Anda di halaman 1dari 3

VI.

Preformulasi Wadah Kemasan


Tablet CTM disimpan dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya,hal
ini bertujuan untuk menghindari cemaran dan penguraian.Wadah tertutup rapat harus
melindungi isi terhadap masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan selama
penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi. Wadah tidak tembus cahaya
harus dapat melindungi isi dari pengaruh cahaya. Wadah plastik tidak tembus cahaya
menjadi tambah populer sebagai pengemas produk farmasi.
Pada tablet CTM (Klorfeniramin maleat) yang dibuat ini akan dikemas dalam
botol plastik sebagai kemasan primer karena dalam penyimpanannya lebih aman dari
pengaruh luar seperti cahaya, bobotnya ringan, relatif murah dan tidak mudah pecah.
Wadah yang digunakan yaitu botol plastik dengan nomor polimer 1. Polimer no.1
bertuliskan PET/PETE yang merupakan singkatan dari polyethylene terephthalate.
Jenis bahan PET ini bersifat jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, melunak
pada suhu 80 . Jenis bahan PET cukup tahan pada suhu tinggi (sampai 80 )
sehingga cocok untuk wadah tablet dengan zat aktif CTM yang tidak tahan terhadap
panas. Botol jenis ini direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena bila
terlalu sering digunakan akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogenik. (Bauer, 2009)

VII.

Analisis Pertimbangan Formula


1. CTM (Klorfeniramin maleat)
CTM digunakan sebagai zat aktif yang merupakan antihistaminikum yang
menentang kerja histaman pada h1 reseptor histamin sehingga berguna dalam
menekan alergi yang disebabkan oleh timbulnya simptom karena histamin.
Mekanisme kerjanya yaitu CTM mengikat reseptor h1 dengan cara antagonis
kompetitif reversibel pada sel efektor di salutan gastrointestinal,pembuluh darah
dan saluran pernapasan.CTM memiliki indeks terapetik cukup besar dan efek
samping serta toksisitasnya relatif rendah. (Katzung,2001)
CTM dibuat menjadi sediaan tablet dengan kekuatan sediaan 4 mg yang
merupakan dosis lazim yang banyak terdapat di pasaran. CTM dibuat tablet
dengan metode kempa langsung karena dosis yang digunakan kecil yaitu 4 mg
sehingga cocok untuk di kompressi langsung. Jika dibuat dengan metode

granulasi dikhawatirkan bobot zat aktif akan banyak yang hilang selama proses
pembuatan. (Agoes,2012:224)
2. Amprotab
Amprotab adalah amylum protablet yaitu amilum yang dikhususkan untuk
bahan tambahan dalam pembuatan tablet. Amprotab tersusun atas amilosa dan
amilopektin peranannya yaitu bisa sebagai pengikat dan bisa juga sebagai
penghancur. Jika digunakan sebagai penghancur dalam sediaan padat amprotab
menjadi inert dalam kondisi penyimpanan normal.
Amprotab sebagai penghancur (desintegran) dengan konsentrasi 10%
digunakan karena mudah didapat, relatif murah, dan inert (suatu zat yang tidak
bereaksi secara kimiawi). Amprotab stabil dalam keadaan kering, tanpa
pemanasan dan terlindung dari kelembaban yang tinggi. Amprotab ditambahkan
kedalam sediaan karena untuk memudahkan pecah atau hancurnya tablet ketika
berkontak dengan cairan saluran pencernaan. Amprotab memiliki sifat
mengembang, dimana air akan merembes kedalam tablet melalui celah antar
partikel atau jembatan hidrofil yang terbentuk. Dengan adanya air maka bahan
penghancur akan mengembang mulai dari bagian dalam lalu meluas keseluruh
bagian tablet, akibat pengembangan bahan penghancur tersebut tablet menjadi
pecah dan hancur. Jika tidak ada bahan penghancur didalam suatu formula maka
untuk membuat tablet dapat hancur atau pecah ketika kontak dengan saluran cerna
menjadi lebih lama, akibatnya efek terapi yang dihasilkan menjadi lebih lama
pula.(Voight,1995)
3. Avicel pH 102
Avicel pH 102 digunakan sebagai pengisi sekaligus sebagai pengikat. Avicel
sebagai pengisi berfungsi untuk menambah bobot tablet sesuai dengan yang
diharapkan,sedangkan sebagai pengikat berfungsi untuk meningkatkan sifat
kohesi serbuk melalui pengikatan (yang diperlukan) dalam pembentukkan tablet.
Selama proses pengempaan,avicel diduga menimbulkan perubahan bentuk. Proses
ini akan menghasilkan tablet keras dengan forsa pengempaan yang rendah. Sifat
kuat ikatan avicel disebabkan oleh ikatan hidrogen antara gugus hidroksil yang
secara plastis mengalami perubahan bentuk disekitar partikel selulosa. Sebagian
besar air berada dalam struktur pori internal dari avicel dan bagian terbesar dari
kelembaban terikat ini diduga terikat pada unit kecil selulosa melalui ikatan

hidrogen. Avicel yang dipilih Adalah avicel dengan pH 102 karena bentuknya
yang granul sehingga memiliki sifat alir yang baik. (Agoes,2012:199)

4. Magnesium stearat
Magnesiun stearat digunakan sebagai lubrikan/pelicin dengan konsentrasi 1%
yang berfungsi agar tablet tidak melekat pada cetakan dan untuk mengurangi
friksi atau gesekan yang terjadi antara permukaan tablet dengan dinding die
selama proses pengempaan sehingga mempermudah proses pengeluaran tablet.
(Agoes,2012:221)
5. Talk
Talk digunakan sebagai glidan (pelincir) dengan konsentrasi 2 % yang
berfungsi untuk menunjang karakteristik aliran dari massa serbuk dengan
memperbaiki sifat alir massa serbuk dari hopper ke dalam die. Glidan dapat
meminimalkan ketidakmerataan yang sering ditemukan pada formula granulasi
basah, glidan meminimalkan kecenderungan granul memisah akibat adanya
vibrasi secara berlebihan. Pada formulasi ini talk dikombinasikan dengan
Magnesium stearat yang bertujuan untuk memperbaiki sifat aliran dari granul
(Voight, 1995)
VIII. Formula
Formula 3
CTM

4 mg

Amprotab

10%

Avicel pH 102

qs

Mg. Stearat

1%

Talk

2%

Anda mungkin juga menyukai