Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Kerja

Direksi dan Dewan Pengawas

Good Governance is
Commitment and Integrity
Struktur Good Governance BPJS Ketenagakerjaan
Tahun 2014
PRESIDEN

• Otoritas Jasa Keuangan


• Badan Pemeriksa Keuangan
Dewan Jaminan Sosial Nasional
• Kantor Akuntan Publik
Organ
BPJS TK
Dewan Direksi
Pengawas

· Sekretaris Dewas · Divisi Sekretaris Badan


· Komite Audit dan Aktuaria · Satuan Pengawas Internal
· Komite Pemantau Manajemen · Divisi Manajemen Risiko
Risiko · Divisi Kepatuhan dan Hukum
· Komite Pengawas Kebijakan · Komite Manajemen Risiko
Pengelolaan dan Kinerja · Komite Investasi

· Sistem Manajemen Risiko


· Sistem Teknologi Informasi
· Sistem Pengendalian Intern
· Pengawasan atas kepatuhan
peserta dan pemberi kerja
Hubungan Organ BPJS TK
PRESIDEN

Fungsi Pengawasan Fungsi Pengurusan

DEWAN PENGAWAS Formal Kelembagaan DIREKSI

- Dewan Pengawas menghormati tanggung jawab dan wewenang Direksi


dalam mengelola BPJS TK.
- Direksi menghormati tanggung jawab dan wewenang Dewan Pengawas
untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat terhadap
kebijakan pengelolaan BPJS TK.
- Dewan Pengawas berhak memperoleh data dan informasi tentang
pengelolaan BPJS TK scr akurat, lengkap dan tepat waktu untuk ditelaah.
- Direksi bertanggungjawab atas akurasi, kelengkapan dan ketepatan
waktu penyampaian data dan informasi BPJS TK kepada Dewan Pengawas
Fungsi dan Tugas
Dewan Pengawas

NO KETERANGAN
1 Dewan Pengawas berfungsi melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas BPJS Ketenagakerjaan.
2 Dalam menjalankan fungsi tersebut Dewan Pengawas bertugas untuk:
a. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengelolaan BPJS
Ketenagakerjaan dan kinerja Direksi;
b. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan pengembangan
Dana Jaminan Sosial oleh Direksi;
c. Memberikan saran, nasihat, dan pertimbangan kepada Direksi
mengenai kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan BPJS
Ketenagakerjaan;
d. Menyampaikan laporan pengawasan penyelenggaraan Jaminan Sosial
sebagai bagian dari laporan BPJS Ketenagakerjaan kepada Presiden
dengan tembusan kepada DJSN.
Wewenang
Dewan Pengawas

KETERANGAN
Dewan Pengawas berwenang untuk:
a. Menetapkan rencana strategis Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan;
b. Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Tahunan BPJS Ketenagakerjaan;
c. Menetapkan Auditor Eksternal;
d. Melakukan review perhitungan dan valuasi cadangan teknis atau atas sebagian
dari cadangan teknis secara berkala;
e. Mendapatkan dan/atau meminta laporan dari Direksi;
f. Mengakses data dan informasi mengenai penyelenggaraan BPJS Ketenagakerjaan;
g. Melakukan penelahaan terhadap data dan informasi mengenai penyelenggaraan
BPJS Ketenagakerjaan;
h. Memberikan saran dan rekomendasi kepada Presiden mengenai kinerja Direksi;
i. Memberikan persetujuan atas penunjukan Aktuaris Independen yang dilakukan
oleh Direksi;
j. Meminta kepada Direksi melalui aktuaris untuk mengkaji ulang kecukupan
cadangan teknis atau sebagian dari cadangan yang dianggap tidak wajar;
k. Menetapkan Piagam Komite-Komite.
Fungsi dan Tugas
Direksi

NO KETERANGAN
1 Fungsi Direksi yaitu melaksanakan penyelenggaraan kegiatan operasional
BPJS Ketenagakerjaan yang menjamin peserta mendapatkan manfaat
sesuai haknya;
2 Tugas Direksi:
a. Melakukan pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi;
b. Mewakili BPJS Ketenagakerjaan di dalam dan luar pengadilan;
c. Menjamin tersedianya fasilitas dan akses bagi Dewan Pengawas untuk
melaksanakan fungsinya.
Wewenang
Direksi

KETERANGAN
Direksi berwenang untuk:
a. Menetapkan kebijakan BPJS Ketenagakerjaan;
b. Mengikat BPJS Ketenagakerjaan dengan pihak lain serta manjalankan tindakan
yang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan;
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan berdasarkan peraturan BPJS
Ketenagakerjaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
d. Menetapkan kinerja Direksi BPJS Ketenagakerjaan;
e. Menetapkan struktur organisasi;
f. Menyelenggarakan manajemen kepegawaian;
g. Mengusulkan kepada Presiden penghasilan Dewan Pengawas dan Direksi;
h. Menetapkan ketentuan dan tata cara pengadaan barang dan jasa dengan
memperhatikan prinsip transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas dengan
menyusun Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa;

Anda mungkin juga menyukai