4-5-11-18-25-29 - Februari 2024 - Menorah
4-5-11-18-25-29 - Februari 2024 - Menorah
Klasis Mimika
Alamat : Jl. Poros Mapurujaya – Pomako; email: gkisolafidemapurujaya@gmail.com
Jemaat GKI Solafide Mapurujaya solafidemapurujaya Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
LATAR BELAKANG
Kita sudah memasuki bulan baru yang ke-2 dalam tahun 2024,
yaitu bulan Februari, kita sudah mencapai hari ke-35 tanggal 4
Februari, minggu pertama bulan Februari sebagai minggu ke-5
dalam tahun 2024. Tema “pemberdayaan” dengan fokus triwulan 1
(satu) adalah : “TUHAN Sumber Utama Pemberdayaan”. Kita
mendapatkan Firman Tuhan I Korintus 1:18-31, 2:1-5 yang akan
mengarahkan kita untuk mengutamakan Kristus, hikmat Allah di
dalam dunia, di tempat kita berkarya dalam pelayanan dan kerja,
khususnya di negeri Papua, 6 Provinsi, 12 Wilayah Sinode dalam
satu Sinode GKI. Seluruh rencana kerja (Renja) di dalam jemaat,
Klasis dan Sinode yang akan dilaksanakan sepanjang minggu
pertama Februari terus didoakan dengan berdasarkan pada Firman
Tuhan yang kita refleksikan pada minggu hari ini. Tinggal satu
minggu lagi akan berlaku masa kampanye, dan setelah itu pada
tanggal yang sudah ditentukan selepas dari masa kampanye
adalah hari pencoblosan. Marilah kita mendoakan agar
pelaksanaan masa kampanye terakhir pada minggu ini, dan masa
tenang nanti, terus kita jaga dan rawat daerah dan negara kita
dalam kondisi yang damai dan sejahtera.
PENJELASAN TEKS
Ayat 18 - 21 Pemberitaan Salib kekuatan Allah
Kata “kekuatan Allah” dari bahasa Yunani “dunamis Theou”
dunamis kasusnya adalah kata benda nominatif feminin tunggal
pada Allah “Theou” yang masculin genitif tunggal, artinya “kuasa
yang dari Allah”, sehingga pada ay (21) Rasul Paulus menegaskan
suatu pernyataan yang sangat tepat dan tuntas “oleh karena dunia
1
dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya (hikmat
dunia), maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang
percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil”. Uraian tentang “hikmat
Allah” atau “Sofia tou Theou”, kata Sofia atau hikmat dalam bahasa
Yunani kasusnya adalah kata benda datif feminin tunggal dari
Tuhan, maka “sofia tou Theou” adalah kebijaksanaan atau hikmat
Tuhan saja, artinya, pemberitaan Injil adalah “pemberitaan tentang
hikmat Tuhan” atau “pemberitaan tentang kuasa, kekuatan Tuhan”,
maka pernyataan Paulus tentang “kebodohan” dari kata “moria”
kasusnya kata benda nominatif tunggal feminin yang merujuk
kepada “kerugmatos” penyampaian pemberitaan Injil tentang kuasa
Tuhan atau hikmat Tuhan, maka kata kebodohan digunakan untuk
menunjukkan bahwa “hikmat dunia tidak mengenal hikmat Tuhan,
apabila menggunakan hikmat dunia, maka tetap sebatas hikmat
dunia”. Suatu permainan kata yang membutuhkan kesadaran
logika yang butuh pembaruan oleh kuasa Roh Kudus untuk
memahami makna dari kebenaran Injil sebagai hikmat Tuhan.
2
Sehingga Rasul Paulus menegaskan bahwa, siapapun dia untuk
mengerti atau mencapai pengertian tentang “pemberitaan salib
Kristus sebagai tanda dan hikmat Allah” maka ia “dipanggil Tuhan”,
kata dipanggil dalam ay (24) diambil dari kata Yunani “kaletois”
yang menerangkan perbedaan dari mereka yang tidak percaya
kepada pemberitaan Kristus yang disalibkan. Hanya mereka yang
dipanggil baik orang Yahudi maupun yang bukan orang Yahudi
akan mengerti bahwa “Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat
Allah”.
PENERAPAN
Marilah kita yang sedang melaksanakan pelayanan rutin di dalam
jemaat, yaitu Penatua-Syamas yang tergabung dalam PHMJ dan
urusan-urusan kemajelisan, dan Badan Pelayan Unsur yang
terhubung dengan majelis Urusan Pelayanan dan Pembinaan
Jemaat (UP2J) agar memperhatikan teks yang berlaku bagi kita
dalam minggu ini:
Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) : Marilah kita temukan
bahwa Yesus Kristus adalah hikmat dunia. Hikmat itu dapat
diajarkan, dan hal itu terjadi melalui Sekolah Minggu setiap kelas
dan tunas Anak dan Remaja.
Persekutuan Anggota Muda (PAM): Melalui persekutuan Pemuda
ibadahibadah yang digiatkan adalah ibadah yang didalamnya
persekutuan pemuda mengalami hidup yang terhubung dengan
Kristus, mengalami Kristus, itulah hikmat yang benar.
Persekutuan Wanita : persekutuan wanita yang dihidupkan oleh
semua ibu, merupakan suatu persekutuan yang terus melakukan
komunikasi melalui doa semua gumul pribadi, keluarga dan
persekutuan bersama Kristus. Ibu memilih menjalani persekutuan
bersama dengan Kristus itulah hikmat yang benar.
Persekutuan Kaum Bapa : kehidupan dan berkat ke dalam
keluarga datang dari atas, dari Tuhan, simbol berkat yang dari atas
di dalam dunia dan di dalam keluarga ada di dalam peran seorang
bapa. Bapa yang berhikmat adalah bapa yang hidup dalam
persekutuan dengan Tuhan dengan Kristus, inilah jalan yang benar
yang akan ditunjukkan Bapa kepada keluarga dan dunia. Amin.
5
Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
Klasis Mimika
Alamat : Jl. Poros Mapurujaya – Pomako; email: gkisolafidemapurujaya@gmail.com
Jemaat GKI Solafide Mapurujaya solafidemapurujaya Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
LATAR BELAKANG
Seluruh tanah Papua menaikkan syukur kepada Tuhan Yesus
Sang Firman yang telah menjadi manusia, inkarnasi. Firman itu
telah sampai kepada bangsa Papua. Inilah rahasia dari “Allah
sendiri memilih Papua, menyingkapkan diri. Nya bagi Papua,
mendatangi dan menjumpai Papua”. Sejarah perjumpaan Allah
dengan Papua dimulai pada hari ini, Senin, 5 Februari 1855 —
Senin, 5 Februari 2023. Tepat 169 tahun, atau 2.028 bulan, atau
8.788 hari Senin, atau 61.685 hari, bila tema “pemberdayaan” yang
dipilih untuk tahun 2024, maka tema itu sangat mewakili untuk
merefleksikan “Allah memberdayakan bangsa di tanah Papua
dengan Injil yang kekal melalui penginjilan”. Penginjilan yang
dilakukan atas suruhan Tuhan, dan yang mendatangi negeri kita
adalah Ottow dan Geissler. Dengan Injil mereka telah membuat
suatu “gerakan kesetaraan kemajuan dan peradaban”, secara
sederhana kita artikan “pembunuh dengan cara mengayau, perang
suku, hobatan, racun dan lainnya maka melalui Injil semua panah
dan parang dan hobatan dan racun sudah diletakkan, dan tidak
ada lagi permusuhan, kebencian tetapi hanya ada kasihilah
sesama-Mu manusia, Kasihilah Tuhan Allahmu, kasihilah
musuhmu”, inilah makna pemberdayaan itu. Bila dahulu kita
bertelanjang kaki, bertelanjang dada, atau bercawat, berkoteka,
maka sekarang suatu perubahan telah membuat seorang sudah
menggunakan sepatu, sudah mengenakan setelan Jas dan
berdasi, pemberdayaan Injil telah melahirkan Papua ke dalam
kesetaraan”. Pencapaian ini adalah kisah sukses dari Injil yang
membuka suatu sisi keterbatasan dan kekurangan, untuk kita
memasuki sisi lain perubahan yang menghebatkan. Teks Kolose
11-14 memberikan arah “pemberdayaan Allah kepada kita di tanah
6
Papua yang merayakan 169 Injil yang mengubahkan, Injil yang
berkemenangan”.
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 - 4 “kami telah mendengar tentang imanmu”
Rasul Paulus menyebut jemaat orang percaya di Kolose dengan
Saudara-saudaraku yang kudus”. Maksudnya dalam surat ini Rasul
Paulus menyamakan
Refleksi ini penting dan mendasar bagi kita semua, yaitu mantan
pemimpin Gereja, baik di aras Jemaat, Klasis dan Sinode, baik ada
9
di GKI maupun yang berada pada Gereja-Gereja non GKI, apakah
kita mendampingi semua pelayanan dan pencapaian Gereja
dewasa ini dengan doa, seperti yang dilakukan Rasul Paulus dari
dalam penjara, saat ia mendengar tentang pencapaian
persekutuan Jemaat Kolose, jemaat yang bukan dibangun olehnya,
tetapi kerinduannya dan cintanya menaklukkannya untuk berlutut
dan berdoa, suatu doa yang penuh kuasa dan Roh Kudus Allah
tertuju kepada Tuhan untuk mengaruniakan 5 hal yang ia doakan
bagi Jemaat Kolose.
Marilah kita mengubah pola berpikir kita, dengan pola yang sama
dengan Paulus, yaitu mendoakan semua pelayanan Gereja dalam
kelemahan dan kekuatan, dalam keterbatasan dan kelebihannya.
PENERAPAN
Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose mempunyai implikasi
kentekstual dengan 169 tahun PI di Tanah Papua, yang dituntut
bagi kita hari ini adalah :
(1) Semua suku bangsa yang mendiami tanah Papua, baik
yang Kristiani dan non-Kristiani, mendasrkan pada ajaran
10
Tuhan Yesus Kristus maka kit amenghormati sebagai
“sesama yang layak mendapatkan kasih Kristus”, sesama
yang mendapatkan kasih Kristus adalah “saudara di dala
Tuhan Yesus”.
(2) GKI di tanah Papua sebagai ibu bagi semua denominasi
gereja, wajib mengayomi dan mengajak untuk “hidup
sebagai persaudaraan yang rukun” dan “hidup saling
mendoakan”.
(3) Semua orang peradya di Tanah Papua berkomitmen untuk
“menyiarkan pengharapan di dalam Kristus yang sudah
menyelamatkan kita” diwartakan ke seluruh dunia. Kita
berhenti dengan “suatu kelkuan mencari orang percaya
menjadi anggota gereja”, kelakuan yan gdemikian bukan
kehendak Tuhan, karena tidak ada pertobatan di dalamnya.
Sorga tidak bersukacita karena hal yang demikian.
(4) Marilah kita seluruh denominasi gereja, bergandeng tangan,
bersama-sama mengarahkan Papua untuk kemuliaan nama
Tuhan. Sudah lama kita berjlan sendiri-sendiri. Dan saatnya
sudah tiba, dan sekarang, kita wajib bergandeng tangan
bersma Tuhan Yesus Kristus menuju Papua yang penuh
“kasih persaudaraan yang rukun”. Amin
11
Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
Klasis Mimika
Alamat : Jl. Poros Mapurujaya – Pomako; email: gkisolafidemapurujaya@gmail.com
Jemaat GKI Solafide Mapurujaya solafidemapurujaya Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
LATAR BELAKANG
Marilah kita menyatakan syukur atas perayaan 169 tahun Injil di
Tanah Papua yang sudah kita rayakan dalam minggu berjalan
yang lalu. Saat ini kita sudah mencapai hari ke-42, minggu ke-6
dalam bulan ke-2 Februari tahun 2024, kita memasuki dan mulai
minggu kesengsaraan yang pertama. Tema “pemberdayaan” terus
konsisten kita pegang dengan fokus triwulan I (satu) adalah :
“TUHAN Sumber Utama Pemberdayaan”. Firman Tuhan yang
menjadi dasar untuk merefleksikan fokus triwulan I adalah Ayub 10
: 1 - 22, bagaimana Ayub dalam penderitaan, dan melalui
penderitaan itu Allah memberdayakan Ayub, sesuatu yang mustahil
dan tidak mudah bagi kita semuanya. Kita akan terus melakukan
pelayanan dalam minggu berjalan dengan memperhatikan
dokumen kerja yang sudah kita hasilkan bersama, yaitu Rencana
Kerja” (Renja) di dalam Jemaat, Klasis dan Sinode, teks Firman
Tuhan akan terus menggarami tugas dan kerja kita.
Hari ini sebagai warga negara kita diingatkan bahwa masa
kampanye sudah lewat, dan gong minggu tenang sudah
dibunyikan, marilah kita doakan, dan syukur untuk suatu proses
kampanye yang cukup lama, dan kita diberikan waktu tenang,
supaya kita boleh berpikir dengan tenang untuk memilih perwakilan
kita yang akan menjadi pejabat di daerah dan juga di dalam
negara.
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 - 8 Ayub Membuat Tuduhan bahwa Allah berperkara
dengannya
Pada ayat 1-2 Ayub menuduh Allah berperkara karena penderitaan
yang Ayub alami lama dan seolah tak kunjung berakhir, sehingga
12
tergambar tiga kondisi kejiwaan Ayub seperti yang tergambar pada
ay (1), yaitu : (1) “aku bosan hidup, (2) aku hendak melampiaskan
keluhan, (3) aku hendak berbicara dalam kepahitan jiwa.
Barangkali, kondisi seperti yang disampaikan Ayub, sebagiannya
terjadi atau dialami oleh kita, meskipun dengan beragam
pengalaman dan respons kita.
PENERAPAN
Kita diingatkan oleh kisah Nabi Ayub, bahwa misteri pemberdayaan
Allah bagi Nabi Ayub juga tampak, sekalipun kondisi Nabi Ayub
sedang mengalami masa penderitaan. Dalam kondisi seperti itulah
pemberdayaan Tuhan berlangsung bagi Nabi Ayub. Mungkin
diantara kita sebagian pasti kuat dan teguh untuk hadapi
penderitaan seperti Nabi Ayub, dan mungkin ada diantara kita yang
tidak cukup kuat untuk hadapi penderitaan. Dalam dua kondisi
tarik-menarik seperti itu, bagaimana kita, setelah mendengarkan
teks Ayub 10:1-22 ini berbicara kepada kita. :
(1) Bila dalam penderitaan Nabi Ayub mengeluh, sikap demikian
juga ada pada kita. Bukankah Tuhan mengetahui itu, ayub
mengakui bahwa Tuhan mengetahuinya, karena itu ia tidak
undur sekalipun penderitaan merenggutnya:
(2) Seperti Ayub mengakui ia bersalah dan berdosa, demikian
juga kita, wajib menyadari bahwa Tuhan itu kudus, dan kita
fana dan hidup dalam karunia-Nya di bumi :
(3) Seperti Ayub mengakui misteri penciptaan dirinya, demikian
juga kita memaknai bahwa kejadian kita itu dahsyat, hanya
Tuhan yang tahu proses kejadian kita :
14
(4) Seperti Ayub memiliki kesempatan untuk menggumuli hidup
yang dihadapinya, marilah kita juga siap menghadapi
apapun tantangan hidup kita. Amin.
15
Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
Klasis Mimika
Alamat : Jl. Poros Mapurujaya – Pomako; email: gkisolafidemapurujaya@gmail.com
Jemaat GKI Solafide Mapurujaya solafidemapurujaya Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
LATAR BELAKANG
Tidak kita sadari bahwa hari ini kita sudah memasuki hari ke-49,
minggu ke-7 dalam bulan ke-2 Februari tahun 2024, minggu
sengsara ke-2. Kita konsisten dengan tema “pemberdayaan”
dengan fokus triwulan I (satu) adalah : “TUHAN Sumber Utama
Pemberdayaan”. Bagi kita Firman Tuhan dari Ayub 29 : 1 - 25
memberikan dasar untuk terus memasyurkan Tuhan karena
“keakraban persekutuan yang terbangun”, persekutuan itu terjadi
karena yang lemah dikuatkan, yang duka dihiburkan, yang
menderita diberikan pengharapan. Pelayanan pemberdayaan akan
tampak karena di dalamnya turut mengangkat dan menumbuhkan
yang lemah dengan energi baru yang datangnya dari Tuhan.
Demikian juga dalam seluruh rumusan kegiatan pada Renja di
Jemaat, Klasis dan Sinode akan terus giat menggumuli masalah
sosial yang tak kunjung sirna.
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 - 6 : Kesaksian Kekariban Ayub dengan Allah di masa
lalu sebelum penderitaan
Ayub ingat akan masa lalu sebelum penderitaan, ia simpulkan
“betapa Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku” (ay 4),
disana ia merasakan dekatnya perlindungan Allah baginya dari hari
ke hari, bulan ke bulan. Ayub merasakan bahwa hanya ada terang
Allah seperti pelita yang bersinar yang menuntunnya berjalan di
tempat yang gelap. Indahnya saat Elshadai yang menyertai
sekeliling rumah, keluarga dan saat-saat bersama anak-anak yang
hari ini sudah tidak lagi ia rasakan kebersamaan itu, dalam
penderitaan dan kesendirian sepi tanpa anak-anak. Ayub
simbolkan kemakmurannya seperti “langkah-langkahku
16
bermandikan dadih dan gunung batu mengalirkan sungai minyak”.
Dadih adalah bahan makanan atau sesuatu yang dapat dimakan
dengan madu (Yes 7:15, Hakim-Hakim 5:25), dadih diolah dengan
susu (Kej 18:8). Betapa kayanya masa lalu Ayub dari kesaksian
pribadinya yang ia gambarkan pada ay (6).
PENERAPAN
Kita dapat merasakan penghiburan yang diperoleh Nabi Ayub di
masa penderitaannya, yaitu, dengan cara ia sendiri menceritakan
kembali tentang masa-masa kejayaannya, masa dimana ia menjadi
pribadi yang bijaksana ditengah-tengah umat. Mungkin kita juga
demikian dalam hal tertentu kita muncul sebagai pribadi yang
bijaksana. Nabi Ayub menemukan harapan untuk sembuh total
seperti pada pengalaman hidup dari alam burung Feniks, bahwa
saat menderita akan segera berakhir dan saat pemulihan segera
datang. Kita juga seringkali ada dalam kondisi membutuhkan
18
pertolongan orang lain, tetapi saat kita pulih kembali, mungkin kita
menjadi alat untuk menolong bagi yang lain. Amin.
19
Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
Klasis Mimika
Alamat : Jl. Poros Mapurujaya – Pomako; email: gkisolafidemapurujaya@gmail.com
Jemaat GKI Solafide Mapurujaya solafidemapurujaya Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
LATAR BELAKANG
Kita sudah mencapai hari ini adalah hari ke-56, minggu ke-8 dalam
bulan ke-2 Februari tahun 2024, minggu sengsara ke-3. Ini adalah
minggu terakhir dari 4 Minggu dalam bulan Februari. Kita terus
diarahkan kepada tema “pemberdayaan” dengan fokus triwulan I
(satu) adalah : “TUHAN Sumber Utama Pemberdayaan”. Firman
Tuhan yang mendatangi kita untuk merefleksikan makna
pemberdayaan dan juga menggumuli semua karya kita sepanjang
minggu ini, dari Lukas 17 : 20 - 37, dalam situasi minggu sengsara
ke-3, kita dipandu untuk memaknai “Kerajaan Allah” yang Yesus
ajarkan. Memang GKI di Tanah Papua sudah mencantumkan visi-
misi teologi yang menjadi bagian dari “refleksi GKI atas intisari
pengajaran Yesus kekinian secara marturia, koinonia dan diakonia
dan ke masa depan sebagai pengharapan iman.
Karena itu rumusan kegiatan dalam “renja jemaat, Klasis dan
Sinode” selalu mencerminkan nilai dan nuansa yang khas dari tri
panggilan gereja dimaksud, sebagai refleksi atas Kerajaan Allah
dalam seluruh penata-layanan manusia dan gereja di bumi.
PENJELASAN TEKS
Ayat 20 - 21 Kerajaan Allah Ajaran Yesus
Kita diarahkan pada minggu sengsara ke-3 untuk menjumpai salah
satu tema yang Yesus ajarkan berkaitan dengan tema “Kerajaan
Allah”. Orang dari kaum Farisi mempertanyakan tentang “apabila
Kerajaan Allah akan datang”. Persepsi Yudaisme yang menganut
paham “monarkhi kultural”, hendak memposisikan lokus
pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah adalah Kerajaan Allah
yang bersifat politis dan rohani dalam konteks gerakan keagamaan
Yudaisme yang dianut bangsa Israel, alasan ini mendasar karena
20
Israel pernah mencapai masa jayanya “monarkhi” yaitu pada masa
Israel Raya Raja Daud dan Salomo. Tetapi Yesus memberikan
jawaban yang berbeda dari harapan politis kaum Farisi. Yesus
memberitahukan bahwa “Kehadiran Kerajaan Allah di dunia identik
dengan kehadiran Yesus. “sebab sesungguhnya Kerajaan Allah
ada diantara kamu" (ay 21). Pernyataan Yesus ini, sama dengan
pertanyaan Yohanes pembaptis dan jawaban Yesus kepada murid-
muridnya dalam Luk 7:18-23 Yohanes pembaptis : “Engkaukah
yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang
lain?” (7:18), jawab Yesus : “Dan Yesus menjawab mereka:
"Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat
dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan,
orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati
dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik”
(7:22). Untuk masa depan “masa kedatangan Kerajaan Allah”
Yesus menjelaskan suatu situasi kedatangan itu, yaitu “Kerajaan
Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah”. Artinya Kerajaan Allah
bukan tentang suatu Kerajaan bagi Israel tetapi Kerajaan Allah
adalah suatu kerajaan semesta yang meliputi langit dan bumi.
Tuhan adalah Juru selamat dunia. Tuhan adalah Pencipta langit,
bumi dan isinya. Dialah yang berkuasa atas “hadirnya“ langit baru
dan bumi baru.
PENERAPAN
Kualitas hidup rohani dan jasmani manusia di dalam dunia sedang
bergerak ke tujuan akhir yang ditentukan oleh Sang Pencipta. Akhir
yang mendapatkan perhatian disini adalah suatu “kondisi
mengalami hidup bersama sang Khalik”.
Kerajaan Allah, demikianlah yang Yesus ajarkan kepada para
murid sebagai pengajaran bagi dunia. Bagaimana tanda Kerajaan
Allah hadir di kekinian kita, kita menemukan beberapa isi dalam
pengajaran Yesus :
(1) Koinonia : bila Yesus sebagai mempelai laki-laki dan gereja
atau persekutuan sebagai mempelai perempuan, atau satu
pribadi sebagai “bait Roh Kudus Allah” maka kita sudah
mendandani diri, artinya kita siap untuk dijemput oleh Kristus
mempelai laki-laki. Bagaimana dandanan hidup doa kita
saat ini, bagaimana dandanan bertutur kita, bagaimana
dandanan perilaku hidup sehari kita. Semuanya sudah
22
mencerminkan suatu dandanan yang siap disambut
mempelai Kristus?
(2) Marturia : masa depan dunia adalah masa depan
penjangkauan manusia kepada Kristus, bagaimana kita
mendandani misi penjangkauan yang menerangi hidup kita,
akan menjadi berkat yang memancar dan menjangkau yang
lain. Cahaya itu adalah cahaya “terang Injil Tuhan Yesus
Kristus bagi seluruh makhluk di dalam dunia”.
(3) Diakonia : hari ini sentuhan bagi yang sakit, duka, miskin,
tertindas, kaya, yatim-piatu, janda-duda, keluarga utuh,
mendapatkan kualitas sentuhan seperti yang dikehendaki
Tuhan, ataukah masih formalitas dan atau melakukan
karena sedang melaksanakan tugas rutin semata.
Banyak hal kita “berbenah” karena kesiapan kita ditentukan oleh
sudah sesiap apa kita setelah berbenah, siap menyambut sang
mempelai laki-laki, Tuhan Yesus Kristus. Amin.
24
Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
Klasis Mimika
Alamat : Jl. Poros Mapurujaya – Pomako; email: gkisolafidemapurujaya@gmail.com
Jemaat GKI Solafide Mapurujaya solafidemapurujaya Jemaat Gki Solafide Mapurujaya
LATAR BELAKANG
Mari kita rayakan akhir bulan ke-2 Februari dengan tanggal 29,
nanti pada tahun 2026. satu tahun setelah 2025, kita tidak
merayakan akhir tahun pada tanggal 29. tetapi kita rayakan pada
tanggal 28 Februari 2026. Kita diingatkan oleh Firman Tuhan yang
mendatangi kita melalui 4 (empat) kali ibadah hari minggu dan
yang sudah kita pelajari sepanjang bulan Februari. yaitu I Korintus
1:18-31 (tgl 4 Februari), Ayub 10:1-22 Minggu Sengsara I (11
Febr), Ayub 29:125 Sengsara II (18 Feb). Luk 17:20-37 Sengsara
III (25 Febr), diantaranya Ibadah Hut PI 169 Tahun dan ibadah
akhir bulan Februari 2024.
Sekali lagi kita mendengarkan Tuhan menyapa kita dengan Firman
Tuhan Ulangan 22:1-4 yang menjadi dasar ucapan syukur
sekaligus menuntun kita memasuki bulan baru Maret 2024
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 Anak Tuhan dilarang Pura-Pura
Hidup rohani seseorang bila mengalami pertumbuhan atau
peningkatan dari segi pengertian secara bertahap, maka
peningkatan itu akan diikuti dengan perubahan di dalam mengelola
perilaku dan tata krama di dalam hidupnya. Salah satu perilaku
yang menunjukkan “kedewasaan karakter seseorang adalah
seseorang sampai pada kesadaran bahwa ia jangan pura-pura”.
Seseorang atau siapapun dia yang disebut anak-anak Allah,
hidupnya adalah dalam keterbukaan, kedewasaan dan rendah hati
dalam memberikan hormat terhadap siapapun dan dalam kondisi
apapun. Kasus yang disampaikan kepada kita pada teks Ulangan
22:1 sangat menarik, yaitu hewan peliharaan apapun milik orang
lain, entah orang yang kita kenal atau orang yang tidak kita kenal,
25
apabila tersesat, artinya tidak dijaga dan waktunya untuk kembali
ke kandang atau ke rumah, tetapi masih berkeliaran, maka kita
memiliki kewajiban untuk menolong dengan sukarela dan jujur
untuk mengembalikan. Kebiasaan buruk yang mengambil
kesempatan dan mengelabui, sebaiknya sudah harus ditiadakan
dari hidup anak-anak Tuhan atau berpura-pura seolah olah yang
ada di depan mata kita tetapi berlagak seperti tidak melihat atau
tidak pernah melihat. Sikap seperti ini wajib ditinggalkan.
26
merendahkan diri dan terus melayani dengan jujur. Terus menjadi
yang setia dalam menolong sesama.
PENERAPAN
Kelakuan atau karakter seseorang menjadi kekuatan alami
bawaan, tetapi juga ada bagian lain yang dipelajari entah melalui
pembelajaran ataupun dengan perubahan cara berpikir akan
menentukan kultur perilaku seseorang. Kita menyampaikan syukur
atas pencapaian kita mengakhiri bulan Februari 2024 dan
sekaligus memasuki bulan baru Maret 2024, tuntunan Firman
Tuhan yang memberikan kita suatu aplikasi ke dalam hidup
memasuki bulan baru adalah :
(1) Meninggalkan gaya atau pola hidup “pura-pura”.
(2) Hidup jujur akan menentukan prinsip hidup dan integritas
seseorang
(3) Melakukan kebaikan berulang-ulang.
Kita mencapai bulan Maret dengan minimal memiliki pegangan dari
masa lalu bulan Februari, masuk ke masa depan bulan Maret
bersama tuntunan dan kehendak Tuhan yang benar, yang menjadi
gaya hidup kita. Amin.
27