Anda di halaman 1dari 6

d.

Pelayanan Diakonia untuk menolong mereka yang dirasa perlu


dan yang membutuhkan.
2. Keuangan Persekutuan Ibu Sara diperoleh dari:
a. Sumbangan sukarela setiap anggota
b. Derma Ibadah Persekutuan Ibu Sara
c. Penggalangan dana yang dilakukan oleh Seksi Usaha Dana
3. Pembagian Keuangan diatur sebagai berikut:
a. Derma ibadah di aras sinode dan klasis disetor seluruhnya (100%)
ke Perbendaharaan Badan Pelayan Tingkat Sinode dan Klasis
b. Sumbangan sukarela anggota diserahkan seluruhnya (100%) ke
Perbendaharaan Badan Pelayan Tingkat Sinode dan Klasis
c.UsahaDana (100%) ke Perbendaharaan Badan Pelayan Tingkat
Sinode dan Klasis
Pasal 15
PENUTUP
1. Buku Pedoman Pelayanan Persekutuan Ibu Sara ini dibuat untuk
dijadikan acuan bagiPersekutuan Ibu Sara di Tingkat Sinode dan
Klasis.
2. Penyesuaian terhadap Buku Pedoman ini dapat diusulkan dan
ditetapkan dalam Pertemuan Raya Persekutuan Ibu Sara GKITP.
Semoga Tuhan Yesus Kepala Gereja memberkati Wadah Persekutuan
Ibu Sara GKITP sehingga bisa menjadi berkat bagi gerejaNya dan bagi
masyarakat yang ada di Papua dan di mana saja.

Diterbitkan oleh
Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara GKITP
ΩΩΩ
Kata Pengantar
PEDOMAN PERSEKUTUAN
-9- IBU SARA Persekutuan Ibu Sara adalah salah satu wadah pelayanan dalam Gereja
Kristen Injili Di Tanah Papua (GKITP). 8. Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara tingkat Sinode ditetapkan oleh
Badan Pekerja Am Sinode
Wadah ini didirikan oleh para pendahulu, yang merasa perlu 9. Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara tingkat Klasis di tetapkan oleh
memusatkan perhatian dan pelayanan serta pembinaan kepada para istri Badan Pekerja Klasis setempat.
pelayan Firman, perempuan pelayan Firman, istri pegawai dan
10.Persekutuan Ibu Sara bekerja sama dengan Departemen Pelayanan
perempuan pegawai di kalangan GKITP. Wanita dan Departemen Pelayanan dan Pembinaan Jemaat GKITP
Pemusatan pelayanan kepada kelompok ini, tidak berarti bahwa
Persekutuan Ibu Sara ada untuk dirinya sendiri.
Pasal 12
POKOK-POKOK PROGRAM KERJA
Kami bersyukur bahwa sejak wadah ini ada, Allah telah berkenan
menggunakannya untuk menjadi berkat bagi para anggota, juga bagi Program Kerja Persekutuan Ibu Sara sejalan dengan apa yang dipakai
orang lain di luar persekutuan ini. oleh Persekutuan dan Unsur lain dalam GKITP seperti misalnya:
1. Pembinaan Kerohanian
Buku Pedoman Pelayanan Persekutuan Ibu Sara yang ada sekarang ini, 2. Pendidikan dan Peningkatan Ketrampilan
merupakan penyesuaian atas Buku Pedoman Pelayanan sebelumnya. 3. Rekreasi dan Perkunjungan
Sebab setiap generasi perlu menilaiapakah aturan mengenai 4. Pelayanan diakonia
persekutuannya itu masih relevan dalam menghadapi kebutuhan dan
tantangan di zamannya. Pasal 13
SASARAN PROGRAM KERJA
Usul-usul penyesuaian terhadap Buku Pedoman Pelayanan
sebelumnya, diberikan oleh para peserta pertemuan raya “Temu Sasaran utama program kerja Persekutuan Ibu Sara adalah
Konsolidasi Persekutuan Ibu Sara se GKITP” yang diadakan di 1. Anggota Persekutuan Ibu Sara
Manokwari pada tanggal 8 - 12 Februari 2021. 2. Anggota keluarga dari Pelayan Firman (Pendeta, Penginjil dan Guru
Jemaat)
Diharapkan buku ini dapat menjadi pedoman bagiPersekutuan Ibu Sara 3. Masyarakat yang membutuhkan bantuan khususnya dalam keadaan
se GKI di Tanah Papua dalam melakukan pelayanan, sesuai bencana.
tanggungjawabnya.
Pasal 14
Semoga Allah berkenan menggunakan Persekutuan Ibu Sara GKITP KEUANGAN
untuk menjadi berkat bagi umatNya di Tanah Papua dan di mana saja.
1. Keuangan persekutuan Ibu Sara digunakan untuk
a. Administrasi Persekutuan
b. Transportasi
c. Biaya Program Persekutuan Ibu Sara
-i- -8-
d. Rapat Kerja menerima, mengevaluasi dan mensahkan laporan
7. Pelayan memilih salah seorang anggota Badan Pelayan atau anggota kerja seksi untuk tahun yang sedang berjalan.
Sara untuk menggantikan fungsi Wakil Ketua.
e. Rapat kerja dihadiri oleh satu orang utusan dari Klasis dan Bakal Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara GKITP
Klasis
3. Pertemuan RayaPersekutuan Ibu Sara GKITP
a. Pertemuan Raya Persekutuan Ibu Sara dilaksanakan satu kali
dalam 3 tahun. Pdt. Maria Wattimena-Mofu S. Th. Paulina Mirino-Kaigere
b. Peserta Pertemuan Raya adalah wakil dari Klasis dan Bakal Klasis (Ketua) (Sekretaris)
jugaBadan Pelayan di Tingkat Sinode
c. Pertemuan Raya bertujuan saling mengenal, tukar menukar
informasi demi meningkatkan pelayanan persekutuan Ibu Sara se
GKITP
d. Klasis GKITP bergantian menjadi Tuan Rumah Pertemuan Raya.
Pasal 11
MASA KERJA & PENETAPAN BADAN PELAYANAN

1. Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara dipilih untuk masa kerja lima
tahun
2. Istri Ketua Sinode GKITP ditetapkan sebagai Ketua Badan Pelayan
Persekutuan Ibu Sara Tingkat Sinode
3. Istri Ketua Klasis ditetapkan sebagai Ketua Badan Pelayan
Persekutuan Ibu Sara Tingkat Klasis
4. Bila istri Ketua Sinode atau istri Ketua Klasis berhalangan untuk itu
(sakit atau bertempat tinggal di luar Papua atau di luar wilayah
Klasis) maka Istri Wakil Ketua Sinode atau Istri Wakil Ketua Klasis
otomatis menjadi Ketua Badan Pelayan di tingkat Sinode dan di
tingkat Klasis.
5. Agar pelayanan bisa maximal, maka bila Ketua Sinode atau Ketua
Klasis adalah seorang perempuan, maka istri Wakil Ketua Sinode
atau istri Wakil Ketua Klasis otomatis menjadi Ketua Badan Pelayan
di tingkat Sinode dan di tingkat Klasis.
6. Bila terjadi bahwa Istri Wakil Ketua Sinode atau Wakil Ketua Klasis
menjadi Ketua Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara di tingkat - ii -
Pasal 1
Sinode atau Klasis, (lihat butir 4 dan 5 di atas ini), maka Badan PENGERTIAN
-7-
1. Persekutuan Ibu Sara Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKITP)
adalah satu bentuk pelayanan dan pembinaan bagi istri-istri Pelayan
Jayapura, Juni 2022.
Firman: (Pendeta, Penginjil dan Guru Jemaat); tetapi juga bagi HAK DAN KEWAJIBAN
Perempuan Pelayan Firman dan Istri pegawai dan perempuan
pegawai GKITP di Kantor Sinode, Klasis dan Jemaat. 1. Setiap anggota biasa mempunyai hak bicara, memilih dan dipilih
2. Anggota luar biasa mempunyai hak berbicara
2. Sebagai satu bentuk pelayanan di GKITP, Persekutuan Ibu Sara 3. Setiap anggota berhak menyampaikan pendapat, tanggapan, saran
memiliki aturan-aturan tertentu. dan usul
4. Setiap anggota bertanggungjawab menjalankan ketentuan dan
3. Dalam melaksanakan pelayanan dan pembinaan, Persekutuan Ibu keputusan yang telah ditetapkan sehingga tercapai maksud dan
Sara berpedoman pada: tujuan persekutuan Sara.
a. Alkitab sebagai Firman Allah
b Tata Gereja, Peraturan dan Pedoman GKITP Pasal 10
c. Keputusan-keputusan gerejawi di seluruh aras pelayanan GKITP, RAPAT BADAN PELAYAN, RAPAT KERJA & PERTEMUAN
khususnya yang berhubungan dengan Pelayanan Persekutuan Ibu RAYA
Sara.
d. Pedoman Pelayanan Persekutuan Ibu Sara GKITP 1. Rapat Badan Pelayan Tingkat Sinode dan Klasis
a. Rapat Badan PelayanWadah Persekutuan Ibu Sara dilaksanakan
Pasal 2 satu kali dalam tiga bulan.
NAMA DAN AWAL PEMBENTUKAN b. Rapat Badan Pelayantingkat sinodal membahas berita dari Badan
Pelayan Sara di Klasis
1. Persekutuan Pelayanan yang ditetapkan untuk melayani dan c. Rapat Badan Pelayan mengevaluasi pelaksanaan program kerja
membina istri-istri Pelayan Firman, (Pendeta, Penginjil dan Guru berdasarkan laporan tiap seksi.
Jemaat) Perempuan Pelayan Firman, Istri Pegawai dan Perempuan d. Rapat Badan Pelayan membahas situasi keuangan berdasarkan
Pegawai GKITPdisebut PERSEKUTUAN IBU SARA GEREJA laporan keuangan dari Bendahara
KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA e. Rapat Badan Pelayan menentukan fokus pelayanan tiga bulan ke
depan.
2. Nama Sara diambil dari nama perempuan asli Papua pertama yang
dibaptis oleh misionaris pada tanggal 1 Januari 1865 di Mansinam 2. Rapat Kerja Tingkat Sinode &Klasis
a. Rapat Kerja Persekutuan Ibu Sara Tingkat Sinode dan Tingkat
3. Persekutan Pelayanan ini terbentuk pada tanggal 9 Juni 1976 di Klasis diorganiser oleh Badan Pelayan Tingkat Sinode dan
Kantor Sinode Argapura - Jayapura. Bersama dengan 10 Tingkat Klasis
orang perempuan lain, Mama Beatriks Rumbino-Koibur b. Rapat Kerja diadakan satu tahun satu kali, sebelum akhir tahun
memprakarsai lahirnya Persekutuan Ibu Sara ini. yang sedang berjalan.
c. Rapat kerja membahas dan menetapkan program-program yang
-1- dirancangkan oleh tiap seksi untuk tahun depan.
-6-
e. Menyiapkan Rencana Kerja Tahunan untuk disampaikan dalam b. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Sekretaris
Rapat Kerja. c. Menyimpan semua adminstrasi Persekutuan Ibu Sara
f. Bertanggungjawab untuk pelaksanaan program-program seksi. d. Mengkoordiner kegiatan dari Seksi Kesenian dan Rekreasi
Pasal 9 5. BENDAHARA
a. Bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan Persekutuan Ibu MAKSUD / TUJUAN
Sara 1. Persekutuan Ibu Sara bertujuan membina dan mengembangkan
b. Mengkoordiner upaya penggalangan dana kesadaran anggota sebagai bahagian dari orang percaya yang
c. Mengeluarkan dana Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara atas dipanggil dan ditempatkan di tengah-tengah dunia untuk bersekutu,
persetujuan Ketua bersaksi dan melayani
d. Menyimpan dan membukukankeuangan Badan Pelayan dan 2. Memelihara dan menjalin hubungan di antara sesama anggota
Persekutuan Ibu Sara persekutuan untuk saling mengenal dan saling melayani
e. Melaporkan status keuangan Badan Pelayan dan Persekutuan Ibu 3. Memperdalam kesadaran anggota, khususnya mereka yang adalah
Sara dalam rapat-rapat istri Pelayan Firman dan Istri Pegawai untuk menopang pekerjaan
f. Bersama Ketua mempertanggung jawabkan keuangan Badan suami.
Pelayan dan Persekutuan Ibu Sara dalam rapat anggota 4. Memberdayakan anggota untuk mengemban tugas panggilan Gereja.
g. Mengkoordiner kegiatan Seksi Usaha Dana 5. Mendorong dan mempersiapkan anggota untuk terlibat dalam
Persekutuan Wanita (PW) GKITP di jemaat setempat
6. KOORDINATOR WILAYAH 6. Saling membagi pengalaman dan ketrampilan untuk memberdayakan
a. Koordinator WIlayah bertanggungjawab atas pelaksanaan perempuan-perempuan yang kurang terampil, baik di dalam
program di wilayah Persekutuan Sara, di dalam PW bahkan di masyarakat setempat.
b. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Ketua Badan Pelayan
Persekutuan Ibu Sara Pasal 5
c. Menginformasikan dan melaporkan pelaksanaan program KEANGGOTAAN
pelayanan wilayah dalam rapat Badan Pelayan tingkat sinode. Anggota Persekutuan Ibu Sara terdiri dari:
1. Anggota biasa
7. KOORDINATOR RAYON 2. Anggota Luar Biasa
Tugas Koordinator Rayon di rayon mengacu pada tugas Koordinator AnggotaBiasa yaitu:
Wilayah 1. Para istri Pelayan Firman (Guru Injil, Guru Jemaat dan Pendeta)
2. Para Perempuan Pelayan Firman
8. SEKSI DI TINGKAT SINODE& KLASIS 3 Para Istri Pegawai GKITP di Kantor Sinode, Klasis dan Jemaat
a. Merancangkan program kerja untuk ditetapkan dalam rapat Kerja 4.Perempuan Pegawai GKITP di Kantor Sinode, Klasis dan Jemaat
di aras Sinode dan Klasis
b. Melaksanakan program kerja seksi sesuai keputusan Rapat Kerja Anggota Luar Biasa Yaitu:
c. Memberi laporan pelaksanaan program selama tiga bulan dalam 1. Pembina dan Penasehat. Mereka diminta oleh Badan Pelayan
Rapat Badan Pelayan. Persekutuan Sara karena mempunyai fungsi khusus dalam gereja /
d. Menyampaikan rencana pelaksanaan program tiga bulan ke depan masyarakat
dalam Badan Pelayan -2-
2. Para simpatisan. Mereka adalah anggota GKITP yang atas
Pasal
-5- 3 keinginan sendiri mau terlibat dalamPersekutuan Ibu Sara dan
TEMPAT KEDUDUKAN diterima. Para Simpatisan bisa juga diminta menjadi anggota luar
1. Persekutuan Ibu Sara Tingkat Sinode berkedudukan di Jayapura biasa oleh Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara.
2. Persekutuan Ibu Sara Tingkat Klasis berkedudukan di tempat di
mana ada kantor Klasis GKITP Pasal 6
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 4
Alat-alat kelengkapan Persekutuan Ibu Sara GKITP terdiri dari: Persekutuan Ibu Sara se GKITP
a. Logo d. Mewakili Persekutuan Ibu Sara di Sidang Sinode / klasis /PW
b. Cap GKITP.
c. Kop Surat e. Mewakili Persekutuan Ibu Sara di pertemuan-pertemuan di luar
d. Pakaian seragam GKITP bila diminta.
e. Motto
f. Mars dan Hymne 2. WAKIL KETUA
a. Menjalankan tugas Ketua, bila Ketua berhalangan.
Pasal 7 b. Mewakili Ketua apabila Ketua berhalangan menghadiri satu
STRUKTUR pertemuan
c. Mendampingi Ketua dalam memimpin rapat Badan Pelayan
1. Struktur Persekutuan Ibu Sara mengacu pada Peraturan Tentang Persekutuan Ibu Sara
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas GKI Di Tanah Papua Bab II d. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Ketua
Pasal 5, sehingga terdiri dari e. Mengkoordiner kegiatan dari Seksi Kerohanian dan Seksi
a.Ketua Diakonia
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris 3. SEKRETARIS
d. Wakil Sekretaris a. Bertanggungjawab atas kelancaran administrasi Badan Pelayanan
e. Bendahara dan Persekutuan Ibu Sara
f. Seksi-seksi b. Membuat konsep surat dan bersama Ketua menandatangani surat-
* Seksi Kerohanian surat keluar
* Seksi Pendidikan c. Membuat dan mengirim undangan rapat beserta agenda rapat yang
* Seksi Pelayanan (Diakonia) telah disetujui oleh Ketua kepada peserta.
* Seksi Kesenian dan Rekreasi d. Membuat notulen rapat dan mengirimnya kepada peserta rapat
* Seksi Usaha Dana sesudah disetujui oleh Ketua
2. Pembentukan seksi dan keanggotaan seksi disesuaikan dengan e. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Ketua
kebutuhan Pelayanan di tingkat Sinode maupun di tingkat Klasis f. Mengkoordiner kegiatan Seksi Pendidikan
3. Demi memudahkan tugas pelayanan, dapat diangkat Koordinator
Wilayah di tingkat Sinode dan Koordinator Rayon di tingkat Klasis. 4. WAKIL SEKRETARIS
Koordinator Wilayah dan Rayon diangkat oleh Badan Pelayan a. Mewakili Sekretaris melaksanakan tugas-tugas Sekretaris, bila
Persekutuan Ibu Sara tingkat Sinode dan tingkat Klasis. Sekretaris berhalangan
-4-
-3-
Pasal 8
FUNGSI & URAIAN TUGAS
1. KETUA
a. Memimpin dan mengarahkan Persekutuan Ibu Sara sesuai
Pedoman Pelayanan Persekutuan Ibu Sara
b. Memimpin rapat Badan Pelayan Persekutuan Ibu Sara.
c. Mengarahkan dan bertanggungjawab atas perkembangan

Anda mungkin juga menyukai