Anda di halaman 1dari 17

Tugas Makalah

Mata Kuliah Workshop Pengetahuan Teknologi Kecantikan

Industri Produk Skincare Sebagai Peluang Bisnis

Dosen Pengampu: Disusun Oleh:


Dra. Lilis Jubaedah, M. Kes Maryam Irena Azahra
NIP. 196709291993032001 NIM. 1522423041

Program Studi D4 Kosmetik dan Perawatan Kecantikan


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
Tahun Ajaran 2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan masalah ini. Atas
rahmat dan hidayahnya lah penulis bisa dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Industri Produk Skincare Sebagai Peluang Bisnis” dengan tepat waktu.

Makalah Industri Produk Skincare Sebagai Peluang Bisnis disusun guna


memenuhi tugas pada mata kuliah Workshop Pengetahuan Teknologi Kecantikan
di Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, penulis juga berharap makalah ini dapat
bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, serta dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang bisnis kecatikan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Lilis


Jubaedah, M. Kes selaku dosen pmata kuliah Workshop Pengetahuan Teknologi
Kecantikan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

. Walaupun demikian, penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih


jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa memberikan


informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

Jakarta Timur, 9 September 2023

Maryam Irena Azahra


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 3


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 4
1.3 Metode ........................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5

2.1 Definisi Bisnis Kecantikan ......................................................................... 5


2.2 Klasifikasi Produk Kecantikan ................................................................... 6
A. Bidang Produksi/Industry ...................................................................... 6
B. Bidang Jasa ............................................................................................ 6
C. Bidang Distribusi ................................................................................... 7
D. Bidang Intelektual .................................................................................. 7
E. Media Kecantikan .................................................................................. 7
2.2 Skincare Sebagai Produk Kecantikan ......................................................... 8
2.3 Target Pasar Produk Skincare..................................................................... 10
2.4 Kelebihan Skincare Sebagai Peluang Bisnis Kecantikan ........................... 11
2.5 Tantangan Dalam Berbisnis Produk Skincare ............................................ 13

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14

3.2 Saran ............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skincare merupakan unsur yang sangat penting dalam dunia kecantikan.


Kecantikan semakin berkembang dari masa ke masa dan sudah menjadi sebuah
kebutuhan khususnya untuk kaum hawa yang mendambakan kecantikan dari luar
akhirnya berdampak semakin luasnya industri skincare di dunia termasuk juga di
Indonesia. Indonesia tidak lepas dari gaya hidup modern saat ini. Hal ini terbukti
dari tingginya produksi skincare di Indonesia, dimana dari tahun ke tahun
penjualannya semakin meningkat baik skincare produksi dalam negeri maupun
skincare impor.

Kecantikan merupakan bisnis dengan keuntungan tinggi bagi industri


kecantikan, dan tubuh perempuan pun dijadikan sebagai lahan komoditi yang
bernilai jual tinggi. Kecantikan merupakan mesin penghasil uang untuk bidang
mode dan industri kosmetik. Selain itu kecantikan merupakan sebuah mitos. Mitos
kecantikan itu telah dikonstruksi secara sosial, politik, dan ekonomi dalam
kebudayaan yang mengeksploitasi potensi perempuan dan menghancurkan pikiran
perempuan. Mitos tentang kecantikan digencarkan melalui film, televisi, majalah,
koran, dan juga internet (Idi Subandy Ibrahim, 2006: 115).

Begitu banyak berbagai produk kecantikan yan dapat dilihat tersebar


dipasaran dengan berbagai kemasan, bentuk, harga, serta kegunaannya. Bermacam-
macam perusahaan dalam bidang skincare atau produk kecantikan berdiri untuk
berlomba-lomba memenuhi kebutuhan para perempuan di bidang yang satu ini,
sehingga pasar kosmetik menjadi pasar yang sangat menguntungkan untuk diincar
oleh para produsen.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dipaparkan dalam makalah ini, terdiri dari:

1. Apa yang dimaksud dengan bisnis kecantikan?


2. Apa saja jenis-jenis bisnis kecantikan?
3. Apa saja yang menjadi target pasar bisnis kecantikan?
4. Apa keuntungan dan tantangan dalam berbisnis kecantikan?

1.3 Metode

Metode yang digunakan dalam literatur review ini menggunakan strategi


secara komprehensif, seperti pencarian artikel melalui internet, tinjauan ulang
artikel. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah bisnis
kecantikan, bisnis skincare, industri skincare, strategi bisnis, tata rias kecantikan,
peluang bisnis, produk kecantikan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bisnis Kecantikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian mengenai bisnis yakni


usaha komersial dalam dunia perdagangan. sedangkan pengertian mengenai
kecantikan yakni keindahan, kemolekan, keelokan baik tentang wajah maupun
bentuk tubuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti bisnis
kecantikan adalah usaha komersial dalam bidang kecantikan. Segala jenis usaha
yang berkaitan dengan produk atau jasa kecantikan untuk mempercantik
penampilan.

Bisnis kecantikan adalah jenis usaha yang menjanjikan sampai kapanpun.


Alasannya adalah karena produk kecantikan seperti kosmetik dan juga perawatan
kecantikan lainnya, telah menjadi kebutuhan pokok para wanita sepanjang
zaman. Artinya, hal ini dapat menjadi kesempatan emas bagi orang-orang maupun
perusahaan yang tertarik memulai bisnis kecantikan.

Bisnis kecantikan merupakan salah satu bisnis yang semakin berkembang


dari waktu ke waktu dan menjadi salah satu industri yang paling banyak diminati.
Bisnis ini banyak jenisnya bukan hanya tentang riasan wajah dan rambut saja tetapi
semua yang berhubungan dengan kecantikan pada umumnya, dari mulai ujung
rambut sampai telapak kaki. Banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah juga
berpotensi semakin meningkatnya kebutuhan wanita akan produk dan jasa
kecantikan (Nilawati, 2010). Salah satu produk kecantikan yang sangat digemari
wanita adalah produk skincare.
2.2 Klasifikasi Produk Kecantikan

Terdapat banyak ide bisnis kecantikan yang bisa dipilih sebagai peluang
usaha untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Namun, seluruh ide bisnis
tersebut terbagi pada beberapa golongan atau kategori. Berikut ini adalah beberapa
jenis bisnis kecantikan.

A. Bidang Produksi/Industri
Produk kecantikan adalah salah satu bagian terbesar dalam bisnis
kecantikan. Produk kecantikan ini dapat berupa make up, skincare, perawatan
rambut, perawatan kuku, perawatan tubuh, dan masih banyak lagi. Jika
memilih untuk berbisnis bidang prduksi ini, dapat dilakukan penjualan secara
online maupun offline. Bidang produksi adalah bidang Industri kosmetika
untuk tingkat rumahan (home industri). Hasil produksi misalnya lulur, boreh,
masker herbal dll. Proses produksinya mash manual dengan omset mash
dalam hitungan jutaan perbulan.

B. Bidang Jasa
Jenis bisnis kecantikan yang kedua adalah jasa kecantikan yang
mencakup segala jenis perawatan kecantikan seperti salon, spa, klinik
kecantikan, hingga barbershop bagi pria. Namun perlu diperhatikan bahwa
menjalankan bisnis jasa kecantikan diperlukan keahlian dan kemampuan
khusus dalam hal perawatan tubuh. Selain itu terdapat berbagai jenis bidang
jasa yakni, jasa pelayanan seperti salon kecantikan, jasa pendidikan seperti
kursus kecantikan, dan jasa pengelola acara seperti WO (wedding organizer).
C. Bidang Distribusi
Kegiatan usahanya adalah sebagai perantara antara produsen dan
konsumen, untuk menyebarluaskan atau memperluas jaringan pasar suatu
barang atau penawaran barang. Contohnya yakni membuka toko grosir atau
agen kosmetika, membuka warung retail (eceran) di rumah, dan jasa
perdagangan dalam bentuk digital yakni wirausaha online.

D. Bidang Intelektual
Produk utamanya berupa hasil dari pemikiran seperti konsultasi
kecantikan, bisnis konsultasi salon kecantikan, konsultasi training salon
kecantikan, dan penulis buku kecantikan.

E. Media Kecantikan
Media kecantikan merupakan jenis bisnis kecantikan yang tidak terjun
langsung dalam mengubah penampilan seseorang, tetapi membantu
memberikan informasi, inspirasi, dan tak jarang rekomendasi produk. Media
kecantikan ini biasanya berupa majalah kecantikan, situs web, blog, vlog,
hingga podcast.
Media kecantikan merupakan sumber informasi bagi konsumen tentang
trend kecantikan terbaru, produk baru, dan tips kecantikan. Tak jarang,
beberapa media kecantikan juga dilengkapi oleh dokter ahli atau orang yang
memahami bidang tersebut untuk memastikan bahwa informasi yang
dibagikan benar.
2.3 Skincare Sebagai Produk Kecantikan

Pertumbuhan industri komestik dan skincare diduga disebabkan oleh


beberapa faktor pemicu, seperti meningkatnya gaya hidup dan kesadaran
masyarakat wanita untuk memperhatikan penampilan dan mempercantik
diri. Berdasarkan hasil sensus penduduk, jumlah penduduk di Indonesia
sekitar 270 juta jiwa, dengan demografi populasi wanita mencapai 134 juta
jiwa dan sekitar 70% merupakan usia wanita produktif ini menjadikan
Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik (Bisnis.
com: Berita Terbaru Bisnis, Ekonomi, Investasi Indonesia, nd). Indonesia
merupakan potential market bagi para pengusaha industri kecantikan baik
dari luar maupun dalam negeri. Skincare sebagai salah satu kategori produk
kosmetik saat ini banyak tersebar di Indonesia.
Produk skincare menurut Tresna (2010) merupakan produk kecantikan
yang dapat mengatasi berbagai problem kulit yang dialami, seperti
mengilangkan jerawat, menyamarkan dan menghilangkan flek-flek di wajah,
menghilangkan noda bekas jerawat, memutihkan kulit, dan memperbaiki
kulit kusam. Untuk menyembuhkan berbagai problem kulit seperti yang
sudah disebutkan, jenis perawatan dapat berupa peeling, facial, dan lain-lain.
Industri kecantikan di Indonesia bertumbuh positif dikarenakan
bertumbuhnya produk-produk kecantikan lokal. Transaksi pada kategori
kecantikan di e-commerce pada tahun 2020 meningkat dua kali lipat
dibandingkan tahun sebelumnya, dengan jenis produk paling diminati yaitu
kategori skincare. Kategori skincare menjadi salah satu faktor paling penting
dalam pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia. Pada Sociolla Award
2020, di antara 9 kategori yang memenangkan best skincare, terdapat 4
kategori skincare yang berasal dari Indonesia (skincare lokal). Terdapat 760
perusahaan lokal, di mana 95 persen merupakan Industri Kecil Menengah
(IKM), yang umumnya memiliki anggaran terbatas. Anggaran tersebut harus
digunakan secara bijak sesuai kebutuhan, namun harus mendapatkan hasil
yang optimal.
Pemasaran menggunakan influencer pada media sosial Instagram
dianggap salah satu strategi yang efektif dan efisien untuk dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber kredibilitas dan
sumber daya tarik terhadap kepercayaan pengikut influencer pada platform
Instagram yang selanjutnya akan mempengaruhi loyalitas pengikut dan
tujuan pemasaran merek.
2.4 Target Pasar Produk Skincare

Skincare merupakan hal yang identik bagi wanita, tak hanya kaum wanita saja
yang perlu menggunakan skincare namun pria juga memerlukan menggunakan
skincare dengan berbagai alasan seperti seringnya aktivitas pria yang dilakukan
diluar ruangan yang dapat mengakibatkan jerawat dan kusam, serta terkena paparan
sinar UV. Namun masih banyak terdapat pria yang tidak berminat membeli
skincare karena dirinya merasa tidak butuh ataupun merasa tidak ada gunanya.
Penting bagi pria untuk memiliki minat beli terhadap produk skincare, mengingat
jumlah populasi pria yang lebih banyak daripada wanita dimana pria merupakan
target pasar yang besar bagi industri kosmetik. Munculnya produk-produk skincare
baru menambah persaingan bisnis produk skincare yang ketat sehingga minat beli
diperlukan untuk membantu perusahaan industri kosmetik dalam memasarkan
produk dan membantu menentukan segmentasi pasar produk skincare yang
ditujukan kepada pria.
Aktifnya masyarakat Indonesia di media sosial dimanfaatkan oleh brand
perusahaan untuk mempromosikan produk yang akan mereka tawarkan kepada
khalayak. Dalam hal ini, Isti Uga Paralita melakukan penelitian pada tahun 2022
sebagaimana brand skincare Scarlett Whitening sebagai brand skincare paling laris
di Indonesia bekerjasama dengan girlband asal Korea Selatan TWICE yang turut
mempromosikan produk Scarlett Whitening pada akun Instagram@
scarlett_whitening. Demografi umur penggemar girlband TWICE didominasi oleh
remaja hingga dewasa muda di kisaran umur 10-29 tahun, sehingga target pasar dari
brand Scarlett Whitening berada di kisaran umur remaja hingga dewasa muda. Dari
hasil penelitian kemudian diketahui bahwa pesan persuasi idola Korea pada
postingan instagram @scarlett_whitening sebagai produk skincare paling laris di
Indonesia berkaitan erat dengan kedekatan antara represented participant dengan
active participant dimana aktor dan khalayak digambarkan setara serta adanya sikap
optimis mengenai produk yang ditawarkan.
2.5 Kelebihan Skincare Sebagai Peluang Bisnis Kecantikan

Kebutuhan hidup manusia yang bersifat fluktuatif menjadikan para pebisnis


kecantikan dituntut untuk inovatif di tengah persaingan kehidupan yang
khas dengan berpenampilan menarik. Perawatan kulit atau life style menjadi salah
satu kebutuhan primer bagi seluruh kalangan usia dan masuk ke berbagai koloni
masyarakat. Bisnis skincare mulai digandrungi oleh masyarakat luas yang
mengakibatkan banyak influencer dan pengusaha baru menjajal peruntungan
mereka di sektor bisnis ini. Misalnya pada sektor kosmetik alami yang memiliki
nilai pertumbuhan paling cepat. Dengan memproduksi kosmetik sendiri, maka kita
akan memiliki kontrol penuh terhadap bahan dan formula apa saja yang akan
digunakan. Seperti yang diketahui, formula dan bahan kosmetik memegang peranan
penting dalam kualitas produk. Untuk itu, ketika memproduksi kosmetik sendiri,
maka dapat memilah bahan mana yang akan digunakan. Sesuai dengan kebutuhan,
target pasar, dan manfaat yang ingin ditonjolkan. Selain itu, mengetahui bahan apa
saja yang ada dalam formula kosmetik tentu akan mempermudah dalam menguasai
produk knowledge, yang artinya akan jauh lebih mudah juga untuk
mempromosikan dan mempresentasikan brand tersebut di pasaran.

Selama beberapa tahun terakhir, makin banyak produk dan merek kosmetik
lokal yang bermunculan. Hal ini didukung dengan data dari Katadata yang
menunjukkan bahwa industri kosmetik mengalami peningkatan hingga 5,59% pada
tahun 2020. Di sisi lain, meski belum ada data resmi menunjukkan, trend
masyarakat untuk beralih ke produk kosmetik lokal pun terus mengalami
peningkatan. Tak hanya itu, potensi produk kosmetik Indonesia untuk mendunia
pun cukup besar. Masyarakat saat ini makin sadar dan peduli mengenai keamanan
dan kehalalan sebuah produk. Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara dengan
konsumen halal terbesar kedua setelah India.

Skincare sebagai produk yang digunakan kususnya untuk membersihkan,


mempercantik, atau mengubah penampilan seseorang sehingga menampilkan daya
tarik tanpa mempengaruhi struktur serta fungsinya. Kecantikan yang dimiliki oleh
kaum wanita inilah yang perlu dirawat dan dijaga sekaligus dapat meningkatkan
serta menambah rasa percaya diri seorang wanita melalui penggunaan skincare
(Rohmatillah & Sudaryana, 2019).
2.6 Tantangan Dalam Berbisnis Skincare

Peluang bisnis produk skincare memang terbilang luas namun, persaingan


kompetitor dalam bisnis ini sangat ketat. Hal ini dapat membuat para pebisnis untuk
mengambil segala jenis peluang yang ada. Salah satunya adalah dengan
memaksimalkan peluang media sosial dan toko online. Hal itu dapat membuat
kerjasama dengan perusahaan pemasaran online untuk membantu bisnis produk
skincare. Selain itu, jangkauan pemasaran online juga lebih luas karena pebisnis
dapat menjangkau lebih banyak orang, dan tentunya hal ini lebih efisien. Konsumen
dapat berbelanja kapan saja dan dimana saja, tanpa harus keluar rumah.

Minat masyarakat dengan produk skincare memang sangat besar. Namun,


untuk dapat membangun kepercayaan konsumen sangat sulit. Konsumen produk
skincare cenderung berhati-hati dalam memilih produk. Terlebih lagi banyak kasus
wajah rusak karena penggunaan produk skincare. Tentunya membangun
kepercayaan konsumen tidaklah mudah. Namun hal yang pertama dapat dilakukan
untuk mendapatkan kepercayaan konsumen adalah memastikan produk yang akan
dijual merupakan produk yang aman.

Risiko bisnis kecantikan yang didapatkan ketika memutuskan untuk menjual


produk skincare adalah harus mengeluarkan modal usaha yang cukup besar. Sejalan
dengan kualitasnya tentu saja produk dengan kualitas terbaik membutuhkan biaya
yang besar pula, dan tentu saja para produsen tidak mau pastinya mengecewakan
pelanggan dengan memberinya produk bukan yang terbaik.

Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat dan semakin menjadi tantangan
serta ancaman tersendiri bagi setiap pelaku bisnis. Untuk dapat memenangkan
persaingan, setiap bisnis di tuntut harus selalu peka terhadap perubahan yang terjadi
pada pasar dan harus mampu meciptakan ide-ide yang kreatif agar dapat menarik
konsumen.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan beberapa penjelasan penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa


bisnis kecantikan adalah usaha komersial dalam bidang kecantikan, yakni segala
jenis usaha yang berkaitan dengan produk atau jasa kecantikan untuk mempercantik
penampilan. Dalam berbisnis produk kecantikan terdapat empat jenis golongan atau
kategori yaitu bidang produksi, jasa, distribusi, intelektual, dan media. Dalam
berbisnis produk skincare memiliki banyak keuntungan salah satunya yakni
memiliki target pasar yang luas, bukan hanya Wanita melainkan juga untuk para
pria baik dari kalangan remaja maupun dewasa. Meskipun demikian, dalam
berbisnis kecantikan produk skincare juga memiliki berbagai tantangan serta
ancaman tersendiri, namun setiap pebisnis dituntut untuk selalu peka dan dapat
menciptakan ide kreatif agar dapat menarik konsumen.

3.2 Saran

Lakukanlah inovasi agar bisnis dapat terus berkembang, kunci untuk dapat
melakukan inovasi produk adalah tidak cepat puas dengan hasil yang sudah diraih.
Meskipun dalam berbisnis produk skincare memiliki banyak pesaing namun akan
lebih baik jika memanfaatkan ancaman tersebut menjadi keuntungan, yakni
mengenali kompetitor tersebut dengan mengetahui apa kekurangannya untuk
dihindari dan apa kelebihannya untuk mengimplementasikannya pada bisnis
produk skincare.
DAFTAR PUSTAKA

Agrevinna, Mausa. 2020. Strategi Pengembangan Bisnis Dalam Bidang


Kecantikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Fahmidin, R Muhammad. 2022. Pengaruh Kredibilitas dan Daya Tarik Influencer


Instagram Terhadap Pemasaran Media Sosial Industri Skincare. Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh November.

Gunawan, Didik dll. 2022. Keputusan Pembelian Skincare Safi Berbasis Media
Marketing. Sumatera Utara: PT Inovasi Pratama Internasional.

Salsabila, Diana Angelina. 2021. Produk Kecantikan (Brand: Minies Skincare).


Sukabumi: STIE PGRI Sukabumi.

Paralita, Isti Uga. 2022. Pesan Persuasi Idola Korea Pada Konten Instagram
Brand Skincare. Depok: Universitas Indonesia.

Putri, Liestianti Surya dan Sakti, Hastaning. 2015. Hubungan antara Konformitas
dengan Pengambilan Keputusan dalam Menggunakan Produk Skincare
Pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Tjayadi, Mario Leonardo. 2023. Studi Deskriptif Kuantitatif Minat Beli Pria Pada
Produk Skincare. Surabaya: Widya Mandala Surabaya Catholic University.

Yakin, Ainol dan Fitriyah, Putri Rizaiyatul. 2023. Sentralisasi Kebutuhan


Skincare Halal Bagi Santri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pesantren.
Probolingo: Universitas Nurul Jadid.

https://blog.aplikasir.com/tantangan-bisnis-kosmetik-yang-perlu-kamu-ketahui/
diakses pada 9 September 2023. Di Jakarta Selatan.

https://magnate.id/risiko-jualan-produk-kosmetik/ diakses pada 9 September


2023. Di Jakarta Selatan.
https://neokosmetikaindustri.com/alasan-memilih-bisnis-kosmetik.html diakses
pada 9 September 2023. Di Jakarta Selatan.

https://www.equiperp.com/blog/bisnis-kecantikan/ diakses pada 9 September


2023. Di Jakarta Selatan.

Anda mungkin juga menyukai