Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Mata kuliah : Perkoperasian


kode mata kuliah: ADPU4330
semseter: 4

Tugas Mahasiswa:

Buatlah analisis yang sistematis mengenai topik berikut berdasarkan pembelajaran pada BMP
ADPU 4330 Modul 3-4 dan sumber-sumber relevan:

1. Jelaskan mengapa posisi dan peran masyarakat sebagai anggota koperasi dapat
dikategorikan sebagai pemilik dan pengguna secara bersamaan?
2. Identifikasi siapa yang dimaksud dengan perangkat organisasi dalam koperasi dan
uraikan tugas pokok masing-masing perangkat tersebut.
3. Gambarkan perbedaan antara koperasi dan usaha sektor privat/swasta.

Petunjuk untuk mengerjakan tugas:

1. Gunakan sebagai bahan utama BMP ADPU 4330 Modul 3-4 dan sumber-sumber
pengayaan yang relevan.
2. Cantumkan kutipan dan buat daftar pustaka.
3. Kerjakan dalam format dokumen berukuran A4, dengan substansi analisis minimal 3
lembar (tidak termasuk cover dan daftar pustaka), menggunakan font Times New Roman
12pt, dan spasi 1,5pt.
4. Tulislah dengan kalimat dan analisis hasil sendiri, hindari melakukan copy-paste dari
sumber lain.

Selamat mengerjakan tugas! Pastikan untuk mengumpulkan tugas pada batas waktu yang
ditentukan (dua minggu sejak memasuki minggu ke 5 Tuton) melalui unggahan pada tempat
yang disediakan di Tuton ini. Pastikan file tugas yang diunggah berformat doc/docx.

Jawab:

Analisis Posisi dan Peran Ganda Anggota Koperasi, Perangkat Organisasi, dan Perbedaan
Koperasi dengan Usaha Sektor Privat/Swasta
PENDAHULUAN

Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat yang berdasarkan prinsip kerja
sama. Dalam koperasi terdapat berbagai aspek yang perlu dianalisis secara sistematis, antara lain
mengenai peran dan kepemilikan anggota koperasi, perangkat organisasi dalam koperasi, serta
perbedaan antara koperasi dengan usaha sektor privat atau swasta. Pembahasan berikut ini akan
menganalisis ketiga aspek tersebut dengan mengacu pada BMP ADPU 4330 Modul 3-4 dan
sumber-sumber terkait lainnya.

1. Posisi dan Peran Ganda Anggota Koperasi sebagai Pemilik dan Pengguna
Menurut BMP ADPU 4330 Modul 3, anggota koperasi merupakan pemilik dan
pengguna sekaligus. Pemilik karena modalnya berupa saham ditempatkan pada koperasi.
Pengguna karena koperasi dibentuk untuk kepentingan anggotanya. Koperasi adalah
organisasi demokratis yang dikelola secara kolektif oleh anggotanya. Oleh karenanya,
setiap anggota mempunyai hak yang sama untuk memilih dan terpilih dalam pengambilan
keputusan organ koperasi sesuai asas 'satu anggota satu suara'.
Dalam hal ini, anggota koperasi dapat dikategorikan sebagai pemilik karena
berkontribusi memberikan modal dan sebagai pengguna karena memperoleh fasilitas,
barang maupun jasa dari koperasi. Dengan kata lain, anggota koperasi sekaligus memiliki
peran dan hak sebagai pemilik maupun pengguna secara bersamaan (Lavalette et. al.,
2019).
Anggota koperasi memiliki posisi dan peran ganda, yaitu sebagai pemilik dan
pengguna secara bersamaan. Hal ini merupakan ciri khas yang membedakan koperasi
dengan jenis badan usaha lainnya.
Sebagai pemilik:
 Memiliki modal koperasi: Anggota menyetorkan modal (Simpanan Wajib dan
Simpanan Sukarela) yang menjadi sumber pendanaan utama koperasi.
 Memiliki hak atas keuntungan: Anggota berhak atas Sisa Hasil Usaha (SHU) yang
dibagikan berdasarkan besarnya partisipasi dalam kegiatan koperasi.
 Memiliki hak suara: Anggota berhak menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan
memberikan suara dalam pengambilan keputusan penting terkait koperasi.
 Memiliki hak dan kewajiban lainnya: Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART) koperasi.
Sebagai pengguna:
 Menggunakan layanan koperasi: Anggota berhak memanfaatkan berbagai layanan
yang ditawarkan koperasi, seperti simpan pinjam, simpanan, pertokoan, dan jasa
lainnya.
 Mendukung kemajuan koperasi: Anggota diwajibkan untuk aktif berpartisipasi dalam
kegiatan koperasi, seperti menghadiri rapat anggota, mengikuti pendidikan koperasi,
dan menggunakan layanan koperasi secara rutin.
 Posisi dan peran ganda ini mencerminkan prinsip dasar koperasi, yaitu "dari anggota,
oleh anggota, dan untuk anggota". Keberhasilan koperasi sangat bergantung pada
partisipasi aktif para anggotanya, baik sebagai pemilik maupun sebagai pengguna
Dengan demikian, dalam koperasi, anggota berperan sebagai pemilik karena memiliki
kepentingan ekonomi dalam kesuksesan koperasi dan sebagai pengguna karena mereka
menggunakan produk atau layanan yang disediakan oleh koperasi sesuai dengan
kebutuhan mereka.
2. Perangkat Organisasi Koperasi dan Tugas Pokoknya
Berdasarkan BMP ADPU 4330 Modul 3, perangkat organisasi dalam koperasi
terdiri dari Rapat Anggota, Dewan Pengawas, dan Dewan Pimpinan. Rapat Anggota
merupakan organ tertinggi yang berwenang memutuskan berbagai kebijakan penting
koperasi. Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap jalannya koperasi.
Sementara Dewan Pimpinan berperan mengelola jalannya koperasi sehari-hari sesuai
kebijakan yang ditetapkan Rapat Anggota.

Perangkat organisasi koperasi terdiri dari:


 Rapat Anggota (RA): Merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan di
koperasi. RA berwenang untuk:
 Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) koperasi.
 Memilih, mengangkat, dan memberhentikan Pengurus dan Badan Pengawas.
 Menyetujui rencana kerja dan anggaran koperasi.
 Mengawasi kinerja Pengurus dan Badan Pengawas.
 Memutuskan pembubaran koperasi.
 Pengurus: Bertugas untuk menjalankan kegiatan dan usaha koperasi sesuai dengan
AD/ART dan keputusan Rapat Anggota. Pengurus terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan
Bendahara.
 Badan Pengawas: Bertugas untuk mengawasi pelaksanaan AD/ART dan keputusan
Rapat Anggota oleh Pengurus. Badan Pengawas berwenang untuk:
 Memeriksa laporan keuangan koperasi.
 Memberikan nasihat dan saran kepada Pengurus.
 Melakukan tindakan korektif jika Pengurus melanggar AD/ART atau keputusan
Rapat Anggota.
3. Perbedaan Koperasi dengan Usaha Sektor Privat/Swasta
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, terdapat beberapa perbedaan antara
koperasi dengan usaha swasta, diantaranya (Lavalette et. al., 2019):
a. Tujuan, koperasi tidak semata-mata untuk mencari keuntungan melainkan untuk
kesejahteraan anggota dan pembinaan ekonomi kerakyatan.
b. Keadaan Hukum, koperasi mempunyai kepribadian hukum tersendiri yang berdasarkan
prinsip kolektivitas, perwakilan, dan demokrasi.
c. Kedudukan Anggota, di koperasi anggota merupakan pemilik dan pengguna. Sementara di
usaha swasta, pembeli bukan sebagai pemilik.
d. Cara Pendirian, koperasi didirikan oleh warga sekitar melalui Rapat Anggota sedangkan
usaha swasta bisa didirikan sendiri/berkelompok.
e. Pengelolaan, koperasi dijalankan secara kolektif berdasar musyawarah untuk mufakat
sedangkan usaha swasta individual atau kelompok kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Agrobisnis. (2021). Buku Ajar Dasar
Pengembangan Potensi Usaha Tani (BMP ADPU 4330). Bogor: Badan Litbang
Pertanian.
Hendar, S., & Kusnadi. (1999). Manajemen Koperasi. Yogyakarta: UGM Press.
Lavalette, M., et. al. (2019). Cooperatives and Socialism: A View from Below. Basingstoke:
Palgrave Macmillan.
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Dasar Koperasi
Suryani, Y. (2010). Dasar-Dasar Koperasi. Jakarta: Rajagrafindra Persada.
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perkoperasian

Anda mungkin juga menyukai