Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fajar Kristian

NIM : 043146742
Jurusan : Agribisnis Bidang Minat Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

1) Mengapa posisi/peran masyarakat sebagai anggota koperasi dapat disebut sebagai


pemilik sekaligus pengguna?
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, anggota koperasi adalah
pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Hal ini berarti bahwa anggota koperasi
memiliki kedudukan ganda sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi. Sebagai
pemilik, anggota koperasi memiliki hak suara dalam rapat anggota dan berhak
mendapatkan bagian dari sisa hasil usaha koperasi. Sebagai pengguna, anggota koperasi
dapat memanfaatkan produk dan jasa yang disediakan oleh koperasi. Oleh karena itu,
posisi/peran masyarakat sebagai anggota koperasi dapat disebut sebagai pemilik
sekaligus pengguna.

2) Siapa sajakah yang dimaksud dengan perangkat organisasi koperasi, dan tugas pokok
masing-masing?
Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, perangkat organisasi koperasi
terdiri atas rapat anggota, pengawas, dan pengurus. Tugas pokok masing-masing
perangkat organisasi koperasi adalah sebagai berikut:
- Rapat anggota: membahas tentang kebijaksanaan, pemilihan, pengangkatan,
rencana kerja, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
- Pengawas: melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh
pengurus, membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah
dilakukan.
- Pengurus: mengelola koperasi di bidang usaha, mengajukan rencana kerja,
menyelenggarakan rapat, memelihara buku daftar anggota.
3) Bagaimanakah perbedaan koperasi dengan usaha sektor privat/swasta?
Perbedaan antara koperasi dengan usaha sektor privat/swasta terletak pada karakteristik
dan tujuan pendiriannya. Tujuan pendirian: Koperasi didirikan untuk memajukan
kesejahteraan anggota melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan secara bersama-sama,
sedangkan usaha sektor privat/swasta didirikan untuk memperoleh keuntungan.
Kepemilikan: Koperasi dimiliki oleh anggota yang juga menjadi pengguna jasa,
sedangkan usaha sektor privat/swasta dimiliki oleh pemilik modal atau investor.
Keuntungan: Koperasi membagikan sisa hasil usaha kepada anggota sesuai dengan
besarnya simpanan dan jasa yang digunakan, sedangkan usaha sektor privat/swasta
membagikan keuntungan kepada pemilik modal atau investor. Pengambilan keputusan:
Koperasi mengambil keputusan secara demokratis dengan memberikan hak suara yang
sama kepada setiap anggota, sedangkan usaha sektor privat/swasta mengambil
keputusan berdasarkan kepentingan pemilik modal atau investor.

DAFTAR PUSTAKA
Enceng, 2014. Perkoperasian, edisi 2. ed. Universitas Terbuka, Tangerang Selatan.
Suwendra, I Wayan. 2018. Manajemen Koperasi. Depok: PT Rajagrafindo Persada
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG
PERKOPERASIAN. (n.d.). Retrieved October 30, 2023.

Anda mungkin juga menyukai