0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan3 halaman
Laporan praktikum laboratorium lingkungan II kelompok 5 mengenai penentuan kadar gas sulfur dioksida (SO2) di udara ambien dengan metode pararosalinin menggunakan spektrofotometer. Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui kualitas udara dengan menentukan kadar SO2. Sumber SO2 antara lain dari pembakaran bahan bakar fosil. SO2 dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi paru-paru. Percoba
Laporan praktikum laboratorium lingkungan II kelompok 5 mengenai penentuan kadar gas sulfur dioksida (SO2) di udara ambien dengan metode pararosalinin menggunakan spektrofotometer. Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui kualitas udara dengan menentukan kadar SO2. Sumber SO2 antara lain dari pembakaran bahan bakar fosil. SO2 dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi paru-paru. Percoba
Laporan praktikum laboratorium lingkungan II kelompok 5 mengenai penentuan kadar gas sulfur dioksida (SO2) di udara ambien dengan metode pararosalinin menggunakan spektrofotometer. Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui kualitas udara dengan menentukan kadar SO2. Sumber SO2 antara lain dari pembakaran bahan bakar fosil. SO2 dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi paru-paru. Percoba
Jurusan Teknik Lingkungan – FALTL – Universitas Trisakti
GENAP 2022/2023
KELOMPOK 5 1. Khusnul Ramadhan Eka Putri (082002100013) 2. M. Ammar Ausaf (082002100016)
Asisten Mahasiswa: XXXXX
JUDUL PERCOBAAN
I. PENDAHULUAN (max. 1 halaman)
1.1 Latar Belakang
Udara adalah zat yang paling penting setelah air dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi ini. Udara adalah campuran dari berbagai gas secara mekanis dan bukan merupakan senyawa kimia. Sulfur dioksida (SO2) termasuk dalam kelompok sulfur oksida atau sering ditulis Sox bersama dengan sulfur trioksida (SO3). Gas SO2 mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak terbakar di udara. Konsentrasi SO2 di udara akan mulai terdeteksi oleh indera penciuman manusia ketika konsentrasi berkisar antara 0,3- 1ppm. Sumber-sumber SO2 buatan adalah pembakarn bahan bakar minyak, gas, dan batu batra yang mengandung sulfur tinggi. Di daerah perkotaan, yang menjadi sumber sulfur utama adalah kegiatan pembangkit tenaga listrik, terutama yang menggunakan batu bara ataupun minyak diesel sebagai bahan bakarnya, juga gas buang dari kendaraan yang menggunakan diesel dan industri-industri yang menggunakan bahan bakar batu bara dan minyak mentah. (bobot 5) prinsip dasar metode sampling & analisis
1.2 Tujuan Percobaan (bobot 5)
Untuk menentukan kadar gas sulfur dioksida (SO2) di udara ambien dengan metode pararosalinin menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm, serta memantau kualitas udara ambien.
2. TINJAUAN PUSTAKA (max. 2 halaman) (bobot 10)
2.1 Sifat-sifat Gas Sulfur Dioksida (SO2)
Sumber pencemar senyawa kimia gas sulfur dioksida (SO2) mempunyaisifat yaitu gas tidak mudah terbakar, gas reaktif tidak berwarna, bau sangat menyengat hidung manusia, sangat korosif, toksisitas adalah iritasi, mudah larut dalam air membentuk asam sulfat (Suharto, 2011).
2.2 Sumber Polutan Gas SO2
Berdasarkan Peraturan Pemerinah No. 41 Tahun 1999, terdapat delapan parameter pencemar udara yaitu, debu, NH3, Pb, CO, SO2, hidrokarbon, NOx, dan H2S. Gas SO2 (sulfur dioksida), merupakan gas polutan yang banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung unsur belerang seperti minyak, gas, batubara, maupun kokas. Selain SO2, pembakaran bahan bakar fosil juga menghasilkan gas SO3. Kedua gas tersebut dikenal sebagai gas SOx atau sulfur oksida (Wardana, 2004).
2.3 Dampak Polutan Gas SO2
Dampak pemcemaran dari gas SO2 dapat menyebabkan gangguan kesehatan, dalam bentuk gas, SO2 dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru yang menyebabkan timbulnya kesulitan bernafas, terutama pada kelompok orang yang sensitive seperti orang berpenyakit asma, anak-anak dan lansia. SO2 juga mampu bereaksi dengan senyawa kimia lain membentuk partikel sulfat yang jika terhirup dapat terakumulasi di paru-paru dan menyebabkan kesulitan bernapas, penyakit pernapasan, dan bahkan kematian (EPA, 2007).
Penulisan sumber pustaka (nama akhir pengarang, tahun)
sifat, sumber, dampak, baku mutu sesuai percobaan, pengendalian
3 ALAT DAN BAHAN (bisa berupa tabel yang dilengkapi foto)
3.1 Alat (bobot 5) 3.2 Bahan (bobot 5)
4 CARA KERJA (harus ada skema diagram sampling dan analisis) (bobot 10)
5 HASIL PENGAMATAN (bobot 10)
6 RUMUS DAN PERHITUNGAN (bobot 20) rumus dengan keterangan, contoh
perhitungan dengan data masing-masing titik sampling, kurva kalibrasi dengan excel, tabel hasil perhitungan seluruh titik sampling.
7 PEMBAHASAN (1-2 halaman) (bobot 10) hasil perhitungan vs baku mutu
(Indonesia, Jakarta, WHO), perkiraan dampak jika ada, upaya pengendalian jika harus dilakukan.
8 KESIMPULAN (0,5-1 halaman) (bobot 10)
DAFTAR PUSTAKA (perhatikan penulisan sumber pustaka, minimal 3 sumber
pustaka selain baku mutu dan SNI) (bobot 2,5)
LAMPIRAN (lembar pengamatan, denah, foto, kurva kalibrasi dengan
milimeterblok, lainnya) (bobot 7,5) Catatan: Penulisan seperti jurnal, bab baru tidak selalu berarti halaman baru. Ukuran kertas A4, font 11-12, spasi tunggal, margin kiri 1,5” lainnya 1”, dikumpulkan minggu berikutnya sebelum kuis. (bobot total 100)