Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN POKOK BAHASAN MATERI

PENGANTAR ILMU HUKUM

Dosen Pengampu:
Dr. I Made Arjaya, SH.,M.H.

Oleh:
I KADEK AGUS BUDIARTA
202310122032

PROGAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WARMADEWA
2023
POKOK BAHASAN MATERI

MANUSIA, MASYARAKAT DAN HUKUM


1.1 Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial. Sudah menjadi kodrat
manusia untuk hidup bersama, bahkan semenjak peradaban pertama manusia itu ada.
Didorong oleh naluri bertahan hidup, manusia beradaptasi den belajar dari keadaan
yang ada, dimana untuk dapat terus mempertahankan eksistensi ataupun bahkan
meningkatkan kualitas hidup, manusia tidak dapat hidup seorang diri. Contohnya saja
seorang petani, tentunya tidak memiliki kemampuan untuk menangkap ikan. untuk
dapat menikmati ikan, seorang petani membutuhkan bantuan seorang nelayan.
Demikian juga manusia yang pada dasarnya memerlukan bantuan orang lain untuk
dapat hidup serta meningkatkan taraf hidupnya. Bakan di era modern sekarang ini,
taraf kehidupan manusia sudah lebih kompleks, menimbulkan begitu banyak
kebutuhan yang harus dipenuhi, memerlukan berbagai macam keahlian.
Manusia menurut Aristoteles adalah zoon politicon sehingga antara manusia satu
dengan yang lain akan selalu berhubungan hidup berdampingan, hal mana disebabkan
karena adanya beberapa faktor mengapa manusia selalu hidup bersama dengan
manusia lainnya dalam kelompok masyarakat. Disamping itu manusia dalam
memenuhi berbagai kepentingan dan agar tidak terjadi benturan dalam pemenuhan
tersebut diperlukan akan adanya norma yang mengatur apa yang boleh diperbuat dan
apa yang tidak boleh diperbuat.

1.2 Norma Sebagai Perlindungan Kepentingan Manusia


Menurut pandangan Roscoe Pound, di dalam diri manusia terdapat berbagai
kepentingan, yang dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian. Yaitu:
1) Kepentingan Umum (public interest). Sering disebut juga sebagai kepentingan
yang utama, biasanya menyangkut kepentingan negara dalam menjalankan
fungsinya
2) Kepentingan Masyarakat (social interest). Berhubungan dengan kepentingan
masyarakat luas. misalnya kepentingan terhadap keselamatan umum, jaminan
terhadap masyarakat, kepentingan kesusilaan/moral, dan sebagainya
3) Kepentingan Pribadi (private interest). Kepentingan pribadi dibagi atas 3 yakni
kepentingan bagi diri sendiri, kepentingan terhadap hubungan, serta kepentingan
yang meliputi harta benda.

1.3 DAS SOLLEN DAS SEIN


Das Sollen dan Das Sein dikenal sebagai salah satu istilah yang dipakai di dunia
hukum. Seperti nama dan pengucapannya yang terbilang mirip, kedua istilah ini
memiliki hubungan yang erat di dunia hukum itu sendiri.
Das solen adalah semua yang kita butuhkan untuk berpikir dan bertindak.
Misalnya, dalam hal-hal yang berkaitan dengan norma sosial, aturan sosial, dll, das
sollen juga dapat diartikan sebagai norma dan norma dan realitas normatif, karena itu
harus dilakukan. Dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang diperlukan atau
kewajiban untuk berpikir dan bertindak bukanlah yang sebenarnya terjadi.
Sederhananya, untuk membuatnya lebih jelas, das sollen adalah perilaku yang harus
dilakukan.
Contoh Das Sollen
a) Jika kita membeli suatu barang, maka kita harus dan wajib membayar barang
tersebut sampai pembayaran lunas.
b) Jika kita menjual barang, maka kita harus menyerahkan barang yang kita jual
kepada pembeli sesuai dengan iklan atau kondisi baik yang diberikan kepada
pembeli (agar barang yang kita jual tidak rusak atau cacat).
c) Jika kita berkendara, maka kita harus mengatur persneling secara berurutan,
mulai dari gigi 1, 2, 3, hingga gigi 4, dan seterusnya.
d) Jika kita memiliki hutang, maka kita harus melunasinya.
e) Jika kita menyeberang jalan raya, maka kita harus menyeberang di zebra cross
atau jembatan penyeberangan, dan seterusnya.
Das sein merupakan rangkaian perilaku sosial yang diwujudkan melalui
pengamalan segala sesuatu yang diatur oleh das sollen dan mogen, sehingga das sein
juga dapat diartikan sebagai peristiwa tertentu yang terjadi. Pengertian lain menjelaskan
jika semuanya menjadi pelaksanaan dari segala sesuatu yang diawasi oleh das solen.
Artinya das sein merupakan rangsangan yang mengaktifkan aturan-aturan hukum yang
berlaku bagi das solen. Dibutuhkan das sein untuk bekerja keras untuk memastikan
apakah hukum itu valid atau hidup, sehingga aturan das sein diterima agar hukum itu
berlaku atau berjalan sebagaimana mestinya.
Contoh Das Sein
a) Ketika kita membeli suatu barang, kita membayar penjual sejumlah uang untuk
membeli harga suatu barang.
b) Dalam proses jual beli, penyerahan barang baik dari penjual kepada pembeli.
c) Terapkan cara kita berkendara dengan cara yang benar saat mengendarai mobil.
d) Debitur penegak membayar kembali hutangnya kepada kreditur.
e) Ambil zebra cross atau jembatan penyeberangan saat menyeberang jalan.
f) Menjalankan hak penagihan kepada orang lain.

1.4 Alasan Keberadaan Hukum


Mengapa hukum itu ada ? "ubi societas ibu ius" Sebuah ungkapan dari Cicero yang
bermakna "dimana ada masyarakat, disitu ada hukum". Seperti yang kita pelajari
sebelumnya bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang mana manusia
tidak dapat hidup seorang diri saja. Dalam pergaulan bersama manusia tersebut timbul
suatu yang dinamakan masyarakat. Jika sudah terbentuk masyarakat (yang mana manusia
tidak lagi seorang diri saja), sudah terdapat hak dan kewajiban di dalamnya sehingga perlu
diatur oleh hukum.
Hukum ada untuk menjamin keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Didalam
masyarakat terdapat norma-norma yang mengatur, yaitu norma agama, norma kesopanan,
norma kesusilaan dan norma hukum. ketiga norma di luar hukum tidak dapat memberikan
sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. Diperlukan norma hukum yang lebih tegas
mengatur pergaulan hidup masyarakat agar kehidupan masyarakat dapat menjadi tertib dan
teratur.

Anda mungkin juga menyukai