Anda di halaman 1dari 3

Judul: Manfaat menggunakan media sosial didalam pertanian dan fungsi media

sosial dalam pertanian


PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang, seperti yang kita tahu media sosial sangat diperlukan oleh siapa
pun baik dalam persekolahan, perkuliahan, hingga orang yang suah tua, dan bahkan pertanian
juga membutuhkan media sosial untuk belajar maupun untuk mengetahui lebih dalam
mengenai suatu informasi. Teknologi berkembang seiring perubahan yang terjadi di
masyarakat. Hubeis (2010) menyatakan bahwa perilaku masyarakat dalam memanfaatkan
informasi dan teknologi mendukung perkembangan masyarakat secara global. Perkembangan
teknologi dan informasi saat ini mudah didapat dengan sangat cepat melalui media sosial.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wearesosial dan Hootsuite (2019)
menyebutkan bahwa ada 150 juta orang Indonesia yag aktif menggunakan sosial media.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat khususnya media
sosial berpotensi untuk dimanfaatkan penyuluhan sebagai media informasi pertanian guna
memecahkan permasalahan petani yang terjadi di lapangan. Perkembagan IT juga diarahkan
didalam pertanian untuk menjadikan pertanian sebagai sektor yang mandiri, modern dan
tentunya lebih maju. Melalui media sosial seseorang dapat saling membagi ide, bekerjasama,
dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, dan menemukan pasangan
dalam membangun sebuah komunitas.

Kondisi sumberdaya pertanian mempengaruhi pembangunan di sektor pertanian, juga


dipengaruhi pula oleh peran strategis penyuluh pertanian. Penelitian Veronice (2013)
menyatakan bahwa salah satu unsur yang penting yang dimiliki oleh penyuluh pertanian
adalah kemampuan dalam mengakses teknologi informasi dan komunikasi dibidang pertanian
untuk mendukugn perannya dalam memberikan layanan informasi sesuai dengan kebutuhan
petani dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi yang
berlangsung cepat.

Keberhasilan pelaksanaan program penyuluhan dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat
dikelompokkan ke dalam faktor yang berkaitan dengan karakteristik penyuluh kompetensi,
motivasi, kemandirian penyuluh, organisasi dan dukungan inovasi dan latar belakang sosial
budaya masyarakat petani. Dalam melaksanakan tugas dilapangan, penyuluh pertanian
membutuhkan informasi hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan yang ada
dilapangan. Menurut Syam dan Widjojo dalam Kushartanti (2001) informasi teknologi
pertanian dan hasil penelitian yang dijadikan materi penyuluhan pertanian hendaknya yang
relevan dengan permasalahan yang dihadapi oleh petani.

Menurut Mulyandari (2011) Dasli et al, (2015) dan Elian et al. (2014), ada beberapa faktor
yang melatarbelakangi penyuluh dan petani jika ingin memanfaatkan teknologi informasi,
termasuk didalamnya media sosial. Mulai drari umur, pendidikan formal, pendapatan,
kepemilikan sarana teknologi informasi, lama menggunakannya, luas lahan, tingkat
kosmopolitan, persepsi terhadap teknologi informasi, motivasi, perilaku dalam pemanfaatan
teknologi informasi, jenis pelatihan yang diikuti, dan keterlibatan dalam kelompok.
Pemanfaatan sistem informasi dan teknologi melalui media sosial pada hakekatnya akan
menunjang pembangunan pertanian jika dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Persoalan yang
muncul kemudian adalah tidak semua karakteristik penyukuh pertanian mampu
memanfaatkan teknologi informasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.polbangtanmedan.ac.id/index.php/agrica/article/view/71/42
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/view/32302/21148
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics/article/view/6113/4063

Anda mungkin juga menyukai