Anda di halaman 1dari 2

DISKUSI 1

Selamat pagi/sore/malam Rekan-rekan mahasiswa

Pada inisiasi 1 ini mari kita berdiskusi mengenai materi perspektif baru dalam
pemasaran jasa, kembali saya ingatkan untuk tidak COPY-PASTE dari sumber
bacaan mana pun. Dalam berdiskusi mahasiswa diharapkan berbahasa
yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan
bersikap akademis. Jangan lupa untuk mencantumkan referensi untuk menghindari
plagiasi. Selamat belajar bersama!

TOPIK DISKUSI 1

Mari kita berdiskusi mengenai konsep Service Dominant Logic (SDL) dan
bagaimana praktiknya yang saudara mahasiswa ketahui?

Jawab :

Service Dominant Logic (SDL) adalah menyatakan jasa lebih dominan dari produk dan
produk perlu dipertimbangkan sebagai “ medium” layanan perusahaan (Vargo dan
lusch, 2004). Perspektif Service Dominant Logic berpandangan bahwa konsumen yang
selama ini pasif, saat ini dapat menjadi permainan aktif yang besama-sama perusahaan
dapat menciptakan nilai Bersama. Ciri- ciri SDL yaitu Pengetahuan dan skill adalah
core components, Mampu memunbuhkan hubungan antara perusahaan dan konsumen,
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan potensial yang dapat memberikan
manfaat dari kompetensi tersebut, Lebih diutamakan operant resources (pengetahuan
dan skill) daripada operand resource (sumber daya perusahaan dalam bentuk barang).
Service-dominant logic memandang konsumen sebagai sumber daya operant, yaitu
sumber daya yang mampu bertindak dengan sumber daya-sumber daya yang lain,
merupakan rekan yang dapat diajak berkolaborasi dengan perusahaan maupun rekan-
rekan di dalam jaringan penawaran untuk menciptakan nilai serta mempromosikan
filosofi ‘pemasaran dengan’. Dalam Service-dominant logic, pengetahuan dan
kemampuan dalam berkolaborasi adalah kunci pendorong bagi perusahaan untuk dapat
lebih sukses dalam persaingan.

Contoh praktik Service Dominant Logic (SDL)

Sektor pendidikan salah satu bagian dari industri jasa yang memiliki peranan penting dalam
pengembangan suatu negara. Pendidikan Tinggi berusaha meningkatkan students
loyalty terhadap institusi karena students loyalty membuat institusi tidak perlu bersaing
dalam hal biaya. pelanggan yang ada lebih prospektif, artinya mahasiswa yang sudah
bergabung pada program studi akan lebih memberi manfaat kepada program studi
terutama dalam memberi rekomendasi positif tentang program studi. biaya
mendapatkan pelanggan baru jauh lebih besar dibanding menjaga dan mempertahankan
pelanggan yang ada. Institusi Perguruan Tinggi mengalami perkembangan yang
menyebabkan perkembangan sektor jasa semakin dinamis dan berkembang, serta
kebutuhan dan harapan konsumen yang semakin meningkat. Persaingan dalam
Pendidikan Tinggi membuat institusi mulai berfokus untuk memperhatikan kebutuhan
dari konsumennya, konsumen menjadi fokus sentral dalam strategi yang dilakukan oleh
organisasi untuk dapat bersaing mendapatkan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai