Anda di halaman 1dari 6

Bahasa Korea : sejarah, huruf dan cara penulisan

(Sumber:Pinterest)

안녕하세요 여로분! (Annyeonghaseyo yeorobun !)


Halo semuanya! Kalian pasti sudah tak asing lagi dengan kalimat atau kata diatas.
Yap, “Annyeonghaseyo yeorobun” yang berarti “halo semuanya” adalah sapaan
yang berasal dari bahasa korea yang ditulis menggunakan huruf korea atau dalam
Bahasa korea disebut hangeul. Umumnya sapaan tersebut bisa kita dengar dari
berbagai drama, variety show, bahkan lagu dari korea selatan. Meningkatnya minat
anak muda di Indonesia maupun dunia terhadap hiburan korea merupakan salah
satu faktor Bahasa korea bisa menyebar dengan cepat.

Bahasa dari negeri ginseng tersebut merupakan bahasa yang tergolong language
isolate yaitu bahasa yang tidak memiliki kerabat bahasa lain walaupun ada juga
kemungkinan bahwa bahasa korea punya hubungan dengan bahasa jepang.
Banyak ahli bahasa yang mengusulkan bahasa korea masuk ke dalam kelompok
bahasa Altai Bersama dengan bahasa jepang.
Seperti yang kita ketahui, Bahasa dan dikembangkan oleh Raja Agung
korea tidak menggunakan huruf Sejong yang merupakan Raja
alfabhet biasa. Namun, keempat dinasti Joseon. Pada saat itu
menggunakan huruf yang disebut korea menggunakan aksara tiongkok
dengan Hangeul (한글). Huruf ini sebagai alat berkomunikasi. Namun,
secara umum dianggap diciptakan Sejong yang agung ingin agar aksara
itu tidak hanya digunakan oleh tahun 1443, Raja Agung Sejong
penguasa atau bangsawan, tapi juga membuat 24 abjad sederhana yang
oleh masyarakat umum. Raja Agung terdiri atas 14 huruf konsonan dan
Sejong beranggapan bahwa apabila 10 huruf vocal. Hangeul atau dulu
banyak orang korea yang bisa baca disebut sebagai hunminjeongum
tulis, rakyatnya akan semakin yang berarti ”bunyi yang tepat untuk
Makmur. Dengan tujuan itu, Sejong orang-orang” langsung dapat
yang agung berusaha menyebar dan dipelajari oleh semua golongan.
memperluaskan aksara tersebut Bahasa baru tersebut mulai
melalui berbagai kebijakan, seperti disebarkan melalui lagu anak-anak,
mengadopsi Hangeul sebagai subjek sehingga mudah dimengerti oleh
uji masa lalu, yang merupakan anak-anak dan masyarakat kelas
sistem perekrutan pejabat pada bawah.
dinasti Joseon. Dan akhirnya, pada

Untuk menghormati terciptanya Bahasa korea oleh Raja Agung


Sejong. Orang korea setiap tahun merayakan hari hangeul dan
memperingatinya secara nasional. Kedua bagian korea, baik korea selatan
maupun korea utara merayakan hari hangeul meskipun memiliki perbedaan tanggal
perayaan. Di korea utara, orang-orang memperingati hari hangeul setiap tanggal 15
januari, sedangkan di korea selatan, orang-orang akan merayakan hari hangeul
setiap tanggal 9 oktober.
Bahkan, buku panduan Bahasa korea sudah mendapatkan pengakuan dari
UNESCO pada oktober 1997. Terbukti bahwa Bahasa korea memberi kontribusi
yang sangat besar dalam mengurangi buta huruf di korea. Sebagai penghormatan,
UNESCO juga memberi penghargaan untuk Raja Agung Sejong (King Sejong
Award) yang berhasil menurunkan tingkat buta huruf di korea.
Setelah terjadinya perang korea selatan dan korea utara. Bahasa korea bisa dibagi menjadi
dua jenis. Bahasa korea utara umumnya tidak terbuka dan menerima adanya pengaruh dari
budaya bahasa lain. Sedangkan bahasa korea selatan cenderung lebih terbuka dengan
pengaruh budaya bahasa lain seperti bahasa inggris dan china. Contoh yang paling mudah
mungkin seperti “es krim”. Orang korea utara menggunakan pemaknaan asli dalam bahasa
korea yakni 'eoreumgwaja' (얼음과자 ) yang memiliki arti 'kudapan beku'. Sedangkan orang
korea selatan umumnya menyebut es krim dengan aiseukeurim (아이스크림) yang berasal
dari bahasa inggris ice cream.

Hal yang tidak kalah penting untuk diketahui dalam bahasa korea adalah bahwa
bahasa korea memiliki sistem honorific. Apa itu sistem honorific? Sistem honorific
adalah sistem untuk pernyataan yang lebih sopan dan halus. Biasanya sistem
honorific dipakai untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara. Dalam
bahasa korea, cara berbicara ataupun menyebut seseorang yang lebih tua atau
senior akan berbeda dengan cara berbicara atau menyebut seseorang yang lebih
muda atau junior.
Sistem honorific dalam bahasa korea tergolong cukup rumit. Bisa dilihat dari
penggunaan kata kerja dan kata benda yang berbeda tergantung dengan orang
yang diajak berbicara. Ada tiga tingkatan yang utama dalam sistem honorifik bahasa
korea. Pertama, kata yang berakhiran “nida” menunjukkan rasa hormat paling tinggi
atau bisa dibilang paling sopan. Seperti Kamsahamnida (감사합니다). Kedua, kata
yang berakhiran a/o/yo menunjukkan rasa hormat sedikit sopan. Seperti
Komawoyo (고마워요). Ketiga, kata yang tidak memiliki akhiran untuk pembicaraan
yang tergolong santai. Seperti Komawo (고마워). Ketiga contoh diatas sama-sama
memiliki arti terimakasih. Namun, ketiga kata tersebut digunakan dalam situasi yang
berbeda tergantung siapa dan dimana kita sedang berbicara .

Mungkin kalau kita coba miripkan dengan bahasa Indonesia seperti ini : pertama,
kata yang sopan “permisi ya~ numpang lewat”. Kedua, kata yang sedikit sopan
“permisi ya~”. Dan terakhir, kata yang santai “misi/misi dong”. Tentunya Bisa
terbayangkan perbedaannya. Kata pertama Kamsahamnida (감사합니다) maupun
“permisi ya~ numpang lewat” menunjukkan rasa hormat dan sopan yang tinggi.
Seperti menunjukkan bahwa kita sangat menghargai lawan bicara kita. Kata kedua
yaitu Komawoyo (고마워요) dan “permisi ya~” juga menujukkan rasa hormat dan
sopan. Tetapi, memang tidak seserius dan seformal kata pertama. Mungkin kata
kedua bisa digunakan untuk teman sebaya yang kita tidak terlalu dekat. Sedangkan
kata ketiga Komawo (고마워) atau “misi/misi dong” terdengar informal. Kata ini dapat
digunakan untuk teman dekat, saudara atau orang yang sudah kita kenal dengan
baik sehingga tidak mengapa kita berbicara secara informal dengannya

Hal menarik lain dari Bahasa korea adalah bahwa pada Bahasa korea terdapat 2
sistem perhitungan. System perhitungan di korea dibagi menjadi 2, yaitu bilangan
asli dan bilangan sino. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Satunya untuk
menghitung dan yang satunya lagi untuk menyebutkan angka. Contohnya kalau
hanya ingin menyebut angka kita cuman perlu bilang “Hana”, “dul”, atau “set”. Dan
apabila kita ingin menghitung kita menggunakan “il”, ”i”, atau “sam”. Seperti tabel
dibawah ini.
(sumber: keywordteam.net)

Seperti yang dapat dilihat dari tabel diatas. Ada perbedaan yang cukup jauh antara
bilanagan untuk menghitung dan bilangan yang hanya untuk menyebut angka.
Adapun salah satu aturannya adalah dalam Bahasa korea satuan puluhan
disebutkan lebih dulu dari satuan biasa. Di Indonesia biasanya kita menyebut satuan
puluhan di belakang seperti dua puluh, tiga puluh, empat puluh dua. Dalam Bahasa
korea disebutkan seperti “yeol-hana” atau “shib-il” untuk angka sepuluh. “yeol-dul”
atau “shib-i” untuk dua puluh. Disini “yeol” dan “shib” berfungsi sebagai satuan
puluhan.
Seiring berjalannya waktu, huruf hangeul mengalami perkembangan. Sekarang, total
jumlah huruf hangeul ada 40. Dari total 40 itu, terdapat 21 huruf vocal yang terdiri
atas 10 huruf vocal dasar, 11 huruf vocal lanjutan, dan 19 huruf konsonan yang
terdiri atas 14 huruf konsonan dasar dan 5 huruf konsonan ganda. Nah, tanpa basa-
basi lagi ayo kita berkenalan dengan huruf-huruf hangeul!

Pertama, huruf konsonan dasar atau jaeum (자음)


ada 14 huruf konsonan dasar yaitu ㄱ, ㄴ, ㄷ, ㄹ, ㅁ, ㅂ, ㅅ, ㅇ, ㅈ, ㅊ, ㅋ, ㅌ, ㅍ, dan
ㅎ.
Kedua, huruf konsonan ganda atau ssang jaeum (쌍 자음)
selain huruf konsonan dasar, dalam hangeul ada juga huruf konsonan ganda. (쌍)
ssang yang artinya sepasang atau kembar dan jaeum (자음) yang artinya huruf
konsonan. Huruf konsonan ganda ini diambil dari huruf konsonan dasar. Namun,
hanya 5 huruf saja. ㄲ, ㄸ, ㅃ, ㅆ, dan ㅉ.

Ketiga, huruf vocal (모음) Moeum dasar


Di hangeul, ada 10 huruf vocal dasar yang terdiri dari ㅏ, ㅑ, ㅓ, ㅕ, ㅣ, ㅗ, ㅛ, ㅜ, ㅠ,
dan ㅡ. Huruf (ㅏ, ㅑ, ㅓ, ㅕ, ㅣ) dituliskan di samping huruf konsonan. Dan huruf
(ㅗ, ㅛ, ㅜ, ㅠ, ㅡ) dituliskan di bawah huruf konsonan.

Keempat, huruf vocal (모음) Moeum lanjutan


dalam hangeul, 10 huruf vocal dasar dikombinasikan hingga menjadi 11 huruf vocal
yang baru. Huruf vocal lanjutann terdiri dari ㅐ, ㅒ, ㅔ, ㅖ, ㅚ, ㅘ, ㅙ, ㅟ, ㅝ, ㅞ. (ㅢ.
ㅐ, ㅒ, ㅔ, ㅖ) dituliskan disamping huruf konsonan, dan (ㅚ, ㅘ, ㅙ, ㅟ, ㅝ, ㅞ, dan
ㅢ) dituliskan di bawah huruf konsonan.
Selanjutnya kita akan mulai mengenal cara-cara menulis huruf korea atau hangeul
Dalam hangeul, ada 5 cara penulisan.

Cara yang pertama : konsonan+vocal = 자 (ja).


Konsonan
Cara yang kedua : = 소 (so).
Vokal

Konsonan+ vokal
Cara yang ketiga : = 한 (han).
Konsonan

Cara yang keempat : Konsonan


vokal
= 뜻 (ddeut).
konsonan

Konsonan+ vokal
Dan yang terakhir, cara yang kelima : = 뻤 (ppeoss).
Konsonan+ konsonan
Berikut ini adalah beberapa contoh kosakata Bahasa korea sehari-hari :

1. 안녕 하세요 dibaca Annyeong haseyo yang artinya halo


2. 안녕히 계세요 dibaca annyeonghi gyeseyo yang artinya selamat tinggal
3. 고맙습니다 / 감사합니다 dibaca komapseumnida/kamsahamnida yang
artinya terima kasih
4. 죄송합니다 / 미안합니다 dibaca choesonghamnida/mianhamnida yang
artinya maaf
5. 네 dibaca ne yang artinya ya
6. 아니요 dibaca aniyo yang artinya tidak/bukan
7. 축하합니다 dibaca chukhahamnida yang artinya selamat
8. 여보세요 dibaca yeoboseyo yang artinya hallo (untuk telepon saja)
9. 괜찮아요 dibaca kwaenchanayo yang artinya tidak apa-apa
10. 알았어요 dibaca arassoyo yang artinya aku tahu/sudah tahu
11. 만나서 반갑습니다 dibaca mannaseo pangapseumnida yang artinya senang
bertemu dengan anda.
Itu dia beberapa kosa kata dasar yang bisa digunakan sehari-hari. Tapi, untuk
kalian yang baru belajar Bahasa korea benar-benar harus memperhatikan
semua konsonan dengan teliti. Jangan sampai salah sebut meskipun hanya
beda satu kata aja. Contoh, kalau kamu mau pesan kopi maka kamu harus
berkata keopi (커피), jangan sampai kamu bilang kopi (코피) karena itu
artinya mimisan. Jangan sampai saat kamu mesan kopi pegawainya malah
ngambilin tisu karena dikira kamu mimisan. Contoh lainnya adalah sepatu.
Dalam Bahasa korea, sepatu disebut shinbal (신발) sedangkan salah satu
kata kasar yang mirip dengan kata ini adalah shibal (시발) yang artinya
sia*an. Lumayan berbahaya kan untuk pemula? Salah satu huruf saja bisa
sangat berbeda artinya.
Akhir kata, meskipun kalian belajar Bahasa korea jangan sampai kalian jadi
malas belajar Bahasa Indonesia. Semoga semua yang disampaikan di artikel
ini bisa bermanfaat bagi para pembaca semua. Sampai jumpa lagi!

Anda mungkin juga menyukai