Anda di halaman 1dari 13

SISTEM MUSKULOSKELETAL 1

“EKSTERMITAS ATAS”

Oleh kelompok 5
1. Citra Borneo ( I1032131013 )
2. Hariyanto ( I1032131010)
3. Kornelia Riskah( I1032131025)
4. Suliyem ( I103231021)
Program Studi Ilmu Keperwatan
Fakaultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura Pontianak
2014

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ektremitas atas” . Adapun harapan kami kepada
para pembaca atau semua kalangan yang teleh membaca makalah ini yaitu dapat menambah
wawasan / pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan disebabkan
kurangnya kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik yang
membangun agar penulis dapat berbuat banyak dikemudiab hari. Semoga makalha ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................... i

Daftar isi..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Anatomi Ektremitas Atas............................................................... 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................. 11

Daftar Pustaka............................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Banyak macam-macam sistem rangka pada manusia, namun yang akan
kami bahas dalam makalah ini tentang ekstremitas atas.
Perawat peduli akan individu yang sedang sakit dan berada dalam periode rentan.
Untuk dapat melakukan pekerjaan ini dengan benar, perawat perlu memahami struktur
dan fungsi tubuh dan mampu menggunakan pengetahuan ini dengan memberikan
perawatan kepada pasien. Setiap organ dalam tubuh berperan dalam mempertahankan
kesehatan seluruh tubuh, dan jika salah satu organ tidak sempurna, seluruh tubuh akan
dipengaruhi. Struktur setiap bagian menggambarkan fungsi dan fungsi menggambarkan
srtuktur. Dengan demikian, mempelajari tubuh manusia merupakan suatu proses pikir
yang logis dan sehat, bukan semata-mata proses mengingat.
Dalam makalah ini akan dipaparkan secara singkat dan jelas mengenai ektremitas
atas, dimana seorang individu sangat bergantung pada lengan atas untuk membantu
aktivitas kehidupannya sehari-hari. Lengan atas memiliki peran yang penting pagi
manusia untuk kelangsungan hidupnya, contohnya, manusia menggunakan tangan untuk
menulis, makan, mandi, dan sebagainya.
Dengan demikian, penting juga bagi perawat untuk mengetahui anatomi dan
fisiologi ekstremitas atas agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang benar dalam
praktik kepada pasien.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah terurai diatas terdapat beberapa permasalah yang
melandasi penulis untuk mengkaji lebih lanjut terhadap ekstremitas atas. Adapun
rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ekstremitas atas?
2. Tulang-tulang apa saja penyusun ekstremitas atas?
3. Apa fungsi ekstremitas atas?
4. Bagaimana anatomi dan fisiologi tulang khususnya ekstremitas atas?
C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dilakukan untuk dua tujuan, yakni tujuan secara umum dan tujuan
secara khusus. Adapun tujuan secara umum dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah sistem musculoskeletal 1.

4
Adapun tujuan makalah ini secara khusus adalah untuk mengetahui struktur
anatomi dan fisiologi ektremitas atas.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Ekstremitas Atas

5
Ekstremitas atas adalah kerangka anggota gerak atas yang dikaitkan dengan
kerangka badan dengan perantaraan dengan gelang bahu yang terdiri atas klavikula dan
skapula.
1. Skapula
Skapula atau tulang belikat membentuk bagian belakang gelang bahu dan terletak
disebelah belakang toraks yang lebih dekat ke permukaan dari pada iga. Bentuknya
sepertiga pipih dan memperlihatkan dua permukaan, tiga sudut dan tiga sisi. (aspek
posterolatelar torakalis kandang), tetapi tidak berartikulasi dengan iga-iga tersebut.
Permukaan aterior atau kostal disebut fosa subskapularis dan terletak paling dekat dengan
iga. Permukaan posterior atau dorsal terbagi oleh sebuah belebes yang disebut spina dari
skapula. Ujung dari spina skapula dibagian bahu membentuk taju yang disebut akromion
dan berhubungan dengan klavikula dengan perantara persendian. Disebelah bawah
medial dari akromion terdapat sebuah taju menyerupai paruh burung gagak yang disebut
dengan prosesus korakoid. Disebelah bawahnya terdapat lekukan tempat kepala sendi
yang disebut kavum glenoid.
Skapula pada ektremitas atas mengalami perkembangan. Membran skapula
mengalami pengerasan. Beberapa bagian luar skapula mengalami cartilagenous saat lahir,
dan karenanya akan mengalami pengerasan kepala, proses, dan bagian menebal tulang,
mengandung cancellous jaringan.

Bagian tengah dari fosa supraspinatous dan bagian atas dari fosa infraspinatous,
biasanya sangat tipis untuk menjadi setengah tembus terang. Sesekali tulang ditemukan
dalam situasi ini, dan otot-otot yang berdekatan hanya dipisahkan oleh jaringan fibrosa.
Tidak selamanya tulang mengalami perkembangan seperti ini.

Gerakan skapula dibawa oleh otot-otot bahu yaitu Elevasi, Depresi, pengunduran,
penyusutan, lateral rotasi, rotasi medial, Upward Rotasi, Downward Rotation, Tipping
anterior, dan posterior tip.

6
2. Klavikula
Klavikula atau tulang selangka adalah tulang melengkung yang membentuk
bagian anterior dari gelang bahu. Untuk keperluan pemeriksaan tulang ini dibagi atas
batang dan dua ujung. Bagian yang berhubungan sternum yang terletak di bagian
ujung medial disebut ekstremitas sternal, dan bagian yang berhubungan dengan
akromion dari skapula yang terletak di bagian ujung lateral disebut ekrtemitas
akromional. Tulang klavikula terletak persis dibawah kulit dan mudah diraba
sepanjang strukturnya.
Fungsi klavikula yaitu memberi kaitan kepada beberapa otot leher bahu dan
lengan yang bekerja sebagai penopang lengan.
Klavikula adalah tulang dalam batang badan yang paling banyak terkena fraktur.
Tulang ini dapat patah karena kekerasan langsung atau tak langsung, seperti jatuh
bertelekan telapak tangan atau bahu. Biasanya tulang ini patah ditengah-tengah atau
sepertiga dari tengah.
Di bawah bagian klavikula dan skapula kerangka lengan, lengan bawah, dan
telapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang yaitu:
1 humerus : tulang lengan atas
1 ulna : tulang hasta
1 radius : tulang pengumpil
8 tulang karpal : tulang telapak tangan
5 tulang metakarpal : tulang pangkal tangan
14 falangus. : ruas jari tangan

7
Gbr. Ekstremitas Atas

1. Humerus (Tulang lengan Atas)


Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung
atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat, memperlihatkan sebuah
batang dan dua ujung.
Ujung atas humerus, sepertiga atas ujung humerus terdiri atas sebuah kepala, yang
membuat sendi dengan rongga glonoid skapula dan merupakan bagian bangunan
sendi bahu. Dibawah leher ada bagian yang sedikit lebih ramping yang disebut leher
anatomik. Di sebalah luar ujung atas dibawah leher anatomik terdapat sebuah
benjolan yaitu tuberositas mayor dan disebelah depan ada benjolan lebih kecil yaiti
tuberositas minor.di antara dua tuberositas ini terdapat sebuah celah yaitu celah
bisipital atau sulkus intertuberkularis, yan memuat tendon otot bisep. Menjadi lebih
sempit dibawah tuberositas, dan tempat ini disebut leher cirurgis, sebab mudahnya
kena fraktur di tempat itu.
Batang humerus sebelah atas bundar, tetapi semakin ke bawah menjadi lebih
pipih. Sebuah tuberkel di sebelah lateral batang, tepat di atas pertengahan, disebut
tuberositas deltoideus. Tuberositas ini menerima insersi atau kaitan otot deltoid.
Sebuah celah berjalan oblik melintasi sebelah belakang batang, dari sebelah medial ke

8
sebelah lateral. Karena memberi jalan kepada saraf radialis atau saraf muskulo-
spiralis maka celah itu disebut celah spiralis atau celah radialis.
Ujung bawah humerus lebar dan agak pipih. Pada bagian paling bawah terdapat
permukaan sendi yang dibentuk bersama tulang lengan bawah. Trokhlea yang terletak
di sisi sebelah dalam berbentuk gelendong benang tempat persendian dengan ulna,
dan disebelah luar terdapat kapitulum yang bersendi dengan radius. Pada kedua sisi
persendian ujung bawah humerus terdapat dua epikondil, yaitu epikondil lateral di
sebelah luar dan epikondil medial di sebelah dalam.

2. Ulna
Ulna (tulang hasta) yaitu sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan
dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah medial lengan bawah dan lebih panjang
daripada radius atau tulang pengumpil. Kepala ulna ada disebelah ujung bawah.
Ujung atas ulna kuat dan tebal, dan masuk dalam formasi sendi siku. Prosesus
olekranon menonjol ke atas di sebelah belakang dan tempat masuk di dalam fossa
olekranon dari humerus. Prosesus koronoideus dari ulna menonjol di depannya, lebih
kecil daripada prosesus olekranon dan tepat masuk di dalam fossa koronoid dari
humerus bila siku dibengkokkan.
Batang ulna makin mendekati ujung bawah makin mengecil, memberi kaitan pada
otot yang mengendalikan gerakan pergelangan tangan dan jari. Otot-otot flexor
datang dari permukaan anterior dan otot-otot extensor dari permukaan posterior. Otot
yang mengadakan pronasi atau putaran ke depan, dan otot yang mengadakan supinasi
atau putaran ke belakang dari lengan bawah juga dikaitkan dengan batang ulna.
Ujung bawah ulna kecil dibanding ujung atasnya. Dua eminens atau peninggian
timbul diatasnya. Sebuah eminens kecil bundar, kepala ulna, mengadakan sendi
dengan sisi medial dari ujung bawah dari radius dalam formasi persendian radio-
ulnaris inferior. Sebuah prosesus runcing, prosesus stiloideus menonjol ke bawah dari
belakang ujung bawah.

9
Gbr. Humerus dan Ulna

3. Radius
Radius yaitu tulang pengumpil adalah tulang disisi lateral lengan bawah, sajajar
dengan ibu jari. Merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan
lebih pendek daripada ulna.
Ujung atas radius kecil dan memperlihatkan kepala berbentuk kancing dengan
permukaan dangkal yang bersendi dengan kapitulum dari humerus. Sisi-sisi kepala
radius bersendi dengan takik radial dari ulna. Di bawah kepala terletak leher, dan di
bawah serta di sebelah medial dari leher ada tuberositas radii, yang dikaitkan pada
tendon diri insersi otot bisep.
Batang radius. Batangnya lebih sempit dan lebih bundar di sebelah atas daripada
dibawah dan semakin melebar mendekati ujung bawah. Batangnya melengkung ke
sebelah luar dan terbagi dalam beberapa permukaan, yang seperti pada ulna member
kaitan kepada fleksor dan pronator yang letaknya dalam di sebelah anterior. Dan di
sebelah posterior member kaitan pada ekstensor dan supinator di sebelah dalam
lengan bawah tdan tangan. Ligamentum interosa berjalan dari radius ke ulna dan
memisahkan otot belakang dari yang depan lengan bawah.
Ujung bawah radius berbentuk segiempat dan masuk dalam formasi dua buah
sendi. Persendian inferior dari ujung bawah radius bersendi dengan skafoid (os
navikular radii) dan tulang semilunar (lunatum) dalam formasi persendian
pergelangan tangan. Permukaan persendian di sebelah medial dari ujung bawah
besendi dengan kepala dari ulna dalam formasi persendian radio-ulnar inferior.

10
Sebelah lateral dari ujung bawah diperpanjang ke bawah menjadi prosesus stiloid
radius.

4. Karpalia
Karpalia terdiri atas delapan tulang tersusun dalam dua baris, empat tulang dalam
setiap baris, yaitu:
a. Bagian proksimal meliputi: os navikular/skafoid (tulang bentuk kapal), os
lunatum/semilunar (tulang berbetuk bulan sabit), os triquetrum (tulang berbentuk
segitiga), os fisiformis (tulang berbentuk kacang).
Tulang navikular dan tulang lunatum bersendi di atas dengan ujung bawah radius
dalam formasi pergelangan dan di bawah bersendi dengan beberapa dari tulang
karpal dari barisan kedua.
b. Bagian distal meliputi: os multangulum mavus/trapezium (tulang besar bersegi
banyak), os multangulum minus/trapezoid (tulang kecil segi banyak), os
kapitatum (tulang berkepala), os hamatum (tulang berkait).
5. Metakarpalia
Metakarpila yaitu tulang telapak tangan yang terdiri dari tulang pipa pendek
sebanyak 5 tulang. Setiap tulang mempunyai batang, mempunyai dua ujung. Ujung
yang bersendi dengan tulang kapal disebut ujung karpal dan sendi yang dibentuknya
adalah sendi karpo-metakarpal. Ujung distal bersendi dengan falangus disebut kepala.
Batang dari tulang ini adalah prismoidal (seperti prisma) dan permukaannya yang
terbesar menghadap posterior (ke arah belakang tangan). Otot interosa dikaitkan pada
sisi-sisi batang.
6. Falangus

11
Falangus yaitu tulang jari tangan juga terdiri dari tulang pipa pendek yang
banyaknya 14 buah dibentuk dalam 5 bagian tulang yang berhubungan dengan
metakarpalia perantaraan persendian. Falangus tersusun atas 14 buah tulang. Setiap
jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah
tulang.
Falangus juga terdiri dari tulang panjang, mempunyai batang dan dua ujung,
batangnya mengecil di arah ujung distal.

Gbr. Falangus

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekstremitas atas adalah kerangka anggota gerak atas yang dikaitkan dengan kerangka
badan dengan perantaraan dengan gelang bahu yang terdiri atas klavikula dan skapula.
Di bawah bagian klavikula dan skapula kerangka lengan, lengan bawah, dan
telapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang yaitu:
1 humerus : tulang lengan atas

12
1 ulna : tulang hasta
1 radius : tulang pengumpil
8 tulang karpal : tulang telapak tangan
5 tulang metakarpal : tulang pangkal tangan
14 falangus. : ruas jari tangan

B. Saran
Semoga tulisan yang ada dalam makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
penulis sendiri. Setelah kita mengetahui berbagai macam bentuk, letak dan fungsi tulang,
kita dapat menjaga tulang kita dengan baik dan selalu hidup sehat agar kita terhindarkan
dari penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan tulang.
Budayakan hidup sehat, mulai dari sekarang dari diri sendiri, lingkungan sekitar
dan masyarakat banyak.

DAFTAR PUSTAKA
1. Watson, Roger. 2002. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 10.
Jakarta: EGC.
2. Pearce, Evelyn C.2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
3. Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3.
Jakarta.EGC
4. http://memetmulyadi.wordpress.com./2010/09/19/sistem-rangka-pada-manusia/.
5. http://masteringbiology.blogspot.com/2010/11/sistem-gerak-grade-11-part-ii.html

13

Anda mungkin juga menyukai