Anda di halaman 1dari 22

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1. Profil Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah

Puskesmas Pajagan merupakan pengembangan dari Puskesmas Pembantu

Cempaka dalam Wilayah Sajira. Puskesmas ini mulai beroperasi bulan maret

tahun 2007 tepatnya bulan juni Unit Perawatan Puskesmas Pajagan resmi

beroperasi. Dengan luas wilayah kerja ±95 Km2.

Wilayah kerja Puskesmas Pajagan seperti daerah-daerah lainnya di

Kabupaten Lebak ini merupakan daerah pertanian berupa perkebunan rakyat

seperti karet, lada, kelapa sawit, ubi kayu dan sebagian kecil saja merupakan

persawahan ini hanyalah lembah diantara daerah-daerah yang lebih tinggi, dengan

air hujan sebagai sumber irigasinya. Temperature udara berkisar 20ºC-30ºC,

dengan curah hujan1,736mm3/pertahun.

Dengan membawahi 9 desa yang terdiri dari 2 desa biasa 7 desa tertinggal.

Puskesmas Pajagan berusaha menapak landasan pembangunan kesehataannya.

Jarak dari puskesmas ke ibu kota kebupaten 17 km dan 118 km ke ibukota

provinsi. Jarak antar perkampungan cukup berjauhan bahkan masih ada

sekelompok suku yang tertinggal secara kolektif dalam wilayah kantong-kantong

pemukiman.

28
Penduduk wilayah kerja Puskesmas Pajagan pada tahun 2018 adalah

sebanyak 10.061 jiwa yang tersebar di 9 desa dengan jumlah rumah tangga

sebanyak 2940 KK. Desa yang berpendudukan terbanyak adalah desa pajagan

2008 jiwa dan desa lepang tengah adalah desa yang berpenduduk paling sedikit

679 jiwa. Kepadatan penduduk wilayah kerja puskesmas pajagan tahun 2018

sebesar 102,12 km2 dengan kepadatan tertinggi di desa pajagan sebesar 168,53

km2 kepadatan terendah lepang tengah sebesar 85,33 km2.

3.1.2. Visi dan Misi

Puskesmas Pajagan mempunyai visi dan misi sebagai berikut:

a) Visi

Puskesmas sajira tempat pelayanan Kesehatan berkulitas.

b) Misi

- Menggerakan Pembangunan berwawasan kesehatan.

- Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

- Meningkatkan manajemen dan sumber daya organisasi.

- Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar prima.

29
3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu sistem yang digunakan untuk

mendefinisikan suatu hirarki dalam suatu organisasi. Mengidentifikasi setiap pekerjaan,

fungsinya dan kemana ia melapor ke dalam organisasi. Struktur ini dikembangkan untuk

menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan membantu usaha dalam mencapai

tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan di masa depan. Bagan struktur organisasi

Kepala UPT Puskesmas sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi dari tingkatan atas Kepala UPT Puskesmas, Tingkatan kedua terdriri
dari penanggung jawab mutu yang terdiri dari tim keselamatan pasien, tim pencegahan dan
pengendalian, penanggung jawab admen, penanggung jawab UKM, penanggung jawab
UKP, penanggung jawab audit, Penanggung K3
3.1.4. Tugas dan Fungsi

Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
tewujudnya kecamatan yang sehat dan sejahtera dalam pembangunan kesehatan.

30
3.1.4.2 Fungsi Puskesmas
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
UKM yaitu salah satu fungsi Puskesmas yang bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, Puskesmas memberikan fokus pada
pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok
dan masyarakat.

2. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


Fungsi Puskesmas yang kedua adalah Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP).
Dalam hal ini, Puskesmas melakukan kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan
untuk melakukan pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, serta berupaya dalam pemulihan kesehatan perseorangan.
3.2. Tempat, Waktu dan Jadwal Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pajagan yang beralamatkan di Jl.

Jendral Sudirman KM 13 Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak Provinsi

Banten

3.2.2. Waktu dan Jadwal Penelitian

Didalam mengumpulkan data-data penulis melakukan penelitian sejak bulan

Juli 2022 sampai November 2022. Berikut ini rincian jadwal penelitian adalah sebagai

berikut:

31
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian


BULAN/TAHUN
NO Metode Penelitian 2022
Juli Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data

2 Analisis

3 Desain

4 Coding

5 Implementasi

6 Penyusunan Laporan

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini akan difokuskan pada perancangan sistem persediaan

barang, di khususkan pada kegiatan persediaan bahan baku. Usaha dagang berkah abadi

merupakan objek penelitian yang dipilih untuk penelitian yang sedang dijalani. Metode

FIFO (first in first out) ini digunakan untuk sistem persediaan barang, dengan menggunakan

metode ini untuk mengoptimalkan pengendalian stok bahan baku agar memudahkan kinerja

pegawai tersebut.

32
3.3.2. Metode Kualitatif dan Kuantitatif

Sistem pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan Artificial Intelligence

(AI). Salah satu definisi populer dari kecerdasan buatan adalah “membuat komputer

berpikir seperti manusia.” Ketika suatu sistem berhasil melalui tes yang diujikan, maka

sistem tersebut dianggap sebagai strong AI. Istilah strong AI digunakan dengan anggapan

bahwa AI harus berdasarkan dasar logika yang kuat daripada yang dissebut sebagai weak

AI, yaitu berdasarkan jaringan neural buatan, algoritma genetic, dan metode evolusioner.

Sistem pakar adalah sebuah aplikasi dari teknologi kecerdasan buatan yang sangat baik.

Sebuah teknik klasifikasi probabilistik yang berdasarkan teorema Bayes yang menggunakan

asumsi keindenpendenan atribut (tidak ada kaitan antar atribut) dalam proses

pengklasifikasiannya. Naïve bayes dapat dilatih dengan efisien dalam pembelajaran

terawasi (supervised learning). Keuntungan dari klasifikasi adalah bahwa ia hanya

membutuhkan sejumlah kecil data pelatihan (training) untuk memperkirakan parameter

(sarana dan varian dari variabel) yang diperlukan untuk klasifikasi.

Karena variabel independen di asumsikan, hanya variasi dari variabel untuk masing-masing

kelas harus ditentukan, bukan seluruh matriks kovarians.

1. Perhitungan Naive Bayes

Gambar 3. 2 Naive Bayes

nama n P M G01 G02 G13 G22 G23 G24

Penyakit 1 1/7 = 41 1 1 0 0 0 0

kulit ke-1 0.14285714286

Penyakit 1 1/7 = 41 1 1 0 0 0 0

kulit ke-2 0.14285714286

33
Penyakit 1 1/7 = 41 1 1 0 0 0 0

kulit ke-3 0.14285714286

Penyakit 1 1/7 = 41 1 1 0 0 0 0

kulit ke-4 0.14285714286

Penyakit 1 1/7 = 41 1 1 0 0 0 0

kulit ke-5 0.14285714286

Penyakit 1 1/7 = 41 1 1 0 0 0 0

kulit ke-6 0.14285714286

Penyakit 1 1/7 = 41 1 1 0 0 0 0

kulit ke-7 0.14285714286

2. Menghitung nilai P(ai|vj) dan menghitung nilai P(vj)

a. Penyakit kulit ke-1 : Kerak Kepala Bayi (Cradle Cap)

P(ai|vj) = nc + m.p

n+m

P(G01|KK) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G02|KK) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613


1 + 41

P(G13|KK) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G22|KK) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

34
1 + 41

P(G23|KK) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G24|KK) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

b. Penyakit kulit ke-2 : Kulit Merah dan Gatal (Eksim)


P(ai|vj) = nc + m.p
n+m

P(G01|KM) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G02|KM) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G13|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G22|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G23|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232


1 + 41

P(G24|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

c. Penyakit kulit ke-3 : Campak P(ai|vj) = nc + m.p


n+m

P(G01|C) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G02|C) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

35
1 + 41

P(G13|C) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G22|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G23|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G24|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 +

d. Penyakit kulit ke-4 : Kutil


P(ai|vj) = nc + m.p
n+m

36
P(G01|K) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G02|K) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G13|K) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G22|K) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G23|K) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G24|K) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

e. Penyakit kulit ke-5 : Cacar Air P(ai|vj) = nc + m.p


n+m

P(G01|CA) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G02|CA) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G13|CA) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

37
1 + 41

P(G22|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G23|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G24|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

f. Penyakit kulit ke-6 : Biang Keringat P(ai|vj)


= nc + m.p
n+m

P(G01|BK) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G02|BK) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G13|BK) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G22|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G23|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G24|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

38
1 + 41

g. Penyakit kulit ke-7 : Ruam Popok P(ai|vj) = nc + m.p


n+m

P(G01|RP) = 1 + 41 x 0.14285714286 = 0.16326530613

1 + 41

P(G02|RP) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G13|RP) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G22|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

P(G23|KM) = 0 + 41 x 0.14285714286 = 0.13945578232

1 + 41

3.3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data lengkap yang berhubungan dengan penelitian ini dilakukan dengan

observasi, wawancara, studi kepustakaan. Data yang digunakan adalah data primer dan

data sekunder, yaitu:

1) Sumber Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, yang masih

bersifat asli dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan melakukan observasi

langsung. Observasi dilakukan pengamatan lapangan yang dapat memudahkan

pengumpulan data sehingga data yang didapat lebih terjamin keasliannya dan

keakuratannya. Adapun data primer yang saya dapat dari penelitian ini:

39
2) Sumber Data Sekunder

Data sekunder ini berupa data yang didapat dari penelitian terdahulu untuk

melengkapi penelitian yang relevan dari jurnal atau karya ilmiah yang berkaitan

dengan metode serta tujuan pencarian penelitian yang sama yaitu untuk

mengoptimalkan pengendalian stok bahan baku agar lebih tersistem

menggunakan metode FIFO (first in first out).

3.3.4. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang efisien dan akurat maka penulis melakukan metode

pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara sebagai berikut:

1. Wawancara

Melakukan Tanya jawab pada pihak yang berkepentingan di dalam bidangnya

agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan masalah yang terjadi serta

mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu

permasalahan yang sering terjadi dalam penyakit kulit balita pada Puskesmas.

2. Observasi

Yang penulis lakukan dengan observasi yaitu metode atau cara-cara penulis

menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah

laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.

40
3. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan mencari beberapa jurnal yang

memiliki kemiripan dengan tema penelitian yang sedang dijalani, serta

melakukan kajian pustaka pada landasan teori yang relevan dari judul

penelitian.

3.3.5. Metode Teknik Pendekatan

Sistem pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan Artificial

Intelligence (AI). Salah satu definisi populer dari kecerdasan buatan adalah

“membuat komputer berpikir seperti manusia.” Ketika suatu sistem berhasil melalui

tes yang diujikan, maka sistem tersebut dianggap sebagai strong AI. Istilah strong AI

digunakan dengan anggapan bahwa AI harus berdasarkan dasar logika yang kuat

daripada yang dissebut sebagai weak AI, yaitu berdasarkan jaringan neural buatan,

algoritma genetic, dan metode evolusioner. Sistem pakar adalah sebuah aplikasi dari

teknologi kecerdasan buatan yang sangat baik.Sebuah teknik klasifikasi probabilistik

yang berdasarkan teorema Bayes yang menggunakan asumsi keindenpendenan atribut

(tidak ada kaitan antar atribut) dalam proses pengklasifikasiannya. Naïve bayes dapat

dilatih dengan efisien dalam pembelajaran terawasi (supervised learning).

Keuntungan dari klasifikasi adalah bahwa ia hanya membutuhkan sejumlah kecil data

pelatihan (training) untuk memperkirakan parameter (sarana dan varian dari variabel)

yang diperlukan untuk klasifikasi. Karena variabel independen di asumsikan, hanya

variasi dari variabel untuk masing-masing kelas harus ditentukan, bukan seluruh

matriks kovarians. Dalam prosesnya, Naïve Bayes Classifier mengasumsikan bahwa

41
ada atau tidaknya suatu fitur pada suatu kelas tidak berhubungan dengan ada atau

tidaknya fitur lain dikelas yang sama

42
30

3.5. Metodologi Pengembangan Sistem

Untuk metodologi pengembangan sistem penulis menggunakan metode

waterfall pengerjaan dari suatu sistemnya dilakukan secara berurutan. Kesimpulan

dari beberapa jurnal, menerangkan bahwa pengembangan sistem menggunakan

metodologi SDLC dengan model waterfall dapat memberikan proses dalam tahap

pengembangan menjadi lebih efisien, efektif dan hemat waktu karena seperti kita

ketahui bahwa metode FIFO yang akan dibuat lalu model waterfall merencanakan

secara terstruktur sistem yang akan dikembangkan kedepannya.

3.5.1. Gambaran Sistem Yang Berjalan

Gambaran sistem yang berjalan dapat dijelaskan dengan beberapa proses

diantaranya sebagai berikut.

a. Gambaran Sistem Lama

Gambaran umum sistem yang sedang digunakan :

a) Pasien datang langsung ke pakar atau dokter anak.

b) Pendaftaran akan ditulis nama pasien, jenis kelamin,

alamat dan lain- lainnya.

c) Pasien menungu antrian jika terdapat antrian.

d) Pakar atau dokter akan memberikan selembaran

kertas yang berisikan penyakit, gejala, dan solusi

obat yang harus dibeli.


30

b. Gambaran Sistem yang akan dibangun


Gambaran umum sistem yang sedang dibangun/dirancang

a) Pasien membuka halaman web atau masuk

kehalaman web kemudian klik menu diagnosa.

b) Pasien akan mengisi data diri kemudian klik diagnosa untuk


melanjutkan.

c) Pasien akan diberikan beberapa pertanyaan yang

ditampilkan berupa jawaban ya atau tidak.

d) Pasien akan diberi info dari hasil jawaban yang telah

diisi jawaban dari diagnosa tadi berupa gejala,

penyakit yang diderita dan solusi dari penyakit

tersebut.

e) Pasien dapat keluar jika sudah selesai didiagnosa.

c. Gambaran Umum Sistem Pakar Diagnosa penyakit kulit pada balita


a) Munculnya sistem pakar diagnose penyakit kulit

pada balita membantu pakar bekerja lebih efisien,

efektif dan dapat menangani pasien untuk

berkonsultasi secara digital.

b) Pengaksesan data dan informasi penyimpanan data

diagnosa pasien menggunakan database MySQL.

c) Pasien dapat konsultasi dimana saja tanpa antri ke

dokter kulit atau pakar.


30

3.5.2. Permasalahan Sistem Yang Dihadapi

1) Internal

Adapun faktor internal yang ada sebagai berikut:

a. Masih menggunakan sistem manual dalam mencatat laporan barang


masuk dan barang keluar.
b. Merubah kebiasaan pengguna dengan sistem manual menuju sistem
yang terkomputerisasi.
c. Kurangnya tenaga yang berkompeten dalam bidang IT (Informasi

Teknologi).

2) Eksternal

Adapun faktor eksternal yang ada sebagai berikut:

a. Pendataan baik laporan hanya internal saja.

b. Reliability pada sistem harus dilakukan peningkatan.

c. Tidak adanya faktor penunjang yang tepat.

3.5.3. Analisa dan Perancangan Sistem Yang Diusulkan

1) Prosedur Sistem

Dari alur proses sistem yang berjalan, maka dilakukan analisa

perancangan sistem yang diusulkan pada Sistem Informasi Persediaan

Bahan Baku menggunakan Metode FIFO (First In First Out) untuk

mengoptimalkan pengendalian stok barang. Berikut adalah gambaran

flowchart sistem yang akan diusulkan:


30

Gambar 3.8 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Keterangan gambar 3.8:

a) Admin gudang melakukan login.

b) Admin melakukan input data barang yang dibutuhkan.

c) Melakukan pengecekan stok barang, apakah barang minim atau

tidak agar stok barang terkendali.

d) Melakukan pemakaian barang diutamakan barang yang masuk

terlebih dahulu.

e) Melakukan output sistem, berapa jumlah barang yang keluar,

setelah itu membuat laporan pengeluaran.


30

2) Analisa Kebutuhan Sistem

a. Kebutuhan User

Pada kebutuhan user ini bertujuan untuk mengetahui siapa saja

aktor yang terlibat dalam menjalankan sistem ini. Untuk

kebutuhan user dari sistem ini adalah Admin gudang. Admin

gudang bagian persediaan barang ini bertanggung jawab terhadap

proses pengolahan data yang terdapat pada sistem, artinya jika

ada barang masuk dan barang keluar yang terdapat pada sistem

harus disesuaikan.

b. Kebutuhan Hardware

Berikut ini merupakan Hardware yang diperlukan adalah sebagai


berikut:

No Perangkat Jumlah Spesifikasi Kegunaan

Processor Intel Core i3


Untuk Sistem Informasi
1. Laptop / PC 1 Unit 2,3 GHz RAM 4 GB OS
Berbasis Web
Windows 7
Untuk melakukan
Inkjet Printer Canon
2. Printer 1 Unit pencetakan nota
iP2770
transaksi, bukti order.
Menghubungkan pusat
3. Modem 2 Unit GSM & CDMA dan cabang melalui
VPN
Untuk menghubungkan
Wireless TP Link Wireless N
4. 1 Unit perangkat web dan
Access Point Router TLMR3420
server lokal

c. Kebutuhan Software
30

Software untuk mendukung berjalan dan terbuatnya aplikasi data

inventori sendiri di antaranya sebagai berikut:

- Sistem Operasi Windows 7 atau Windows 10.

- Xampp, Database MySQL.

- Notepad++ atau Sublime text.

- Web Browser (Modzila atau Chrome).

d. Kebutuhan Jaringan

Gambar 3.9 Topologi Jaringan

Keterangan gambar:

a) Server adalah suatu sistem komputer yang memiliki layanan

khusus untuk penyimpanan data.

b) Storage adalah media penyimpanan data digital, sebagai

penyimpanan data pada PC atau User.

c) Internet sebagai pendukung jaringan.

d) Modem sebagai pendukung koneksi internet.


30

e) PC untuk melakukan pemrosesan berbagai macam data dan

informasi yang diberikan oleh perangkat input, kemudian

data yang tersimpan dalam memori internal akan diproses

untuk menghasilkan informasi baru yang nantinya akan

dikirim ke perangkat output.

f) Printer adalah alat pencetak, untuk menyajikan tulisan atau

gambar ke media datar seperti kertas dalam berbagai ukuran.

Anda mungkin juga menyukai