Anda di halaman 1dari 13

Formulir 5a 1/12

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK


KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

PUTUSAN KREDIT INVESTASI

(UNTUK KREDIT DIATAS Rp. 15 MILYAR)


(Format yang di rekomendasikan untuk Pejabat Pemutus)

Nomor PTK: R. KC/ADK/OPK/12/2023


Tanggal : MARET 2024 (000)
Maks. Kredit saat ini
Bisnis Ritel Komersil
Kolektibilitas 1 Maks. Kredit yang lalu
Sektor Ekonomi Perdagangan Perubahan ( + / - )
Kode Sandi 6500

1. Kanca BRI Pengirim : Kanwil BRI Jawa Barat


2. Segmen Bisnis : Investasi Pembangunan gedung
3. Nama Pemohon : 1. Buin Tanjung
2. Sumiati
3. Yuna Zuardi Tanjung
4. Sri Wahyuni

4. Jenis Usaha : Usaha Rumah Makan dan Catering


4. Eksposure Kredit :

5.1. Fasilitas dalam Rupiah

(
Fasilitas Jenis Max. CO Baki Debet/ Sisa Jumlah Kredit
Fasilitas Kredit Janji Yang Diputus
Kredit
Lama / Sedang KMK Co. 375.000.000 306.000.000 306.000.000
Berjalan Menurun
Lama / Sedang KI Refinancing 450.000.000 187.500.000 187.500.000
Berjalan
Baru KI Refinancing 225.000.000 213.750.000 213.750.000
Jumlah 707.250.000

5.2. Fasilitas Dalam Valas (Valas/ribu)


Jenis Agunan Nama Pemilik &
Kanca BRI Nomor Rekening Nilai Agunan Kas
Kas No.Bilyet/Sertifikat
Jumlah Valas

5. Agunan Kas ( Cash Collateral )


Jenis Agunan Kanca BRI Nomor Rekening Nama Pemilik & Nilai Agunan Kas

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 2/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

Kas No.Bilyet/Sertifikat
Total Nilai Agunan Kas

7. Total Risiko Kredit Debitur (8-9)


Total Risiko Kredit Rp 707.250.000,-
=== Tujuh Ratus Tujuh Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah ===
8. Total Eksposure Kredit
Total Risiko Kredit Rp 707.250.000,-
=== Tujuh Ratus Tujuh Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah ===

11. PUTUSAN KREDIT


Setuju pemberian kepada Suryadi diberikan fasilitas kredit sebagai berikut:
 Kredit Modal Kerja sebesar Rp. 306.000.000.- (Tiga Ratus Enam Juta Rupiah )

 Type dan Struktur Kredit terdiri dari

USULAN STRUKTUR. TYPE DAN SYARAT KREDIT

1. Nama Pemohon : 6. Buin Tanjung


7. Sumiati (Istri Buin Tanjung)
8. Yuna Zuardi Tanjung (Penjamin)
9. Sri Wahyuni (Istri dari Penjamin)
(Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri maupun bersama-sama
secara tanggung renteng untuk menanggung hutang (hofdelijk))

2. Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja

10. Bentuk kredit : KMK Maks Co Menurun

4. Jumlah Kredit Rp. 306.000.000,- (Perpanjangan)


5. Tujuan penggunaan : Untuk tambahan modal usaha Rumah Makan dan Jasa Catering
Kredit
6. Jangka Waktu kredit : 24 bulan (TMT 26-12-2017 s/d 26-12-2019)

7. Suku Bunga : % se1 114 % (Empat belas persen) setahun dan BRI
dapat melakukan review sewaktu-waktu tanpa pemberitahunan
terlebih dahulu kepada debitur.

8.Provisi Kedit : 0.75% x Rp. 306.000.000,- = Rp. 2.295.000,-

9. Pinalty : 50 % dari suku bunga yang berlaku jika terjadi tunggakan pokok
maupun bunga.

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 3/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

11.Jadwal Pembayaran : -Pembayaran Pokok sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) pada
kembali kredit bulan ke 1 s/d ke 23

- Pembayaran Pokok sebesar Rp. 237.000.000 (dua ratus tiga puluh


tujuh juta rupiah) pada bulan ke 24

12. Agunan Kredit : Agunan Tambahan Berupa :


1. Tanah & Bangunan dengan perincian sebagai berikut :
SHM no. 2456. tgl 20-07-2004 atas Buin Tanjung terletak
di jln. Jend Besar AH. Nasution No. 84, Kel. Pangkalan Mansyur,
Kec. Medan Johor - Medan
2. Tanah dengan perincian sebagai berikut :
SHM no. 5599. tgl 05-02-2014 atas Buin Tanjung terletak
di jln. Jend Besar AH. Nasution No. 84, Kel. Pangkalan Mansyur,
Kec. Medan Johor - Medan
3. Tanah & Bangunan dengan perincian sebagai berikut :
SHM no. 324. tgl 10-05-1982 atas Buin Tanjung dan Yuna Zuardi
Tanjung terletak di jln. Medan- Lubuk Pakam, Desa Petapaham,
Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang

13. Pengikatan Agunan : 1. Atas SHM No. : 2456


- Hak Tanggungan I No.1379/2005, Tgl.10-03-2005
Senilai Rp. 205.000.000,- (Diteruskan pengikatannya)
- Hak Tanggungan II No.1050/2007, Tgl.07-03-2007
Senilai Rp. 75.000.000,- (Diteruskan pengikatannya)
- Hak Tanggungan III No.5405/2011, Tgl.15-06-2011
Senilai Rp. 90.000.000,- (Diteruskan pengikatannya)
-Hak Tanggungan IV senilai Rp. 250.000.000,-
(Di teruskan pengikatannya)

14. Pembuatan SPMK : Secara Notaril.

15. Asuransi Kredit : Agunan di asuransikan berupa asuransi kebakaran pada


perusahaan asuransi rekanan BRI dan di buat bankers Clause
untuk dan atas nama BRI
1. Bangunan yg ada pada SHM No. 2456 tgl 20-07-2004 atas nama
Buin Tanjung, terletak di di jln. Besar Jend. AH. Nasution No. 84, Kel.
Pangkalan Mansyur, Kec. Medan Johor- Medan diasuransikan
kebakaran sebesar Rp 202.500.000 (Dua ratus dua juta lima ratus ribu
rupiah).

16. Biaya Administrasi : Rp 2.500.000,- ( Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk jangka
waktu 24 bulan.

17. Periode review : Pembinaan nasabah dilakukan minimal 2 (dua) kali dalam setahun

18. Syarat-syarat lain :

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 4/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

N
o KETERANGAN NPW NL PNPW PNL Pengikatan
(THLS) Bentuk No.& Tgl Nilai
1 T/B Rumah Makan : HT-I 1379/2005 205.000
SHM No.2456 Medan 700.800 630.720 770.880 693.792 Tgl. 10-03-2005
Tgl.20-07-2004 an. Buin
Tanjung 250.000 200.000 200.000 160.000 HT-2 1050/2007 75.000
Tgl. 07-03-
950.800 830.720 970.880 853.392 2007
HT-3 5405/2011 90.000
Tgl. 15-06-2011
1412/2015
TGL. 09-02-
HT-4 2015 250.000
2 Tanah SHM No. 5599 Medan 595.200 535.680 654.720 589.248 HT-1 4441/2014 200.000
Tgl. 05-02-2014 Tgl. 28-04-2014
595.200 535.680 654.720 589.248 HT-2 100.000
3 T/B Rumah Makan 1.761.000 1.584.900 1.937.100 1.743.390 HT-1 2543/2008 430.000
SHM No. 324, Tgl. 10-05-
1982 400.000 320.000 320.000 256.000 Tgl. 23-07-2008
An. Buin Tanjung, dan 2.161.000 1.904.900 2.257.100 1.999.390 HT-2 215/2009 150.000
An. Yuna Zuardi Tanjung Tgl. 16-01-2009
Total 3.707.000 3.271.300 3.882.700 3.442.030 1.500.000

Coverage Ratio 707.


Agunan 250 524.% 462% 548% 486% 212%

Pemberian fasilitas kredit ini dituangkan dalam Perjanjian Kredit secara notariil, yang memuat
syarat-syarat kredit, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

1.Syarat Prinsip Penerapan Good Corporate Governance (GCG) :


Pelarangan bagi Debitur/calon debitur BRI dilarang untuk memberikan/menjanjikan
pemberian dalam bentuk apapun juga, baik yang terkait langsung maupun tidak
langsung dalam pemberian kredit, baik pada saat ini maupun saat yang akan datang
kepada bank maupun pihak yang terkait dengan pemberian kredit di luar biaya-biaya
yang telah ditentukan seperti provisi, administrasi, asuransi, dan biaya-biaya lain yang
terkait dengan akad kredit ini.

2.Syarat Umum :
a. Terhadap Akte perjanjian perpanjangan kredit ini dan segala akibatnya
tunduk/berlaku pula “Syarat-syarat umum perjanjian pinjaman dan kredit PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Model SU)” yang telah disetujui oleh dan mengikat
Debitur serta merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian kredit
ini.
b. Akte Perjanjian Kredit ini dibuat dengan klausula apabila sampai batas jangka
waktu kredit berakhir, Debitur menunggak atau kredit dihentikan secara sepihak oleh

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 5/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

BRI maka ketentuan bunga dan denda serta persyaratan yang ditentukan dalam
SPMK tetap berlaku.
c. Apabila terjadi perbedaan pencatatan atas transaksi pembukuan antara
debitur dan kreditur /BRI, maka dianggap benar dan sah adalah pencatatan yang
terdapat pada pembukuan kreditur/BRI
d. Perjanjian Kredit ini dianggap batal apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
terhitung sejak tanggal persetujuan syarat dan ketentuan kredit ternyata
perjanjiannya belum ditandatangani oleh debitur dan BRI. Apabila debitur masih
menginginkan fasilitas tersebut, maka harus mengajukan permohonan ulang kepada
BRI untuk di proses kembali dari awal.

3.Syarat-Syarat Realisasi Kredit :


a.Syarat Penandatanganan Perjanjian Kredit :
Penanda-tanganan perjanjian fasilitas kredit dapat dilaksanakan setelah debitur
memenuhi syarat sbb :
1. Kolektibilitas debitur masih tergolong Lancar sesuai data SID (IDI BI) untuk posisi terkini,
dan apabila ditemukan informasi bahwa ybs memiliki tambahan fasilitas pinjaman dari
Bank lain atau kualitas pinjaman existing yang memburuk maka terhadap putusan ini
akan ditinjau ulang.
2. Dilakukan sendiri oleh debitur yang bersangkutan tanpa menggunakan surat kuasa
kepada pihak lain.
3. Dalam hal ini ijin-ijin usaha dan dokumen legalitas yang atas nama debitur masih dalam
proses pengurusan, maka sebagai pengganti sementara calon debitur harus menyerahkan
surat keterangan dari instansi /pejabat yang berwenang yang menyatakan ijin-ijin
dimaksud dalam proses pengurusan.
4. Debitur menyerahkan semua asli bukti kepemilikan agunan yang dipersyaratkan kepada
BRI atau Notaris / Pejabat yang ditunjuk agar dilakukan pengikatan untuk kepentingan
BRI.
5. Debitur telah membuka rekening simpanan dan telah mengisi aplikasi permohonan Kartu
Kredit BRI.
6. Telah mencadangkan biaya administrasi, provisi, notaris, premi asuransi dan biaya-biaya
lain yang berkaitan dengan putusan kredit telah disetorkan tunai oleh debitur.

2. Syarat-Syarat Penarikan/Pencairan Kredit :


1. Debitur telah menandatangani Akta Perjanjian Perpanjangan Kredit secara
Notaril.
a. Debitur telah membayar lunas seluruh kewajiban yang berkaitan dengan realisasi
kredit/penandatanganan akad kredit antara lain biaya provisi, biaya notaris, biaya
administrasi dan biaya lainnya.
b. Pemilik agunan menyerahkan/ menandatangani Surat Kuasa Pembebanan Hak
Tanggungan/ Fiducia kepada BRI dalam rangka pengikatan agunan, atau pemilik
agunan telah menandatangani Akta Pemasangan Hak Tanggungan dan Fiducia.
c. Telah dilakukan cek bersih terhadap aset yang akan dijadikan agunan di BRI.
Apabila proses cek bersih tersebut dilakukan oleh notaris rekanan BRI, maka ybs
wajib menyerahkan cover note tentang proses tersebut yang menyatakan bahwa
aset tersebut bersih (clear and clean) serta dapat diikat dengan Hak Tanggungan.

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 6/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

d. Debitur memberikan Surat Kuasa kepada Bank untuk melaksanakan pendebetan


atas rekening giro/simpanan/tabungan maupun rekening lainnya yang ada pada
Bank, untuk pembayaran pokok dan bunga kredit maupun biaya lain yang timbul
akibat dari pemberian kredit.
e. Fasilitas KMK tidak diberikan Cek/BG. Cek/BG hanya dapat diberikan kepada
debitur untuk fasilitas Rekening Giro.

Pelunasan Maju :
1. Apabila Debitur akan melakukan pelunasan pinjaman sebelum berakhirnya jangka
waktu kredit (pelunasan maju/di take over oleh Bank lain) dan Debitur tidak
mengajukan kredit kembali, maka atas pelunasan maju tersebut dikenakan biaya
administrasi pelunasan maju yang besarnya ditetapkan sebesar 3.5% dari plafond
kredit (option untuk pembebanan dipihak BRI).
2. Dalam hal Debitur bermaksud melakukan pelunasan maju dan Debitur tidak
mengajukan kredit kembali, Debitur wajib mengajukan permohonan secara tertulis
terlebih dahulu selambat-lambatnya 10(sepuluh) hari kerja sebelum tanggal
pelunasan maju yang diinginkan.
3. Terhadap permohonan maju tersebut, BRI akan memberikan jawaban secara tertulis
kepada Debitur yang mmuat informasi tentang :
1.Disetujui/tidak disetujui permohonan pelunasan maju tersebut
2.Besarnya biaya administrasi pelunasan maju yang diberikan kepada Debitur,
apabila permohonan pelunasan maju disetujui oleh Kreditur.

 Pernyataan Menjamin (Representation an Warranties) yang meliputi :


 Kekuasaan dan wewenang :
Debitur berhak dan berwenang untuk membuat Perjanjian Kredit yang mengikat
para pihak dan mereka yang bertindak menandatangani Perjanjian Kredit tersebut
adalah Pejabat yang mempunyai wewenang sah untuk itu.
 Tindakan hukum :
Debitur telah melakukan segala tindakan hukum yang diperlukan dalam rangka
sahnya perjanjian kredit serta dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan
perjanjian kredit tersebut sehingga semua tidak bertentangan atau melanggar
peraturan/ketentuan hukum yang berlaku.
 Pernyataan mengikat :
Perjanjian kredit serta dokumen-dokumen lainnya tersebut di atas adalah sah dan
mengikat terhadap debitur sehingga pelaksanaan kewajiban atas dasar perjanjian
kredit tersebut tidak melanggar/bertentangan dengan setiap perjanjian yang telah
ada sebelumnya.
 Telah diperoleh perijinan :
Debitur telah memperoleh semua ijin-ijin yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan usahanya.
 Tidak ada pelanggaran yang terjadi :
Kewajiban-kewajiban debitur atas perjanjian-perjanjian sebelumnya yang telah
dibuat dengan pihak lain atau bank yang dapat mengakibatkan pengaruh yang
merugikan terhadap perjanjian kredit.
 Pembayaran atas penerimaan kreditur :
Semua pembayaran yang akan dilakukan kepada kreditur oleh debitur dalam

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 7/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

perjanjian ini adalah bebas serat bersih dari pengurangan-pengurangan karena


pembayaran pajak atau pungutan-pungutan/biaya-biaya lainnya yang mungkin
timbul di kemudian hari.
 Tidak ada sengketa atau perkara yang terjadi :
Tidak ada sengketa atau perkara yang terjadi atau dihadapi atau persoalan
hukum yang masih harus diselesaikan yang dapat menimbulkan akibat kurang
baik terhadap keadaan keuangan debitur atau pelaksanaan proyek debitur.

 Kewajiban yang harus dilakukan (Affirmative Covenants) :


b.Penggunaan Kredit :
Kredit yang diberikan benar-benar dipergunakan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam syarat dan ketentuan kredit.

c. Debitur diwajibkan berbankir utama di Bank Rakyat Indonesia :


- Menyalurkan transaksi keuangan minimal 70% transaksi kredit melalui
rekening BRI sehingga mutasinya aktif.
- Menggunakan jasa-jasa perbankan BRI al. Kartu Kredit BRI.
- Menggunakan Fasilitas New Account Sweep, Mobile Banking serta EDC.

d. Ratio-Ratio :
1.Current Ratio minimal sebesar 140%.
2.Harus menjaga agar NWC (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) selalu dalam
angka Positif.
3.Menjaga Debt To Equity Ratio(DER) sehingga tidak boleh lebih dari 150%.
e.Penyampaian laporan-laporan :
1. Tahunan :Laporan Keuangan Tahunan diserahkan selambat-
lambatnya (tiga) bulan setelah Tahun yang bersangkutan berakhir.
2. Laporan Penilaian agunan oleh AO Pemrakarsa atau Credit
Investigator (CI) selambat-lambatnya 1 (satu) Tahun Sekali.
3. Laporan atau Informasi yang sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank.
4. Biaya-biaya yang timbul atas laporan diatas sepenuhnya menjadi
beban debitur.
5. Agunan yang menjadi jaminan fasilitas kredit ini diikat sesuai dengan
ketentuan pengikatan agunan yang berlaku, sehingga memberikan
hak preferensi kepada BRI.
6. Semua asli kepemilikan agunan (SHM,Faktur/Invoice/Kuitansi) dan
atau bukti pendukung perolehan lainnya dikuasai dan disimpan BRI
sampai dengan seluruh kewajiban debitur lunas.
7. Debitur harus sudah memenuhi peraturan-peraturan pemerintah
termasuk ijin-ijin yang harus dimiliki dalam rangka menjalankan
kegiatan usahanya.
8. Debitur wajib membayar kewajiban Pajak, biaya-biaya dan ongkos-
ongkos yang relevan dalam rangka pemberian kredit.
9. Setiap saat debitur bersedia untuk dilaksanakan pemeriksaan
terhadap administrasi pembukuan serta kondisi cashflow debitur oleh
BRI atau pihak ketiga yang ditunjuk oleh BRI.
10. Pemberitahuan :

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 8/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

Debitur harus segera memberitahu Bank dan Upaya penyelesaiannya


mengenai :
1. Sengketa dengan pemerintah dan atau pihak lainnya.
2. Tuntutan atau kerusakan yang diderita
3. Tuntutan Hukum terhadap debitur atau Guarantor

 Pembatasan-Pembatasan (Negative Covenants) :


Tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari BRI, debitur tidak
diperkenankan, antara lain tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagi berikut :
1. Melakukan penjualan assets debitur.
2. Mengikatkan diri sebagai penjamin ( borg/avalis) terhadap pihak lain dan atau
menjaminkan kekayaan lainnya kepada pihak lain, kecuali yang ada saat ini.
3. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk
menyatakan pailit Debitur sendiri.
4. Melakukan penyertaan saham, dan sepanjang cash flow tidak terganggu serta
NWC masih positif.
5. Menerima pinjaman/kredit baru dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya
kecuali transaksi dagang yang lazim dan fasilitas bank lain yang sudah ada saat
ini.
6. Menyewakan assets yang di agunkan di BRI kepada pihak lain.
7. Mengikat Hak Tanggungan dan pengikatan selanjutnya atas agunan kredit BRI
kepada pihak/kreditur lain.

 Pelanggaran (Event Of Default) :


BRI berhak menghentikan fasilitas kredit yang diberikan dan seluruh hutang Debitur
dengan seketika atau pada waktu yang ditentukan oleh BRI dapat ditagih dengan
tidak perlu minta dihentikan atau diancam lagi dalam hal-hal yang disebut dalam pasal
11 dan 12 syarat-syarat model SU BRI dan yang berikut ini namun tidak terbatas pada
:
 Jika Debitur tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana yang ditetapkan dalam
perjanjian kredit dan/atau peraturan yang lazim digunakan atau kemudian akan
diperlakukan oleh kreditur (Bank).
 Jika Debitur lalai membayar lunas kepada Bank sesuatu jumlah uang yang wajib
dibayarnya, baik berupa pokok pinjaman, bunga pinjaman dan atau lain-lain
jumlah uang yang wajib dibayar pada tanggal yang telah ditetapkan.
 Jika Debitur melanggar sesuatu ketentuan atau lalai melaksanakan suatu
kewajiban dalam perjanjian kredit atau perjanjian jaminan dan kelalaian itu tidak
diperbaiki dalam waktu 15 hari kerja setelah tanggal surat pemberitahuan yang
dikirim oleh Bank kepada Debitur atau penjamin untuk memperbaiki
kelalaian/pelanggaran tsb.
 Jika Debitur tidak memenuhi suatu peraturan pemerintah RI baik pusat maupun
daerah yang mengakibatkan ijin usaha Debitur dapat dicabut.
 Jika atas harta kekayaan Debitur dilakukan sita eksekusi atau sita jaminan
(Conservatoir Beslagh).
 Jika Debitur dinyatakan pailit/bangkrut.

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 9/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

 Jika bagian kekayaan Debitur yang dijadikan jaminan hutang ini ternyata telah
dibebani dengan hak-hak jaminan lainnya, selain kepada Kreditur, kecuali yang
sudah ada saat ini.
 Jika menurut pertimbangan kreditur sendiri, kekayaan Debitur sedemikian
kurangnya atau usaha Debitur mengalami kemunduran, sehingga tidak
memungkinkan untuk dapat membayar lunas hutangnya kepada kreditur.
 Jika surat-surat agunan/ bukti kepemilikan agunan dan atau dokumen-dokumen
lainnya yang diberikan Debitur kepada kreditur ternyata tidak benar.
 Jika Debitur tidak menggunakan fasilitas kredit yang diberikan sesuai dengan
tujuan pemberian kredit ini dengan semestinya.
 Kewajiban administratif sebagaimana tertuang dalam affirmative dan negative
covenants tidak dilaksanakan dengan baik.
 Suatu instansi Pemerintah atau instansi Pengadilan dengan cara dan alasan
apapun juga : menyita, merampas, membekukan sebagian/ seluruh kekayaan
Debitur.

 Klausula-Klausula :
a. Klausula Kepailitan
Debitur wajib memberitahukan kepada BRI tentang adanya permohonan
pernyataan pailit yang diajukan oleh krediturnya atau pihak lain kepada
Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit Debitur selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari sejak Debitur mengetahui adanya permohonan pernyataan pailit dimaksud
atau sejak Debitur menerima panggilan sidang dari Pengadilan Niaga atas
permohonan pernyataan pailit dimaksud.
b. Klausula Perjumpaan Hutang
Apabila Bank memandang perlu , maka dengan ini Debitur memberi kuasa kepada
BRI untuk memperjumpakan utang Debitur yang timbul karena perjanjian ini
maupun karena perjanjian-perjanjian lain dengan BRI dengan piutang-piutang
Debitur yang ada pada BRI yang berupa tetapi tidak terbatas pada tabungan dan
atau simpanan dan atau rekening lain milik Debitur yang ada pada BRI.
c. Klausula Kuasa-kuasa
A. Debitur memberi kuasa kepada Bank untuk sewaktu-waktu atau apabila Bank
menganggap perlu, terutama jika Debitur wanprestasi, wanprestasi mana
tidak perlu dibuktikan lagi melainkan cukup dengan tidak dipenuhinya salah
satu ketentuan dalam perjanjian ini dan atau menurut Bank kredit yang
diberikan dinyatakan macet, untuk membuat dan menandatangani akta
Pengakuan Hutang secara Notariil atas nama Debitur yang bertitel
eksekutorial dengan memuat besarnya hutang Debitur secara pasti,
sebagimana jumlah yang nampak dalam rekening pinjaman Debitur.
B. Disamping kuasa-kuasa yang dalam perjanjian ini secara tegas telah diberikan
oleh Debitur kepada Bank, maka untuk keperluan pelaksanaan perjanjian
dengan ini Debitur memberi kuasa kepada Bank untuk melaksanakan
pendebetan atas rekening Debitur maupun rekening Pemberi Jaminan, baik
berupa Giro, Deposito maupun Simpanan dan atau Tabungan lainnya yang ada
pada bank.
C. Semua kuasa yang termasuk dalam kata ini merupakan bagian yang
terpenting dari dan tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini dan oleh karena

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 10/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

itu maka kuasa-kuasa tersebut tidak dapat ditarik kembali dan atau dibatalkan
dengan cara apapun juga atau karena sebab-sebab yang termaktub dalam
Pasal 1813 KUHPerdata.

d. Klausula Publikasi & Domisili


1. Debitur memberi izin kepada Bank untuk memasang sticker dan atau papan
pengumuman yang bertuliskan “Tanah/Bangunan atau barang ini dalam
penguasaan/pengawasan Bank BRI” atau kalimat sejenisnya pada tiap-tiap
agunan kredit yang diserahkan Debitur kepada Bank apabila Bank merasa
perlu untuk melakukannya. Bank tidak perlu membuktikan kepada debitur
atau pihak lain terhadap kapan Bank merasa perlu untuk melakukan
pemasangan sticker dan atau papan pengumuman yang dimaksud.
2. Debitur sewaktu waktu bersedia dan memberi izin kepada Bank atau pihak
lain yang ditunjuk oleh Bank untuk masuk kedalam tiap tiap agunan kredit
yang diberikan oleh debitur kepada Bank guna pelunasan kredit ini.
3. Debitur memberi izin kepada Bank untuk melakukan
pemanggilan/pengumuman tentang keadaan agunan kredit yang diberikan
oleh debitur melalui media massa apabila debitur lalai memenuhi kewajiban
membayar angsuran atau hutang pada waktu waktu yang telah ditentukan.
Kelalaian tersebut tidak perlu dibuktikan dengan surat juru sita atau surat
lainnya apapun juga, melainkan cukup dengan lewatnya waktu saja.
4. Debitur menjamin Bank dari pemilik agunan kredit atas nama orang lain yang
digunakan oleh Debitur sebagai agunan pelunasan kredit ini tidak akan
menuntut secara hukum kepada Bank atas perbuatan perbuatan Bank
sebagaimana dimaksud pada butir a., butir b. dan butir c. pasal ini.
5. Debitur membebaskan Bank dari segala tuntutan dan akibat hukum yang
timbul sehubungan dengan perbuatan perbuatan hukum yang dilakukan oleh
Bank sebagaimana dimaksud pada butir a., butir b. dan butir c. pasal ini.
6. Perjanjian kredit dibuat secara notariil dengan memuat klausula domisili
“tentang perjanjian ini dan segala akibat serta pelaksanaannya kedua belah
pihak memilih tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap dan umum di
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Setempat, tanpa mengurangi hak dan
wewenang Bank untuk menuntut pelaksanaan/eksekusi atau mengajukan
tuntutan hukum terhadap debitur berdasarkan perjanjian ini melalui atau
dihadapan pengadilan-pengadilan lainnya dimanapun juga di wilayah Republik
Indonesia.
 Klausula Compliances
Perjanjian Kredit dibuat dengan memuat klausula Compliances "perjanjian ini
telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan Perundang-Undangan termasuk
ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan".
 Debitur memberi kuasa kepada BRI yang tidak dapat ditarik kembali untuk
memindahbukukan saldo pinjaman ke Rekening Simpanan/Giro apabila
rekening pinjaman bersaldo kredit.
 Disamping kuasa-kuasa yang dalam perjanjian ini secara tegas telah diberikan
oleh debitur kepada BRI, maka untuk melaksanakan pendebetan atas
rekening debitur maupun rekening pemberi jaminan, baik berupa Giro,

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 11/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

Deposito maupun simpanan dan atau tabungan lainnya yang ada pada Bank
BRI.
 Semua kuasa yang termaktub dalam akta ini merupakan bagian yang
terpenting dari dan tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini dan oleh karena
itu maka kuasa-kuasa tersebut tidak dapat ditarik kembali dan atau
dibatalkan dengan cara apapun juga atau karena sebab-sebab yang
termaktub dalam Pasal 1813 KUH Perdata.

 Klausula Sell down untuk Perjanjian Kredit


1. Bank berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang
dianggap baik oleh bank untuk :
a) Menjual dan mengalihkan dengan cara lain sebagian atau seluruh pinjaman
maupun hak BANK berdasarkan perjanjian kredit serta dokumen agunan
kepada pihak ketiga yang ditunjuk oleh BANK sendiri ; dan/atau
b) mengalihkan piutang/ hak tagih Bank (Cessie) yang timbul dari perjanjian
kredit (termasuk perjanjian pengikatan beserta dokumen bukti pengikatan dan
kepemilikan agunan) kepada pihak ketiga yang ditunjuk oleh BANK.
2. Debitur dengan menegaskan bahwa :
a) Dengan menandatangani perjanjian kredit ini, Debitur menyetujui penjualan/
pengalihan dan penyerahan sebagian atau seluruh pinjaman maupun hak BANK
tersebut yang dilakukan dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap
baik oleh Bank.
b) Debitur mengakui pihak ketiga yang membeli/ mengambilalih dan menerima
sebagian atau seluruhnya hak-hak BANK berdasarkan perjanjian kredit serta
dokumen agunan sejak debitur menerima surat pemberitahuan dari BANK
tentang penjualan/ pengalihan dan penyerahan tersebut disertai nama kreditur
baru yang bersangkutan.
c) Debitur setuju bahwa pengakuan dan persetujuan debitur untuk terikat pada
penjualan/ pengalihan dan penyerahan hak-hak tersebut tidak memerlukan
persyaratan pemebritahuan resmi maupun persetujuan debitur sebagaimana
dimaksud Pasal 613 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dengan demikian
debitur tetap mengakui dan menyetujui pihak ketiga yang diberitahukan oleh
BANK sebagai kreditur baru, sesuai ketentuan butir 2 b pasal ini. Debitur
berjanji bahwa debitur tidak akan mengubah dan/atau menarik kembali
penegasan ini.
 Klausula Pelaporan untuk Perjanjian Kredit
Peminjam (Debitur) dengan Perjanjian Kredit ini memberikan Kuasa (Persetujuan)
kepada Pemberi Kredit (Kreditur BANK)
a) Untuk memberikan data dan/atau Informasi termasuk tetapi tidak terbatas pada
data/ informasitentang penyediaan dan dan/ atau peminjam yang diterima untuk
dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai peraturan Bank Indonesia Nomor
18/21PBI/2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 9/14/PBI/2007 tentang SIstem Informasi Debitur, berikut
perubahannya.
b) Kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak dapat berakhir karena
sebab apapun termasuk sebagaimana ditentukan pada PAsal 1813, 1814, dan 1816

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 12/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kuasa dimaksud telah diberikan dengan


ditandatanganinya Perjanjian Kredit ini.
 Syarat Lainnya :
1. BRI mempunyai hak istimewa untuk ikut dalam manajemen usaha debitur atau
melalui badan lainnya yang ditunjuk BRI, apabila terjadi event of default.
2. Kelalaian atau keterlambatan dari pihak Bank untuk menggunakan
hak/kekuasaannya sesuai dengan isi perjanjian kredit, tidak berarti sebagai waiver
(pelepasan hak) dari BRI.
3. Hukum yang berlaku bagi perjanjian pinjaman ini adalah Hukum Negara Republik
Indonesia, dengan mengambil kedudukan hukumnya di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Setempat.
4. BRI memiliki hak untuk melakukan likuidasi agunan melalui parate eksekusi dan
atau fiat eksekusi apabila debitur tidak menepati kewajiban sebagaimana yang
telah diperjanjikan.
5. Dibuatkan klausula publikasi yang berisi memberikan hak kepada BRI bahwa
dalam rangka penyelesaian debitur/penjamin, BRI berhak memanggil
debitur/penjamin dan atau mengumumkan nama debitur bermasalah di media
massa/media lain yang ditentukan BRI dan atau melakukan perbuatan lain yang
diperlukan, termasuk tindakan memasuki Tanah/pekarangan tempat agunan dan
tindakan memasang pengumuman pada jaminan milik debitur/penjamin.
Pengumuman mana tidak boleh diubah oleh debitur/penjamin sampai dengan
kewajiban debitur/penjamin dinyatakan lunas.
6. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan atas pemberian pinjaman ini maka
penyelesaiannya adalah melalui saluran Hukum atau sesuai ketentuan yang
berlaku di BRI.

9.PUTUSAN KREDIT

Setuju / Tidak Setuju

CATATAN PEJABAT PEMUTUS


(Diisi apabila Pejabat Pemutus mempunyai pendapat lain, atau apabila ada Struktur, Tipe dan Syarat Kredit yang
berbeda dengan usulan dari Pejabat Pemrakarsa).

PEJABAT PEMUTUS

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH


Formulir 5a 13/12
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANCA MEDAN SISINGAMANGARAJA

Tanda tangan

Nama : PRAM PURNAMA ALAM


Jabatan : PEMIMPIN CABANG
Tanggal : Desember 2017

DIVISI BISNIS RITEL DAN MENENGAH

Anda mungkin juga menyukai