Pembahasan

Entalpi – dipertimbangkan
Prinsip kerja kalorimeter
Praktikum modul 2 yng beerjudul “diagram entalpi konsentrasi” ini bertujuan untuk membuat
diagram entalpi konsentrasi larutan NaOH daan menghitung densistas ataau massa jeis daari aquadest.
NaOH atau natrium hidroksida merupakan senyawa organik yang beberntuk patadan aatau kristal. NaOH
dikenal sebagai lindi dan soda kaustik atau soda api. Natrium hidroksida bersifat basa dengan pH 14 yang
bersifat korosif dan hidroskopis. Natrium hidroksida biasanya digunakan dalm bidang industri.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah beaker glass berukuran 500 ml yang berfungsi
untuk memanaskan aquadest, gelas ukur 10ml dan 50 ml untuk mengambil larutan dengan volume sesuai
dengan prosedur, hot plate digunakan untuk memanaskaan aquadest, kaca arloji digunakan untuk
menimbang padaataan NaOH, kalorimeter untuk mengetahui suhu panas atau kalor, neraca analitik
digunakan untuk menimbang, piknometer digunakan untk menentuan massa jenis suatau larutan,
stopwatch untuk mengukur waktu yang dibutuhkan saat terjadi perubahan suhu, termometer untuk
mengukur suhu, ssserta spatula digunakan untuk membantu memasukkn padtan NaOH ke dalam
kalorimeter. Sedangkan untuk bahan yang digunakan yaitu aquadest dan NaOH kristal. NaOH yang
digunakan yaitu sebesar 1 gram pada percobaan pertamaa ; 1,5 gram pad percobaan kedua ; 2 gram pada
percobaan ktiga dan 2,5 gram pada percobaan ke empat. Praktikum ini memiliki 2 prosedur kerja, yaitu
menghitung massa jenis aquadest dan menghitung harga tetapn kalorimeter.
Prosedur pertama praktikum kali ini adalaah menghitung massa jenis aquadest. Massa jenis
merupakan jumlah zat yng terkandung dalam satuan volume. Langkah pertama yang dilakukan pada
prosedur ini adalah menyiapkan piknometer kosong lalu ditimbang dengan menggunakan neraca analitik
dan didapatkan hasil sebesar 20, 176 gram. Tujuan dari penimbangan piknometer kosong adaalah untuk
mengetahui massaa piknometer kosong tersebut. Selanjutnya, piknometer diisi dengan aquadest bersuhu
27 C hingga penuh lalu lap piknometer jika terdapat tumpahan air agar tidak memengaruhi saat
penimbaangnan dan didapatkan hasil penimbangan sebesar 30,349 gram, dari haasil penimbangan
tersebut maka daapat dihitung berapa massa aquadest di dlam piknometer. Massa air dapaat dihitung
dengan cara massaa piknometer yang berisikan aquadest dikurangi dengan massa piknometer kosong dan
mendpaat haasil sebesar 10,173 gram pada suhu 27 c.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan beaker glass yang telah berisikan aquadest lalu
dipanaskan dengan menggunakan hot plate hingga mencapai suhu 50 c. Sembari memanaskan, cek dan
ukur selaalu suhu aquadest hingga mencapai suhu 50c tidak boleh lebih. Jika melebihi 50 c, maka suhu
hot plate dapat diturunkan. Pengukuran suhu tersebut menggunakan termometer yang dimasukkan ke
dalam bekaaer glass dengan tidak mengenai dasar beaker glass, itu karena agar termometer hanya
mengukur suhu aquadest saja, karena jik mengenai dasar maka suhu yang diukur bukanlah dari aquadest
melainkan suhu beaker glass, alasan lainnya yaaitu agar tidak terkontaminasi. Termometer dimasukkan ke
dalam beaker glass dengan bantuan statif sebagai penyangga. Saat suhu aquadest sudah mencapai 50 c,
matikan hotplate lalu aqquadest dimasukkan ke daalam piknometer yang telah kosong dengan bantuan
gelaas ukur dan timbang kembali dengan menggunakan neraca analitik, didapatkan hasil penimbangan
sebesar 30, 272 gram, sehingga massa aquadest pada suhu 50 c dapaat dihitu ng dan didapatkan hasil
sebesar 10.096.
 Selanjutnya yaitu menghitung massa jenis air dengan menggunakan rumuss sebagai berikut :
dimana m merupakan massa aquadest dan v adalah volume piknometer. Massa aquadest sudah diketahui
dengan mengurangi masssaa piknometer yang berisikan aquadest dengan massa piknometer kosong dan
didapatkan hasil sebesar 10,173 gram padaa suhu 27 c dan 10,096 pada suhu 50 c. Massa jenis aquadest
padaa suhu 27 c didapatkan sebesar 1,0173 dan pada suhu 50 c sebesar 1,0096. Langkah selanjutnya
adalah menghitung harga tetapan kalorimeter dari aquadest. Panaskan aquadest dengan menggunakan hot
plate hingga mencapai suhu 50 c. Sembari memanaskan, masukkan 50 ml aquadest yang memilikkki suhu
27 c atau suhu ruang ke dalam kalorimeter dengan bantuan gelas ukur. Tujuan penggunaan gelas ukur
yaitu agar aquadest yang dimasukkan sesuai dengan takaran. Aquades yang suhunya telah mencapai 50c
selanjutnnya juga dimasukkan ke dalam kalorimeter sebanyak 50 ml dan diukur suhu awalnya.
Selanjutnyaa yaitu mengaduk kalorimeter, selama 2 menit dan setiap 10 detik dicatat perubahan suhunya.
Lakukan langkah tersebut hingga mendapatkan suhu yang konstan. Praktikum kali ini mendapatkan suhu
aquadest konstan sebesar 36 c.
Prosedur yang kedua adalah menghitung harga kalorimeter dari NaOH. Langkah pertama adalah
menimbang NaOH sebanyak 1 gram pada percobaan pertama dengan menggunakan neraca analitik dan
memakai kaca arloji sebagai alas untuk menimbang lalu dimasukkan ke dalam kalorimeter dan
ditambahkan aquadest yang memiliki suhu 27 sebanyak 10 mL. Tutup kalorimeter dan catat suhu awal
yang dihasilkan yaitu sebesar 27 c. Kemudiaan lakukan pengadukan dengan konstan selama 2 menit, jika
pengadukan tidak konstan maka akan terjadi perubahan suhu yang drastis serta perubahan tekanan. Amati
dan catat perubahan suhu yang terjadi di setiap 10 detik. Lakukan prosedur yang sama pada pada
percobaan kedua dengan berat NaOH 1,5 gram ; percobaan ketiga dengan berat NaOH 2 gram ; dan
percobaan ke empat dengan berat NaOH 2,5 gram. NaOH yang dicampur dengan aquadest menghasilkan
persaman reaksi sebagai berikut :
()
Reaksi yang terjadi pada proses ini adalaah rekasi eksotermis, dimana terjadi pelepasan kalor pada reaksi
tersebut . Rumus dari penentuan kalor adalah sebagai berikut :
()
Percobaan pertamaa dengan NaOH sebanyak 1 gram memperoleh hasil perubahan suhu sebesar
27;31;33;33;33;33;33;33;33;33;33;32;32 sehingga diperoleh nilai R2 sebesar .......... . Percobaan kedua
dengan menggunakan NaOH sebanyak 1,5 gram memperoleh hasil perubahan suhu sebesar 26;31