LAPORAN PRAKTIKUM
GRANULASI KERING
KELOMPOK LB-2
TUJUAN
Menentukan hasil IPC sediaan
granulasi kering Asetosal 250 mg
Menentukan hasil evaluasi akhir
sediaan tablet granulasi kering
Asetosal 250 mg
Menentukan perbandingan hasil IPC
dan evaluasi akhir seluruh kelompok
shift selasa pada sediaan tablet
granulasi kering Asetosal 250 mg
Latar Belakang
Tablet merupakan suatu sediaan padat yang mengandung
bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi
Metode pembuatan terdiri dari tablet kempa dan tablet cetak
Tablet kempa dapat dibuat dengan 3 cara umum yaitu granulasi
basah, granulasi kering, dan kempa langsung
Dibuat tablet asetosal dengan granulasi kering
Prinsip granulasi kering adalah menekan masssa serbuk pada
tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar (slug) yang tidak
berbentuk baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh
granul dengan ukuran yang diinginkan
Latar Belakang
Asetosal adalah obat turunan salisilat yang digunakan sebagai
analgesik, antipiretik, dan anti-inflamasi
Asetosal bekerja dengan menghambat kerja enzim
siklooksigenase secara tidak selektif dan menghambat kerja
prostaglandin sebagai salah satu faktor pelindung dinding
saluran cerna
Asetosal harus diminum sesudah makan agar tidak mengiritasi
lambung
Kontraindikasi pada pasien dengan tukak lambung berat dan
penyakit asma
Latar Belakang
Dosis demam atau nyeri → 300-900 mg tiap 4-6 jam. Dosis
maksimal 4000 mg/hari
Untuk mencegah stroke, angina pektoris, serangan jantung,
atau penyakit kardiovaskular yang disebabkan oleh
→
penggumpalan darah 75–150 mg
Formula
Permasalahan Solusi
Fase Dalam
1. Asetosal 62,5 g
3. Ac-Di-Sol 2,5 g
4. Laktosa 47,5 g
Fase Luar
5. Amilum 5,79 g
6. Talk 2,41 g
7. Mg stearate 1,205 g
Prosedur
PEMBAHASAN
IPC GRANUL
Uji Homogenitas
Jumlah Wadah Semua granul
Dilakukan untuk memastikan pencampuran yang efisien, keseragaman bobot, keseragaman sediaan
ketika akan dikempa.
Metode yang digunakan adalah metode corong
Prosedur :
1. Timbang granul sebanyak minimum 20 gram
2. Timbang dan tempatkan wadah untuk menampung granul pada bagian bawah corong
3. Masukkan granul ke dalam corong yang terdapat pada alat
Prinsip
4. Pastikan bahwa waktu pada layar berada pada angka nol
5. Jalankan alat untuk memulai pengukuran. Tombol switch pada alat berfungsi untuk memulai
dan menghentikan aliran dan pengukur waktu. Pastikan bahwa aliran dihentikan sebelum granul
dalam corong habis (harus ada sisa granul di corong)
6. Hitung kecepatan aliran dengan bobot granul/waktu (gram/detik)
7. Ulangi percobaan minimal 3 kali
Kriteria
Granul dapat dikatakan memiliki aliran yang baik untuk mesin tablet single punch jika memiliki
keberter
kecepatan aliran minimal 4 gram/detik
imaan
Percobaan 2:
Waktu 1,27 detik, Bobot 72,99 g
Hasil
Kecepatan aliran = (72,99 - 63,0034) g / 1,27 detik = 7,863 g/detik
Percobaan 3:
Waktu 1,22 detik, Bobot 72,8 g
Kecepatan aliran = (72,8 - 63,0034) g / 1,22 detik = 8,03 g/detik
Hasil
Distribusi Ukuran Granul
Hasil
Sediaan tidak memenuhi syarat karena kurva yang dihasilkan tidak mengikuti kurva distribusi
normal
Perbandingan Data IPC Shift Selasa
Keterangan:
Warna pink menunjukkan IPC tidak memenuhi persyaratan
Perbandingan Data IPC Shift Selasa
Keterangan:
Warna pink menunjukkan IPC tidak
memenuhi persyaratan
PEMBAHASAN
EVALUASI
KOMPENDIAL
Keseragaman Ukuran
Sejumlah 20 tablet diambil secara acak, lalu diukur diameter dan tebal tablet dengan
Prinsip
jangka sorong. Setelah itu, dihitung nilai rata-rata dan standar deviasi.
Kriteria Keberterimaan Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1⅓ tebal tablet.
Tekanan pengempaan selama pembuatan tablet yang sesuai memengaruhi keseragaman ukuran tablet
Keseragaman Ukuran
Keseragaman Bobot
Kriteria
Friabilitas tablet tidak lebih dari 1,0% untuk rata-rata tiga kali pengujian.
Keberterimaan
Friabilitas tablet dapat dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk tablet. Ukuran dan bentuk tablet yang lebih besar cenderung lebih
rentan terhadap kerusakan karena memiliki luas area permukaan yang lebih besar
Waktu Hancur
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam
masing-masing monografi. Prosedur yang dilakukan untuk tablet tidak bersalut enterik
adalah:Isi bejana dengan air, kecuali dinyatakan lain pada monografi. Volume bejana diatur,
Prinsip lempeng kasa tepat pada permukaan larutan dan pada kedudukan terendah mulut tabung
tetap di atas permukaan.Atur suhu medium pada 37±2℃. Masukkan masing-masing 1 tablet
ke dalam 6 tabung pada alat uji.Alat uji dioperasikan. Tablet dianggap hancur jika tidak ada
bagian tablet yang tertinggal di atas kasa kecuali fragmen-fragmen bahan pembantu.
Kriteria
Waktu hancur untuk tablet tidak lebih dari 15 menit (Lihat monografi sediaan).
Keberterimaan
Waktu hancur tablet dapat dipengaruhi oleh ukuran dan kekerasan tablet. Waktu yang dibutuhkan
tablet untuk hancur atau terlarut akan lebih lama jika tablet terlalu keras.
PEMBAHASAN
EVALUASI
FABRIKASI
Organoleptik
Organoleptik
Jumlah Sampel Seluruh tablet
Bentuk tablet sesuai, permukaan tablet halus dan licin tanpa ada sisa serbuk
Kriteria Keberterimaan atau permukaan tak rata, tablet bersih tanpa noda, dan warna tablet
homogen.
Kriteria
Friksibilitas tablet tidak lebih dari 1,0% untuk rata-rata tiga kali pengujian.
Keberterimaan
Kriteria
Tablet oral biasanya memiliki kekerasan antara 4-10 kg.
Keberterimaan
Keterangan:
Warna pink menunjukkan IPC tidak
memenuhi persyaratan
Kesimpulan
Tablet Asetosal 250 mg dengan granulasi kering memenuhi persyaratan
hasil IPC granul uji homogenitas, tetapi tidak memenuhi persyaratan IPC
granul bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, % kompresibilitas dan
distribusi ukuran granul.
Tablet Asetosal 250 mg dengan granulasi kering memenuhi persyaratan
hasil evaluasi akhir keseragaman ukuran, keseragaman bobot, friabilitas,
waktu hancur, organoleptik, friksibilitas, dan kekerasan tablet.
Perbandingan data untuk shift Selasa, didapatkan hasil evaluasinya
memenuhi persyaratan. Namun, untuk LB3, hasil evaluasi friabilitas,
friksibilitas, dan keseragaman bobot tidak memenuhi persyaratan dan
tidak melakukan evaluasi uji keseragaman ukuran. Kemudian, LB1 tidak
memenuhi persyaratan untuk evaluasi uji friksibilitas dan LB2 tidak
memenuhi persyaratan untuk evaluasi uji keseragaman ukuran.
Daftar Pustaka
TERIMA KASIH