Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH

EKOLOGI PERTANIAN

ANALISA AGROEKOSISTEM

Dosen Pengampu : Fadila Suryandika,S.TP,M.Sc.

AHMAD DZAKI AKMAL YUDA


(23025010139)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2023 / 2024
JENIS-JENIS BIOTIK DAN ABIOTIK
YANG TERDAPAT PADA AGROEKOSISTEM

Ekosistem yang saya ambil adalah persawahan. Pada saat saya mengambil foto untuk
dokumentasi ini, sawah tersebut utama nya sedang ditanami jagung, dengan sisa beberapa petak
terlihat seperti bekas pascapanen padi. Untuk ukuran sawah ini mungkin sekitar lebih kurangnya
100 meter × 80 meter, kemudian untuk posisi nya yaitu diapit oleh kawasan pemukiman padat
penduduk, yakni Perumahan Japan Raya dan Perumahan Japan 5. Untuk kondisi di sekitaran
sawah terlihat sangat kering, mungkin karena dalam beberapa waktu terakhir, cuaca yang ada
pada daerah itu sangat panas dan kering. Apalagi ditambah dengan beberapa pabrik yang ada
didekat daerah sawah tersebut.

KOMPONEN BIOTIK

Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang berupa makhluk hidup. Karena
keterbatasan ilmu, menurut penglihatan mata saya, terlihat ada beberapa macam komponen
Biotik.
Dari beberapa sumber di artikel dan situs berita, dijelaskan bahwa ada 3 penggolongan
pada komponen biotik, yakni :
- Produsen, yakni makhluk hidup yang bisa memproduksi zat makanan bagi makhluk
hidup lain. Tugas ini diperankan oleh organisme yang mempunyai klorofil (zat hijau
daun) yaitu tumbuhan hijau.

1. Tanaman Jagung, pada lahan sawah ini penanaman nya sangat mendominasi. Pada beberapa
petak, jagung yang ada berada pada fase vegetatif, dengan kisaran usia satu sampai satu setengah
bulan.

2. Tanaman Pisang, pada pinggiran sawah atau plengsengan sungai, terdapat beberapa pohon
pisang. Dari pohon dengan ukuran yang masih kecil hingga sudah berbuah.

3. Tanaman Bidens Pilosa, tanaman yang sering dikenal dengan nama Ketul ini hidup
dibeberapa lahan sela-sela tanaman utama pada sawah tersebut. Hidup nya Ketul di sawah itu
cukup banyak.

4. Tanaman Padi, pada sawah itu ada satu dua petak yang terlihat seperti bekas lahan
pemanenan padi. Dan sisa batang bagian bawah padi dibiarkan mengering.

5. Tanaman Ketapang Kencana, pada pinggiran perumahan terdapat tanaman ini, guna nya
untuk meneduhkan bagian-bagian jalan. Karena jangkauan kanopi daun dari pohon ini sangatlah
lebar, sehingga bisa meneduhkan jalan dan rumah dari panas nya sinar matahari.

6. Tanaman Rumput Gajah, gulma liar ini tumbuh diberbagai sudut sawah, tanaman yang
tahan cuaca panas dan biasanya digunakan untuk menambahi kebutuhan pakan ternak, seperti
sapi dll.
- Konsumen, yakni merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri
(organisme heterotrof), dan mereka bergantung pada produsen.

7. Hewan Serangga dan sejenisnya, ada beberapa serangga yang ada pada sawah itu, dari
serangga yang ada pada Pohon Pisang, Jagung dan Pohon Ketapang Kencana. Mereka
mengkonsumsi daun-daun dari tanaman yang ada pada sawah tersebut. Beberapa menyebabkan
kematian pada bagian tanaman.

8. Hewan Keong, kemudian beberapa keong yang ada pada aliran sungai, serta pada petak-petak
lahan jagung.

9. Hewan Burung dan sejenisnya, beberapa jenis burung berterbangan diatas lahan sawah,
sebagian ada yang turun untuk mencari makanan dari tanaman-tanaman yang ada pada lahan
sekitaran sawah.

10. Hewan Katak, juga adanya katak pada dekat jalur-jalur jalan pada petak sawah dan juga
didalam sungai.

11. Hewan Belut, ada pada pojokan sungai, terlihat bekas lubang-lubang pada dasar sungai
menandakan adanya sarang belut.

- Pengurai, yakni merupakan bagian komponen biotik yang bertugas membusukkan dan
menguraikan hewan dan tumbuhan yang telah mati. Untuk nanti nya uraian zat-zat sisa
tersebut berubah menjadi unsur hara yang akan diserap oleh tanah yang berguna menjaga
stabilitas ekosistem.

12. Cacing dan mikroorganisme lainnya, ada beberapa cacing tanah dan hewan kecil lainnya
yang terlihat dari dekat disekitaran lahan sawah. Peran mereka sangat dibutuhkan demi
kelangsungan kesehatan ekosistem.

- Manusia, pada ekosistem, manusia sangat berguna untuk melakukan upaya-upaya yang
tidak bisa dijangkau atau dilakukan oleh komponen lainnya di ekosistem itu sendiri.
Upaya dari manusia utamanya para petani lahan sawah tersebut yakni melakukan
pembibitan, membuat sistem pengairan, mengelola penyiangan terhadap gulma tanaman
dan pembasmian hama tanaman, serta berbagai aktivitas lainnya agar ekosistem sawah
mampu menghasilkan produktivitas yang layak.
KOMPONEN ABIOTIK

Adalah komponen penting dalam ekosistem yang berupa segala sesuatu yang tidak hidup
tapi berpengaruh terhadap berjalannya siklus energi yang ada di sawah.

1. Udara, peran udara pada ekosistem sangatlah penting, karena pada udara terkandung banyak
sekali zat-zat yang bisa diserap oleh lahan penanaman sawah untuk membantu jalannya
pertumbuhan tanaman.

2. Air, bentuk air pada lahan sawah ini utama nya berupa aliran sungai, mungkin beberapa bulan
adanya hujan juga menjadikan faktor penting bagi ekosistem sawah ini. Peran air pada lahan
sawah adalah untuk menyuplai nutrisi dan berbagai kepentingan tanaman untuk berkembang dan
tumbuh.

3. Cahaya Matahari, pada beberapa petak ada cahaya atau sinar yang tertutup oleh bangunan
perumahan. Sehingga cahaya matahari pada lahan sawan ini bervariasi bergantung pada waktu
atau jam.

4. Suhu, karena sawah ini terletak pada dataran rendah, relatif suhu rata-rata tiap tahunnya pasti
cukup tinggi atau panas. Sehingga sesekali menimbulkan efek kekeringan pada lahan sawah, jika
kurangnya pasokan air pada dalam tanah.

5. Tanah, sudah pasti pada sawah ini peran utama dan paling super utama nya adalah tanah.
Karena fungsi nya sebagai media tumbuhnya tanaman yang dikembangkan pada petak-petak
sawah tersebut.

6. Batu, pada pinggiran sawah dan di dalam lahan sawah terdapat bebatuan, dari ukuran kecil
hingga besar. Bebatuan itu berperan untuk melembabkan tanah dengan cara menutupinya,
kemudian mengurangi hilangnya air karena penguapan akibat matahari dan angin, serta
menggantikan kerak keras di permukaan tanah yang bisa mendorong saluran akibat hujan.
KEADAAN CUACA
(SINAR MATAHARI, KELEMBABAN, DAN SUHU)
SINAR MATAHARI

Seperti pada bagian diatas, sinar matahari sangatlah penting bagi proses tumbuhnya
tanaman. Proses fotosintesis yang terjadi sangat memerlukan peran sinar matahari, namun pada
ekosistem sawah saya ini sinar matahari itu mengalami variasi. Diakibatkan adanya faktor
bangunan perumahan, pergeseran matahari pada tiap-tiap pergantian waktu atau jam, hingga
adanya tumpang tindih pada daun tanaman di sawah tersebut.

KELEMBABAN

Lahan sawah ini sepertinya tergolong pada kelembaban yang rendah, sebab saat saya
mengambil foto dan melihat sekitar nya masih ada beberapa bagian petak yang kering dan pecah-
pecah, mungkin akibat terkena sinar matahari yang terlalu terik. Namun kelembaban pada sawah
itu mungkin terdapat pada sisi-sisi aliran plengsengan sungai atau sekitaran sungai tersebut. Jadi
kelembaban pada sawah itu juga bervariasi. Rata-rata tingkat kelembaban bisa saya dapatkan
dari website prakiraan cuaca, yang setidaknya memberikan informasi mengenai kelembaban
daerah letak nya sawah itu pada kurun beberapa hari.

SUHU

Hasil screenshoot yang bersumber dari website prakiraan cuaca diatas, melihatkan jika
pada beberapa hari suhu minimum dan maksimum pada daerah letaknya sawah tersebut cukup
panas pada siang hari, dan tidak terlalu dingin pula pada malam hari. Jadi suhu pada lahan sawah
itu ketika rentang pagi hingga sore, tergolong pada suhu yang tinggi.
KEADAAN LINGKUNGAN PERTANAMAN
(AIR IRIGASI, KEBERSIHAN LAHAN, DLL)

AIR IRIGASI

Irigasi atau pengairan pada lahan sawah tersebut sepertinya bisa dipasok dari dua macam.
Yakni ketika sore atau pagi, para petani menggunakan alat penyedot air, untuk mengalirkan air
dari sungai untuk disiramkan ke lahan tanah. Yang kedua, irigasi atau pengairan dilakukan
penjebolan sungai oleh petani, supaya beberapa petak teraliri air sungai secara langsung,
mungkin untuk tujuan menjaga kestabilan pasokan air pada tanah sawah.

KEBERSIHAN LAHAN

Kebersihan lahan cukup bersih, hanya ada beberapa sisa-sisa pembuangan hasil bahan
bekas pembangunan perumahan, serta beberapa gabah dari padi yang berserakan di sekitaran
sawah.

PERTUMBUHAN TANAMAN
(TINGGI TANAMAN, JUMLAH CABANG, LEBAR KANOPI)

TINGGI TANAMAN

Menurut saya, tinggi tanaman pada lahan sawah tersebut berkisaran dari 10 cm hingga 2
meter lebih. Tinggi tersebut bisa dipengaruhi oleh penyinaran dari matahari, yang membuat
adanya perbedaan pertumbuhan yang normal dan kurang normal.

JUMLAH CABANG

Pada beberapa tanaman yang ada pada sawah, jumlah cabang nya bervariasi namun
tergolong bercabang banyak. Yakni mulai dari 5 cabang hingga seterusnya, sebab pada sekitaran
sawah tersebut jarang ada tanaman yang bercabang sedikit.

LEBAR KANOPI

Masih sama dengan dua poin sebelumnya, lebar kanopi tanaman pada lahan sawah ini
juga sangat bervariasi, seperti pada jagung yakni 10-30 cm, kemudian pada pohon pisang sekitar
40-50cm, dan pohon ketapang kencana yang sangat jauh yakni 1 meter lebih jangkauan kanopi
nya.
JENIS DAN INTENSITAS SERANGAN OPT

Serangan OPT pada lahan sawah secara umum didominasi oleh para serangga-serangga
an, seperti walang sangit, ulat grayak, hama putih, ngengat dll. Pada beberapa bagian daun-daun
pada tanaman yang ada di sawah, mereka lah utama nya pengganggu perkembangan tanaman.
Kemudian tikus pun sesekali terlihat di sudut-sudut sawah, mereka mencari makanan dari
beberapa tanaman yang sudah memiliki bakal buah, sehingga tanaman dirugikan dari segi
pertumbuhan, utamanya pada fase generatif.

JENIS DAN JUMLAH MUSUH ALAMI

Musuh alami yang ada pada lahan sawah yakni serangga-serangga atau makhluk hidup
yang berukuran lebih besar dari hama atau OPT tersebut. Biasanya mereka (hama) bisa dimakan
oleh para serangga predator yang ukurannya besar.

KESIMPULAN

Agroekosistem yang saya analisa adalah bentuk lahan sawah dataran rendah, yang relatif
memiliki tingkat kelembaban yang rendah, ukuran lahan yang sempit, dan kualitas
agroekosistem yang standar dalam segi keseluruhan. Hal tersebut, disebabkan oleh beberapa hal,
yakni karena letak lahan sawah yang berada di tengah-tengah daerah padat pemukiman, industri
pabrik dll, dan juga tempat konstruksi pembangunan. Ditambah rata-rata suhu daerah letak
sawah yang cukup tinggi, serta para petani yang ala kadarnya melakukan penanaman pada
ekosistem sawah tersebut.
Dari segi komponen-komponen yang ada pada lahan sawah, secara umum sama saja
dengan ekosistem sawah pada umumnya. Beda nya hanya pada luas perkenaan cahaya matahari
yang tidak sepenuhmya mengenai tanaman utama di lahan tersebut, yakni jagung. Sehingga
pertumbuhan nya pun terlihat beda, tinggi tanaman yang bervariasi, hingga sisi-sisi sebagian saja
yang lembab, karena tertutup oleh bangunan pemukiman warga yang cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai