Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATNYA KASUS PELECEHAN


SEKSUAL DI ERA DIGITAL

DISUSUN OLEH:
ROIJONS FIRON SERGIO LUKAS
210711010541

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 5
C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................. 5
D. MANFAAT PENULISAN ............................................................................................. 5
E. METODE PENELITIAN .............................................................................................. 6
F. SISTIMATIKA PENELITIAN ..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 7

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan
secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang
dan waktu.

Sosial media dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu :


1. Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi ( Facebook,
myspace, hi5, Linked in, bebo, dll)
2. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan obrolan
dan diskusi (google talk, yahoo! M, skype, phorum, dll)
3. Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file, video, music, dll
(youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstorm, dll)
4. Publish, (wordpredss, wikipedia, blog, wikia, digg, dll)
5. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan bersama-
sama (koongregate, doof, pogo, cafe.com, dll)
6. MMO (kartrider, warcraft, neopets, conan, dll)
7. Virtual worlds (habbo, imvu, starday, dll)
8. Livecast (y! Live, blog tv, justin tv, listream tv, livecastr, dll)
9. Livestream (socializr, froendsfreed, socialthings!, dll)
10. Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dll)

Sosial media meghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang


maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu
sama lain dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli seberapa jauh jarak
mereka, dan ttidak peduli siang atau pun malam.1
Sedangkan Pelecehan seksual adalah aksi tidak senonoh yang melibatkan tindakan fisik
maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Tindakan ini
merupakan salah satu jenis kekerasan seksual yang paling sering memakan korban. Menurut
Komnas Perempuan Indonesia, setidaknya ada 6 perilaku yang mencerminkan pelecehan
seksual, yaitu:
• Siulan,
• Main mata,
• Ucapan bernuansa seksual,
• Menunjukkan materi pornografi dan keinginan seksual,
• Colekan atau sentuhan di bagian tubuh,
• dan Gerakan atau isyarat yang bersifat seksual.
Perilaku tersebut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa
direndahkan martabatnya, hingga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan dan
keselamatan. Selain itu, tindakan ini dapat dilakukan oleh siapa saja, tak peduli jenis

1
Rafi Saumi Hustian, Apa Itu Sosial Media, Unpas, 2012

3
kelamin dan usia. Dewasa, anak-anak, laki-laki, dan perempuan juga bisa menjadi pelaku
atau korban.
10 Bentuk Pelecehan Seksual di Ruang Publik, yaitu
1. Komentar pada penampilan fisik dengan cara yang tidak sopan Komentar yang
diberikan bisa beragam bentuknya. Misalnya memuji keindahan rambut atau memuji
betapa indahnya tubuh Anda saat mengenakan pakaian yang dikenakan saat itu. Namun
pujian tersebut justru membuat kita jengah atau tidak nyaman karena cara
penyampaiannya.
2. Berusaha terus mengajak mengobrol meski lawan bicara menolak Kondisi ini sering
terjadi di tempat umum, seperti transportasi publik atau fasilitas umum. Seorang pelaku
biasanya akan tiba-tiba mengajak mengobrol. Meski Anda sudah berusaha tidak peduli
dan menunjukkan tanda tidak nyaman, mereka akan terus berusaha mengajak berbicara.
Kadang obrolan tersebut bisa seputar menanyakan nama, nomor telepon, hingga
informasi pribadi lainnya.
3. Menguntit Seperti dicontohkan dalam video #WeStandUp untuk kampanye Stand Up
Against Street Harassment dari L'Oreal Paris, saat seorang perempuan sedang jalan di
tempat sepi, ada pria yang menatapnya dan mengikutinya dari belakang. Kejadian ini bisa
dikategorikan sebagai menguntit. Selain membuat sang perempuan tidak nyaman,
kejadian ini juga bisa membuat mereka trauma.
4. Meraba-raba Dalam video #WeStandUp untuk kampanye Stand Up Against Street
Harassment dari L'Oreal Paris juga ditunjukkan bentuk pelecehan di ruang publik di mana
pelaku meraba jari-jari korbannya ketika berada di transportasi umum. Kondisi ini juga
masuk dalam kategori pelecehan seksual di tempat umum sebab pelaku sudah menyentuh
tubuh korbannya tanpa izin.
5. Masturbasi atau menyentuh alat kelamin. Pada Oktober 2020 mencuat kasus seorang
pria yang memamerkan alat kelamin di pinggir jalan area Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pelaku menyasar anak-anak yang sedang lewat atau melintas di jalan. Terdapat dua anak
di bawah umur yang menjadi korban pelecehan tersebut. Selain mempertontonkan alat
kelamin, tindakan lain yang juga termasuk pelecehan seksual di ruang publik adalah
sengaja melakukan masturbasi, menyentuh atau menunjukkan alat kelaminnya tanpa
alasan.
6. Memberikan komentar yang menghina atau merendahkan identitas orang lain
Pelecehan di ruang publik juga bisa berbentuk verbal. Hal ini bisa berupa komentar yang
menghina atau merendahkan identitas orang lain. Komentar tersebut bisa saja dilakukan
di kantor, ketika ada seorang pria yang merendahkan kemampuan rekan kerja
perempuannya karena sering mengenakan busana terbuka. Selain itu, memberikan
komentar negatif pada kelompok tertentu, seperti gay, lesbian, transgender, hingga
rasisme juga termasuk pelecehan.
7. Menatap Meski terkesan sepele, tatapan dari orang asing yang tidak sopan juga masuk
dalam kategori pelecehan seksual Ladies. Biasanya pelaku akan memperhatikan bagian-
bagian tubuh tertentu dari korban, misalnya area payudara, bibir, hingga bokong.
Pandangan tak sopan tersebut bisa membuat korban merasa risih dan tidak nyaman
hingga merasa 'kotor'.
8. Memotret seseorang tanpa izin Memotret seseorang tanpa izin, juga bisa menjadi
bentuk pelecehan seksual di ruang publik. Meski foto tersebut hanya dipakai sebagai

4
koleksi pribadi, kita tak pernah tahu apa yang akan dilakukan pelaku pada foto kita.
Apalagi kalau foto tersebut diambil untuk keperluan yang tidak senonoh.
9. Catcalling dan bersiul Hal paling umum yang masuk dalam kategori pelecehan seksual
di ruang publik adalah catcalling dan bersiul. Ini banyak terjadi di terminal, transportasi
umum, jalan raya, dan masih banyak lagi. Kalimat seperti 'Hai cantik, mau kemana?' itu
merupakan bentuk catcalling. Begitu juga dengan siulan 'nakal' yang dimaksudkan pada
perempuan yang sedang lewat atau dilihat dari kejauhan. Ini masuk dalam pelecehan
seksual karena merendahkan perempuan.
10. Menggunakan cermin untuk melihat rok atau pakaian tanpa izin dan memotretnya
Kejahatan yang satu ini juga banyak terjadi di tempat umum. Perilaku ini dilakukan oleh
pelaku karena punya dorongan ingin mengintip pakaian dalam atau melihat lebih jelas
bagian tubuh tertentu dari korbannya. Seringnya, mereka memasang cermin di sepatu
untuk melihat rok, atau pura-pura sedang berkaca padahal mereka berusaha melihat
payudara korban.2

B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud dengan media sosial dan pelecehan seksual?
B. Berikan contoh salah satu kasus mengenai “PENGARUH MEDIA SOSIAL
DALAM MENINGKATNYA KASUS PELECEHAN SEKSUAL DI ERA
DIGITAL” beserta dasar hukumya?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari media sosial dan pelecehan seksual
2. Untuk memberikan pengetahuan bagi semua orang bahwa pelecehan seksual
dapat terjadi di media sosial

D. MANFAAT PENULISAN
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan
ilmu hukum. Digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan ilmu hukum terlebih khususnya tentang
pengaruh media sosial dalam meningkatnya kasus pelecehan seksual di era digital.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi orang banyak untuk lebih
memperhatikan pelecehan seksual dalam media sosial atau dalam kehidupan sehari-
hari dan kepekaan orang terhadap masalah tersebut.

2
Meilani Teniwut, Pelecehan Seksual : Pengertian, Bentuk Pelecehan, dan Dampak Bagi Kesehatan, Media
Indonesia, 2023

5
E. METODE PENULISAN
Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan
bahan hukum utama dengan cara meneelah teori-teori, konsep-konsep, asas-
asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan
penelitian ini. Pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan kepustakaan,
yakni dengan mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan
dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian ini.3

F. SISTIMATIKA PENELITIAN

Sistematika proposal skripsi ini terdiri dari sebagai berikut:


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam latar belakang ini ada penjelasan singkat tentang materi yang di bahas
dalam proposal skripsi ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam rumusan masalah ini memiliki 2 poin pokok masalah yang berkaitan
dengan judul propsal skrisi ini.
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam tujuan penulisan terdapat 2 tujuan dalam pembuatan proposal skripsi
ini
D. MANFAAT PENULISAN
Dalam manfaat penulisan terdapat 2 manfaat yang ada dalam proposal skripsi
ini.
E. METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini terdapat metode apa yang di gunakan dalam
penulisan proposal skripsi ini.
F. SISTIMATIKA PENELITIAN
Dalam sistimatika penelitian ini terdapat urutan penelitian yang di gunakan
dalam proposal skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA

3
Ummetro, Universitas Muhammadiyah Metro

6
DAFTAR PUSTAKA

Rafi Saumi Hustian, Unpas, 2012 , “Apa Itu Sosial Media”, Diakses dari
https://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/, pada tanggal 4 Oktober 2023

Meilani Teniwut, Media Indonesia, 2023, “Pelecehan Seksual : Pengertian,


Bentuk Pelecehan, dan Dampak Bagi Kesehatan”, Diakses dari
https://mediaindonesia.com/humaniora/590592/pelecehan-seksual-pengertian-
bentuk-pelecehan-dan-dampak-bagi-kesehatan, pada tanggal 4 Oktober 2023

Ummetro, Universitas Muhammadiyah Metro

Anda mungkin juga menyukai