Anda di halaman 1dari 11

Fakta Sosial: Pengertian, Paradigma, Ciri dan Contoh

Membahas mengenai sosiologi maka dijamin akan sampai pada sub


pembahasan tentang fakta sosial. Fakta sosial adalah hal penting yang
berfungsi untuk menjaga ketertiban umum dan menciptakan kondisi
yang menguntungkan semua pihak dalam bermasyarakat.

Belajar mengenai fakta sosial tentu sangatlah penting karena akan


mempengaruhi cara berpikir kita ketika terjun di masyarakat. Memahami
adanya aspek ini maka seseorang bisa mengikuti aturan, adat-istiadat,
dan norma-norma yang berlaku dengan sangat baik.

Adanya fakta sosial kemudian menjadi hal yang sangat penting. Lalu,
apa sebenarnya yang dimaksud dengan fakta sosial dan bagaimana
aspek ini memberi pengaruh signifikan dalam kehidupan sosial
manusia?

Daftar Isi

 Pengertian Fakta Sosial


 Pengertian Fakta Sosial Menurut Ahli
o A. Emile Durkheim
o B. Sedgewick
o C. Edgar
o D. Ritzer
 Ciri-Ciri atau Sifat dari Fakta Sosial
o 1. Umum
o 2. Memaksa
o 3. Eksternal atau dari Luar
 Paradigma Fakta Sosial
o A. Interaksi Sosial
o B. Dinamika Sosial
o C. Konflik Sosial
 Contoh Fakta Sosial

Pengertian Fakta Sosial

Fakta sosial diketahui pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat


pada abad ke-19, yakni disampaikan oleh Emile Durkheim yang
merupakan Sosiolog dari Perancis. Durkheim pada masa tersebut
menjelaskan bahwa ilmu sosiologi sebaiknya membahas mengenai fakta
sosial.
Pasalnya, fakta sosial akan membahas atau mempelajari mengenai
segala sesuatu yang sifatnya umum di masyarakat. Cakupannya
kemudian sangat luas dan diturunkan dari generasi ke generasi dengan
sifat yang mengikat, atau wajib ditaati dan dilakukan.

Fakta sosial oleh Durkheim kemudian didefinisikan sebagai gejala sosial


yang abstrak, misalnya hukum, struktur sosial, adat kebiasaan, nilai,
norma, bahasa, agama, dan tatanan kehidupan lainnya yang memiliki
kekuasaan tertentu untuk memaksa bahwa kekuasaan itu terwujud
dalam kehidupan masyarakat di luar kemampuan individu sehingga
individu menjadi tidak tampak.

Sehingga fakta sosial kemudian mencakup segala hal yang dilakukan,


ditaati, dan diturunkan sampai lintas generasi untuk mengatur kehidupan
bermasyarakat. Setiap kelompok masyarakat kemudian memiliki fakta
sosial sendiri.

Beda kelompok maka beda juga fakta sosial yang dianut, fakta sosial
otomatis akan dikenal dan dipatuhi seorang individu sejak ia dilahirkan.
Setiap individu kemudian tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti
fakta sosial yang sudah berlaku sejak lama.

Durkheim melalui bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method.


Juga mendefinisikan fakta sosial sebagai setiap cara bertindak, baik
tetap maupun tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan
eksternal bagi seorang individu.

Secara sederhana, fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan


merasa yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa serta terbentuk
karena adanya pola di dalam masyarakat. Fakta sosial bisa dianggap
sebagai sebuah aturan yang mengikat sehingga wajib diikuti dan ditaati
sekaligus dilaksanakan dengan baik.

Pengertian Fakta Sosial Menurut Ahli

Memperdalam pemahaman tentang definisi dari fakta sosial, maka


berikut adalah pendapat yang disampaikan oleh beberapa ahli:

A. Emile Durkheim

Pendapat yang pertama tentu saja disampaikan oleh pencetus dari


istilah fakta sosial itu sendiri, yakni Emile Durkheim. Emile Durkheim
seperti penjelasan di awal, dalam bukunya yang berjudul Rules of
Sociological Method.
Menjelaskan bahwa, pengertian fakta sosial adalah setiap cara
bertindak, baik tetap maupun tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau
hambatan eksternal bagi seorang individu. Fakta sosial dianggap
sebagai sebuah aturan yang mengikat tindakan seorang individu.

Sifatnya yang mengikat kemudian tidak memberi pengaruh dan bahkan


hambatan eksternal bagi individu tersebut untuk melakukan sesuatu
yang diinginkannya. Jika memaksakan diri melakukan apa yang
diinginkan, maka akan dianggap bertindak tidak baik atau tidak benar
oleh masyarakat sekitar.

B. Sedgewick

Pendapat mengenai definisi fakta sosial juga disampaikan oleh


Sedgewick. Beliau menjelaskan bahwa pengertian fakta sosial adalah
aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang dengan memberikan
pengaruh pada tindakan ekonomi, hukum, politik, dan agama kepada
masyarakat di lingkungannya.

Segala aktivitas tersebut kemudian dilakukan oleh seorang individu


secara sadar. Hanya saja dilakukan dengan merasa ada paksaan dari
luar (eksternal). Sehingga dirinya terikat oleh paksaan tersebut dan
melakukan tindakan yang sesuai dengan paksaan ini,

C. Edgar

Pendapat yang ketiga disampaikan oleh Edgar, pengertian fakta sosial


menurutnya adalah cara pandang (paradigma) yang dilakukan individu
dalam menjadi kehidupan sosial dalam masyarakat, yang memberikan
penjelasan mengenai teoritik dan praktek untuk berperilakunya.

D. Ritzer

Terakhir, disampaikan oleh George Ritzer, dalam bukunya Sosiologi


Berparadigma Ganda. Mendefinisikan tentang pengertian fakta sosial
adalah tindakan seseorang dalam mengedepannya struktur sosial, nilai
sosial, dan norma sosial dengan dasar kesadaran atau keterpaksaan.

Ciri-Ciri atau Sifat dari Fakta Sosial

Fakta sosial kemudian memiliki 3 ciri yang membuatnya khas dan lebih
mudah untuk dipahami. Tiga ciri yang dimaksudkan adalah:
1. Umum

Fakta sosial memiliki sifat yang umum, artinya tidak hanya berlaku untuk
satu atau dua orang saja di dalam kelompok masyarakat. Melainkan
berlaku untuk seluruh anggota masyarakat dalam kelompok tersebut.
Beberapa bahkan mengikat secara nasional.

Misalnya bahasa Indonesia yang perlu digunakan dan dikuasai oleh


seluruh masyarakat di Indonesia. Tujuannya untuk memberi kemudahan
komunikasi meskipun berbicara dengan siapa saja, dimana saja, dan
kapan saja.

2. Memaksa

Ciri yang kedua dari fakta sosial adalah memaksa atau coercion. Yakni,
fakta sosial bisa memaksa setiap individu untuk mematuhi apa yang
berlaku di masyarakat. Baik itu sifatnya hukum tertulis maupun tidak
tertulis.

Misalnya saja fakta sosial mengenai kebutuhan untuk bekerja agar bisa
berpenghasilan dan mencukupi kebutuhan hidup. Dalam hal ini semua
orang dipaksa untuk bekerja dan berpenghasilan, jika tidak maka
mereka bisa kelaparan dan meninggal karena kekurangan nutrisi.

3. Eksternal atau dari Luar

Ciri fakta sosial yang terakhir adalah eksternal atau berasal dari luar
bukan dari dalam individu itu sendiri. Seorang anggota masyarakat
memiliki dorongan dari luar untuk melakukan sesuatu dan sifatnya
memaksa sekaligus mengikat secara umum (mengikat semua orang).

Misalnya saja saat bekerja menjadi tenaga medis, maka ada dorongan
dari luar yakni dari aturan profesi yang diemban untuk melayani dengan
sigap. Sehingga apapun resikonya dan apapun kondisinya, kewajiban
melaksanakan tugasnya harus dilaksanakan.

Paradigma Fakta Sosial

Kemudian mengenai paradigma atau cara pandang fakta sosial, maka


dilihat sebagai sebuah kajian yang melihat dan mempelajari berbagai
fenomena dalam kehidupan sosial. Mencakup interaksi sosial, dinamika
sosial, dan konflik sosial. Berikut penjelasannya:
A. Interaksi Sosial

Fakta sosial merupakan cara pandang untuk mengetahui dan


menumbuhkan interaksi sosial. Seseorang saat berinteraksi dengan
orang lain dalam lingkungannya akan mengikuti aturan yang ada.

Mulai dari bahasa yang digunakan, kemudian tingkah laku, cara


berpakaian, dan lain sebagainya. Semua aspek ini perlu dipatuhi agar
bisa diterima saat melakukan interaksi sosial.

Sifatnya tentu seperti sifat fakta sosial, misalnya dari bahasa atau cara
berpakaian. Saat seseorang berpakaian yang dinilai sopan dan sesuai
dengan norma maka mereka akan lebih mudah diterima dan bisa diajak
saling berinteraksi.

B. Dinamika Sosial

Fakta sosial juga dipandang sebagai alat untuk mengetahui dan


membangun dinamika sosial atau pergerakan sosial. Misalnya
pergerakan dari sebuah pemahaman untuk bisa saling menghargai,
saling berbagi tugas dalam suatu kelompok, dan lain sebagainya.

Sehingga suatu kelompok masyarakat bisa terus berkembang dan


menghasilkan banyak hal yang bermanfaat bagi mereka. Suatu
masyarakat misalnya, akan berusaha memproduksi makanan dengan
praktis dan sehat.

Tujuannya agar ada dinamika mengolah makanan dengan lebih baik.


Baik disini dilihat dari prosesnya yang semakin sederhana dan praktis,
kandungan gizi yang terjaga, kualitas rasa juga bisa diterima lidah, dan
lain sebagainya. Adanya fakta sosial membantu dinamika di masyarakat
terus bergerak maju.

C. Konflik Sosial

Fakta sosial secara negatif juga bisa menyebabkan konflik sosial,


sekaligus bisa digunakan untuk menyelesaikan konflik sosial. Saat ada
tindak kejahatan, maka bisa diketahui mana pihak yang salah dan mana
pihak yang benar sehingga mereka perlu dilindungi.

Fakta sosial kemudian juga bisa menyebabkan konflik atau tindakan


yang merugikan diri sendiri bahkan banyak pihak. Misalnya saat ada
tuntutan untuk bekerja dan berpenghasilan, padahal dalam kondisi sakit
atau mungkin cacat akibat kecelakaan.
Maka ada tekanan bagi mereka untuk melanggar fakta sosial tersebut,
jika seharusnya bekerja di perusahaan. Maka mereka memilih untuk
melakukan tindak kejahatan seperti mencuri, menjambret, dan lain
sebagainya.

Fakta Sosial: Pengertian, Paradigma, Ciri dan Contoh


Membahas mengenai sosiologi maka dijamin akan sampai pada sub
pembahasan tentang fakta sosial. Fakta sosial adalah hal penting yang
berfungsi untuk menjaga ketertiban umum dan menciptakan kondisi
yang menguntungkan semua pihak dalam bermasyarakat.

Belajar mengenai fakta sosial tentu sangatlah penting karena akan


mempengaruhi cara berpikir kita ketika terjun di masyarakat. Memahami
adanya aspek ini maka seseorang bisa mengikuti aturan, adat-istiadat,
dan norma-norma yang berlaku dengan sangat baik.

Adanya fakta sosial kemudian menjadi hal yang sangat penting. Lalu,
apa sebenarnya yang dimaksud dengan fakta sosial dan bagaimana
aspek ini memberi pengaruh signifikan dalam kehidupan sosial
manusia?

Daftar Isi

 Pengertian Fakta Sosial


 Pengertian Fakta Sosial Menurut Ahli
o A. Emile Durkheim
o B. Sedgewick
o C. Edgar
o D. Ritzer
 Ciri-Ciri atau Sifat dari Fakta Sosial
o 1. Umum
o 2. Memaksa
o 3. Eksternal atau dari Luar
 Paradigma Fakta Sosial
o A. Interaksi Sosial
o B. Dinamika Sosial
o C. Konflik Sosial
 Contoh Fakta Sosial
Pengertian Fakta Sosial

Fakta sosial diketahui pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat


pada abad ke-19, yakni disampaikan oleh Emile Durkheim yang
merupakan Sosiolog dari Perancis. Durkheim pada masa tersebut
menjelaskan bahwa ilmu sosiologi sebaiknya membahas mengenai fakta
sosial.

Pasalnya, fakta sosial akan membahas atau mempelajari mengenai


segala sesuatu yang sifatnya umum di masyarakat. Cakupannya
kemudian sangat luas dan diturunkan dari generasi ke generasi dengan
sifat yang mengikat, atau wajib ditaati dan dilakukan.

Fakta sosial oleh Durkheim kemudian didefinisikan sebagai gejala sosial


yang abstrak, misalnya hukum, struktur sosial, adat kebiasaan, nilai,
norma, bahasa, agama, dan tatanan kehidupan lainnya yang memiliki
kekuasaan tertentu untuk memaksa bahwa kekuasaan itu terwujud
dalam kehidupan masyarakat di luar kemampuan individu sehingga
individu menjadi tidak tampak.

Sehingga fakta sosial kemudian mencakup segala hal yang dilakukan,


ditaati, dan diturunkan sampai lintas generasi untuk mengatur kehidupan
bermasyarakat. Setiap kelompok masyarakat kemudian memiliki fakta
sosial sendiri.

Beda kelompok maka beda juga fakta sosial yang dianut, fakta sosial
otomatis akan dikenal dan dipatuhi seorang individu sejak ia dilahirkan.
Setiap individu kemudian tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti
fakta sosial yang sudah berlaku sejak lama.

Durkheim melalui bukunya yang berjudul Rules of Sociological Method.


Juga mendefinisikan fakta sosial sebagai setiap cara bertindak, baik
tetap maupun tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan
eksternal bagi seorang individu.

Secara sederhana, fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan


merasa yang ada diluar individu dan sifatnya memaksa serta terbentuk
karena adanya pola di dalam masyarakat. Fakta sosial bisa dianggap
sebagai sebuah aturan yang mengikat sehingga wajib diikuti dan ditaati
sekaligus dilaksanakan dengan baik.
Pengertian Fakta Sosial Menurut Ahli

Memperdalam pemahaman tentang definisi dari fakta sosial, maka


berikut adalah pendapat yang disampaikan oleh beberapa ahli:

A. Emile Durkheim

Pendapat yang pertama tentu saja disampaikan oleh pencetus dari


istilah fakta sosial itu sendiri, yakni Emile Durkheim. Emile Durkheim
seperti penjelasan di awal, dalam bukunya yang berjudul Rules of
Sociological Method.

Menjelaskan bahwa, pengertian fakta sosial adalah setiap cara


bertindak, baik tetap maupun tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau
hambatan eksternal bagi seorang individu. Fakta sosial dianggap
sebagai sebuah aturan yang mengikat tindakan seorang individu.

Sifatnya yang mengikat kemudian tidak memberi pengaruh dan bahkan


hambatan eksternal bagi individu tersebut untuk melakukan sesuatu
yang diinginkannya. Jika memaksakan diri melakukan apa yang
diinginkan, maka akan dianggap bertindak tidak baik atau tidak benar
oleh masyarakat sekitar.

B. Sedgewick

Pendapat mengenai definisi fakta sosial juga disampaikan oleh


Sedgewick. Beliau menjelaskan bahwa pengertian fakta sosial adalah
aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang dengan memberikan
pengaruh pada tindakan ekonomi, hukum, politik, dan agama kepada
masyarakat di lingkungannya.

Segala aktivitas tersebut kemudian dilakukan oleh seorang individu


secara sadar. Hanya saja dilakukan dengan merasa ada paksaan dari
luar (eksternal). Sehingga dirinya terikat oleh paksaan tersebut dan
melakukan tindakan yang sesuai dengan paksaan ini,

C. Edgar
Pendapat yang ketiga disampaikan oleh Edgar, pengertian fakta sosial
menurutnya adalah cara pandang (paradigma) yang dilakukan individu
dalam menjadi kehidupan sosial dalam masyarakat, yang memberikan
penjelasan mengenai teoritik dan praktek untuk berperilakunya.

D. Ritzer

Terakhir, disampaikan oleh George Ritzer, dalam bukunya Sosiologi


Berparadigma Ganda. Mendefinisikan tentang pengertian fakta sosial
adalah tindakan seseorang dalam mengedepannya struktur sosial, nilai
sosial, dan norma sosial dengan dasar kesadaran atau keterpaksaan.

Ciri-Ciri atau Sifat dari Fakta Sosial

Fakta sosial kemudian memiliki 3 ciri yang membuatnya khas dan lebih
mudah untuk dipahami. Tiga ciri yang dimaksudkan adalah:

1. Umum

Fakta sosial memiliki sifat yang umum, artinya tidak hanya berlaku untuk
satu atau dua orang saja di dalam kelompok masyarakat. Melainkan
berlaku untuk seluruh anggota masyarakat dalam kelompok tersebut.
Beberapa bahkan mengikat secara nasional.

Misalnya bahasa Indonesia yang perlu digunakan dan dikuasai oleh


seluruh masyarakat di Indonesia. Tujuannya untuk memberi kemudahan
komunikasi meskipun berbicara dengan siapa saja, dimana saja, dan
kapan saja.

2. Memaksa

Ciri yang kedua dari fakta sosial adalah memaksa atau coercion. Yakni,
fakta sosial bisa memaksa setiap individu untuk mematuhi apa yang
berlaku di masyarakat. Baik itu sifatnya hukum tertulis maupun tidak
tertulis.

Misalnya saja fakta sosial mengenai kebutuhan untuk bekerja agar bisa
berpenghasilan dan mencukupi kebutuhan hidup. Dalam hal ini semua
orang dipaksa untuk bekerja dan berpenghasilan, jika tidak maka
mereka bisa kelaparan dan meninggal karena kekurangan nutrisi.

3. Eksternal atau dari Luar


Ciri fakta sosial yang terakhir adalah eksternal atau berasal dari luar
bukan dari dalam individu itu sendiri. Seorang anggota masyarakat
memiliki dorongan dari luar untuk melakukan sesuatu dan sifatnya
memaksa sekaligus mengikat secara umum (mengikat semua orang).

Misalnya saja saat bekerja menjadi tenaga medis, maka ada dorongan
dari luar yakni dari aturan profesi yang diemban untuk melayani dengan
sigap. Sehingga apapun resikonya dan apapun kondisinya, kewajiban
melaksanakan tugasnya harus dilaksanakan.

Paradigma Fakta Sosial

Kemudian mengenai paradigma atau cara pandang fakta sosial, maka


dilihat sebagai sebuah kajian yang melihat dan mempelajari berbagai
fenomena dalam kehidupan sosial. Mencakup interaksi sosial, dinamika
sosial, dan konflik sosial. Berikut penjelasannya:

A. Interaksi Sosial

Fakta sosial merupakan cara pandang untuk mengetahui dan


menumbuhkan interaksi sosial. Seseorang saat berinteraksi dengan
orang lain dalam lingkungannya akan mengikuti aturan yang ada.

Mulai dari bahasa yang digunakan, kemudian tingkah laku, cara


berpakaian, dan lain sebagainya. Semua aspek ini perlu dipatuhi agar
bisa diterima saat melakukan interaksi sosial.

Sifatnya tentu seperti sifat fakta sosial, misalnya dari bahasa atau cara
berpakaian. Saat seseorang berpakaian yang dinilai sopan dan sesuai
dengan norma maka mereka akan lebih mudah diterima dan bisa diajak
saling berinteraksi.

B. Dinamika Sosial

Fakta sosial juga dipandang sebagai alat untuk mengetahui dan


membangun dinamika sosial atau pergerakan sosial. Misalnya
pergerakan dari sebuah pemahaman untuk bisa saling menghargai,
saling berbagi tugas dalam suatu kelompok, dan lain sebagainya.

Sehingga suatu kelompok masyarakat bisa terus berkembang dan


menghasilkan banyak hal yang bermanfaat bagi mereka. Suatu
masyarakat misalnya, akan berusaha memproduksi makanan dengan
praktis dan sehat.
Tujuannya agar ada dinamika mengolah makanan dengan lebih baik.
Baik disini dilihat dari prosesnya yang semakin sederhana dan praktis,
kandungan gizi yang terjaga, kualitas rasa juga bisa diterima lidah, dan
lain sebagainya. Adanya fakta sosial membantu dinamika di masyarakat
terus bergerak maju.

C. Konflik Sosial

Fakta sosial secara negatif juga bisa menyebabkan konflik sosial,


sekaligus bisa digunakan untuk menyelesaikan konflik sosial. Saat ada
tindak kejahatan, maka bisa diketahui mana pihak yang salah dan mana
pihak yang benar sehingga mereka perlu dilindungi.

Fakta sosial kemudian juga bisa menyebabkan konflik atau tindakan


yang merugikan diri sendiri bahkan banyak pihak. Misalnya saat ada
tuntutan untuk bekerja dan berpenghasilan, padahal dalam kondisi sakit
atau mungkin cacat akibat kecelakaan.

Maka ada tekanan bagi mereka untuk melanggar fakta sosial tersebut,
jika seharusnya bekerja di perusahaan. Maka mereka memilih untuk
melakukan tindak kejahatan seperti mencuri, menjambret, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai