(Sumber:Pinterest)
Bahasa dari negeri ginseng tersebut merupakan bahasa yang tergolong language
isolate yaitu bahasa yang tidak memiliki kerabat bahasa lain walaupun ada juga
kemungkinan bahwa bahasa korea punya hubungan dengan bahasa jepang.
Banyak ahli bahasa yang mengusulkan bahasa korea masuk ke dalam kelompok
bahasa Altai Bersama dengan bahasa jepang.
Seperti yang kita ketahui, Bahasa dan dikembangkan oleh Raja Agung
korea tidak menggunakan huruf Sejong yang merupakan Raja
alfabhet biasa. Namun, keempat dinasti Joseon. Pada saat itu
menggunakan huruf yang disebut korea menggunakan aksara tiongkok
dengan Hangeul (한글). Huruf ini sebagai alat berkomunikasi. Namun,
secara umum dianggap diciptakan Sejong yang agung ingin agar aksara
itu tidak hanya digunakan oleh tahun 1443, Raja Agung Sejong
penguasa atau bangsawan, tapi juga membuat 24 abjad sederhana yang
oleh masyarakat umum. Raja Agung terdiri atas 14 huruf konsonan dan
Sejong beranggapan bahwa apabila 10 huruf vocal. Hangeul atau dulu
banyak orang korea yang bisa baca disebut sebagai hunminjeongum
tulis, rakyatnya akan semakin yang berarti ”bunyi yang tepat untuk
Makmur. Dengan tujuan itu, Sejong orang-orang” langsung dapat
yang agung berusaha menyebar dan dipelajari oleh semua golongan.
memperluaskan aksara tersebut Bahasa baru tersebut mulai
melalui berbagai kebijakan, seperti disebarkan melalui lagu anak-anak,
mengadopsi Hangeul sebagai subjek sehingga mudah dimengerti oleh
uji masa lalu, yang merupakan anak-anak dan masyarakat kelas
sistem perekrutan pejabat pada bawah.
dinasti Joseon. Dan akhirnya, pada
Hal yang tidak kalah penting untuk diketahui dalam bahasa korea adalah bahwa
bahasa korea memiliki sistem honorific. Apa itu sistem honorific? Sistem honorific
adalah sistem untuk pernyataan yang lebih sopan dan halus. Biasanya sistem
honorific dipakai untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Dalam
bahasa korea, cara berbicara ataupun menyebut seseorang yang lebih tua atau
senior akan berbeda dengan cara berbicara atau menyebut seseorang yang lebih
muda atau junior.
Sistem honorific dalam bahasa korea tergolong cukup rumit. Bisa dilihat dari
penggunaan kata kerja dan kata benda yang berbeda tergantung dengan orang
yang diajak berbicara. Ada tiga tingkatan yang utama dalam sistem honorifik bahasa
korea. Pertama, kata yang berakhiran “nida” menunjukkan rasa hormat paling tinggi
atau bisa dibilang paling sopan. Seperti Kamsahamnida (감사합니다). Kedua, kata
yang berakhiran a/o/yo menunjukkan rasa hormat sedikit sopan. Seperti
Komawoyo (고마워요). Ketiga, kata yang tidak memiliki akhiran untuk pembicaraan
yang tergolong santai. Seperti Komawo (고마워). Ketiga contoh diatas sama-sama
memiliki arti terimakasih. Namun, ketiga kata tersebut digunakan dalam situasi yang
berbeda tergantung siapa dan dimana kita sedang berbicara .
Mungkin kalau kita coba miripkan dengan bahasa Indonesia seperti ini : pertama,
kata yang sopan “permisi ya~ numpang lewat”. Kedua, kata yang sedikit sopan
“permisi ya~”. Dan terakhir, kata yang santai “misi/misi dong”. Tentunya Bisa
terbayangkan perbedaannya. Kata pertama Kamsahamnida (감사합니다) maupun
“permisi ya~ numpang lewat” menunjukkan rasa hormat dan sopan yang tinggi.
Seperti menunjukkan bahwa kita sangat menghargai lawan bicara kita. Kata kedua
yaitu Komawoyo (고마워요) dan “permisi ya~” juga menujukkan rasa hormat dan
sopan. Tetapi, memang tidak seserius dan seformal kata pertama. Mungkin kata
kedua bisa digunakan untuk teman sebaya yang kita tidak terlalu dekat. Sedangkan
kata ketiga Komawo (고마워) atau “misi/misi dong” terdengar informal. Kata ini dapat
digunakan untuk teman dekat, saudara atau orang yang sudah kita kenal dengan
baik sehingga tidak mengapa kita berbicara secara informal dengannya
Hal menarik lain dari Bahasa korea adalah bahwa pada Bahasa korea terdapat 2
sistem perhitungan. System perhitungan di korea dibagi menjadi 2, yaitu bilangan
asli dan bilangan sino. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Satunya untuk
menghitung dan yang satunya lagi untuk menyebutkan angka. Contohnya kalau
hanya ingin menyebut angka kita cuman perlu bilang “Hana”, “dul”, atau “set”. Dan
apabila kita ingin menghitung kita menggunakan “il”, ”i”, atau “sam”. Seperti tabel
dibawah ini.
(sumber: keywordteam.net)
Seperti yang dapat dilihat dari tabel diatas. Ada perbedaan yang cukup jauh antara
bilanagan untuk menghitung dan bilangan yang hanya untuk menyebut angka.
Adapun salah satu aturannya adalah dalam Bahasa korea satuan puluhan
disebutkan lebih dulu dari satuan biasa. Di Indonesia biasanya kita menyebut satuan
puluhan di belakang seperti dua puluh, tiga puluh, empat puluh dua. Dalam Bahasa
korea disebutkan seperti “yeol-hana” atau “shib-il” untuk angka sepuluh. “yeol-dul”
atau “shib-i” untuk dua puluh. Disini “yeol” dan “shib” berfungsi sebagai satuan
puluhan.
Seiring berjalannya waktu, huruf hangeul mengalami perkembangan. Sekarang, total
jumlah huruf hangeul ada 40. Dari total 40 itu, terdapat 21 huruf vocal yang terdiri
atas 10 huruf vocal dasar, 11 huruf vocal lanjutan, dan 19 huruf konsonan yang
terdiri atas 14 huruf konsonan dasar dan 5 huruf konsonan ganda. Nah, tanpa basa-
basi lagi ayo kita berkenalan dengan huruf-huruf hangeul!
Konsonan+ vokal
Cara yang ketiga : = 한 (han).
Konsonan
Konsonan+ vokal
Dan yang terakhir, cara yang kelima : = 뻤 (ppeoss).
Konsonan+ konsonan
Berikut ini adalah beberapa contoh kosakata Bahasa korea sehari-hari :