Anda di halaman 1dari 3

Sungkem atau sungkeman adalah salah satu tradisi Jawa yang marak dilakukan

saat Idul Fitri.

Bentuk Perpaduan Budaya dan Islam

Tradisi sungkem di tengah kebudayaan masyarakat Indonesia ini rupanya enggak


terlepas dari sejarah masa lalu.

Dr. Umar Khayam (alm), seorang budayawan senior Universitas Gadjah Mada
mengungkapkan bahwa sebenarnya tak ada sejarah yang pasti mengenai awal
mula dari tradisi sungkem ini. Namun, yang diketahui secara pasti bahwa tradisi
sungkem merupakan akulturasi atau percampuran dari budaya Jawa dengan
agama Islam yang zaman dahulu telah banyak dilakukan oleh pemuka agama.

Lalu perpaduan budaya Jawa dan Islam dalam bentuk sungkem tersebut lantas
mulai meluas di kalangan masyarakat Indonesia.

Hal ini lantaran keinginan dari para ulama untuk menjalankannya secara kolektif.

Pengertian sungkem berdasakan beberapa sumber :

Dalam buku Tradisi Sungkeman dan Shopaholic: Masa Sumenep oleh Guru-guru SMA
Jawa Timur, arti sungkem adalah sujud sebagai tanda bakti dan hormat kita kepada orang
yang lebih tua, seperti kedua orang tua maupun keluarga.

Arti sungkem adalah sebuah tradisi menjadi ciri khas bagi masyarakat Jawa. Menurut orang
Jawa, arti sungkem adalah sujud, bekti banget atau sangat berbakti. Hal ini karena gerakan
sungkem adalah bersujud di pangkuan orang yang lebih tua.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, arti sungkem adalah tanda
bakti atau hormat.

Secara umum, arti sungkem adalah ritual masyarakat Jawa untuk meminta pengampunan
dan restu kepada orang yang dihormati dengan posisi sedemikian rupa sehingga kita
seperti memeluk lutut orang yang kita mintai restunya.

Istilah sungkem ini biasanya digunakan pada hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri dan
acara pernikahan. Arti sungkem dalam acara pernikahan adalah tanda bakti dan hormat
yang dilakukan oleh kedua pengantin ke hadapan orang tua serta keluarga yang lebih tua
(pinisepuh) dari kedua belah pihak, menunjukkan tanda bakti dan rasa terima kasih atas
bimbingan dari lahir sampai ke perkawinan. Selain itu kedua pengantin mohon doa restu
dalam membangun kehidupan rumah tangga yang baru, agar selalu mendapatkan berkat
dan rahmat Tuhan.

Sedangkan dalam Hari Raya Idul Fitri, arti sungkem adalah saling memaafkan antara ayah
dan ibu kepada anaknya, yang mana di dalamnya tersirat harapan dan doa agar ke depan
menjadi lebih baik dengan saling memaafkan satu sama lain baik untuk kesalahan yang
sengaja ataupun tidak. Selain itu, arti sungkem merupakan tanda bukti yang ditunjukkan
oleh anak kepada orangtua sebagai rasa terima kasih atas bimbingan dan pelajaran yang
diajarkan sejak kecil hingga dewasa.

Tradisi ini kemudian menyebar di kalangan masyarakat dan dilakukan oleh anak kepada
orang tua. Orang tua duduk di kursi dan anak serta cucu akan bersimpuh di hadapan kedua
orang tua, dimulai dari anak yang paling tua, dilanjutkan dengan anak dan cucu yang lebih
muda Setelah semua anak dan cucu selesai melakukan sungkeman kepada orang tua,
selanjutnya bisa dilakukan kepada seluruh anggota keluarga untuk saling bertemu dan
memohon maaf.

Adapula beberapa makna sungkem dalam adat Jawa yang perlu anda ketahui adalah
sebagai berikut:

1. Melatih kerendahan hati

Makna sungkem yang pertama adalah yang dilakukan masyarakat Jawa untuk melatih
kerendahan hati. Sebab dengan melakukan sungkem, maka seseorang akan melakukan
gestur merendah dan menyembah kepada orang yang lebih tua.

2. Wujud terima kasih

Makna sungkem yang selanjutnya adalah sebagai wujud terima kasih dari seorang anak
atau orang yang lebih muda kepada orang yang lebih tua. Ungkapan terima kasih ini
diwujudkan dengan gestur yang seakan patuh dan hormat kepada orang yang lebih tua.

3. Wujud penyesalan dan permintaan maaf

Berikutnya, makna sungkem adalah wujud penyesalan dan permintaan maaf dari segala
perbuatan buruk yang pernah dilakukan kepada orangtua. Sebuah hubungan antara orang
yang lebih tua dengan yang lebih muda akan dapat diperbaiki dengan tradisi sungkeman.

4. Penyadaran diri

Makna sungkem yang lainnya adalah sebagai ritual penyadaran diri pada jiwa-jiwa anak
muda yang sering lupa bagaimana seharusnya memperlakukan orang yang lebih tua. Meski
begitu, penting untuk digarisbawahi bahwa tradisi sungkem tidak menunjukkan rendahnya
derajat seorang manusia kepada manusia yang lain, melainkan hal tersebut menunjukkan
akhlak dan sifat yang mulia dari seorang manusia.
Selain itu, tujuan utama dari tradisi yang satu ini bukan hanya untuk memohon maaf
kepada orang lain, namun juga sebagai tanda penghormatan kepada manusia lain yang
telah memberikan sekaligus mengajarkan berbagai hikmah dari kehidupan.

5. Memohon doa, restu, dan ridho orang tua

Terakhir, makna dari sungkem adalah untuk memohon doa, restu, dan ridho orang tua. Hal
ini digunakan dalam kehidupan si anak agar mendapatkan kebaikan, kemaslahatan,
keselamatan, serta kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Anda mungkin juga menyukai