Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2 statistika ekonomi

Nama : Niken Wati


Nim : 042496701

1. Hitunglah deviasi standarnya menggunakan mean

Nilai F X F.X X-Ẍ (X - Ẍ)2 F(X - Ẍ)2


0 – 1,9 2 1 2 1 – 5,47 = -4,47 19,98 39,96
2 – 3,9 7 3 21 3 – 5,47 = -2,47 6,10 42,7
4 – 5,9 20 5 100 5 – 5,47 = -0,47 0,22 4,4
6 – 7,9 10 7 70 7 – 5,47 = 1,53 2,34 23,4
8 – 9,9 6 9 54 9 – 5,47 = 3,53 12 74,76
46
∑ 45 246 185,22
Penyelesaian:
Nilai F Xi FiXi Xi - Ẍ Fi (Xi - )Ẍ2
0 – 1,9 2 0,95 1,9 4,45 2 x 3,61 = 7,22
2 – 3,9 7 2,95 20,65 2,45 7x6 = 42
4 – 5,9 20 4,95 99 0,45 20 x 0,20 =4
6 – 7,9 10 6,95 69,5 1,55 10 x 2,40 = 24
8 – 9,9 6 8,95 53,7 3,55 6 x 12,60 = 75,6
∑ N=45 244,75 152,82

Ẍ= ∑Fi . Xi = 244,75 = 5,4388888889 dibulatkan menjadi 5,43


∑Fi 45

=s =√∑Fi(Xi−Ẍ)pangkat2
n
= √920
45
= √20,44

2. Jelaskan tentang peristiwa dalam probabilitas


a. Peristiwa yang saling meniadakan atau saling asing (mutually exclusive)

Peristiwa dalam probalilitas: Peristiwa yang saling meniadakan/saling asing


(mutually exclusive), Dua peristiwa dikatakan saling meniadakan atau saling
asing apabila kedua peristiwa tidak dapat terjadi bersama-sama. Secara
matematis dikatakan dua peristiwa A dan B saling meniadakan atau saling asing,
apabila ke dua peristiwa itu tidak memiliki unsur yang sama (peristiwa A dan B
tidak ada).Secara matematis probabilitas terjadinya peristiwa A atau B
dirumuskan sebagai berikut:

P(A atau B) = P(A) + P(B)


P(A U B) = P(A) + P(B)

b. Peristiwa yang tidak saling meniadakan


Peristiwa yang saling meniadakan, dua peristiwa dikatakan tidak saling asing
atau tidak saling meniadakan, apabila peristiwa yang satu dapat terjadi
bersama dengan peristiwa yang lain.
Probabilitas terjadinya dua peristiwa yang tidak saling meniadakan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A atau B)
Atau dapat ditulis
P(A∪B) = P(A) + P(B) - P(AՈB)

c. Peristiwa yang komplimen


Peristiwa yang komplimen, apabila di dalam ruang sampel terdapat peristiwa
A dan peristiwa bukan A (Ā), sedangkan peristiwa bukan A (Ā) mengandung
semua unsur dalam ruang sampel kecuali peristiwa A maka dikatakan
peristiwa Ā merupakan peristiwa yang komplimenter bagi peristiwa A.
Peristiwa A dan Ā merupakan peristiwa yang eksklusif secara bersama-sama.
Maka gabungan antara A dan Ā merupakan sebuah ruang sampel.
Probabilitas peristiwa bukan A dirumuskan sebagai berikut:
P(Ā) = 1 – P(A)
P(A atau Ā) = P(A) + P(Ā) = 1

d. Peristiwa yang independent


Probablilitas gabungan, adalah probabilitas terjadinya dua peristiwa atau
lebih yang terjadi secara bersama-sama atau secara berurutan merupakan
perkalian dari probabilitas marginal masing-masing peristiwa. Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut:
P(A dan B) = P(A) x P(B)
P(A) = Probabilitas marginal peristiwa A
P(B) = Probabilitas marginal peristiwa B
P(A dan B) = Probabilitas terjadinya peristiwa A dan B secara Bersama-
sama atau berurutan.
 Probabilitas bersyarat pada peristiwa yang independen, probabilitas
bersyarat adalah probabilitas terjadinya sesuatu peristiwa dengan syarat
peristiwa yang lain sudah terjadi. Sedangkan peristiwa independen adalah
peristiwa yang tidak dipengaruhi oleh peristiwa lain. Oleh karena itu
probabilitas bersyarat pada peristiwa independen adalah sama dengan
probabilitas marginalnya, dan dapat dirumuskan secara matematis sebagai
berikut:
P(B/A) = P(B) atau P(A/B) = P(A)
P(B/A) = Probabilitas peristiwa B dengan syarat peristiwa A harus terjadi.
P(A/B) = Probabilitas peristiwa A dengan syarat peristiwa B harus terjadi.
e. Peristiwa yang dependen, dua peristiwa dikatakan dependen adalah apabila
peristiwa yang satu dipengaruhi atau tergantung pada peristiwa yang lain.
Probabilitas pada peristiwa dependen ada tiga macam, yaitu:

 Probabilitas bersyarat pada peristiwa yang dependen, dalam pembahasan ini


dimulai dari probabilitas bersyarat, karena probabilitas jenis ini dipergunakan
dalam menghitung probabilitas jenis lain.

 Probabilitas gabungan dari peristiwa yang dependen (joint probability). Rumus


probalilitas gabungan diambil dari rumus probabilitas bersyarat.

 Marginal probalility dari peristiwa dependen. Dihitung dengan menjumlahkan


seluruh probabilitas gabungan.
Apabila P(A) diganti dengan rumus di atas, maka akan menjadi:

3. besarnya probabilitas terjadinya x bila:


a. pr ( 0 ≤ x ≤ 1,24)

0 1,24
Dari tabel pr( 0 ≤ x ≤ 1,24) = 0,3925

b. (-0, 37 < x < 0)

-0,37 0

Dari table (-0, 37 < x < 0) = 0,1443


c. (-1,73 ≤ x ≤ 2,02)

-1,73 0 2,02

Dari tabel (-1,73 ≤ x ≤ 2,02) = 0,4582+0,4783


= 0,9365

Anda mungkin juga menyukai