki
memperbaiki sifat alir yang buruk, asetosal
kompresibilitas dan sifat alir yang buruk
dapat digranulasi dan melalui proses
pengayakan yang baik untuk membantu dalam
mencapai distribusi ukuran partikel yang lebih
homogen.

Perlu dilakukan karakterisasi Asetosal terlebih


Asetosal diketahui dapat mengkristal menjadi Bentuk
dahulu untuk memastikan bentuk yang akan
I dan Bentuk II (polimorfisme).
digunakan sudah tepat.
Permasalahan Solusi

Karena tidak stabil terhadap air, maka


digunakan metode granulasi kering pada
Asetosal diketahui tidak stabil terhadap air sehingga
pembuatan tablet asetosal yang tidak
dapat terhidrolisis.
melibatkan penggunaan pelarut sehingga
dapat menjaga kestabilan zat aktif.

Digunakan PVP sebagai pengikat yang dapat


menyatukan zat aktif dengan berbagai eksipien
Granul harus memiliki kompaktibilitas yang baik agar lainnya untuk membentuk granul yang baik
dapat dibentuk menjadi tablet saat dikempa di mesin sehingga dapat meningkatkan sifat alir dan
pengempa tablet. kompresibilitas dari asetosal. PVP kompatibel
terhadap asetosal dan memiliki daya ikat yang
baik.
Permasalahan Solusi

Digunakan Ac-Di-Sol sebagai penghancur pada


fase dalam dan amilum sebagai disintegran
Tablet harus dapat terdisintegrasi dalam tubuh untuk
pada fase luar yang bertujuan untuk
diabsorpsi dan memberikan efek farmakologis.
mempercepat proses disintegrasi tablet dalam
tubuh.

Digunakan talk sebagai glidan yang berfungsi


Dalam proses pengisian granul ke dalam dies tidak untuk memfasilitasi peningkatan aliran granul
boleh memiliki sifat alir yang buruk. dan mendistribusikan tekanan ke seluruh bagian
tablet.

Digunakan Mg Stearat sebagai lubrikan yang


Tablet harus dapat dikeluarkan dengan mudah dari
berfungsi untuk meminimalisir gesekan pada
dies tanpa merusak tablet.
tablet dengan dies ketika dikempa
Perhitungan

Akan dibuat tablet Asetosal 250 mg Bobot tablet 500 mg →


dibuat untuk 250 tablet Fase dalam (92%) :
Perhitungan
Perhitungan
Perhitungan total massa serbuk yang akan di-slug
Untuk menghindari kerusakan pada alat dan suara yang ditimbulkan pada
mesin tablet, ke dalam fasa dalam perlu ditambahkan glidan dan lubrikan
dengan jumlah penambahan 50% dari jumlah total:

Massa serbuk fase dalam = 115 g


Talk = 0,5 x 2,5 g = 1,25 g
Mg Stearat = 0,5 x 1,25 = 0,625 g
Total = 116,875 g
Jadi, total massa serbuk yang akan di-slug untuk 250 tablet adalah 116,875
gram
Perhitungan

Jumlah aktual bobot tablet

Perhitungan ulang fase luar Bobot tablet


Perhitungan
No Bahan Jumlah yang diperlukan untuk 250 tablet

Fase Dalam

1. Asetosal 62,5 g

2. PVP K-25 2,5 g

3. Ac-Di-Sol 2,5 g

4. Laktosa 47,5 g

Fase Luar

5. Amilum 5,79 g

6. Talk 2,41 g

7. Mg stearate 1,205 g
Prosedur
PEMBAHASAN
IPC GRANUL
Uji Homogenitas
Jumlah Wadah Semua granul

Memastikan bahwa zat aktif terdistribusi merata


dalam campuran dengan menetapkan kadar ZA
Prinsip
dengan cara sampling pada beberapa titik (atas,
tengah, bawah) wadah pencampur

Campuran dinyatakan homogen jika:


Kriteria Keberterimaan 1. Kadar zat aktif pada beberapa titik sama
2. Warna terdistribusi merata dalam campuran

Warna terdistribusi merata dalam campuran


Hasil yang menunjukkan campuran granul telah
homogen.
Kecepatan Aliran
Jumlah
Minimal 20 gram granul kering
Wadah

Dilakukan untuk memastikan pencampuran yang efisien, keseragaman bobot, keseragaman sediaan
ketika akan dikempa.
Metode yang digunakan adalah metode corong
Prosedur :
1. Timbang granul sebanyak minimum 20 gram
2. Timbang dan tempatkan wadah untuk menampung granul pada bagian bawah corong
3. Masukkan granul ke dalam corong yang terdapat pada alat
Prinsip
4. Pastikan bahwa waktu pada layar berada pada angka nol
5. Jalankan alat untuk memulai pengukuran. Tombol switch pada alat berfungsi untuk memulai
dan menghentikan aliran dan pengukur waktu. Pastikan bahwa aliran dihentikan sebelum granul
dalam corong habis (harus ada sisa granul di corong)
6. Hitung kecepatan aliran dengan bobot granul/waktu (gram/detik)
7. Ulangi percobaan minimal 3 kali
Kriteria
Granul dapat dikatakan memiliki aliran yang baik untuk mesin tablet single punch jika memiliki
keberter
kecepatan aliran minimal 4 gram/detik
imaan

Berat gelas kimia: 63,0034 g


Kecepatan aliran = berat awal - berat akhirwaktu
Percobaan 1:
Waktu 1,19 detik, Bobot 73,7 g
Kecepatan aliran = (73,7 - 63,0034) g / 1,19 detik = 8,988 g/detik

Percobaan 2:
Waktu 1,27 detik, Bobot 72,99 g
Hasil
Kecepatan aliran = (72,99 - 63,0034) g / 1,27 detik = 7,863 g/detik

Percobaan 3:
Waktu 1,22 detik, Bobot 72,8 g
Kecepatan aliran = (72,8 - 63,0034) g / 1,22 detik = 8,03 g/detik

Rata-rata kecepatan aliran = (8,988 + 7,863 + 8,03)/3 = 8,2937 g/detik


Kecepatan aliran memenuhi syarat karena melebihi 4 gram/detik.
BJ Nyata, BJ Mampat, %Kompresibilitas

Jumlah Wadah 100 gram granul kering

Menjamin aliran granul yang baik dengan


pengukuran BJ nyata dan BJ mampat berdasarkan
perbandingan bobot granul terhadap volume
sebelum dan setelah dimampatkan (diketuk 500x).
Pengukuran % kompresibilitas berdasarkan Carr’s
Index.
Prinsip
BJ Nyata, BJ Mampat, %Kompresibilitas
Jika %K
5–10% : aliran sangat baik
Kriteria Keberterimaan 11–20% : aliran cukup baik
21–25% : aliran cukup
> 26% : aliran buruk

Hasil
Distribusi Ukuran Granul

Jumlah Wadah 100 gram granul kering

Untuk memastikan distribusi ukuran granul


mengikuti distribusi normal dengan melewatkan
granul melalui susunan pengayak dalam berbagai
ukuran, yang disusun bertingkat satu sama lain
Prinsip
dengan pengayak berukuran paling halus
diletakkan di bawah. Granul yang tertinggal di
tiap pengayak ditimbang dan dihitung
persentasenya serta ukuran diameternya

Distribusi ukuran granul mengikuti kurva distribusi


Kriteria Keberterimaan
normal
Distribusi Ukuran Granul

Hasil

Sediaan tidak memenuhi syarat karena kurva yang dihasilkan tidak mengikuti kurva distribusi
normal
Perbandingan Data IPC Shift Selasa

Keterangan:
Warna pink menunjukkan IPC tidak memenuhi persyaratan
Perbandingan Data IPC Shift Selasa

Keterangan:
Warna pink menunjukkan IPC tidak
memenuhi persyaratan
PEMBAHASAN
EVALUASI
KOMPENDIAL
Keseragaman Ukuran

Jumlah Wadah 20 tablet

Sejumlah 20 tablet diambil secara acak, lalu diukur diameter dan tebal tablet dengan
Prinsip
jangka sorong. Setelah itu, dihitung nilai rata-rata dan standar deviasi.

Kriteria Keberterimaan Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1⅓ tebal tablet.

Rata-rata diameter = 11,2175 mm


Rata-rata 3 kali tebal = 11,82 mm
Hasil Rata-rata 1 ⅓ tebal = 5,3466 mm
Sediaan memenuhi syarat karena tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 ⅓ tebal
tablet

Tekanan pengempaan selama pembuatan tablet yang sesuai memengaruhi keseragaman ukuran tablet
Keseragaman Ukuran
Keseragaman Bobot

Jumlah Wadah 20 tablet


Penyimpangan bobot
Bobot rata-rata dalam %
Sejumlah 20 tablet diambil secara acak, lalu
rata-rata
ditimbang satu persatu dan dihitung bobot rata-
Prinsip A B
rata serta penyimpangan terhadap bobot rata-
ratanya.
≤ 25 mg 15% 30%

Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang bobotnya


26–150 mg 10% 20%
menyimpang dari bobot rata-rata / nilai yang
Kriteria ditetapkan pada kolom A di Tabel 10.2.1.1Tidak 151–300 mg 7,5% 15%
Keberterimaan ada satupun tablet yang bobotnya menyimpang
dari bobot rata-rata > harga yang ditetapkan > 300 mg 5% 10%
pada kolom B di Tabel 10.2.1.1

Bobot tablet memenuhi persyaratan karena Keseragaman bobot sesuai, tekanan


Hasil semua tablet berada pada rentang pengempaan yang dilakukan saat
penyimpangan bobot rata-rata praktikum dilakukan dengan sesuai
Keseragaman Bobot
Friabilitas

Jumlah Wadah Seluruh tablet

Ketahanan tablet dievaluasi terhadap kerusakan selama pengemasan, penanganan, dan


Prinsip pengiriman dengan diberi gesekan dan benturan. Cara yang dilakukan adalah
menjatuhkan tablet dari ketinggian tertentu menggunakan friabilator atau friability tester

Kriteria
Friabilitas tablet tidak lebih dari 1,0% untuk rata-rata tiga kali pengujian.
Keberterimaan

Bobot awal : 6,54 gram


Bobot akhir : 6,51 gram
f=(a-b)/a x 100%
Hasil
=(6,54-6,51)/6,54 x 100%
= 0,458%
Uji friabilitas memenuhi yang dipersyaratkan karena tidak lebih dari 1,0%

Friabilitas tablet dapat dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk tablet. Ukuran dan bentuk tablet yang lebih besar cenderung lebih
rentan terhadap kerusakan karena memiliki luas area permukaan yang lebih besar
Waktu Hancur

Jumlah Wadah 6 tablet

Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam
masing-masing monografi. Prosedur yang dilakukan untuk tablet tidak bersalut enterik
adalah:Isi bejana dengan air, kecuali dinyatakan lain pada monografi. Volume bejana diatur,
Prinsip lempeng kasa tepat pada permukaan larutan dan pada kedudukan terendah mulut tabung
tetap di atas permukaan.Atur suhu medium pada 37±2℃. Masukkan masing-masing 1 tablet
ke dalam 6 tabung pada alat uji.Alat uji dioperasikan. Tablet dianggap hancur jika tidak ada
bagian tablet yang tertinggal di atas kasa kecuali fragmen-fragmen bahan pembantu.

Kriteria
Waktu hancur untuk tablet tidak lebih dari 15 menit (Lihat monografi sediaan).
Keberterimaan

Hasil 1 menit 20 detik (memenuhi persyaratan)

Waktu hancur tablet dapat dipengaruhi oleh ukuran dan kekerasan tablet. Waktu yang dibutuhkan
tablet untuk hancur atau terlarut akan lebih lama jika tablet terlalu keras.
PEMBAHASAN
EVALUASI
FABRIKASI
Organoleptik
Organoleptik
Jumlah Sampel Seluruh tablet

Dilakukan pengamatan secara visual pada tablet dengan memerhatikan


Prinsip bentuk tablet, permukaan tablet (halus, licin), kebersihan tablet (bebas dari
noda atau bintik-bintik), dan homogenitas dari warna tablet.

Bentuk tablet sesuai, permukaan tablet halus dan licin tanpa ada sisa serbuk
Kriteria Keberterimaan atau permukaan tak rata, tablet bersih tanpa noda, dan warna tablet
homogen.

Hasil Sesuai dengan yang dipersyaratkan


Friksibilitas

Jumlah Sampel Seluruh tablet

Ketahanan tablet dievaluasi terhadap kerusakan selama pengemasan, penanganan,


dan pengiriman dengan diberi gesekan dan benturan. Cara yang dilakukan adalah
Prinsip
menjatuhkan tablet dari ketinggian tertentu menggunakan friksibilator atau abrasion
tester.

Kriteria
Friksibilitas tablet tidak lebih dari 1,0% untuk rata-rata tiga kali pengujian.
Keberterimaan

Bobot awal : 6,52 gram


Bobot akhir : 6,46 gram
Hasil
f=(a-b)/a x 100% =(6,52-6,46)/6,52 x 100%= 0,920%
Uji friksibilitas memenuhi yang dipersyaratkan karena tidak lebih dari 1,0%
Kekerasan Tablet

Jumlah Sampel 20 tablet secara acak

Kekerasan menunjukkan gaya yang diperlukan untuk memecahkan tablet yang


dinyatakan dalam satuan kg. Prosedur : Ambil 20 tablet secara acakUji kekerasan tablet
Prinsip
satu persatu dengan hardness testerHitung rataan kekerasan tablet dan standar
deviasinya

Kriteria
Tablet oral biasanya memiliki kekerasan antara 4-10 kg.
Keberterimaan

Rata-rata kekerasan tablet = 7,33 kp


Hasil Sediaan memenuhi syarat karena tidak terdapat tablet yang kurang atau lebih dari
rentang 4-10 kg
Kekerasan Tablet
Perbandingan Data Evaluasi Shift Selasa

Keterangan:
Warna pink menunjukkan IPC tidak
memenuhi persyaratan
Kesimpulan
Tablet Asetosal 250 mg dengan granulasi kering memenuhi persyaratan
hasil IPC granul uji homogenitas, tetapi tidak memenuhi persyaratan IPC
granul bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, % kompresibilitas dan
distribusi ukuran granul.
Tablet Asetosal 250 mg dengan granulasi kering memenuhi persyaratan
hasil evaluasi akhir keseragaman ukuran, keseragaman bobot, friabilitas,
waktu hancur, organoleptik, friksibilitas, dan kekerasan tablet.
Perbandingan data untuk shift Selasa, didapatkan hasil evaluasinya
memenuhi persyaratan. Namun, untuk LB3, hasil evaluasi friabilitas,
friksibilitas, dan keseragaman bobot tidak memenuhi persyaratan dan
tidak melakukan evaluasi uji keseragaman ukuran. Kemudian, LB1 tidak
memenuhi persyaratan untuk evaluasi uji friksibilitas dan LB2 tidak
memenuhi persyaratan untuk evaluasi uji keseragaman ukuran.
Daftar Pustaka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai