NRP : 5005221094
Kelompok : 12
TUGAS PENDAHULUAN
“Benda Ergastik”
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Benda Ergastik dan apa saja perannya bagi
tumbuhan!
Benda ergastik merupakan benda – benda mati atau dapat disebut sebagai
senyawa organik dan senyawa anorganik yang muncul sebagai hasil metabolisme sel –
sel tumbuhan (Idu et al, 2011). Benda ergastik biasanya terletak pada dinding sel,
vakuola, sitoplasma dan protoplasma. Benda ergastik berperan dalam pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpan cadangan makanan (Eckey,
1954).
Benda ergastik dapat berupa cairan ataupun padatan (Idu et al, 2011). Benda
ergastik yang berupa cairan yaitu antara lain asam organik seperti asam sitrus dan asam
anggur pada tumbuhan yang masih muda, karbohidrat seperti sukrosa dan glukosa,
protein, asam lemak seperti pada daging biji kelapa, tannin, alkaloid (nikotin, capsein,
papain, cafein, kinin, theobromin), hars dalam pohon pinus, minyak atsiri, dan pigmen
vakuoler seperti antosianin dan antoxantin. Sedangkan benda ergastik yang berupa
padatan yaitu antara lain Kristal kalsium oksalat, Kristal kersik atau silica, aleuron, dan
amilum (Dhale, 2011).
Terdapat beberapa macam dari benda ergastik yaitu Kristal kalsium oksalat, aleuron,
amilum dan protein (Dhale, 2011).
Aleuron
Amilum
Protein
Berdasarkan letak hilus dan lamella, butir amilum terbagi menjadi beberapa
tipe yaitu amilum konsentris dan amilum eksentris (Rhamdini, dkk. 2021). Amilum
konsentris merupakan amilum dengan hilus berada di tengah dan biasanya berbentuk
bulat. Butir amilum konsentris terdapat pada padi (Oryza sativa), gandum (Triticum
Aestivum L), dan jagung (Zea mays) Sedangkan amilum eksentris merupakan amilum
dengan hilus berada di tepi dan biasanya berbentuk lonjong. Butir amilum eksentris
terdapat pada jahe (Zingiber officinale) dan pisang (Musa paradisiaca) (Kumalawati,
dkk. 2018).
Berdasarkan jumlah hilus dan lamella, butir amilum terbagi menjadi beberapa
tipe yaitu butir amilum tunggal (monoadelf), butir amilum setengah majemuk
(diadelf), dan butir amilum majemuk (poliadelf) (Rhamdini, dkk. 2021). Butir amilum
tunggal (monoadelf) hanya terdiri dari sebuah hilus pada satu butir amilum seperti
pada ubi jalar, garut, dan ganyong. Butir amilum setengah majemuk (diadelf) terdiri
dari lebih dari satu hilus yang masing – masing dikelilingi oleh lamella, namun
kemudian terbentuk kembali lamella yang mengelilingi seluruhnya, misal pada umbi
kentang. Butir amilum majemuk (poliadelf) terdiridari hilus yang dikelilingi oleh
lamella yang masing – masing butir memiliki lebih dari satu hilus serta luarnya tidak
dikelilingi oleh lamella bersama, seperti misal pada padi (Oriza sativa) (Kumalawati,
dkk. 2018).
4. Jelaskan apa saja macam-macam bentuk Kristal Oksalat dan berikan masing –
masing minimal 2 contoh tanamannya!
Kristal kalsium oksalat merupakan hasil dari metabolisme yang terjadi di dalam
sitoplasma yang kemudian disimpan di dalam vakuola (Prychid et al, 1999). Kristal
kalsium oksalat merupakan benda ergastik yang apabila dikonsumsi secara berlebih
berdampak negatif bagi tubuh yaitu dapat menyebabkan penyakit asam urat dan
mengendap di ginjal karena sulit dilarutkan. Kristal kalsium oksalat memiliki beberapa
bentuk yaitu pasir, rafida, Kristal tunggal besar, dan majemuk (Tsai et al, 2005).
Kristal kalsium oksalat bentuk pasir memiliki bentuk seperti piramida kecil yang
biasanya ditemukan dalam jumlah yang besar, seperti pada tangkai daun bayam
(Amaranthus sp.), tangkai daun tembakau (Nicotiana tabacum) dan Begonia (Begonias
sp.). Kristal kalsium oksalat bentuk rafida memiliki bentuk seperti jarum yang terdapat
pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), batang dan akar lidah buaya (Aloe vera
sp.), daun nanas (Annanas comosus) (Tsai et al, 2005). Kristal kalsium oksalat bentuk
Kristal tunggal besar memiliki bentuk seperti prismoa atau poliedris seperti pada
tumbuhan jeruk (Citrus sp). Kristal kalsium oksalat bentuk majemuk memiliki bentuk
seperti roset dan biasa disebut dengan kristal drussen yang hanya terdapat pada sel-sel
tertentu dengan bentuk yang tidak teratur seperti dapat berbentuk bintang atau lainnya.
Kristal ini terdapat pada korteks batang melinjo (Gnetum gnemon), daun kecubung
(Datura metel), korteks batang delima (Punica granatum) dan batang jarak (Riccinus
communis) (Franchesi et al, 2005).
Kristal kersik atau silika merupakan benda ergastik yang berperan dalam
mekanisme pertahanan diri pada tumbuhan saat berada dalam kondisi yang ekstrim,
melindungi tumbuhan dari infeksi pathogen, dan menyokong jaringan daun (Yamanaka et
al, 2009). Kristal kersik atau silika memiliki tiga bentuk utama yang kemudian
berkembang menjadi beberapa variasi bentuk. Tiga bentuk yang utama ini adalah bentuk
segi empat, silinder, dan pelana (Mulholland et al, 1992).
GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
Eckey. W. 1954. Vegetable Fats and Oils. New York : ACS Monograph Series
Franchesi, V., Nakata, P. 2005. “Calcium oxalate in plants: formation and functions”. Annual
Review of Plant Biology.Vol. 56 : 41-71
Idu, M., Onyibe, I. 2011. “Nature of ergastic substances in some Poaceae seeds”. African
Journal of Biotechnology. Vol. 10 : 9800-9803
Kumalawati, H., Izzati, M., Suedy, A. 2018. “Bentuk, Tipe, dan Ukuran Umbi Gadung, Gembili,
Uwi Ungu, Porang, dan Rimpang Ganyong”. Bulletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. 3 : 56 – 61
Prychid, C., Rudall, P. 1999. “Calsium oxalate crystal in Monocotyledons: A review of their
structure and systematics”. Annals of Botany. Vol. 84: 725 – 739
Raven, P. H., Evert, R. F., & Eichhorn, S. E. (2016). Biology of Plants (8th ed.). W. H. Freeman
and Company.
Rhamdini, R., dkk. 2021. Anatomi Tumbuhan. Medan : Yayasan Kita Menulis
Tsai, Y., Huang, K., Wu, T., Lee, H. 2005. “Comparison of oxalate content in foods and
beverages in Taiwan”. JTUA. 16: 93-99
Yamanaka, S., Takeda, H., Komatsubara, S., Ito, F., Usami, H., Yoshino, K. 2009. “Structures
and Physiclogical Function of Silica Bodies in The Epidermis od Rice Plants”. Applied Physics
Letters. Vol. 95 : 123 – 703