N a m a Ke l o m p o k :
Asnaili Alfi Nurillah 175090200111006
Desytrifa Rosseny O. 175090200111018
Zusna Adillah Fadhilla 175090201111043
Aprilianti Catur Putri 175090207111002
Indri Alidha Rahmani 175090207111013
Pendahuluan
Kalium
Nitrogen
Fosfat
Pendahuluan
Manfaat
1 2
Ditimbang urea sebanyak ± 0,5 gram Ditambahkan larutan naoh 40 % sampai larutan berwarna
(duplo) merah
Dimasukkan ke labu kjeldahl dan 2 Larutan didestilasi hingga semua nitrogen terdestilasi (± 3
ditambah 25 ml H2SO4 pekat serta 2 tablet 100 ml destilat)
kjedhal
4
Destilat ditampung ke 50 ml H3BO3 1 % dalam
3 Didetruksi dalam alat FOSS digestor unit
pada suhu 400ºc selama 2 jam hingga erlenmeyer yang telah diberi indikator conway
larutan jernih
5
Didinginkan destilat lalu dipipet ke erlenmeyer
4
Didinginkan sampai larutan dingin dan 6
dimasukkan larutan ke labu ukur 250 ml Dititrasi dengan larutan standar H2SO4 0,1 N hingga titik
akhir titrasi tercapai
5
Diencerkan dengan aquades hingga tanda 7
batas dan dikocok hingga homogen Dilakukan penetapan dengan larutan blanko
Prinsip Perhitungan
Hasil dan Pembahasan
Tahap Destruksi
• Sampel dipanaskan dalam asam sulfat pekat → terjadi penguraian sampel menjadi unsur-unsurnya yaitu C, H,
O, N, S, dan P
• Fungsi H2SO4 → sebagai pengikat nitrogen dan menguraikan unsur-unsurnya
Tahap Destilasi
• Penambahan larutan NaOH → memberikan suasana basa karena reaksi tidak dapat berlangsung dalam keadaan
asam. Hasilnya ammonium sulfat dipecah menjadi amonia (NH3)
• Asam borat (H3BO3) → sebagai penangkap NH3 sebagai distilat berupa gas yang bersifat basa
• Selama proses ini, larutan (H3BO3) akan berubah warna karena larutan menangkap adanya ammonia dalam
bahan yang bersifat basa sehingga mengubah warna merah muda menjadi hijau kebiruan
Tahap Titrasi
• indikator metil merah untuk mengetahui titik akhir titrasi yang terjadi
• Larutan H2SO4 digunakan sebagai titran agar perhitungan total nitrogen tetap akurat
• Tahap ini bertujuan untuk menentukan seberapa banyak volume H2SO4 yang diperlukan untuk merubah warna
larutan dari warna biru menjadi warna merah muda
Hasil dan Pembahasan
Analisa Hasil
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar nitrogen masih dalam kondisi baik yaitu
berkisar pada minimal 46% dan sesuai dengan kadar syarat mutu pupuk SNI No. 02-2801-
2010. Dari hasil tersebut maka pupuk urea dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan
dapat diperdagangkan di kalangan masyarakat.
PT Pupuk Iskandar Muda memproduksi urea padat dalam bentuk prill (butiran) atau granul
(gelintiran). Urea prill paling banyak digunakan untuk segmen tanaman pangan dan
industri, sedangkan urea granul lebih cocok dipakai untuk segmen perkebunan.
Kesimpulan
Analisa kadar nitrogen dalam pupuk urea mengunakan metode Kjeldahl
melalui tahap destruksi menggunakan asam sulfat pekat dan tablet Kjeldahl,
proses destilasi menggunakan reagen NaOH untuk membentuk gas amonia;
dan asam borat sebagai penangkap gas amonia, dan titrasi dengan H2SO4 0,1
N untuk mengetahui secara kuantitatif kadar nitrogen dalam bentuk
amonium sulfat. Dimana besarnya kadar nitrogen dapat diketahui dari jumlah
titran H2SO4 yang digunakan. Kadar nitrogen pada pupuk urea PT Pupuk
Iskandar Muda yang dianalisa didapatkan kadar diatas 46% baik untuk bentuk
prill dan granular. Hal ini menunjukkan bahwa kadar nitrogen pada pupuk
urea produksi PT Pupuk Iskandar Muda telah memenuhi syarat baku mutu
SNI No. 02-2801-2010
Daftar Pustaka
[1] D. Amalia and R. Fajri, “Analisis Kadar Nitrogen Dalam Pupuk Urea Prill Dan Granule Menggunakan
Metode Kjeldahl Di Pt Pupuk Iskandar Muda,” J. Quim., vol. 2, no. 1, pp. 28–32, 2020
[2] B. S. Nasional, “SNI 2801-2010,” Jakarta, 2020
[3] Milis Y and Anjar PA, “Analisis Kadar Nitrogen Pada Pupuk Urea, Pupuk Cair Dan Pupuk Kompos Dengan
Metode Kjeldahl ,” vol. 1, no. 1, pp. 28–34, 2019
[4] M. A. Setiawan, H. Umar, and Hamzari, “Pengaruh Pemberian Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Semai
Jati (Tectona grandis L.f) Pada Lahan Bekas Tambang Poboya,” J. War. Rimba, vol. 7, no. 1, pp. 72–77,
2019
[5] R. Yenrina, Metode Analisis Bahan Pangan dan Komponen Bioaktif. Padang: Andalas University Press,
2015
[6] Dewi,Yusriani Sapta, dan Mega Masithoh. 2013. Efektivitas teknik biofiltrasidengan media bio-ball
terhadap penurunan kadar nitrogen total.Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bandung
[7] Yusmayani dan Asmara. 2019. Analisis Kadar Nitrogen Pada Pupuk Urea, Pupuk Cair Dan Pupuk Kompos
Dengan Metode Kjeldahl. Jurnal Ilmiah Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Ar-Raniry Banda Aceh
[8] Novizan. 2005. Petunjuk pemupukan Efektif. Cetakan ke-1. Jakarta: Agro Media Pustaka
[9] Purba. P.D. 2019. Penentuan Kadar Nitrogen (N) pada Pupuk NPK dengan Metode Kjeldahl di PT.
Sucofindo Medan. Repositori Institusi USU.
Lampiran