Anda di halaman 1dari 7

MENGUKUR MASSA JENIS BAUT

KELAS : X-J

DISUSUN OLEH:

Abdul Zainul Arifin

Ahmad Bustomi

Aisyah Syafira Rasyadina

Amellia Nursefrina
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO

TAHUN PELAJARAN 2023


I. Judul Praktikum
Mengukur Massa Jenis Baut

II. Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui massa jenis dari 3 baut berbeda secara berulang.

III. Pendahuluan
Baut merupakan batang atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya. Penggunaan
utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua objek bersama, dan sebagai
pesawat sederhana untuk mengubah torsi (torque) menjadi gaya linear. Fungsi utama baut
adalah menggabungkan beberapa komponen sehingga tergabung menjadi satu bagian yang
memiliki sifat tidak permanen.Bahan yang cocok untuk kebutuhan baut tersebut adalah baja.

Massa jenis merupakan pengukuran massa tiap satuan volume benda. Massa jenis setiap
benda itu bersifat spesifik atau berbeda-beda dan tetap. Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Massa jenis didapatkan dari hasil pembagian antara massa (kg) dengan
volume (m3). Jika ditulis dalam rumus, maka bentuknya ρ = m/v.

IV. Alat dan Bahan


1) Baut abu, kuning, merah.
2) Gelas ukur
3) Neraca
4) Air

V. Prosedur Praktikum
1) Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2) Menimbang ketiga baut secara bergantian menggunakan neraca ohaus dan lakukan 4 kali
penimbangan pada masing masing baut
3) Kemudian catat hasil penimbangan ketiga baut tersebut
4) Lalu, ambil gelas ukur yang sudah terisi air dengan volume bebas
5) Menyelupkan ketiga baut tersebut kedalam gelas ukur secara bergantian. Lakukan cara
yang sama sebanyak 4 kali pada masing masing baut
6) Kemudian catat volume air awal dan volume air setelah dicelupkan baut

VI. Tabel Pengamatan

1) Jenis Baut : Abu

No. Jenis Baut Massa Baut (gr) Volume awal air (mL) Volume akhir air (mL)

1. Abu 8 gr 51 mL

2.

3.
Abu

Abu
8 gr

8 gr
50 51 mL

51 mL

4. Abu 8 gr 51 mL
2) Jenis Baut : Kuning

No. Jenis Baut Massa Baut (gr) Volume awal air (mL) Volume akhir air (mL)

1. Kuning 13 gr 52 mL

2.

3.
Kuning

Kuning
13 gr

13 gr
50 52 mL

52 mL

4. Kuning 13 gr 52 mL

3) Jenis Baut : Merah

No. Jenis Baut Massa Baut (gr) Volume awal air (mL) Volume akhir air (mL)

1. Merah 16 gr 54 mL

2.

3.
Merah

Merah
16 gr

16 gr
50 54 mL

54 mL

4. Merah 16 gr 54 mL

VII. Tabel Pengolahan Data

1) Jenis Baut : Abu

Massa Massa Volume Volume Volume Volume Massa Jenis


No. Baut Baut awal air Akhir Benda Benda Baut p
(gr) (x10-3kg) V0 (mL) Air Vt V=Vt-V0 V=Vt-V0 (x103kg/m3)
(mL) (mL) (x10-6m3)

1. 8 gr 8 gr 51 mL 1 mL 1 mL 8

2.

3.
8 gr

8 gr
8 gr

8 gr
50 51 mL

51 mL
1 mL

1 mL
1 mL

1 mL
8

4. 8 gr 8 gr 51 mL 1 mL 1 mL 8

Rata – Rata Massa Jenis p 8

2) Jenis Baut : Kuning

Massa Massa Volume Volume Volume Volume Massa Jenis


No. Baut Baut awal air Akhir Benda Benda Baut p
(gr) (x10-3kg) V0 (mL) Air Vt V=Vt-V0 V=Vt-V0 (x103kg/m3)
(mL) (mL) (x10-6m3)

1. 13 gr 13 gr 52,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 5,2

2.

3.
13 gr

13 gr
13 gr

13 gr
50 52,5 mL

52,5 mL
2,5 mL

2,5 mL
2,5 mL

2,5 mL
5,2

5,2

4. 13 gr 13 gr 52,5 mL 2,5 mL 2,5 mL 5,2

Rata – Rata Massa Jenis p 5,2

3) Jenis Baut : Merah

Massa Massa Volume Volume Volume Volume Massa Jenis


No. Baut Baut awal air Akhir Benda Benda Baut p
(gr) (x10-3kg) V0 (mL) Air Vt V=Vt-V0 V=Vt-V0 (x103kg/m3)
(mL) (mL) (x10-6m3)

1. 16 gr 16 gr 54 mL 4 mL 4 mL 4

2.

3.
16 gr

16 gr
16 gr

16 gr
50 54 mL

54 mL
4 mL

4 mL
4 mL

4 mL
4

4. 16 gr 16 gr 54 mL 4 mL 4 mL 4

Rata – Rata Massa Jenis p 4

Nilai ketidakpastian pengukuran berulang

1) Jenis Baut : Abu

p P2
No.
(x103kg/m3) (x106kg2/m6)

1. 8 64

2. 8 64

3. 8 64
4. 8 64

Σρ 32 256
B = Σ (ρ2 )
A = (Σρ)2 1.024

2) Jenis Baut : Kuning

p P2
No.
(x103kg/m3) (x106kg2/m6)

1. 5,2 27,04

2. 5,2 27,04

3. 5,2 27,04

4. 5,2 27,04

Σρ 20,8 108,16
B = Σ (ρ2 )
A = (Σρ)2 432,64

3) Jenis Baut : Merah

p P2
No.
(x103kg/m3) (x106kg2/m6)

1. 4 16

2. 4 16

3. 4 16

4. 4 16

Σρ 16 64
B = Σ (ρ2 )
A = (Σρ)2 256

Δρ = Banyaknya data (N) = 4


1 √ 4 x 256−1.024 ❑

Nilai ketidakpastian pengukuran


4 4−1
berulang :
1 √1.024−1.024
Δρ = 1. Jenis Baut : Abu
4 3  Hasil Pengukuran : 0,25

1
Δρ = 4 x 0

Δρ = 0,25
2. Jenis Baut : Kuning

Δρ =
1 √ 4 x 108 , 16−1.024❑  Hasil Pengukuran : 0,25
4 4−1

Δρ =
1 √ 432 ,64−432, 64
4 3

1
Δρ = 4 x 0

Δρ = 0,25

3. Jenis Baut : Merah

Δρ =
1 √ 4 x 64−256❑  Hasil Pengukuran : 0,25
4 4−1

1 √ 256−256
Δρ =
4 3

1
Δρ = 4 x 0

Δρ = 0,25

VIII. Analisi Data


1. Carilah informasi/tabel nilai massa jenis berbagai macam bahan.
Jawab :

2. Bandingkan dengan nilai massa jenis hasil pengolahan data yang kalian dapatkan. Apakah
nilai massa jenis hasil pengolahan data sama, atau mendekati, atau berbeda jauh dengan
nilai massa jenis yang kalian cari pada tabel ? Jelaskan mengapa demikian ?
Jawab : Berdasarkan hasil yang kami dapatkan yaitu berbeda. Hal ini terjadi karena alat
yang kami gunakan sangat terbatas dan juga keterbatasan kemampuan kami dalam
mengamati data.
3. Faktor – factor apa saja yang menyebabkan perbedaan nilai pengukuran dengan nilai yang
sudah ada ?
Jawab : Faktor ketelitian alat ukur, keterampilan mengukur, dan faktor luar.
4. Periksalah apakah hipotesis kalian buat terbukti ?
Jawab : Ya terbukti.

IX. Kesimpulan
Baut yang cocok digunakan oleh ban truk adalah bahan baja hitam karena memiliki
spesifikasi yang paling kuat, tidak mudah berkarat, dan tidak mudah memuai. Jadi, yang
seharusnya digunakan untuk ban truk yaitu baut kuning.

Anda mungkin juga menyukai