MATERI PPKN
KELAS 11
SEMESTER 1
Disusun oleh: Restu Sanubari, S.Pd
MATERI VIDEO
BAB I
HAK ASASI MANUSIA
BAB II
SISTEM DAN DINAMIKA
DEMOKRASI DI
INDONESIA
BAB III
SISTEM HUKUM DAN
PERADILAN NASIONAL
BAB I
HAK ASASI
MANUSIA
HAKIKAT HAM
1. Menurut UU No. 39 Tahun 1999 pasal 1 tentang HAM menjelaskan HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
2. Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, hak asasi manusia memiliki ciri-ciri
sebagai berikut
a. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali
b. Hakiki, artinya hak asasi manusia melekat pada setiap manusia sebagai makhluk
Tuhan YME yang sudah ada sejak lahir
c. Utuh, artinya hak asasi manusia tidak dapat dibagi menjadi lebih kecil atau lebih
besar
d. Permanen, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut/diserahkan ke pihak
lain
HAKIKAT HAM
4. Sifat-sifat dari HAM tadi tidak berarti menunjukkan bahwa HAM bersifat mutlak
tanpa pembatasan karena batas HAM seseorang adalah HAM yang melekat pada
orang lain
5. Bila HAM dicabut dari tangan pemiliknya, manusia akan kehilangan eksistensinya
sebagai manusia
6. Oleh karena itu hak paling dasar yang dimiliki manusia adalah hak untuk hidup
7. Pada dasarnya tujuan adanya HAM adalah untuk melindungi dari kekerasan dan
kesewenang-wenangan, mengembangkan rasa saling menghargai dan mendorong
tindakan yang bertanggung jawab tanpa melanggar hak orang lain
8. Terdapat beberapa prinsip dalam HAM yaitu prinsip kesetaraan, prinsip non
diskriminasi dan prinsip kewajiban positif setiap negara
9. Menurut Todung Mulya Lubis terdapat beberaoa toeri yang perlu kamu ketahui
yaitu teori hak kodrati (yang bersifat universal dan berasal dari kodrat manusia)
dan teori hak positivisme (diberikan konstitusi dan termuat dalam konstitusi)
HAKIKAT KEWAIJBAN ASASI MANUSIA
Berdasarkan Berdasarkan
Berdasarkan Kekuatan
Tempat
Sumbernya Berlakunya atau
Berlakunya Sifatnya
Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan
Waktu
Isinya Wujudnya
Berlakunya
Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan Cara
Luas
Bentuknya Mempertahankannya
Berlakunya
SISTEM PERADILAN NASIONAL
Peradilan menunjuk pada proses memeriksa,
mengadili dan memutus perkara sesuai Pengadilan menunjuk pada tempat/badan/instansi
dengan kategori perkara yang diselesaikan untuk memeriksa, mengadili dan memutus
perkara atau tempat untuk melaksanakan proses
peradilan guna menegakkan hukum.
KLASIFIKASI LEMBAGA
PERADILAN DI INDONESIA
Tingkat Peradilan Nasional
✓ Kompetensi Absolut
Kompetensi ini berkaitan dengan jenis perkara yang menjadi kewenangannya.
Contoh kasus sengketa tata usaha negara tidak bisa diajukan ke pengadilan
negeri karena bukan kompetensinya tetapi harus diajukan ke pengadilan tata
usaha negara
✓ Kompetensi Relatif
Kompetensi ini berkaitan dengan wilayah hukum suatu peradilan dalam
menyelesaikan perkara yang ditangani. Contoh suatu tindak pidana yang terjadi
di Cimahi maka yang berwenang untuk mengadili adalah Pengadilan Negeri
Bale Bandung.
Dalam menentukan kompetensi relatif ada beberapa asas
pidana:
- Tempat tindak pidana dilakukan (locus delicti)
- Tempat tinggal terdakwa dan tempat kediaman sebagian
besar saksi yang dipanggil
Dalam menentukan kompetensi relatif ada beberapa asas
perdata: