Anda di halaman 1dari 16

ANALISA IODOMETRI

Muhammad Harsya Al Farizi


3335210099
TKB-15
Latar Belakang

01 02 03
TITRASI Pengaplikasian
TITRASI
IODOMETRI
Tujuan Percobaan

Tujuan Percobaan
Untuk menentukan
kandungan tembaga secara
tidak langsung melalui titrasi
iodometri I2 dengan tiosulfat
01. TITRASI REDOKS
Titrasi redoks adalah metode penentuan
kuantitatif yang reaksi utamanya adalah reaksi
redoks, reaksi ini hanya dapat berlangsung jika
terjadi interaksi dari senyawa/unsure/ion yang
bersifat oksidator dengan unsure/senyawa/ion
bersifat reduktor. Jika larutan baku berupa
oksidator, maka analit harus bersifat reduktor
atau sebaliknya.
02. TITRASI IODOMETRI
Iodometri adalah analisa titrimetrik yang
secara tidak langsung untuk zat yang bersifat
oksidator seperti besi III, tembaga II. Zat–zat
ini akan mengoksidasi iodida yang
ditambahkan
membentuk iodin. Iodin yang terbentuk
ditentukan dengan menggunakan larutan
baku natrium
tiosulfat.
Rumus Laju alir dan
Hukum Laju alir

Laju Reaksi

V = -d[A] atau V = +d[B]


dt dt

Hukum Laju Reaksi

aA + bB  cC + dD
V = k[A]^x [B]^y
03. Mekanisme Reaksi

Mekanisme reaksi adalah reaksi yang dapat


berbentuk kompleks yang terdiri dari
sederet langkah langkah reaksi.Tiap langkah
reaksi /tahapan reaksi disebut reaksi
elementor.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LUAS PERMUKAAN
KONSENTRASI SUHU
ZAT

TEKANAN dan PERLAKUAN


KATALIS
VOLUME PENGADUKAN
04. Orde Reaksi

a.Harga Orde reaksi hanya dapat ditentukan melalui


eksperimen atau percobaan,sedangkan tahap penentu
laju reaksi adalah reaksi yang paling lambat. :
04. Orde Reaksi

A.Orde reaksi pertama


Reaksi orde pertama adalah reaksi yang kecepatannya
tergantung pada konsentrasi reaktan yang dinaikkan ke
pangkat pertama dalam reaksi orde pertama dari jenis
persamaan laju reaksi orde 1 dinyatakan sebagai
berikut:
b) Orde reaksi kedua
Reaksi orde kedua adalah reaksi yang kecepatannya bergantung pada
konsentrasi zat reaktan yang dinaikkan ke pangkat ke-2 atau pada
konsentrasi 2 berbeda reaktan, masing-masing dinaikkan ke pangkat
pertama dalam reaksi orde kedua. Waktu paruh untuk reaksi orde dua
dinyatakan sebagai :

c) Reaksi orde pertama dan kedua adalah jenis reaksi yang paling umum
reaksi yang urutannya 0 jarang terjadi dalam reaksi orde nol dari jenis
dengan hukum laju maka : V = K
Energi Aktifasi
Energi aktivasi sangat bergantung pada temperatur semakin tinggi temperatur
semakin meningkat pula energi kinetik molekul-molekul reaktan. Dengan
demikian ketika dua rektan saling bertumbukan dengan kuat menyebabkan
putusnya ikatan. Energi yang diperlukan untuk penataan kembali atom-atom
untuk bereaksi disebut energi aktivasi.

Hubungan antara konstanta laju reaksi k pada temperatur T (k) dan energi
aktivasi dinyatakan dengan persamaan Arrhenius
Diagram Alir Percobaan Ambient Temperatur
4 ml 3 ml 2 ml 1 ml 2 ml 5 ml
Aquades Aquades Aquades Aquades Aquades Aquades
1 ml
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
Buffer
Buffer Buffer Buffer Buffer Buffer Buffer
1 ml 2 ml 3 ml 4 ml 1 ml 1 ml 1 ml
Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR
1 ml A1 1 ml A2 1 ml A3 1 ml A4 1 ml A5 1 ml A6 1 ml A7
N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3
0,3 M 0,3 M 0,3 M 0,3 M 0,3 M 0,3 M 0,3 M
5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes
Kanji Kanji Kanji Kanji Kanji Kanji Kanji

5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR


Kanji B1 Kanji B2 Kanji B3 Kanji B4 Kanji B5 Kanji B6 Kanji B7

Pencampuran larutan tabung reaksi B1 ke tabung reaksi A1

pengocokan dan penghitungan waktu larutan hingga berubah warna

pengulangan langkah hingga tabung reaksi ke 7


Digram Alir Temperatur Dengan Pemanasan

4 ml 3 ml 2 ml 1 ml 2 ml 5 ml
Aquades Aquades Aquades Aquades Aquades Aquades
1 ml
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
Buffer
Buffer Buffer Buffer Buffer Buffer Buffer
1 ml 2 ml 3 ml 4 ml 1 ml 1 ml 1 ml
Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR Kl 0,3 M TR
1 ml A1 1 ml A2 1 ml A3 1 ml A4 1 ml A5 1 ml A6 1 ml A7
N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3 N2S2O3
0,3 M 0,3 M 0,3 M 0,3 M 0,3 M 0,3 M 0,3 M
5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes
Kanji Kanji Kanji Kanji Kanji Kanji Kanji

5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR 5 tetes TR


Kanji B1 Kanji B2 Kanji B3 Kanji B4 Kanji B5 Kanji B6 Kanji B7
Digram Alir Temperatur Dengan Pemanasan

Penyiapan aquades dalam gelas beker dan Panaskan dalam hot


plate hingga mencapai suhu 60°C

Pencelupan seluruh tabung reaksi kedalam boiled water dan


rendam selama 5 menit

Pencampuran larutan tabung reaksi B1 ke tabung reaksi A1

pengocokan dan penghitungan waktu larutan hingga berubah warna

pengulangan langkah hingga tabung reaksi ke


7
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai