Anda di halaman 1dari 12

AGRIBISNIS HULU

KE HILIR DI SEKTOR
PERIKANAN
KELOMPOK 5
ANGGOTA TIM
MUHAMMAD YUSUFA RYADHY
(235080201111029)
AHMAD NAWAWI
(235080201111031)
ANNISA LUTVI FARHANA
(235080201111033)
NOVIA FITRI RAHMADANI
(235080201111035)
PENGERTIAN
AGRIBISNIS
Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson
(1998) dalam buku Saragih (1998 : 86) Agribisnis adalah
kegiatan yang berhubungan dengan penanganan
komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah
satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi,
pengolahan masukan dan keluaran produksi
(agroindustri), pemasaran masukan-keluaran
pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang
dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha
yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan
usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
PENGERTIAN
AGRIBISNIS
Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis. Agri berasal
dari bahasa Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti
usaha komersial dalam dunia perdagangan. Agribisnis
adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan
hasil dan pemasaran produk-produk yang ada
hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Agribisnis,
dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi
usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik,
agribisnis mempelajari strategi memperoleh keutungan
dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
PRODUKSI AGRIBISNIS
Agribisnis perikanan adalah suatu kegiatan yang mencakup
semua kegiatan pertanian yang dimulai dengan pengadaan
penyediaan sarana produksi, produksi usaha tani, dan pemasaran
produk usaha tani ataupun olahannya. Agribisnis perikanan
modern pada dasarnya merupakan suatu pembangunan
perikanan yang berorientasi pada agribisnis. Potensi agribisnis
perikanan dapat diungkap dalam empat kategori, yaitu
penangkapan, budidaya pantai (tambak), budidaya laut, dan~
bioteknologi kelautan. Dalam agribisnis perikanan, terdapat
beberapa subsistem yang saling terkait satu sama lain, yaitu
subsistem agribisnis hulu, subsistem budidaya/usahatani, dan
subsistem agribisnis/agroindustri hilir. . Subsistem agribisnis hulu
menghasilkan sarana produksi bagi usaha penangkapan dan
budidaya ikan.
PELAKU YANG TERLIBAT
Pelaku yang terlibat dalam subsistem ini antara
lain:
pengolahan hasil budidaya
proses pengemasan
pabrik es
pabrik pengemasan.
PRODUKSI HULU KE HILIR
Agribinis di bidang perikanan dari hulu ke hilir mencakup
serangkaian kebijakan proses manajemen pada bisnis perikanan
mulai dari hulu sampai hilir agar alokasi seluruh sumber daya dapat
efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan yang
berkelanjutan. Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan
produksi agribinis di perikanan dari hulu ke hilir:

HULU : Di sisi hulu, meningkatnya biaya produksi yang


dikeluarkan oleh nelayan dan pembudidaya ikan dapat menjadi
permasalahan. Keterkaitan hulu hilir ikan kerapu relatif masih
rendah, hal ini dipengaruhi oleh produksi dan produktivitas yang
relatif masih rendah serta ketersediaan moda transportasi
yang relatif masih terbatas. Subsistem agribisnis hulu
membutuhkan umpan balik dari subsistem usaha tani agar
dapat memproduksi sarana produksi yang sesuai dengan
kebutuhan.
PRODUKSI HULU KE HILIR
HILIR : Di sisi hilir, penyerapan dan rendahnya daya beli
terhadap produk ikan dapat menjadi permasalahan.
Subsistem agribisnis hilir meliputi pengolahan dan pemasaran
produk perikanan. Pelaku yang terlibat dalam subsistem ini
antara lain pengolahan hasil budidaya, proses pengemasan,
pabrik es, dan pabrik pengemasan.
Keterkaitan hulu dan hilir : Keterkaitan hulu hilir ikan kerapu
relatif masih rendah. Oleh karena itu, penting untuk
mendorong nelayan dan pembudidaya ikan agar mengelola
skala usaha yang ekonomis sehingga dapat mencapai tingkat
efisiensi yang tinggi dan daya saing produk perikanan dapat
meningkat. Konsep pendekatan hulu-hilir pada kegiatan
budidaya udang dapat memacu peningkatan produksi udang
nasional.
PENGOLAHAN AGRIBISNIS
Subsistem ini merupakan sektor penting berikutnya dalam sistem
agribisnis. Peran penting subsistem ini adalah mengolah hasil-hasil
pertanian primer menjadi produk jadi atau setengah jadi. Secara
ekonomi, sektor ini berperan penting dalam menciptakan nilai
tambah dengan cara mengubah bentuk, mulai dari yang bersifat
sederhana sampai yang kompleks. Pengolahan agribisnis adalah
proses mengubah bahan baku pertanian menjadi produk yang lebih
bernilai tinggi melalui serangkaian kegiatan seperti pengolahan,
pengemasan, dan distribusi. Tujuan dari pengolahan agribisnis
adalah untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian,
memperpanjang umur simpan produk, meningkatkan kualitas
produk, dan memenuhi kebutuhan konsumen.
PENGOLAHAN AGRIBISNIS
Beberapa faktor yang mempengaruhi pengolahan agribisnis antara
lain ketersediaan bahan baku, teknologi pengolahan yang digunakan,
dan permintaan pasar. Ketersediaan bahan baku dapat dipengaruhi
oleh faktor iklim, musim tanam, dan kebijakan pemerintah. Teknologi
pengolahan yang digunakan dapat mempengaruhi kualitas produk,
efisiensi produksi, dan biaya produksi. Permintaan pasar dapat
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan budaya.
Kondisi ekonomi. Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran,
kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku
bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang
mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas bisnis.
PENGOLAHAN AGRIBISNIS
Kondisi politik dan hukum. Terdapatnya kestabilan politik dan
kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana
kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis
diberbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan
perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai
pembentukan dan pengawasan organisasi yang membatasi
kebijakan manajerial.
Kondisi sosial budaya. Para manajer perlu memperhatikan adanya
perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola dan tren
pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis
terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial,
kebiasaan, dan selera konsumen.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai