KELOMPOK 5:
Khusnul Ramadhan Eka Putri (082002100013)
M.Ammar Aushaf (082002100016)
2. Erlenmeyer - 1
3. Buret - 1
No Nama Alat Ukuran Jumlah Gambar
4. Neraca - 1
3.2 Bahan
Tabel 3.2 Bahan yang digunakan dalam percobaan ini
1. Larutan Penjerap - 30 ml
2. K2Cr2O7 - 2.5 ml
3. NaF - 0.05
gram
No Bahan Konsentrasi Jumlah Gambar
4. CARA KERJA
4.1 pH Kompos
4.1.2 Destilasi
4.3.3 Titrasi
5. HASIL PENGAMATAN
5.1 Lokasi Penelitian
Lokasi : Laboratorium Lingkungan 2
Hari/ tanggal : Selasa, 18 Juni 2023
5.2 Data Analisis
5.2.1 pH
Tabel 5.1 Penentuan pH kompos
pH 5,00
5.2.2 C Organik
Tabel 5.2 Penentuan C Organik
Awal Titrasi 24 ml
Dimana :
V sampel = Volume HCl untuk titrasi sampel (ml)
(1,0652) 𝑥 100%
%𝑁 =
0,4
% 𝑵 = 2,663 %
6.2.2 C Organik
Diketahui
ml sampel : 5,6 ml
ml blanko : 6 ml
gram sampel : 0,0258 gram
Ditanya
C organic ?
Dijawab
(𝑉 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 − 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙) +𝑥 12 𝑥 100
%𝐶 =
𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 4000
% 𝐶 = (6 – 5,6) 𝑥 12 𝑥 100
0.0258 𝑥 4000
= 4,6%
7. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan pH, N total dan C organik pada
pupuk kompos. Pupuk dapat diartikan sebagai bahan-bahan yang diberikan pada tanah
agar dapat menambah unsur hara atau zat makanan yang diperlukan tanah baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pertama dilakukan penentuan pH kompos dengan pH
meter. Kompos yang digunakan dalam praktikum ini digunakan adalah kompos tanah,
kompos yang ditimbang pada penentuan pH ini adalah sebanyak 10 gram. Setelah
dilakukan penentuan pH dengan pH meter didapatkan pH kompos tanah sebesar 5,00.
Kompos yang baik memiliki kisaran pH yaitu 6-8.5. Berdasarkan hasil praktikum yang
dilakukan kompos tanah dapat memberikan nutrisi yang baik pada tanah.
Kedua, dilakukan penentuan kadar N total pada kompos tanah. Pada penentuan
kadar N total ini dilakukan tiga tahapan kerja yaitu: destruksi, destilasi dan titrasi.
Mulanya dilakukan destruksi dengan larutan pencerna pada labu Kjeldahl, lalu larutan
hasil destruksi digunakan untuk destilasi dan kemudian hasil destilasi dilanjutkan
dengan titrasi. Volume HCl untuk mentitrasi sampel 4.2 ml. Dilakukan pula pengerjaan
blanko sebagai pembanding. Berdasarkan hasil praktikum didaptakan volume HCL
untuk mentitrasi blanko sebesar 0.8 ml. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
didapatkan kadar N total sebesar 2,663 %.
Terakhir, dilakukan penentuan kadar C Organik pada kompos tanah. Pada
penentuan kadar C organik dilakukan dengan mentitrasi sampel dengan FAS. Kemudian
dilakukan perhitungan kadar C organic yang ada di dalam sampel kompos tanah
tersebut yaitu sebesar 4,6 %. Pada saat titrasi dengan FAS didapatkan titik akhir
berwarna merah bata.
Kemudian dilakukan perhitungan ratio C/N yang terdapat di dalam kompos.
Menurut SNI : 19-7030-2004 ratio C/N kompos adalah sebesar 10- 20. Setelah
dilakukan perhitungan didapatkan ratio C/N pada kompos adalah sebesar 44%. Hasil
tersebut tidak sesuai dengan SNI yang ada. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa
kompos tersebut memenuhi keiteria yang ada pada SNI. Aktifitas mikroorganime
didalam kompos tersebut berkurang sehingga menyebabkan proses pengomposan
menjadi lebih lama.
8. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil pengukuran dengan pH meter didapatkan
nilai pH kompostanah sebesar 5,00.
b. Kompos yang dianalisis baik digunakan untuk memberi nutrisi pada tanah.
c. Nilai N Total pada kompos tanah sebesar 2,663%.
d. Nilai C Organik pada kompos tanah sebesar 4,6%.
DAFTAR PUSTAKA
Gaur, A. C. 1983. A Manual of Rural Composting. Project Field