Resume Agenda 1 2 3
Resume Agenda 1 2 3
Features
Example
Support
Pricing
Sign In
Sign Up
Enrichment
Business
Books
Art
Lifestyle
Religion
Home
Science
The words you are searching are inside this book. To get more targeted content,
please make full-text search by clicking here.
dhinafiliani50
http://anyflip.com/ijzmb/vzvl/
Download PDF
Share
Related Publications
View
LKPD HIKAYAT
View
Handout Menulis Teks Cerpen
View
LKPD
View
MEDIA PEMBELAJARAN
View
LKPD TEKS EKSPLANASI
Explore More
Search
Pages:
1 - 27
RESUME AGENDA 1, 2 DAN 3 (27)
TUGAS MOOC
RINGKASAN AGENDA 1, 2, DAN 3
Disusun Oleh:
Dhina Dwi Filiani, S.Pd.
NIP 198910252022212006
Ahli Pertama-Guru Bahasa Indonesia
I. WAWASAN KEBANGSAAN
A. Sejarah Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Pergerakan bangsa Indonesia dimulai dari 20 Mei 1908 yaitu saat berdirinya organisasi
Budi Oetomo. Organisasi ini dipimpin oleh Soetomo. Organisasi ini bertujuan untuk
memajukan pendidikan dan kebudayaan di Hindia Belanda. Pada tahun 1908 mahasiswa
pada tanggal 10 November 1928. 17 Agustus 1945 ditetapkan sebagai hari kemerdekaan
bangsa Indonesia, bukan hal yang mudah untuk mencapai kemerdekaan. Ada beberapa
peristiwa yang mengiringinya. Misalnya saja peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu
yang terjadi tanggal 14 Agustus 1945. Setelah Jepang menyerah pada sekutu, Syahrir
berpendapat bahwa peristiwa menyerahnya Jepang pada sekutu merupakan kesempatan
yang baik bagi Bung Karno untuk mengumumkan kemerdekaan melalui siaran radio,
namun Bung Karno menolak dengan alasan hal tersebut adalah hak PPKI. Pada tanggal 15
Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta menemui Laksamana Maida untuk menanyakan
kebenaran bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu dan Laksamana Maeda membenarkan
berita tersebut. Pada tanggal 16 Agustus 1945 Soekarni dan rekan-rekannya mendesak
menemui Nisimura. Nisimura mengatakan bahwa pemerintah Jepang harus tunduk pada
perintah Sekutu untuk menjaga status QUO. Tentunya hal ini membuat Dwitunggal marah.
Dwitunggal mengadakan rapat Bersama panitia kecil untuk merumuskan teks proklamasi,
Beliau juga mengingatkan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 akan dibacakan teks
proklamasi di depan rakyat, pembacaan dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur 56.
Bersamaan dengan pembacaan teks proklamasi Sang Saka Merah Putih juga dikibarkan dan
lagu Indonesia Raya pun dikumandangkan sebagai pertanda bahawa negara Indonesia telah
merdeka dan berdaulat.
B. Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran
terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan Bhinka
Tunggal Ika guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, Makmur, dan sejahtera. Empat konsensus dasar
berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
C. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, Lagu Kebangsaan
Bendera negara adalah Sang Merah Putih. Bahasa NKRI disebut Bahasa Indonesia.
Lambang negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Lagu
kebangsaan adalah Indonesia Raya.
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia
dan Negara dari berbagai ancaman.
Berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk
Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat 3, nilai-nilai dasar Bela Negara meliputi: cinta tanah air, sadar
berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk
bangsa dan negara, kemampuan awal Bela Negara.
III. SISTEM ADMINISTRASI NKRI
Kuntjoro Purbopranoto (1981) menyatakan bahwa sejarah administrasi di Indonesia dimulai
sejak tahun 1816, setelah pemerintahan diambil alih oleh Belanda dari pihak Inggris, segera
dibentuk suatu aturan pemerintah tersendiri. Pada tahun 1905 mulai diterapkan sistem
desentralisasi, namun sistem ini tidak berjalan dengan baik.
Kemudian pada tanggal 1 Maret 1942 pasukan jepang mendarat di Pulau Jawa. Hal ini
mengakibatkan perubahan dalam perkembangan tata pemerintahan yang ditandai dengan
ditetapkannya UU No. 37 yang berlaku secara efektif mulai tanggal 8 Agustus 1942. Pada
awal masa kemerdekaan, perubahan sistem administrasi negara di Indonesia masih dalam
keadaan darurat, karena adanya transisi pemerintahan. Sehingga belum dibentuk susunan
administrasi yang dikehendaki. Bangsa Indonesia memulai sejarah sebagai bangsa Indonesia
yang merdeka setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. PPKI ditugasi untuk
mempersiapkan kemerdekaan. Pada awal berlakunya UUD 1945 sistem ketatanegaraan
belum terbentuk dengan sempurna. Saat itu baru ada presiden dan wakil presiden yang
ditunjuk oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
Kemudian ditetapkan Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang
meningkatkak kedudukan komite nasional menjadi badan legeslatif yang berkedudukan
sejajar dengan DPR. Setelah negara-negara bagian menjadi nerara boneka, akhirnya pada
tahun 1949 terbentuk negara serikat.
Hubungan Indonesia Belanda makin buruk setelah terjadi agresi kedua. Atas jasa PBB maka
diadakan Konferensi Meja Bundar di Den Hag antara pemerintah Belanda dan Indonesia pada
tanggal 23Agustus-2 November 1949. Sejak pelaksanaan KMB Indonesia resmi berubah dari
negara kesatuan menjadi negara serikat dengan konstitusi RIS (KRIS) 1949 sebagai Undang-
Undang Dasar. Pada tanggal 19 Mei Tahun1950 telah disepakati bersama untuk Kembali
mewujudkan neegara kesatuan dengan memberlakukan UUDS 1950.Untuk menyelamatkan
bangsa dan negara karena macetnya siding konstituante, maka pada tanggal 5 Juli Tahun
1959 dikeluarkan Dekrit Presiden yang berisi pemberlakuan Kembali UUD 1945,
membubarkan konstituante dan tidak memberlakukan UUDS 1950.
Sebagaimana disebutkan dalam bab 1, pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
“Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.” Organisasi
pemerintahan negara Indonesia bersifat unitaris, walaupun dalam penyelenggaran
pemerintahan kemudian terdesentralisasikan. Berdasarkan hal tersebut maka NKRI dibagi
atas daerah-daerah provinsi, dan provinsi dibagai atas kabupaten dan kota.
Prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan bangsa yaitu prinsip Bhineka Tunggal Ika,
Nasionalisme Indonesia, kebebasan yang bertanggung jawab, wawasan nusantara, dan
persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.
Nasionalisme merupakan sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan menganggap semua
bangsa sama derajatnya. Sikap patriotism adalah sikap rela berkorban segala-galanya
termasuk nyawa sekalipun untuk mempertahankan dan kejayaan negara. Ciri-ciri patriotism
yaitu cinta tanah air, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, menempatkan
persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi, berjiwa pembaharu, tidak kenal
menyerah dan putus asa.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara baik dalam arti
sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa. UUD 1945 yang bagi NKRI disebut UUD
1945 hasil amandemen 1, 2, 3, dan 4 terakhir pada tahun 2002 (UUD 1945) merupakan
hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan UUD 1945,
merupakan tempat dikenangkannya berbagai norma dasar yang melatarbelakangi, kandungan
cita-cita luhur dari pernyataan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan oleh karena
itu tidak akan berubah atau dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi batang tubuh
UUD 1945 maupun bagi UUD RI.
Berdasarkan pasal 11 UU ASN, tugas pegawai ASN adalah melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
ASN sering kali dihadapkan pada pengaruh eksternal dan internal yang kian lama menggerus
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu ASN harus memahami berbagai isu
strategis kontemprer diantaranya: korupsi, narkoba, paham radikalisme, money laundry, proxy
war, dan kejahatan komunikasi masal misalnya cyber crime, hate speech, dan hoax.
A. KORUPSI
1. Sejarah Korupsi di Dunia
Dalam sejarah dunia, korupsi telah menjadi masalah serius di berbagai negara
misalnya Mesir, Babilonia, Ibrani, India, Yunani, dan Romawi Kuno. Selain itu, dalam
buku yang berjudul Food and Money in Ancient China juga mencatat adanya korupsi
di China pada awal berdirinya dinasti Han. Kasusu korupsi itu telah membuat
masyarakan China mengalami kesulitan pangan sehingga setengah dari jumlah
penduduknya meninggal dunia.
Kasus korupsi semakin merebak pasca perang dunia kedua. Hal ini disebabkan oleh
membengkaknya urusan pemerintahan, lahirnya generasi pemimpin yang rendah
martabat moral dan bersikap masa bodoh, dan terjadinya manipulasi serta intrik
melalui politik, kekuatan keuangan dan bisnis asing.
Zaman Penjajahan
Prktik korupsi masuk dalam sistem budaya, social, ekonomi, dan politik. Budaya
korupsi berkembang di kalangan tokoh lokal yang dijadikan budak politik (contohny
demang dan temenggung) untuk kepentingan penjajah. Kontribusi zaman penjajahan
dalam budaya korupsi yaitu dengan mempraktikan budaya hegemoni dan dominasi.
Atas dasar kewenangan dan kekuasaan mereka menindas kaumnya melalui sikap yang
korup.
Zaman Modern
Budaya korupsi telah diwariskan dari zaman kerajaan hingga zaman penjajahan,
bahkan sampai saat ini pun masih banyak kasus korupsi yang terjadi. Hal ini perlu
untuk segera diatasi. Pada masa orde lama pemerintah membentuk badan
pemberantasan korupsi yaitu PARAN (Panitia Retooling Aparatur Negara) dan
Operasi Budhi. Pada masa orde baru membentuk Tim Pemberantasan Korupsi (TPK),
tetapi TPK mengalami kegagalan sehingga dibentuk Operasi Tertib. Usaha
pemberantasan korupsi berlanjut pada masa pemerintahan presiden B.J Habibie,
Abdurahman Wahid, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono, berbagai peraturan
dan lembaga dibentuk diantaranya: Komisi Penyelidik Kekayaan Penyelenggara
Negara (KPKPN), Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Ombudsmen, dan
TGPTPK. Namun hingga saat ini, lembaga tersebut belum mampu memberantas
korupsi, bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-5 negara paling korup.
Dalam hal pemberantasan korupsi UNCAC memiliki arti penting bagi Indonesia,
yaitu: meningkatkan kerja sama internasional khususnya dalam melacak,
membekukann, menyita, dan mengembalikan asset hasil korupsi yang disimpan di luar
negeri. Meningkatkan kerja sama internasional dalam mewujudkan tata pemerintahan
yang baik. Meningkatkan kerja sama dalam pelaksanaan perjanjian ekstradisi, bantuan
hukum timbal balik, penyerahan narapidana, pengalihan proses pidana, dan penegakan
hukum. Mendorong terjalinnya kerja sama dalam pertukaran informasi dalam
pencegahan dan pemberantasan korupsi. Harmonisasi peraturan perundang-undangan
nasional.
3. Memahami Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin “corruption” atau “coruptus”. Korupsi dapat
diartikan sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan)
untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Korupsi dapat terjadi karena faktor individu dan lingkungan. Faktor individu yang
menyebabkan korupsi diantaranya yaitu: sifat tamak, moral yang lemah, dan gaya
hidup konsumtif. Faktor lingkungan yang memicu terjadinya korupsi yaitu: factor
sikap masyarakat terhadap korupsi, ekonomi, politis, dan organisasi.
Setiap bentuk Tindakan korupsi diancam dengan sanksi sebagaimana diatur dalam UU
No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU No. 20
Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999, yaitu betuk Tindakan:
a. Melawan hukum, memperkaya diri orang/ badan lain yang merugikan keuangan/
B. NARKOBA
1. Pengertian, Penggolongan, dan Sejarah Narkoba
Narkoba adalah akronim dari Narkotika, Psikotripika, dan bahan adiktif lainnya.
Narkotika zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilang rasa, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Narkotika dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:
a. Golongan I, ditujukan untuk ilmu pengetahuan, bukan untuk pengobatan, dan
berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan.
b. Golongan II, untuk pengobatan dan berpotensi tinggi menyebabkan
ketergantungan. (Morfin, Petidin)
c. Golongan III, untuk pengobatan dan berpotensi ringan mengakibatkan
ketergantungan. (kodein)
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah atau sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada mental dan perilaku. Psikotropika dibedakan
menjadi:
saraf pusat.
b. Inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut). Contoh lem, thinner, cat
kuku dll.
c. Tembakau
Pada zaman dahulu narkotika digunakan untuk obat-obatan dan bumbu masakan.
Hingga akhirnya pada tahun 1806 dr. Friedrich Wilhelim menemukan narkotika jenis
morphin, hasil modifikasi candu dan amoniak. Candu juga dapat digunakan sebagai
senjata nirmiliter dalam peperangan misalnya perang candu 1 pada tahun 1839-1842,
perang candu 2 tahun 1856-1860. Di Amerika morphin digunakan untuk perang
saudara yaitu untuk penghilang rasa sakit jika ada yang terluka akibat senjata api.
Di Indonesia, orang Jawa sudah menggunakan opium sejak abad ke-17. Pada saat itu
terjadi perang antara pedagang Inggris dan VOC memperebutkan pasar opium di Pulau
Jawa. Pasar opium teramai berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
c. Terorisme yang dilakukan oleh organisasi dengan dogma dan ideologi tertentu.
d. Terorisme yang dilakukan oleh kaum kapitalis ketika memaksakan pola binsis dan
Terorisme tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi secara internasional.
Terorisme internasional adalah bentuk kekerasan politik yang melibatkan warga atau
wilayah lebih dai satu negara. Empat tipe kelompok teroris yang beroperasi di dunia,
yaitu:
a. Teroris sayap kiri merupakan kelompok yang menjalin hubungan dengan komunis.
b. Teroris sayap kanan merupakan kelompok yang terinspirasi dari fasisme.
c. Etnonasionalis atau teroris sparatis merupakan gerakan separatis yang mengiringi
Pola penyebaran Radikalisme dapat dilakukan melalui berbagai saluran seperti media
massa, komunikasi langsung (dalam bentuk dakwah, diskusi, dan pertemanan),
hubungan kekeluargaan (pernikahan, kekerabatan, keluarga inti), lembaga Pendidikan
di sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi. Radikalisme memiliki berbagai
keragaman, antara lain radikal gagasan, milisi, sparatis, premanisme, terorisme.
Radikalisme memiliki hubungan yang erat dengan terorisme. Radikal terorisme adalah
suatu aksi atau gerakan brutal yang mengatasnamakan agama, biasanya dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menjadikan agama sebagai senjata untuk menyerang
kelompok lain yang berbeda pandangan. Beberpa faktor pendorong munculnya
radikalisme yaitu faktor social politik, emosi keagamaan, kultural, ideologi anti
westerenisme, dan kebijakan pemerintah.
D. MONEY LAUNDRY
Money laundry/ pencucian uang/ pemutihan uang. Pencucian uang adalah suatu perbuatan
kejahatan yang melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang/
harta kekayaan dari hasil tindak pidana/ kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-
olah dari aktivitas yang sah.
Beberapa hal yang menyebabkan pencucian uang yaitu kurangnya koordinasi antarinstansi
pemerintah dalam suatu negara, penegakan hukum yang tidak efektif, minimnya pengawasan,
sistem pengawasan yang tidak efektif, kerja sama dengan pihak internasional yang terbatas.
Dampak negatif pencucian uang yaitu merongrong sektor swasta yang sah, merongrong
integritas pasar keuangan, hilangnya kendali pemerintah terhadap kebijakan ekonomi,
timbulnya distorsi dan ketidakstabilan ekonomi, hilangnya pendapatan negara dari sumber
pembayaran pajak, risiko pemerintah dalam melaksanakan program privatisasi, merusak
reputasi negara, dan menimbulkan biaya social yang tinggi.
Metode yang biasanya dilakukan dalam pencucian uang diantaranya adalah buy and sell
conversion, offshore conversion, legitimate business conversion. Pencucian uang dilakukan
melalui 3 tahap yaitu penempatan, pemisahan, dan penggabungan. Pemberantasan pencucian
uang diatur dalam UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Tindak Pidana Pencucian
Uang. Di Indonesia tindak pidana pencucian uang diatur dalam pasal 3, pasal 4, dan pasal 5.
E. PROXY WAR
1. Sejarah Perang Proksi
Perang proksi telah ada sejak zaman dahulu sampai sekarang, perang ini dilakukan oleh
negara-negara besar dengan aktor negara maupun non negara. Zaman dahulu bangsa
Indonesia masih berupa kerajaan-kerajaan, dengan melihat pejuangan pada masa lalu atau
pada masa kerajaan dapat disimpulkan bahwa perjuangan yang bersifat kelompok tidak
akan mencapai tujuan bangsa. Kemudian seiring berjalannya waktu lahirlah Pancasila.
Setelah negara Indonesia terbentuk dihadapkan pada permasalahan yang tidak jauh
berbeda yaitu adanya perkembangan teknologi ditengah keterbatasan sember daya alam
dan adanya tuntutan kepentingan kelompok, hal ini yang menciptakan perang proksi
(proxy war).
2. Proxy War Modern
Proxy War merupakan konflik di antara dua negara, tetapi kedua negara tersebut tidak
terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan proxy atau kaki tangan. Perang
proksi telah terjadi di Indonesia dalam berbagai bentuk misalnya investasi besar-besaran
di Indonesia, menyebarkan black campign, menguasai pembuat kebijakan dan legeslatif,
mengadu domba aparatur negara, membuat fakta-fakta perdagangan guna menekan
produk Indonesia, menguasai dan membeli media massa, menciptakan konflik domestic,
menguasai sarana informasi dan komunikasi strategis, merusak generasi bangsa, dan
menghasut para pelajar.
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan bela negara yang dijiwai dengan nilai spiritual
ketuhanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang. Ciri pokok komunikasi massa menurut Noelle-Neumann yaitu tidak
langsung, satu arah, terbuka, publik tersebuar secara geografis. Komunikasi massa
berfungsi untuk menyampaikan pesan secara umum kepada publik, untuk melakukan
transmisi pengetahuan, nilai, norma, maupun budaya kepada publik yang menerima pesan.
Komunikasi massa memerlukan adanya elemen pemberi pesan, media penyampai pesan,
penerima pesan, anonimitas, komunikasi satu arah, dan waktu penyampaian yang serentak.
Media massa merupakan segala bentuk sarana komunikasi untuk mempublikasikan berita
kepada masyarakat. Dalam konteks jurnalistik, media massa terbagi atas tiga jenis media,
yaitu media cetak, elektronik, dan online.
Beberapa jenis kejahatan yang paling sering terjadi pada konteks komunikasi massa yaitu
cyber crime, hate speech, dan hoax. Cyber crime atau kejahatan saiber merupakan bentuk
kejahatang yang terjadi di dunia maya dengan menggunakan computer, jaringan computer,
dan internet. Terdapat beberapa jenis cyber crime yaitu unauthorized access, illegal
contents, penyebaran virus, cyber esplonage, sabotage, and ekstortion, carding, hacking
and cracker, cybersquatting and typosquatting, cyber terrorism.
Hate speech merupakan bentuk tindak kejahatan dalam komunikasi massa yang berupa
ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan yang disampaikan oleh
individu ataupun kelompok di muka umum atau ruang publik. Hoax adalah berita atau
pesan yang isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat mengadu domba.
Beberapa tips dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari pelanggaran hukum
yaitu dengan memahami regulasi yang ada, menggunakan etika bersosial media,
memasang identitas asli diri dengan benar, cek terlebih dahulu kebenaran informasi yang
akan dibagikan, berhati-hati dalam memosting data pribadi.
jabatan).
c. Rumus-rumus dan aturan tradisi/ kebiasaan yang telah ditentukan secara universal
Terdapat enam elemen untuk menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas, yaitu:
1. Komitmen pemimpin yang merupakan kunci untuk membangun pelayanan yang
berkualitas.
publik.
4. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta menindaklanjuti pengaduan
masyarakat.
5. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan keselamatan kerja,
pelayanan publik.
C. ASN Sebagai Pelayan Publik
Tugas ASN sebagai pelayan publik yaitu, melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. Beberapa perilaku pelaksana pelayanan publik yaitu adil dan tidak
diskriminatif, cermat, santun dan ramah, tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang
berlarut-larut, profesional, tidak mempersulit, patuh pada atasan, menjunjung tinggi nilai
akuntabilitas dan integritas, tidak membocorkan informasi dan dokumen yang
dirahasiakan, terbuka dalam mengamil Langkah, tidak menyalahgunakan sarana dan
pasarana serta fasilitas pelayanan publik, tidak memberikan informasi yang salah, tidak
menyalahgunakan jabatan dan wewenang, sesuai dengan kepantasan, tidak menyimpang
dari prosedur.
D. Nilai berorientasi pelayanan dalam core values ASN
Dalam rangka penguatan budaya kerja, pemerintah telah meluncurkan core values (nilai-
nilai dasar) ASN berAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan employer branding (bangga melayani bangsa).
C. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan control
demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, meningkatkan efisiensi
dan efektivitas.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu:
1. Akuntabilitas personal, mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang.
Misalnya, kejujuran, integritas, moral, dan etika.
2. Akuntabilitas individu, mengacu pada hubungan antara individu dengan lingkungan
kerja.
3. Akuntabilitas kelompok, Kerjasama sebuah biasanya dilakukan atas kerja sama
kelompok.
4. Akuntabilitas organisasi, mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai.
5. Akuntabilitas stakeholder (masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar pajak
yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap kinerjanya.
c. Karakter ASN, yaitu integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT, Bahasa
asing, hospitaly, networking, entrepreneurship.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa terdapat hak pengembangan
pegawai, sekurang-kurangnya 20 jam pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 jam pelajaran bagi
PPPK. Hak pengembangan tersebut meliputi pengembangan kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural.
I. MENGAPA ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup.
Beberapa nilai adaptif yang perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas di sector publik
yaitu:
a. Perubahan lingkungan strategis
b. Kompeisi di sector publik
c. Komitmen mutu
d. Perkembangan teknologi
e. Tantangan praktek administrasi publik
f. Diskusi
Ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan antara lain yaitu: dapat
mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, mendorong jiwa
kewirausahaan, memanfaatkan peluang yang berubah-ubah, memperhatikan kepentingan
yang diperlukan antara instansi mitra dan masyarakat, terkait dengan kinerja instansi
Jeff Boss menulis ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan atau karakter adaptif
diantaranya yaitu eksperimen orang yang beradaptasi, melihat peluang di mana orang lain
melihat kegagalan, memiliki sumber daya, selalu berpikir ke depan, tidak mudah mengeluh,
orang yang mudah beradaptasi tidak menyalahkan, tidak mencari popularitas, memiliki rasa
ingin tahu, beradaptasi, memperkuat sistem, membuka pikiran, memahami apa yang sedang
diperjuangkan.
I. KONSEP KOLABORASI
Collaborative governance mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik.
Enam kriteria penting untuk membangun kolaborasi yaitu forum yang diprakarsai oleh
lembaga publik, peserta dalam forum termasuk actor nonstate, peserta terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan, forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif, forum
bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus, fokus consensus adalah kebijakan
publik atau manajemen. Ratner mengungkapkan 3 tahapan yang dapat dilakukan dalam
melakukan assessment terhadap tata Kelola kolaborasi yaitu mengidentifikasi permasalahan
dan peluang, merencanakan aksi kolaborasi, mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Whole of government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program, dan pelayanan publik.
penyedia jasa internet di sekitar. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
jasa internet yaitu kecepatan akses, stabilitas, pelayanan terhadap pelanggan,
menyesuaikan biaya jasa internet dengan kemampuan dan kebutuhan kita.
B. Mesin Pencarian Informasi, Cara Penggunaan, dan Pemilihan Data
Internet banyak digunakan salah satunya untuk mengakses mesin pencarian. Di Indonesia
masyarakat mayoritas menggunakan mesin pencarian berupa Google jika dibandingkan
dengan lainnya. Untuk menggunakan mesin pencarian informasi yang lebih sesuai, kita
dapat menggunakan tips berikut:
1. Menggunakan tanda hubung (-) untuk menghilangkan kata khusus yang tidak
diinginkan.
2. Menggunakan tanda petik (“ “) untuk mencari kata atau frasa yang lebih spesifik.
3. Menggunakan istilah OR untuk menemukan salah satu informasi yang dibutuhkan.
4. Menggunakan sinonim dari kata kunci.
5. Mencari dalam sebuah situs.
6. Menggunakan tanda bintang (*) untuk informasi yang tidak lengkap.
7. Mencari informasi di antara dua nilai menggunakan symbol dua titik (.. ) dengan
diakhiri spasi.
C. Aplikasi Percakapan dan Media Sosial
Menurut data Hootsuite & We Are Social aplikasi pesan terbesar masih dikuasai oleh
WhatsApp, disusul oleh Facebook Masenger, WeChat, QQ, Snapchat, dan telegram.
Media sosial yang sering digunaka diantaranya Faebook, Instagram, Twitter, dan
YouTube.
Dompet digital hadir sebagai upaya dalam mewujudkan metode pembayaran nontunai
untuk berbagai keperluan atau kebutuhan. Dompet digital pertam di Indonesia yaitu
DOKU. Lima dompet digital yang paling digemari di Indonesia yaitu ShoopeePay, OVO,
GoPay, Dana, dan LinkAja. Lokapasar (marketplace) adalah satu platform yang
menawarkan produk dan layanan dari banyak penjual yang dapat dibeli oleh
klien/pembeli. Sebagian poduk dan layanan yang dijual berasal dari perusahaan eksternal,
meskipun beberapa platform juga menawarkan produk mereka sendiri.
E. Etika Berinternet
Internet dapat memberikan dampak psitif maupun dampak negative, sehingga dalam
penggunaannya diperlukan etika. Beberapa etika berinternet yaitu jangan menggunakan
huruf besar/ kapital, menutip informasi dari internet seperlunya, memperlakukan email
sebagai pesan pribadi, berhati-hati dalam melanjutkan email ke orang lain, biasakan
menggunakan format plain text dan jangan sembarangan menggunakan Html, jangan
mengirim file berukuran beasr melalui attachment tanpa izin terlebih dahulu dari penerima
pesan.
Etiket berinternet yaitu menulis email dengan ejaan yang benar dan kalimat sopan, tidak
menggunakan huruf kapital semua, membiasakan menuliskan subject email untuk
mempermudah penerima pesan, menggunakan BCC, tidak mengirim email berupa spam,
surat berantai, surat promosi, dan surat lainnya yang tidak berhubungan dengan mailing
list, menghargai hak cipta orang lain, menghargai privasi orang lain, jangan menggunakan
kata-kata jorok dan vulgar.
Hoax dapat diartikan sebagai berita bohong. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk
melindungi diri dari hoax yaitu evaluasi, google it, Dapatkan berita dari sumber berita,
bedakan opini dengan fakta.
Perundungan di dunia maya diartikan sebagai tindakan agresif dari seseorang atau
sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah (fisik/mental) dengan
menggunakan media digital. Bentuk perundungan dapat berupa doxing (membagikan data
personal seseorang ke dunia maya, cyberstalking (mengintip dan memata-matai seseorang
di dunia maya), revenge porn (membalas dendam melalui penyebaran foto/video intim/
vulgar seseorang.
Ujaran kebencian (hate speech) adalah ungkapan atau ekspresi yang menganjurkan ajakan
untuk mendeskriditkan, menyakiti seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan
membangkitkan permusuhan, kekerasan, dan diskriminasi kepada orang atau kelompok
tersebut.
G. Pengetahuan Dasar Berinteraksi, Partisipasi, dan Kolaborasi di Ruang Digital yang
Sesuai dengan Kaidah Etika Digital dan Peraturan yang Berlaku
Interaksi merupakan proses komunikasi dua arah antarpengguna terkait mendiskusikan
ide, topik, dan isu dalam ruang digital. Hasil yang diharapkan adalah interaksi yang sehat
dan menghangatkan seperti menjalin relasi atau pertemanan pada umumnya.
Partisipasi merupakan proses terlibat aktif dalam berbagi data dan informasi yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Proses ini berakhir pada penciptaan konten
kreatif dan positif untuk menggerakan lingkungan sekitar.
Kolaborasi merupakan proses kerja sama antarpengguna untuk memecahkan masalah
bersama. Kompetensi ini mengajak peseta untuk berinisiatif dan mendistribusikan
informasi yang jujur, akurat, dan etis dengan bekerja sama dengan kelompok masyarakat
dan pemangku kepentingan lainnya.
H. Berinteraksi dan Bertransaksi secara Elektronik di Ruang Digital Sesuai dengan
Peraturan yang Berlaku
Transaksi elektronik (transaksi daring) adalah transaksi atau pertukaran barang/ jasa atau
jual beli yang berlangsung di ranah digital. Jenis pembayaran atau transaksi daring yaitu
transfer bank, dompet digital, COD, pembayaran luring, kartu debit, kartu kredit. Beberapa
tips yang harus dilakukan untuk menghindari bahaya yang mengintai yaitu periksalah
koneksi Https; meneliti akun penjual, menggunakan metode pembayaran yang aman;
simpan Riwayat transaksi; hindari memberikan data penting pada siapa pun; jangan
menggunakn tanggal lahir, nomor ponsel, nama teman/hewan/saudara sebagai kata sandi;
berhati-hati dengan pesan scam melalui surel dan situs web yang mencurigakan; berhati-
hati menggunakan computer umum yang digunakan untuk transaksi online.
I. Fitur Proteksi Perangkat Keras
Perlindungan perangkat keras dibagi menjadi tiga kategori yaitu perlindungan CPU,
perlindungan memori, dan perlindungan 1/0.
J. Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi di Platform Digital
Beberapa tips perlindungan data pribadi:
1. Gunakan sandi yang kuat, gunakan secara berbeda di setiap akun platform digital yang
6. Hindari memasukkan data pribadi yang penting saat berinteraksi dalam platform
digital dengan menggunakan WI-FI gratis di tempat publik.
7. Pahami dan pilih aplikasi yang dipasang di gawai hanya mengakses data yang
dibutuhkan dan bukan data pribadi kita lainnya.
8. Selalu lakukan pembaruan perangkat lunak yang digunakan dalam gawai untuk
meminimalisisr resiko ada celah kebocoran.
9. Waspada jika ada komunikasi atau aktivitas mencurigakan baik dari akun dengan
identitas digital yang kita kenal maupun bukan.
K. Penipuan Digital
Empat bentuk penipian digital yaitu scam, spam, phising, dan hacking. Scam merupakan
permainan atau tindakan untuk menipu kepercayaan seseorang yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan dengan cepat. Spam adalah segala jenis komunikasi digital yang
tidak diinginkan dan tidak diminta yang dikirim secara masal. Phising adalah penipuan
yang melibatkan penjahat mengirim pesan yang menyamar sebagai organisasi yang sah,
menargetkan ratusan juta organisasi setiap hari. Hacking mengacu pada penyalahgunaan
perangkat seperti komputer, ponsel cerdas, tablet, dan jaringan untuk menyebabkan
kerusakan atau sistem yang rusak, mengumpulkan informasi pengguna, mencuri data dan
dokumen, atau mengganggu aktivitas terkait data.
N. Nilai-Nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Landasan Kecakapan Digital
dalam Kehidupan Berbudaya, Berbangsa, dan Bernegara
Melandasi diri kita berpartisipasi dan berkolaborasi dengan nilai Pancasila dan Bhineka
Tunggal Ika akan mengarahkan kita pada komunitas digital yang Pancasilais dan pilihan
kegiatannya.
Hak digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warganegara untuk mengakses,
menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital.
ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebajikan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. Hak PPPK yaitu memperoleh gaji dan tunjangan, cuti,
perlindungan, dan pengembangan kompetensi.
II. Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN
Sistem Merit adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang menggambarkan diterapkannya
obyektifitas dalam keseluruhan semua proses dalam pengelolaan ASN yakni pada
pertimbanagn kemampuan dann prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaannya.
III. Mekanisme Pengelolaan ASN
Manajemen PNS pada Instansi Daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu dengan penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi,
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin. Manajemen PPPK
meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan kerja dan
perlindungan.