Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA UMUM

PENETAPAN

Nama : Sabila Maharani Ayusandra

NPM : 20410018

Group : 1T1

Dosen : R. Tiara P., M. Pd.

Asisten : 1. Samuel Martin

2. Desti

3.

Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung

2020
PENETAPAN KADAR H 2 O 2 SECARA PERMANGANOMETRI

Tangga : 10 November 2020

I. Tujuan Praktikum
Dilakukannya praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar hidrogen
peroksida dengan metode permanganometri.

II. Dasar Teori


Pada dasar teori ini penulis akan memaparkan hal-hal yang berhubungan
dengan dasar teori yang penulis pergunakan dalam praktikum ini. Dasar teori ini
akan penulis jadikan acuan referensi dalam melakukan praktikum penetapan kadar
H202 secara permanganometri. Adapun dasar teori dalam praktikum ini menurut
para ahli, antara lain: (1) Pengertian Titrasi Permanganometri; dan (2) H2o2 pada
Industri tekstil
II.1 Pengertian Titrasi Permanganometri
Macam-macam pengertian keselamatan menurut para ahli dirumuskan sebagai
berikut:
Pengertian Titrasi Permanganometri menurut Setyawati, Yani (2016,3)
merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium permanganat, yang
merupakan oksidator kuat sebagai titran.
Sedangkan pengertian Permanganometri menurut Faturahchmi (2015) titrasi
permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks (oksidasi-
reduksi) dalam suasana asam.
Dari pengertian para ahli tersebut penyimpul menuliskan bahwa titrasi
permanganometri yaitu titrasi yang menggunakan kalium permangat dengan
metode reaksi redok dalam suasana asam.

II.2 hidrogen peroksida pada industri tekstil


Menurut Lukman (2020) hidrogen peroksida pada industri tekstil digunakan
sebagai bahan kimia pemutih atau bleaching serat alam maupun serat buatan.
III. Alat dan Bahan

NO Alat N Bahan
O
1 Buret 1 H2O2 4,0N
2 Gelas Ukur 10 ml 2 KMNO4 0,1N
3 Labu Ukur 100 ml 3 H2SO4 0,1N
4 Piala gelas 100 ml 4 Aquadest
5 Labu erlenmeyer
6 Pipet Volume
7 Corong
8 statif

IV. Langkah Kerja dan Pengamatan

NO LANGKAH KERJA PENGAMATAN


1 Bersihkan Buret menggunakan Aquadest berwana putih jernih,
aquadest kemudian bilas lagi sedangkan KmnO4- Berwarna
menggunakan kmno4- ungu dengan konsentrasi 0,1N
2 Isi buret dengan larutan KmnO4- Setelah dibilas dengan larutan
Sampai tepat skala 0(nol), simpan KmnO4- 0,1N, buret kemudian
buret pada statif di isi dengan larutan KmnO4-
0,1N hingga tepat skala (0) nol
setelah itu simpan pada statif.
3 Pipet 10 ml larutan h2o2 dengan Memipet 10 ml dengan
pipet volum, masukkan kedalam menggunakan pipet volum
labu ukur 100 ml Larutan h2o2 berwana putih
jernih dengan konsentrasi 4,0 N,
yang kemudian dimasukan
kedalam labu ukur 100 ml.
4 Tambahkan aquades hingga tepat Setelah h2o2 dimasukan
100 ml kedalam labu ukur kemuduan
ditambahkan akuades hingga
sebanyak 100 ml.
5 Homogenkan larutan tersebut Melarutkan H2O2 dan air
dengan 12x kocokan dengan cara di kocok sebanyak
12x agar larutan dapat tercampur
rata
6 Pipet 10 ml larutan encer dengan Setelah larutan tercampun Pipet
pipet volume, masukkan kedalam 10 ml larutan encer dengan pipet
erlenmeyer volume, kemudian masukkan
kedalam labu erlenmeyer.
7 Siapkan larutan 10 ml H2so4 Kemudian menyiapkan larutan
0,4N kedalam gelas ukur 100 ml 10 ml H2so4 0,4 N kedalam
gelas ukur 100 ml
8 Masukan kedalam labu Campurkan h2so4 0,4N tersebut
erlenmeyer tadi dengan larutan encer yang
terdapat pada labu erlenmeyer
tadi
9 Titrasikan hingga berwarna merah Titrasikan larutan tersebut
muda hingga berubah warna menjadi
merah muda
10 Lakukan percobaan selama 2x Mengulang step titrasi hingga
agar dapat hasil akuran hasil akurat
11 Catat hasi pengamatan kemudian Mencatat hasil titrasi kemudian
hitung kadarnya menghitung kadarnya

no TITRASI Volume yg terpakai


1 Percobaan 1 7,30 ml
2 Percobaan 2 7,40 ml
rata 7,35 ml

V. Perhitungan
Rumus penetapan kadar H2O2
mg/L = Volume titrasi (mL) x BE H2O2x Normalitas KMnO4 x FP
*FP : Faktor Pengenceran
Sebelumnya kita harus menghitung BE H 2O2 dan FP terlebih dahulu
1. Menghitung BE H2O2
BM atau Mr H2O2 H=1 ×2=2
O=16 × 2=32 +
34
BM 34
BE= = =17
Valensi 2
2. Menghitung faktor pengenceran (FP)
100 1000
FP= × =1000
10 10

Substitusi ke rumus penetapan kadar


mg/L = Volume titrasi (mL) x BE H2O2Normalitas KMnO4x FP

mg/L = 7,35 mL x 17 x 0,1N x 1000

mg/L =12495

Mengubah satuan mg/L menjadi g/L

mg/ L 12495
g/ L= = =12,4
1000 1000

Mengubah satuan g/L menjadi persen (%)

g/ L 12,4
%= × 100 %= × 100 %=0,86 %
1000 × Bj H 2 O 2 1000 ×1,45

*nilai Bj NaHCO3 = 1,45

VI. Pembahasan
Pereaksi kalium permanganat merupakan pereaksi primer. Kalium
permanganat merupakan zat pengoksidasi kuat yang berlainan menurut pH.
Pereaksi ini dapat dipakai tanpa penambahan indikator, karenamampu bertindak
sebagai indikator. Oleh karena itu pada larutan initidak ditambahkan indikator
apapun dan langsung dititrasi dengan larutan kmno4- untuk menentukan kadar
h2o2.

VII. Kesimpulan
Dilakukannya praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar hidrogen
peroksida dengan metode permanganometri. Jadi kadar H2O2 yang diperoleh
berdasarkan video demonstrasi adalah 0,86 %

VIII. Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai