Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KIMIA ANALISA TERAPAN

Menentukan Formalin dalam Mie dengan Metode Titrasi

Nama : Samiyah Oktriana Pratami


NPM : F1B018023
Dosen Pengampu : 1. Drs. Nesbah, M.S
2. Ria Nurwidiyani, S.Pd., M.Sc

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
PENDAHULUAN
Mie Mie adalah produk makanan yang biasanya sering
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Definisi mie adalah
produk makanan yang dibuat dari tepung gandum atau
tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan
yang lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan,
berbentuk khas mie dan siap dihidangkan setelah dimasak.

Metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa


Titrasi digunakan dalam laboratorium untuk menentukan
konsentrasi dari reaktan. Karena pengukuran volume
memainkan peranan penting dalam titrasi, maka teknik ini
juga dikenali dengan analisis volumetrik.
PENDAHULUAN

Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk.
Didalam formalin mengandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air,
biasanya ditambah methanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Formalin
dikenal sebagai bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan
dalam industri. Nama lain dari formalin adalah Formol, Methylene aldehyde,
Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal,
Formoform, Superlysoform, Formaldehyde, dan Formalith.
TUJUAN :
Menentukan Formalin dalam mie
dengan metode titrasi

ALAT

Lumpang dan Alu Labu Ukur Erlenmeyer Sudip Kaca Arloji

Pipet Tetes Timbangan Seperangkat Pipet Ukur dan Bola Corong


alat titrasi Hisap
BAHAN

Mie NaOH 0,1 N HCl 0,1 N Na2B4O7.10H2O 0,010 N

H2O2 Indikator MO Indikator PP Aquades

Kertas Saring
TAHAPAN ANALISA

1 3
Preparasi Sampel Standarisasi Larutan
Standar Sekunder

2 4
Pembuatan Larutan Pengukuran Formalin
Standar Primer pada Mie

5
Perhitungan
1. Preparasi Sampel

Mie dihaluskan Mie yang telah Dimasukkan ke dalam gelas kimia


menggunakan dihaluskan ditimbang lalu ditambahkan aquades dan diaduk
lumpang dan alu sebanyak 2,5 gram

Filtrat 10 mL + 25 mL H2O2 + 50 mL NaOH + 2 tetes indikator PP

Filtrat 10 mL ditambahkan 25
Filtrat dipipet 10 mL dan
mL H2O2, 50 mL NaOH dan Saring Larutan mie dan
dimasukkan kedalam
2 tetes indikator PP ambil filtratnya
erlenmeyer
2. Pembuatan Larutan Standar Primer

Na2B4O7.10H2O
Lalu dimasukkan kedalam labu ukur dan
Na2B4O7.10H2O 0,010 N ditimbang
tambahkan aquades hingga tanda batas
0,477 gram
3. Standarisasi Larutan Standar Sekunder

HCl
Ditambahkan 2
tetes indikator
MO

Na2B4O7⋅10H2O

Hasil Titrasi

5 mL larutan Na2B4O7.10H2O
+ 2 tetes indikator MO dititrasi dengan Na2B4O7.10H2O
HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan
warna dari merah menjadi orange yang Na2B4O7.10H2O dipipet sebanyak 5
konstan mL dan dimasukkan kedalam
erlenmeyer
4. Pengukuran Formalin pada Mie

HCl

Larutan Bening

Filtrat 10 mL + 25 mL H2O2 + Filtrat


50 mL 10 mL + 25 mL H2O2 + 50 mL NaOH + 2 tetes indikator PP
NaOH + 2 tetes indikator PP dititrasi
dengan HCl 0,1 N sampai terjadi
perubahan warna dari merah muda
menjadi bening
5. Perhitungan

3. Pengukuran sampel
1. Pembuatan larutan standar primer
MassaV1zatX(gr)
N1 == N
V2XXBEN2X L
V1= Volume larutan standar sekunder
N1=Konsentrasi larutan standar sekunder
2. Standarisasi
V2= Volumelarutan
larutansekunder
sampel
N2=KonsentrasiV1 X N1sampel
larutan = V2 X N2
V1= Volume larutan standar primer
N1=Konsentrasi larutan standar primer
V2= Volume larutan standar sekunder N2=Konsentrasi
4. Perhitungan kadar
larutan standar sekunder
Kadar Formalin= ml HCl yang terpakai x N HCl X BE Formalin X 100%
Gr sampel x 1000
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai