AMILASE PADA
SALIVA
Kelompok 5 :
1. Nadia Aulawia 2008076072
2. Ririn Nur Fadila 2008076077
3. Riska Rahmawati 2008076079
4. Wulan Herawati 2008076086
PK-5D
Memahami beberapa faktor yang
TUJUAN mempengaruhi aktivitas enzim -
amilase pada Saliva
01
ALAT DAN BAHAN
Aktivitas -Amilase pada Saliva
ALAT
NO NAMA ALAT UKURAN JUMLAH
2 Pengaduk kaca - 1
3 Corong gelas - 1
4 Kertas saring - 2
5 Watherbath - 2
6 Gelas ukur 10 mL 7
7 Cawan porselen - 6
8 Tabung reaksi - 18
9 Pipet tetes - 8
10 Termometer - 2
BAHAN
NO NAMA BAHAN RUMUS KIMIA FASE WARNA KONSENTRASI JUMLAH
• Bentuk : cair
• Warna : tak berwarna • Berat molekul : 253,81 g/mol
• Bentuk : padat
• Bau : tak berbau • Bentuk : cair
• Warna : putih
• pH : netral pada 20 • Warna : cokelat tua
• pH : 6 - 7,5 pada 20 g/l 23
• Titik didih : 100 • pH : 3,5 pada 20
• Titik lebur : 0
MSDS
4. 5.
1 mL saliva encer
watherbath 37
tabung 4 : buffer pH 4
tabung 7 : buffer pH 7
tabung 9 : buffer pH 9
Label 4, 7, 9
digojog 5 ml amilum 1%
tabung 1 : 2-3 mL
lar.
tabung 2 : 2-3 mL
lar.
tabung 3 : kontrol
watherbath 37
Label 1, 2, 3
Diulang
watherbath 37
Tabung amilum
selang waktu 1% ke tabung 1,
3 - 21 menit 2, 3
Temp. 3 6 9 12 15 18 21
37 Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua
70 Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua agak
agak agak agak memudar
memudar memudar memudar
0 Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru Biru Biru tua
agak
memudar
pH
pH 7 Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua
Pengaruh Warna pada menit ke- (identifikasi dengan iod dalam KI)
Ion Logam 3 6 9 12 15 18 21
Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua
Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua Biru tua agak
agak agak agak memudar
memudar memudar memudar
Kontrol Biru tua Biru tua Biru Ungu pucat Ungu Ungu Merah tua
keunguan kemerahan
HASIL PENGAMATAN
1. Pengaruh Temp.
Kiri : pengaruh pH –
kanan : pengaruh ion
logam
04
PEMBAHASAN
Aktivitas -Amilase pada Saliva
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini yaitu Aktivitas -Amilase pada Saliva yang bertujuan untuk memahami beberapa faktor
yang mempengaruh aktivitas enzim -Amilase pala saliva. Enzim bekerja sebagai katalis yang akan memecah
amilum menjadi glukosa sementara amilum sebagai substrat yang akan dipecah / diuraikan kedalam bentuk
yang sederhana. Langkah pertama yaitu penyediaan saliva encer dengan berkumur menggunakan air bersih
dan kemudian ditampung menggunakan gelas beker. Dilakukan penyaringan dengan kertas saring dan filtrat
yang dihasilkan digunakan untuk praktikum.
Percobaan pertama yaitu pengaruh temperatur terhadap aktivitas enzim amilase yang dilakukan pengujian
ulang setiap selang waktu 3-21 menit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada suhu 37°C menit ke 3-21
menghasilkan warna biru tua. Akan tetapi, secara teori seharusnya pada suhu optimum 37°C ditandai dengan
warna biru yang lama kelamaan semakin memudar warnanya. Pada suhu 70°C didapatkan hasil pada menit ke
3-9 berwarna biru tua sementara menit ke 12-21 warna biru tua agak memudar. Secara teori, suhu aktivitas
enzim tinggi dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi. Pada suhu 0°C didapatkan hasil pada menit ke
3-9 berwarna biru tua, menit ke-12 warna biru tua agak memudar, menit ke-15 dan 18 berwarna biru dan menit
ke-21 berwarna biru tua Kembali Jika suhu mencapai 0°C / lebih rendah, maka enzim tidak dapat bekerja
sehingga enzim tidak akan aktif. Dan jika suhu mencapai 40°c atau lebih tinggi maka enzim akan mengalami
denaturasi (rusak). Berdasarkan hasil percobaan apabila dibandingkan secara teori, maka hasil percobaan
kurang tepat atau kurang sesuai. Hal ini karena pada suhu 0°C seharusnya tidak mengalami perubahan warna,
karena pada suhu tersebut dapat menurunkan aktivitas enzim amilase sehingga dapat memperlambat.
PEMBAHASAN
Percobaan kedua yaitu penguruh pH terhadap aktivitus enzim amilase. Percobaan ini dilakukan pada suhu
37°C dikarenakan pasa suhu in enzim dapat bekerja secara optimal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
pada buffer pH 4 menit ke 3-21 menghasilkan warna biru, pada buffer pH 7 menit ke 3-21 menghasilkan warna
biru tua, dan pada pH 9 menit ke 3-21 menghasilkan wama biru keunguan. Percobaan pengaruh pH pada
aktivitas enzim amilase menandakan bahwa enzim amilase dapat bekerja secara optimum pada suhu 37°C
dengan ditandai sampel berwarna biru tua. Enzim dapat bekerja pada pH 7, sedangkan pH diatas 7 atau
dibawah 7 menyebabkan enzim akan bekerja secara lambat.
Percobaan ketiga yaitu pengaruh ion logam terhadap aktivitas enzim amilase. Perlakuan ion logam berperan
sebagan aktivator maupun inhibitor yang dapat mempengaruhi aktivitas kerja enzim. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pada perlakuan menit ke 3-21 berwarna biru tua, pada ion logam menit ke 3-9 berwarna
biru tua, dan menit ke 12-21 berwarna biru tua yang agak memudar. Sedangkan pada kontrol menit ke-3 dan 6
berwarna biru tua, menit ke-9 berwarna biru keunguan, menit ke-12 berwarna ungu pucat, menit ke-15 berwarna
ungu, menit ke-18 berwarna ungu kemerahan, dan menit ke-21 berwarna merah tua. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya ion logam dapat menghambat aktivitas kerja enzim, karena bersifat sebagai inhibitor terhadap aktivitas
kerja enzim amilase.
05
PERTANYAAN
Aktivitas -Amilase pada Saliva
1. Enzim apakah yang terdapat pada saliva dan apa fungsi dari enzim tersebut?
Jawab : enzim amilase saliva atau ptialin, merupakan enzim hidrolisis pati yang diproduksi oleh
kelenjar ludar manusia. Enzim ini memulai proses pencernaan makanan dengan memecah pati ketika
mengunyah. Fungsi dari enzim ini adalah memecah amilum dari makanan yang dikunyah menjadi
gula.
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja/aktivitas enzim? Jelaskan!
Jawab: suhu, pH, aktivator dan inhibitor, serta konsentrasi enzim dan substrat.
• Suhu. Enzim tidak dapat bekerja apabila suhu terlalu rendah/tinggi. Suhu optimal enzim yaitu
30°C - 40°C. apabila suhu mencapai 0°C / lebih rendah, maka enzim tidak akan aktif.
Sedangkan apabila suhu mencapai 40°C / lebih tinggi, maka enzim akan mengalami
denaturasi (rusak).
• pH (tingkat keasaman). Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing sesuai
dengan tempat kerjanya. Enzim bekerja secara optimal pada pH 7.
• Aktivator dan Inhibitor. Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan
kerja enzim. Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim.
• Konsentrasi enzim dan substrat. Semakin tinggi konsentrasi enzim maka semakin
mempercepat terjadinya reaksi dan konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi. Jika sudah mencapari titik jenuh, maka konsentrasi substrat
berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi.
3. Pada tempertur berapakah hidrolisis amilum dapat berlangsung paling cepat/optimal?
Jawab : pada temperatur 30°C hingga 40°C