Anda di halaman 1dari 9

KISI-KISI ANGKET SKALA SIKAP SELF PERSISTENCE MATEMATIKA

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
Matematika
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Wati Susilawati, M. Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 11
Kelas 3E
Wanda Latifatun Najwa (1222050178)
Zalfa Aurellia R. H (1222050184)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023/2024
A. Skala Sikap Self Persistence (Kegigihan)
Persistence (Kegigihan) yaitu sikap Pantang menyerah, terus berusaha
menemukan solusi jawaban mengevaluasi penggunaan berbagai strategi untuk
terus berusaha melakukan penyelesaian sebuah masalah (Costa & Kallick,
2012).
Persistence diperlukan diberbagai hal baik dalam proses pembelajaran
ataupun pencapaian sesuatu hal di dalam kehidupan. Hal ini juga di dukung oleh
Sunaryo (2016) yang mengatakan bahwa konsistensi semangat juang harus
selalu terpelihara dalam situasi dan kondisi apa pun, karena hanya itu yang bisa
membangkitkan diri dari setiap keterpurukan yang dialami selama perjalanan
hidup, dalam mencari mimpi, cita – cita, dan harapan. Dengan demikian
kegigihan adalah hal yang perlu menjadi sikap yang harus dimiliki agar dapat
membuat orang untuk terus berusaha dan berkarya agar mencapai impian. Eriel
(2018) menyatakan bahwa ada delapan kunci sukses dalam kehidupan seseorang
salah satunya kegigihan.
Kegigihan melibatkan unsur tujuan dan menggambarkan komitmen
usaha dalam waktu yang lama. Lebih jauh, kegigihan dianggap sebagai faktor
non kognitif yang memprediksi kesuksesan siswa (Sturman & Zappala-Piemme,
2017) karena ketahanannya dalam berusaha, meskipun menghadapi hambatan-
hambatan dalam mencapai tujuan dalam waktu lama, siswa yang gigih akan
memperoleh kesuksesan karena berusaha keras menghadapi tantangan dan
mempertahankan usaha guna mencapai tujuannya. Sebaliknya, siswa yang tidak
gigih akan tidak berhasil memperoleh kesuksesan karena berhenti berusaha
ketika menghadapi masalah atau kesulitan (Duckworth, 2016).

B. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Self Persistence


Self Persistence dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
yang terdapat di dalam dirinya (internal) dan faktor-faktor yang terdapat di luar
dirinya (eksternal).
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah semua pengaruh yang bersumber dari dalam
dirinya sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi tinggi rendahnya
persistence atau kuat lemahnya persistence dipengaruhi oleh faktor gender
(Been, 2012; Rozek, 2012 dan Chabaya et.al, 2009), faktor usia juga faktor
kematangan mental (Vankensteen etal, 224; Assor & Kaplan, 2011; dan
Been et.al, 2012); berupa perkembangan kognitif.
2. Faktor Eksternal
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kuat atau lemahnnya
persistence adalah faktor budaya (jurnal Matsumoto & obana, 2001;
Chabaya et.al, 2009; Dean, 2006 ; Heine & Raeneri, 2009 dan E. Boss et.al,
2002), faktor nilai tugas (task value)(Ghasemizad, 2011), metode belajar
siswa dan motivasi diri (Vanthournount et.al, 2012), positive self berupa
self esteem, self efficacy, self regulation (Ziegler et,al, 2002; Deckard et.al,
2007; Ghasemizad et.al, 2011 dan Chabaya et.al, 2009); keteribatan dalam
kelas (Martens & Witt, 2004) dan manajemen waktu belajar (Johnson &
Bishop, 2006) .

C. Hubungan Self Persistence dengan Pembelajaran Matematika


Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini didasari oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan,
aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Mata pelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kemampuan
berpikir tersebut diperlukan agar peserta didik memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi, untuk dapat bertahan
hidup dan kompetitif. Hal ini sejelan dengan pendapat Ruggiero (Johnson, 2007)
bahwa berpikir merupakan segala aktivitas mental yang dapat membantu
merumuskan serta memecahkan masalah, membuat keputusan, memenuhi
keinginan untuk memahami, sebuah penemuan jawaban, dan sebuah pencapaian
makna dalam mencapai sebuah tujuan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada
semua jenjang pendidikan yang memiliki peranan penting dalam pengembangan
kemampuan matematis siswa. Kemampuan berpikir dalam menentukan
kesuksesan seseorang dalam kehidupan. Selain kemampuan berpikir kesuksesan
seseorang juga ditentukan oleh sikap yang baik. Tentunya hal ini memerlukan
suatu sikap yang dapat mendukung kemampuan ini yaitu Persistence
(Kegigihan).

D. Indikator Self Persistence Matematis


Indikator Self Persistence menurut (Fenny Ardianingsing, 2017), antara lain:
1. Penilaian kedisiplinan peserta didik dalam memecahkan soal matematika
untuk tercapainya tujuan dengan ketepatan waktu
2. Penilaian sikap kompetitif peserta didik dalam berkeinginan untuk
memenangkan persaingan
3. Penilaian ambisi pada peserta didik yang berkeinginan mengerjakan tugas-
tugas secara serius
4. Penilaian peserta didik terhadap sikap fokus dan konsentrasi dalam
menyelesaikan tugas matematika
5. Penilaian peserta didik dalam bekerjasama untuk mencapai tujuan
pembelajaran matematika
6. Penilaian peserta didik terhadap pengendalian diri dalam menyelesaikan
tugas matematika
Kisi-Kisi Angket Skala Sikap Self Persistence (Kegigihan)

No Soal
No Sikap Indikator
(+) (-)
1 Disiplin Penilaian kedisiplinan peserta 1, 2 3, 4
didik dalam memecahkan soal
matematika untuk tercapainya
tujuan dengan ketepatan waktu
2 Kompetitif Penilaian sikap kompetitif peserta 5, 6 7, 8
didik dalam berkeinginan untuk
memenangkan persaingan
3 Berambisi Penilaian ambisi pada peserta 10, 11, 9, 13
didik yang berkeinginan 12
mengerjakan tugas-tugas secara
serius
4 Fokus dan Penilaian peserta didik terhadap 14, 15, 16, 17,
Konsentrasi sikap fokus dan konsentrasi dalam 18, 21, 19, 20
menyelesaikan tugas matematika 22
5 Bekerjasama Penilaian peserta didik dalam 25 23, 24
bekerjasama untuk mencapai
tujuan pembelajaran matematika
6 Pengendalian Penilaian peserta didik terhadap 26, 28, 27, 29
diri pengendalian diri dalam 30
menyelesaikan tugas matematika

Rubrik Penilaian Angket Skala Sikap Self Persistence (Kegigihan)

Skor
Kriteria
(+) (-)
SS (Sangat Setuju) 5 1
S (Setuju) 4 2
KS (Kurang Setuju) 3 3
TS (Tidak Setuju) 2 4
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 5
Butir Angket Skala Sikap Self Persistence (Kegigihan)

No. Absen :
Kelas :

Petunjuk

Angket ini terdiri dari 30 pernyataan. Pertimbangkain baik-baik setiap


pernyataan dan pilihlah respon yang sesuai dengan kondisi real diri anda.
Angket ini tidak mempengaruhi nilai serta dirahasiakan.

Ketentuan

Pilihan STS TS KS S SS
Tingkat 0%-15% 16%-35% 36%-65% 66%-85% 86%-100%
Keyakinan

Keterangan

SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Respon
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Saya mengetahui tujuan pembelajaran
matematika di dalam kelas

2 Mengetahui tujuan pembelajaran matematika


yang pasti membuat saya termotivasi untuk
dapat mencapainya
3 Saya mengerjakan pekerjaan yang tidak
sejalan dengan ruang lingkup tugas pokok
dan fungsi matematika

4 Saya tidak mengetahui batasan waktu setiap


mengerjakan matematika

5 Pengorbanan apa yang harus dilakukan


dalam setiap mengerjakan matematika yang
ditetapkan dengan pasti

6 Saya selalu pastikan tenggat waktu kapan


setiap menyelesaikan tugas matematika

7 Saya tidak pernah menyusun sebuah rencana


yang pasti dalam menyelesaikan soal
matematika

8 Saya menjadi tidak fokus dalam mengerjakan


matematika pada saat handphone saya
berdering menandakan ada pesan yang
masuk

9 Saya tidak yakin dengan kemampuan diri


untuk menyelesaikan soal matematika

10 Kapasitas untuk menghadapi dinamika dalam


menyelesaikan matematika akan terus saya
kembangkan

11 Senantiasa berusaha terlebih dahulu untuk


menyelesaikan tugas matematika

12 Saya tidak mengandalkan orang lain dalam


melaksanakan tugas matematika

13 Tidak semua soal matematika yang dilakukan


bisa saya selesaikan

14 Saya mengetahui mengapa suatu tugas


matematika perlu dikerjakan

15 Saya mengetahui bagaimana dalam


menyelesaikan suatu tugas matematika

16 Saya tidak mengetahui kapan suatu tugas


matematika yang diberikan oleh guru harus
segera diselesaikan

17 Dalam kegiatan kelompok, saya tidak


mengetahui siapa saja yang harus
mengerjakan tugas matematika

18 Informasi yang akurat saya cari untuk


menunjang penyelesaian setiap tugas
matematika yang diberikan oleh guru

19 Saya menyelesaikan tugas matematika


dengan mencari jawaban di internet

20 Saya mengerjakan tugas matematika tidak


berdasakan aturan-aturan yang diberikan oleh
guru

21 Materi yang diberikan oleh guru saya jadikan


dasar untuk mengerjakan tugas

22 Saya mengerjakan suatu tugas berdasarkan


materi yang diberikan oleh guru

23 Saya tidak melibatkan orang lain dalam


melaksanakan tugas kelompok dengan penuh
kepercayaan

24 Saya tidak mengutamakan kepentingan


kelompok daripada ego pribadi dalam
melaksanakan tugas kelompok

25 Berusaha membangun hubungan yang


harmonis dalam kerja kelompok

26 Saya fokus pada setiap tugas matematika


yang diberikan

27 Dalam menyelesaikan setiap tugas


matematika saya tergesa-gesa

28 Ketika saya mengerjakan tugas,saya mengerti


apa yang akan dilakukan

29 Saya sering bolos disaat jam mata pelajaran


matematika

30 Saya bisa beradaptasi dengan lingkungan


sekitar pada saat mengerjakan tugas
matematika

Anda mungkin juga menyukai