Analisis Dampak Moto GP 2022 Mandalika Sektor Parekraf
Analisis Dampak Moto GP 2022 Mandalika Sektor Parekraf
Tahun 2022
DIREKTORAT KAJIAN STRATEGIS
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
LAPORAN AKHIR
ANALISIS DAMPAK
PERTAMINA GRAND PRIX
OF INDONESIA 2022
DIMANDALIKA
TERHADAP SEKTOR PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
M. Rizal Taufikurahman
Tauhid Ahmad
Ahmad Heri Firdaus
Dyah Ayu Febriani
Nasiruddin
Amas SA
Tahun 2022
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
KATA PENGANTAR
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Kata Pengantar
Tim Peneliti
Laporan Akhir i
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR ISI
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Akhir ii
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Teks Halaman
Laporan Akhir iv
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR GAMBAR
Laporan Akhir iv
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR GAMBAR
Teks Halaman
1.1 Komparasi PDB NTB Sebelum dan Setelah KEK Mandalika .......... 3
2.1 Kerangka Pemikiran Dampak Pertamina MotoGP Mandalika ...... 23
3.1 Pemetaan Perhitungan Dampak Ekonomi Langsung
Penyelenggaraan MotoGP Pertamina 2022 di Mandalika, NTB
terhadap Kinerja Perekonomian dan Sektor Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif .............................................................................................. 28
4.1 Pertumbuhan Ekonomi NTB 2012-2021 (%) ....................................... 29
4.2 Laju Pertumbuhan Triwulan Provinsi Nusa Tenggara Barat 2018-
Q1 2022............................................................................................................. 30
4.3 Pertumbuhan dan Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha
Provinsi NTB Tahun 2020-2021 (%) ........................................................ 31
4.4 Persentase Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
Atas Dasar Harga Konstan 2021 .............................................................. 32
4.5 PDRB ADHB Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat
(juta Rp) ............................................................................................................ 32
4.6 PDRB ADHK Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat
(juta Rp .............................................................................................................. 33
4.7 Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan
2010 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Barat (Persen) .................................................................................................. 34
4.8 Distribusi PDRB Pulau Lombok Menurut Sektoral ............................ 35
4.9 Persentase Distribusi PDRB Pulau Lombok Sesudah dan Sebelum
KEK ...................................................................................................................... 36
4.10 Penyediaan dan Permintaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Menurut Tabel IRIO Tahun 2016 ............................................................. 37
4.11 Analisis IRIO Industri Unggulan Provinsi NTB ..................................... 38
4.12 Forward Linkages: Ekonomi NTB Dipengaruhi Provinsi Lain ..... 39
4.13 Backward Linkages: Ekonomi NTB Dipengaruhi Provinsi Lain .. 40
4.14 Backward Linkages: I-13 Industri Makanan dan Minuman......... 41
4.15 Backward Linkages: I-33 Perdagangan Besar dan Eceran,
Bukan Mobil dan Sepeda Motor .......................................................... 41
4.16 Backward Linkages: I-38 Angkutan Udara ........................................ 42
Laporan Akhir v
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir vi
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR LAMPIRAN
Laporan Akhir vi
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR LAMPIRAN
Teks Halaman
BAB 1. PENDAHULUAN
Laporan Akhir 1
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Bab 1. Pendahuluan
Apabila dilihat dari perannya DSP Mandalika sebagai salah satu DSP atau
destinasi premium di Indonesia yang sangat potensial mendorong sektor
pariwisata nasional dan daerah dalam upaya percepatan pemulihan sektor
pariwisata pasca pandemi (New Equilibrium). Diharapkan DSP Mandalika
menjadi DSP yang mampu mendorong percepatan sektor pariwisata nasional.
Karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki
peran dan kontribusi penting dalam pembangunan perekonomian nasional
maupun daerah/lokal. Kemajuan dan kesejahteraan ekonomi yang semakin
tinggi telah menjadikan pariwisata sebagai bagian pokok dari kebutuhan
atau gaya hidup manusia bahkan telah menggerakkan jutaan manusia untuk
mengenal alam dan budaya ke belahan dunia lainnya.
Laporan Akhir 1
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Salah satu event yang menjadi prioritas dalam mendorong sektor pariwisata
di KEK Mandalika, adalah optimalisasi Sirkuit Internasional Mandalika adalah
ajang penyelenggaraan ajang Moto Grand Prix (MotoGP). Adanya ajang
balap motor internasional, MotoGP, di NTB ini diharapkan dapat mengerek
kedatangan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan
mancanegara ke daerah tersebut. Penyelenggaraan MotoGP ini sebagai
Apalagi Sirkuit Mandalika telah mengantongi kontrak 10 tahun dari Dorna
Sport selaku promotor MotoGP.
Laporan Akhir 2
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 3
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen hasil studi dampak
penyelengaraan event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Sirkuit
Internasional Mandalika terhadap kinerja ekonomi dan sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif. Selain itu, teridentifikasinya tantangan dan hambatan
pengembangan Sirkuit Internasional Mandalika.
(1) Persiapan.
Kegiatan persiapan yang dilakukan adalah melakukan rapat-rapat
pembentukan kelompok kerja dan persiapan pelaksanaan kegiatan dan
rapat-rapat koordinasi dengan seluruh pihak terkait.
(2) Pelaksanaan.
Kegiatan pada pelaksanaan kegiatan adalah melakukan analisis literatur
review; mengumpulkan data dari berbagai sumber data, melaksanakan
FGD dengan stakeholder DSP Mandalika terutama pengelola Sirkuit
Internasional Mandalika, menganalisis permodelan menggunakan
Computable General Equilibrium (CGE) IndoTERM, mengolah data
Laporan Akhir 4
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 5
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
1.4 Keluaran
Secara umum keluaran dalam kegiatan ini adalah terdokumentasikan hasil
analisis analisis dampak penyelenggaraan event Pertamina Grand Prix of
Indonesia 2022 di Mandalika terhadap ekonomi dan sosial khususnya sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif di level Provinsi dan Nasional baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Selain itu, Melakukan identifikasi dan
analisis tantangan dan hambatan dalam pengembangan dan pelaksanaan
berbagai event pada Sirkuit Internasional Mandalika. Adapun metode kajian
kualitatif dan kuantitatif. Kajian kualitatifnya didasarkan pada desk study dan
fokus grup terpumpun (Focus Group Discussion/FGD), sedangkan
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan model ekonomi
keseimbangan umum/ Computable General Equilibrium (CGE) model
IndoTERM.
Laporan Akhir 6
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
1.5 Laporan
Secara umum keluaran dalam kegiatan ini adalah terdokumentasikan hasil
analisis analisis dampak penyelenggaraan event Pertamina Grand Prix of
Indonesia 2022 di Mandalika terhadap ekonomi dan sosial khususnya sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif di level Provinsi dan Nasional baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Selain itu, Melakukan identifikasi dan
analisis tantangan dan hambatan dalam pengembangan dan pelaksanaan
berbagai event pada Sirkuit Internasional Mandalika. Adapun metode kajian
kualitatif dan kuantitatif. Kajian kualitatifnya didasarkan pada desk study dan
fokus grup terpumpun (Focus Group Discussion/FGD), sedangkan
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan model ekonomi
keseimbangan umum/ Computable General Equilibrium (CGE) model
IndoTERM. Keluaran kajian ini secara spesifik adalah terdokumen mengenai:
(1) terkajinya analisis dampak penyelenggaraan event Pertamina Grand Prix
of Indonesia 2022 di Mandalika terhadap ekonomi dan sosial khususnya
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di level Provinsi dan Nasional baik
jangka pendek maupun jangka panjang;
(2) teridentifikasi dan dapat dianalisis tantangan dan hambatan dalam
pengembangan dan pelaksanaan berbagai event pada Sirkuit
Internasional Mandalika; dan
(3) terformulasikan strategi kebijakan dalam penyelenggaraan event
Pertamina Grand Prix of Indonesia di Mandalika agar sustainabilitasnya
terjaga.
Laporan Akhir 7
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 8
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Sport Tourism
Bagi Indonesia, wisata olahraga sebenarnya bukanlah hal asing. Pada tahun
1962 untuk pertama kalinya Indonesia mengadakan pesta olahraga pertama
melalui ajang Asian Games. Untuk memenuhi kebutuhan Asian Games,
Presiden Soekarno bahkan membangun sebuah gelanggang olahraga
terbesar di Indonesia yang dikenal dengan nama Stadion Gelora Bung Karno.
Sekarang ini wisata olahraga di Indonesia maju. Sejak diadaknanya Asian
Games pada tahun 2018 lalu di Jakarta dan Palembang, banyak wisatawan
Laporan Akhir 8
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Agar suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik maka suatu Daerah
Tujuan Wisata memiliki beberapa syarat yang harus dimiliki yaitu: 1. Adanya
sesuatu yang dapat di lihat, 2. Adanya sesuatu yang akan dilakukan, 3.
Adanya sesuatu yang dapat dibeli Hal ini menjadi sangat penting karena
pengembangan Pariwisata Olahraga memerlukan sumber daya manusia
yang unggul dan handal dalam mendesain berbagai macam kegiatan
olahraga sehingga menjadi atraksi wisata yang layak jual karena memiliki
nilai-nilai ekonomi (economic values) dan mendatangkan keuntungan suatu
negara atau daerah. Pengembang Pariwisata Olahraga di Indonesia saat ini
Laporan Akhir 9
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 10
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Dengan demikian olahraga pun akhirnya dapat memicu bisnis baru seperti
tempat hiburan rekreasi, restoran, perhotelan, pengembangan usaha kecil
(aksesoris-aksesoris daerah setempat menjadi lebih berkembang), makanan
dan minuman khas daerah setempat menjadi lebih dikenal, dan pada
akhirnya dapat menciptakan lapangan kerja. Sebagai produk dari industri
olahraga, olahraga pariwisata memerlukan pengelolaan lebih lanjut agar
mampu menarik minat wisatawan asing maupun lokal sebagai konsumennya.
Hingga hari ini “olahraga pariwisata” memiliki beberapa definisi mulai dari
yang paling sempit, yaitu perjalanan yang semata-mata dilakukan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan olahraga kompetitif; hingga pada definisi yang
lebih luas, yaitu olahraga pariwisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan
dengan melakukan aktivitas olahraga yang menyenangkan, tanpa ada unsur
paksaan dan pada umumnya dilakukan di daerah objek wisata (Danasaputra,
2009). Mutohir, 2012 mengatakan bahwa di Indonesia untuk tujuan
Laporan Akhir 11
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 12
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Sport tourism ini dapat dipahami sebagai penggabungan dua konsep yakni
terdiri dari sport dan tourism. Sport dapat dijelaskan sebagai bentuk aktivitas,
formal maupun informal, kompetitif atau rekreasi. Olahraga ini juga dapat
dikatakan sebagai kegiatan yang membutuhkan pesaing atau kompetitor
atau satu kelompok partisipasi (Turner, 1974). Sedangkan, tourism atau
pariwisata ini juga melibatkan orang lain baik sebagai wisatawan, pemberi
jasa wisata atau masyarakat (Goeldner & Ritchie, 2009). Definisi untuk
menggambarkan sport tourism yakni datang dari Hinch & Higham (2001)
yang menjelaskan sebagai perjalanan dengan waktu terbatas untuk
menyaksikan kegiatan olahraga. Pendapat lain datang dari Standeven &
DeKnopp (1999) yang berpendapat sport tourism sebagai segala bentuk
keterlibatan baik pasif maupun aktif pada kegiatan atau aktivitas olahraga.
Selain itu, kegiatan memiliki aturan dan diperuntukkan untuk
komersial/bisnis atau non-komersial.
Sport tourism ini memiliki dua kategori, Spillane (1987) membagi menjadi;
(1) Big sport events yakni peristiwa olahraga besar yang tidak hanya menarik
para olahragawan, namun mampu juga menarik perhatian banyak penonton;
dan (2) sporting tourism of the practitioners yakni pariwisata yang
Laporan Akhir 13
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Salah satu daerah yang mengembangkan sport tourism saat ini adalah
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Provinsi NTB, terdapat berbagai jenis
sport tourism yang dikembangkan yakni seperti pacuan kuda, peresean,
mendaki, berkemah, tracking, snorkeling, surfing, swimming dan camping
(Isnaini & Hasbi, 2020). Dikutip dari laman Kompas.com, keterangan datang
dari Sekretaris Daerah NTB, lalu Gita Aryadi yang menjelaskan bahwa NTB
sedang mengembangkan sport tourism sebagai daya tarik wisata terbaru
(Ramadhian, 2021).Salah satu pengembangan sport tourism di provinsi NTB
paling bergengsi yakni dengan keberadaan event internasional seperti
MotoGP, World Superbike (WSBK) di Mandalika International Circuit.
Laporan Akhir 14
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
diperoleh dari pajak penjualan tiket, pajak makanan atau restoran, pajak
reklame dan parkir (Rosidi, 2022).
Sport tourism lainnya di provinsi NTB yakni adanya event Motocross Grand
Prix (MXGP) Samota yang diadakan di Sumbawa. Keterangan dari
Zulkieflimansyah selaku Gubernur NTB yakni ini menjadi momentum untuk
mempercantik daerah Sumbawa. Event tersebut juga menjadi penggerak
dalam pembangunan berbagai fasilitas publik seperti bandara, jembatan,
pelabuhan dan fasilitas pendukung lainnya. Event ini akan diadakan pada 24-
26 Juni 2022 di sirkuit Samota Adventure Land. Sirkuit tersebut dibangun di
atas lahan seluas 18ha dengan panjang track 1.800 meter (Antara, 2022)
Event Tourism
Laporan Akhir 15
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
pemerintah dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi wisata. Pada gilirannya,
sistem ini akan memberikan dampak satu sama lain
Event tourism secara umum dapat dipahami sebagai konsep event yang
menampilkan atraksi, katalis, animator, atau tempat untuk melakukan
pemasaran dan membangun image. Lebih lanjut, event tourism ini
merupakan pertemuan dua ilmu yang terdiri dari manajemen (pasar bagi
pengelola atau pelaksana) dan pariwisata (tempat atau destinasi diadakan)
(Getz, 2008)Event tourism atau dikenal juga sebagai special event dapat
diartikan sebagai acara khusus yang diciptakan untuk menggambarkan ritual
tertentu, penampilan, pertunjukan atau perayaan yang secara sadar
direncanakan dan dibuat untuk menandai acara khusus atau bertujuan
mencapai tujuan sosial, budaya, tujuan perusahaan tertentu (Allen, William
O'toole, & McDonnell, 2008). Contoh dari event tourism ini seperti perayaan
hari nasional, acara penting kebangsaan, penampilan kultural, hingga acara
olahraga besar.
Pada tahun 1980an, event tourism ini berkembang secara signifikan sebagai
sebuah konsep dan penelitian. sejumlah studi yang dilakukan oleh Gunn &
Wicks (1982) yang memberikan gambaran pengunjung festival yang
diadakan di Galveston. Pada era ini, event tourism ini menunjukkan
keterkaitan dengan industri pariwisata dan pengaruhnya terhadap
perekonomian skala nasional. Pada pertengahan era 1980an, terdapat The
Laporan Akhir 16
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Pada tahun 1990an, event tourism mulai dikenal dan didalami oleh para
peneliti. Hal ini ditandai dari banyaknya buku yang menerbitkan tema event
tourism, salah satunya yakni “Hallmark Tourist Events” oleh C.M Hall pada
1992. Di era ini juga ditemukan banyak event tourism yang telah dilegalkan
atau didaftarkan secara formal ke dalam sistem pendidikan (Getz, 2008)
Pada awal tahun 2000an, salah satu penelitian besar terkait dengan event
tourism ini berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan Sydney 2000
Summer Olympic Games. Dari kegiatan tersebut, menghasilkan banyak
penelitian untuk awal tahun 2000an. Sekarang, event tourism sudah
dianggap sebagai konsep yang matang dan spesialisasi untuk ilmu
management (Getz, 2008)
Laporan Akhir 17
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 18
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Sektor sumber daya air mendapatkan alokasi pagu sebanyak Rp269 Miliar
untuk membangun sistem penyediaan air, dan pengendalian banjir di area
Pertamina Grand Prix of Indonesia. Dari sektor jalan dan jembatam
pemerintah mendukung upaya pembangunan dan pelebaran jalan sebanyak
Rp705,9 Miliar serta adanya peningkatan sektor perumahan berupa pondok
wisata dengan total Rp63,36Miliar. Dukungan tidak hanya sampai disana,
ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia tahun 2022 di Mandalika juga
memberikan dampak baik bagi para UMKM dengan memberdayakan 800
UMKM. Tindak lanjut dukungan akan terus bergulir terutama dalam rangka
pengembangan bandara Lombok Praya, pemberlakukan manajemen lalu
lintas pada saat pelaksanaan acara skala nasional dan internasional,
pengembangan Pelabuhan untuk memecah keramaian, dan peningkatan
transportasi publik menuju sirkuit MotoGP.
Laporan Akhir 19
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
nasional (Plassman & Tideman, 1999). Penerapan model ini juga telah
berkembang dengan pesat pada perekonomian negara sedang berkembang
(NSB), bahkan pada tingkat perekonomian wilayah.
Perkembangan ini didukung oleh konstruksi Tabel I-O dan SAM, baik pada
tingkat perekonomian nasional maupun wilayah. Selain itu didukung pula
oleh perkembangan yang sangat pesat dalam perangkat lunak paket
program komputer untuk kepentingan konstruksi database dan penyelesaian
masalah keseimbangan umum. Selain program GAMS, dewasa ini telah
berkembang paket program GEMPACK yang telah digunakan secara luas di
kalangan peneliti dalam penyelesaian model keseimbangan umum.
Laporan Akhir 20
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Fase saat penyelenggaraan. Fase ini adalah fase hari H event dilaksanakan
yaitu pada tanggal 18-20 Maret 2022. Pada tahapan ini belanja operasional
untuk penyelenggaraan kegiatan secara langsung serta pengeluaran untuk
keberhasilan penyelenggaraan MotoGP seperti pembalap, media,
Laporan Akhir 21
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 22
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Analisis Dampak
MotoGP Pertamina
di Mandalika
Laporan Akhir 23
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
BAB 3. METODOLOGI
Laporan Akhir 24
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Bab 3. Metodologi
Pendekatan dan desain studi ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan kualitatif dengan menggunakan data primer melalui FGD, survey
dan Indeepth Interview (online/offline). Pendekatan ini dilakukan dengan
menggunakan analisis/ kajian deskriptif. Adapun pendekatan kuantitatif yaitu
dengan menggunakan data sekunder melalui survei intansional, desk study,
dan study literature. Pendekatan kuantitatif ini dilakukan dengan
menggunakan pemodelan ekonomi yaitu menggunakan Model CGE. Model
CGE yang digunakan dalam studi ini adalah model CGE bersifat buttom-up.
Dimana model ini adalah model CGE inter-regional Indonesia dengan
mengadopsi model IndoTERM (Horridge and Yusuf, 2018). Model ini juga
sebagai bagian keluarga dan turunan dari model TERM (The Enormous
Regional Model) dari Australia (Horridge et. al, 2003). Selain itu, model
tersebut juga merupakan model CGE untuk menganalisis interkonektivitas
antar wilayah di Indonesia yang dibangun hasil kerjasama Centre of Policy
Studies (CoPS) Victoria University dengan Centre for Economics and
Development Studies (CEDS) Universitas Padjadjaran. Model IndoTERM yang
digunakan dalam studi ini adalah model statis yang terdiri dari 185 sektor
yang diagregasi berdasarkan sektor pada GTAP sebanyak 52 sektor dan 34
provinsi.
Jenis data utama yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperlukan berasal dari hasil-hasil FGD dan
deepth interview. Data sekunder yang digunakan berupa tabel Input Output
2016, tabel Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) 2008 yang diupdate ke
tahun 2016, table input-output interegional 2016, SUSENAS terbaru,
SAKERNAS terbaru, data GTAP versi 10, dan beberapa data pendukung
lainnya yang terbaru untuk supaya dapat merepresentasikan kondisi
perekonomian terkini. Selain itu, data tersebut dilakukan update yang
dimaksudkan agar model yang dibangun dapat mengakomodasi berbagai
perubahan perekonomian Indonesia yang berlangsung secara dinamis.
Laporan Akhir 24
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Berbagai sumber data yang digunakan untuk membangun data dasar dan
pemodelan diperolah berasal dari berbagai publikasi dari berbagai K/L terkait.
Seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Pusat Statistik, Bank
Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas maupun
instansi/lembaga terkait lainnya dengan studi ini. Adapun sumber data
primer berasal dari berbagai narasumber/ahli dalam bidang yang terkait
dengan aspek yang dikaji.
Laporan Akhir 25
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
1. Analisis deskriptif
Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui perkembangan
sektor-sektor ekonomi di Pulau Lombok atau Provinsi NTB,
perkembangan sektor pariwisata di NTB, dan berbagai informasi dan
data pelaksanaan Grand Prix of Indonesia (MotoGP Pertamina) di
Mandalika tahun 2022. Selain itu, dalam analisis deskriptif ini juga secara
kualitatif menggunakan data dan informasi hasil FGD dan diskusi atau
wawancara mendalam kepada para pelaku dan pelaksana kegiatan
MotoGP Mandalika untuk melihat hambatan dan tantangan .
2. Analisis Dampak Ekonomi
Analisis dampak ekonomi dilakukan dengan menggunakan model
ekonomi keseimbangan umum atau Computable General Equilibrium
(CGE). Model ini bertujuan utnuk mengetahui dampak penyelenggaraan
MotoGP Mandalika 2022 terhadap kinerja perekonomian dan sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif. Model CGE yang digunakan dalam studi
ini adalah model CGE yang bersifat buttom-up.
3. Analisis Kebijakan Strategis
Analisis ini dilakukan guna menganalisis kebijakan strategis apa yang
perlu dilakukan dalam penyelenggaraan event Pertamina Grand Prix of
Indonesia 2022 di Mandalika di masa mendatang agar mampu
mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di
daerah dan nasional.
Laporan Akhir 26
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Secara teoritis dan prinsip dasar, model CGE IndoTERM tidak berbeda
dengan model CGE yang top down. Fitur tersebut tidak berbeda dengan
model CGE konvesional lainnya, hanya saja fitur utama dan terpenting dalam
model ini secara spesifik bisa melakukan simulasi shock ekonomi di wilayah
tertentu dalam kerangka keterkaitan dengan ekonomi nasional. Keterkaitan
tersebut dihubungkan oleh perdagangan antar-wilayah dan antar-sektor
serta faktor produksi antar-daerah.
Laporan Akhir 27
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 28
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
tersebut dibangun di atas lahan seluas 18ha dengan panjang track 1.800
meter (Antara, 2022)
Laporan Akhir 29
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
25
21,76
20
15
10
-10
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Laporan Akhir 29
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Q to Q Y on Y
10 7,76
6,77
4,7 5,05
5 2,53 2,84
1,75 0,92
0,83 0,71 0,54
-1,24 -0,53
0 -1,62
-2,95 -3,39
-5,85 -5,16
-5
-10
-15
-20
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2018 2019 2020 2021 2022
Gambar 4.2 Laju Pertumbuhan Triwulan Provinsi Nusa Tenggara Barat 2018-
QI 2022
Laporan Akhir 30
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 31
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Pada tahun 2021, PDRB ADHB Nusa Tenggara Barat sebesar Rp140.153,32
juta (jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor
perekonomian di suatu wilayah). Di bawah ini adalah gambar 4.5 yang
menjelaskan PDRB ADHB Provinsi NTB berdasarkan Kabupaten/Kota.
Kabupaten Sumbawa Barat adalah kontributor PDRB terbesar yakni sebesar
Rp23.767.390.000. Sedangkan, Kabupaten Lombok Tengah tempat
diselenggarakannya Pertamina Grand Prix of Indonesia menepati posisi
keempat sebesar Rp17.689.610.000.
Laporan Akhir 32
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 33
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
40 33,97
30
20
8,82 7,83
10 4,97
1,62 2,24 1,38 0,98 2,68 1,31
-0,07 0,31 -0,63
-2,55
0 -6,63
-8,7 -10,54
-12,91 -12,25
-10 -16
-20
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kabupaten Kota Kota Bima
Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Lombok Mataram
Barat Tengah Timur Barat Utara
Gambar 4.7 Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan
2010 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara
Barat (Persen)
Berdasarkan gambar 4.8 bahaw distribusi PDRB Pulau Lombok tidak ada
perbedaan signifikan antara sebelum KEK dan sesudah KEK. Lapangan usaha
pertanian, kehutanan, dan perikanan mendominasi dengan kontribusi
sebesar 20,96 persen. Lapangan usaha pada sektor pariwisata masih relatif
rendah, seperti penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa perusahaan,
dan jasa lainnya. Diharapkan dengan adanya berbagai kegiatan internasional
di Provinsi NTB tepatnya di Pulau Lombok akan meningkatkan lapangan
usaha pada sektor pariwisata. Namun sayangnya, distribusi PDRB Pulau
Lombok pada transportasi terkontraksi sebesar 6,28 persen dikarenakan
pada tahun 2020 dan 2021 Indonesia tengah mengalami lonjakan pandemic
Covid-19, tetapi hal tersebut lambat lau dapat diantisipasi dengan kebijakan
yang adaptif dan dibukanya kembali penerbangan, perjalanan wisata, dan
lokasi wisata di wilayah Pulau Lombok mulai awal tahun 2022.
Laporan Akhir 34
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Agregat makro lain yang diturunkan dari data PDRB adalah pertumbuhan riil
PDRB atau pertumbuhan ekonomi (economic growth). Terbentuknya total
PDRB pengeluaran tidak terlepas dari kontribusi seluruh komponen, yang
terdiri dari komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumah Tangga (PK-RT),
Pengeluaran Konsumsi Akhir Lembaga NonProfit Yang Melayani Rumah
Tangga (PK-LNPRT), Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah (PK-P),
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), ekspor neto (E) atau ekspor minus
impor barang dan jasa. Indikator ekonomi ini menggambarkan kinerja
pembangunan ekonomi suatu wilayah. Sebagaimana terlihat dari gambar di
atas selama periode sesudah KEK dan Sebelum KEK indikator Pengeluaran
Konsumsi Akhir Rumah Tangga (PKRT) mempunyai kontribusi yang relatif
besar sesudah adanya KEK yaitu mencapai 75,49 persen. Selanjutnya disusul
oleh kontribusi pendapatan inventori sebanyak 0,52. Namun, persentase
distribusi net ekspor turun menjadi -32,66 persen.
Laporan Akhir 35
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
-32,66
NET EKSPOR
-30,53
0,52
PI
0,27
38,47
PMTB
40,78
16,40
PKP
16,20
1,78
PKLNPRT
1,95
75,49
PKRT
71,33
Laporan Akhir 36
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
konsumsi LNPRT sebesar 0,59 persen, dan kontribusi dari sisi demand
yang terendah berasal dari inventori yang hanya sebesar 0,30 persen.
Laporan Akhir 37
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Berdasarkan model IRIO 2016, bahwa untuk meneliti keterkaitan antar sektor
produksi dalam suatu periode perekonomian yang nantinya akan
menentukan sektor untuk menjadi fokus kebijakan pembangunan.
Keterkaitan ke depan (forward linkages) merupakan keterkaitan penjualan
barang jadi dan dihitung menurut baris. Forward linkages merupakan alat
analisis yang digunakan untuk melihat derajat keterkaitan output suatu sektor,
yang digunakan sebagai input bagi sektor lainnya. Selain itu, Keterkaitan
antar sektor, baik keterkaitan ke belakang (backward linkage) maupun
keterkaitan ke depan (forward linkage) dapat digunakan untuk
mengidentifikasi sektor unggulan (key sectors) yang akan dikembangkan
dalam pembangunan ekonomi di suatu daerah.
Laporan Akhir 38
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 39
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 40
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 41
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor di provinsi
NTB memiliki keterkaitan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Seperti yang
tertera pada Gambar 4.15, keterkaitan tersebut provinsi NTB dengan provinsi
lainnya yang terbesar dengan provinsi DKI Jakarta yakni mencapai 4,67% atau
71.13. Selain itu, provinsi kedua yang memiliki keterkaitan terbesar
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motordengan
provinsi NTB yakni provinsi Jawa Timur yang mencapai 3,28% atau 49.98.
Selain kedua provinsi tersebut, terdapat provinsi lainnya yakni provinsi Bali.
Provinsi Bali memiliki keterkaitan Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan
Mobil dan Sepeda Motor dengan provinsi NTB yakni sebesar0,79% atau
12.06.
Laporan Akhir 42
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 43
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 44
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 45
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Provinsi NTB memiliki keterkaitan dengan provinsi lainnya pada jasa lainnya.
Seperti yang terlihat pada Gambar 4.21 di atas, provinsi NTB memiliki
keterkaitan terbesar pada jasa lainnya dengan provinsi DKI Jakarta yang
mencapai 4,66% atau 82.08. Provinsi kedua yang memiliki keterkaitan pada
jasa lainnya dengan provinsi NTB adalah provinsi Jawa Timur yang mencapai
3,96% atau 69.70. Provinsi Kalimantan Timur memiliki keterkaitan dengan
provinsi NTB pada jasa lainnya mencapai 2,42% atau 42.66. Selain ketiga
daerah tersebut, provinsi Bali juga turut memiliki keterkaitan dengan provinsi
NTB pada jasa lainnya yakni mencapai 0,73% atau 12.94
Laporan Akhir 46
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 47
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
KEK Mandalika sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) atau
destinasi premium di Indonesia sangat potensial mendorong sektor
pariwisata nasional dan daerah dalam upaya percepatan pemulihan sektor
pariwisata pasca pandemi (New Equilibrium). DSP Mandalika diharapkan
mampu mendorong percepatan sektor pariwisata nasional. Karena sektor
pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki peran dan
kontribusi penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun
daerah/lokal. Kemajuan dan kesejahteraan ekonomi yang semakin tinggi
telah menjadikan pariwisata sebagai bagian pokok dari kebutuhan atau gaya
hidup manusia bahkan telah menggerakkan jutaan manusia untuk mengenal
alam dan budaya ke belahan dunia lainnya.
Laporan Akhir 48
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 49
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
jalan sejak 2022 hingga 2022 mencapai Rp1,062 triliun. Selain pembangunan
jalan, juga dilakukan pembangunan terhadap Sumber Daya Air (SDA),
pemukiman dan perumahan.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan Rp 1,18 triliun dari belanja K/L
untuk proyek ini. Adapun penggunanya untuk membangun sarana dan
prasarana di sekitar sirkuit seperti pembangunan jalan, jaringan penyediaan
air, bantuan relokasi warga, pengadaan lahan sarana penunjang utama,
pembangunan unti hub transportasi dan sebagainya. Pemerintah juga
memberi insentif perpajakan, yakni Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan jasa
kena pajak senilai Rp 240,73 miliar. Selain itu, juga terdapat insentif bea
masuk dan pajak impor yang diberikan sebesar Rp 10,41 miliar. Fasilitas
Laporan Akhir 50
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 51
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
7,76 3.3%
4,46
Laporan Akhir 52
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
3,76
3,3 3,42
2,74
1,91
1,12
Laporan Akhir 53
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
dengan kisaran 6,18 persen. Selain itu sektor penyediaan akomodasi dan
makanan minum pertumbuhannya meningkat 5,95 persen. Transportasi dan
pergudangan menjadi 4,88 persen. Peningkatan juga terjadi pada sektor
industry pengolahan sebsar 2,08 persen, sektor pengadaan listrik dan gas
sebesar 3,39 persen, sektor konstruksi sebesar 2,89 persen, perdagangan
besar dan eceran sebanyak 3,22 persen, jasa keuangan dan asuransi sebsar
2,36 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib
sebanyak 1,17 persen, jasa Pendidikan sebanyak 1,07 persen, sektor jasa
Kesehatan dan kegiatan sosial 1,03 persen, sektor jasa real estate sebesar
0,90 persen, jasa lainnya sebesar 0,98 persen, pertanian, kehutanan, dan
perikanan sebsar 0,16 persen, dan jasa petambangan dan penggalian sebesar
0,11 persen.
Laporan Akhir 54
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
6,90
5,95 6,18
4,88
3,39 3,22
2,89
2,08 2,36
Laporan Akhir 55
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
saat ini kontribusi PDRB Propinsi NTB relatif kecil pada kisaran 0,83 persen
terhadap PDB nasional (BPS, 2022), namun jika kedepannya pertumbuhan
ekonomi NTB selalu lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, maka
dalam jangka panjang peranan ekonomi NTB terhadap perekonomian
nasional akan semakin besar.
0,19
0,17
0,046
0,035
0,011
Laporan Akhir 56
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 57
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
A. Politik
Laporan Akhir 58
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
B. Ekonomi
C. Sosial – Budaya
Perubahan sosial dan budaya pada lingkungan memiliki dampak yang besar
bagi semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Semua entitas dikejutkan
dengan peluang dan ancaman yang muncul dari perubahan dalam variable
sosial dan budaya. Faktor sosial dan budaya meliputi sikap, nilai, dan
kepercayaan yang diyakani setiap masyarakat. Perubahan sosial dan budaya
akan menciptakan tren-tren baru dalam masyarakat. Terdapat beberapa
peluang yang dapat dijabarkan diantaranya; 1. terciptanya lapangan kerja
potensial bagi para masyarakat di Nusa Tenggara Barat terutama di Pulau
Lombok; 2. tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menyukseskan acara; 3.
adanya konstruksi dan berbagai perbaikan jalan infrastruktur pembangunan
daerah; 4. memperkenalkan budaya dan kearifan lokal kepada wisatawan
nusantara dan mancanegara; 5. Mendorong pemberdayaan masyarakat lokal;
6. danya pelatihan peningkatan kualitas layanan UMKM lokal NTB; 7.
Mendorong para pegiat ekonomi lokal agar dapat memperluas pasar dan
Laporan Akhir 59
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
D. Lingkungan
Lingkungan dalam hal ini diartikan sebagai lingkungan infrastruktur dan alam
disekitar masyarakat yang terkonstruksi akibat dari event Pertamina Grand
Prix of Indonesia, ada beberapa peluang yang tercipta diantaranya adalah
kemudahan akses dan revitalisasi pembangunan konstruksi di sekitar sirkuit
Mandalika, mempersingkat waktu tempuh menuju KEK Mandalika,
terhubungnya pusat pemerintahan dengan KEK Mandalika, dan mampu
mempertahankan kelangsungan daya dukung dan daya tamping lingkungan.
Namun, terdapat beberapa ancaman yang menyertai diantaranya adalah
tidak terawatnya infrastruktur penunjang dan disekitar sirkuit Mandalika,
masyarakat yang belum sadar untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
membuang sampah pada tempatnya, pemilihan waktu penyelenggaraan
Pertamina Grand Prix of Indonesia pada saat musim hujan, dan alih fungsi
lahan yang tidak memenuhi AMDAL menimbulkan banjir
E. Teknologi
Laporan Akhir 60
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Jika kita melihat dari daya dukung akomodasi dan transportasi, hendaknya
strategi yang perlu diterapkan adalah rekayasa lalu lintas, meminimalisasi
penggunaan transportasi pribadi, penambahan shuttle bus, hingga
penambahan armada bus dari titik di luar zona Mandalika menuju ke lokasi
sirkuit event Pertamina Grand Prix of Mandalika. Kemacetan menjadi masalah
besar dan belum mampu ditangani oleh penyelenggara sejauh ini, maka,
pembelajaran terbaik dan evaluasi dapat dilakukan sebelum Pertamina Grand
Prix of Mandalika tahun 2023 dimulai.
Laporan Akhir 61
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
2. Ekonomi • Momentum komunitas lokal untuk mempromosikan • Diperlukan tinjauan alokasi pendanaan yang ketat terhadap
produk-produk dalam negeri event MotoGP tahun-tahun berikutnya untuk meningkatkan
• Memberikan spillover effects terhadap daerah di sekitar efektivitas serta pendapatan
Lombok
• Meningkatkan pendapatan masyarakat dalam sektor
makan, minum, akomodasi, dan logistic
• Peningkatan transaksi digital
• Berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional dan PAD di Kabupaten Lombok Tengah
3. Sosial – Budaya • Terciptanya lapangan kerja potensial bagi para
masyarakat di Nusa Tenggara Barat terutama di Pulau
Lombok
• Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menyukseskan
acara
• Adanya konstruksi dan berbagai perbaikan jalan
infrastruktur pembangunan daerah
Laporan Akhir 62
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 63
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Dalam mendukung keberlanjutan pengembangan dan optimalisasi event Pertamina Grand Prix of Mandalika, di bawah ini dibuat
matriks kebijakan strategi pengembangan dan optimalisasi
6.2 Matriks Kebijakan dan Strategi Optimaliasi Pengembangan Pertamina Grand Prix of Indonesia di Mandalika
Cluster Issues Tantangan Rekomendasi Kebijakan Strategi yang direkomendasikan
Masifikasi sertifikasi dan evaluasi penerapan
Penguatan dukung UMKM terutama sektor protocol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan
Dukungan kebijakan Belum terdiseminasinya penerapan pariwisata dalam percepatan penerapan Environment Sustainability).
dan regulasi protokol CHSE di sektor pariwisata protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Mengintegrasikan monitoring dan evaluasi
Environment Sustainability). penerapan protocol CHSE lintas pemangku
kebijakan
Mengadakan diskusi dengan komunitas pelaku
Pengembangan kebijakan terkait penetapan UMKM dan Kementerian Koperasi dan UKM terkait
Biaya sewa lahan dan tenda yang terlalu
harga serta klasterisasi UMKM untuk penentuan harga
mahal untuk UMKM
penentuan harga Pemetaan jenis UMKM untuk dibuat klasterisasi
penentuan harga
Kesiapan layout tenant sudah tersedia 2 (bulan)
Marketing dan
Waktu pemberitahuan layout dan lokasi sebelum event Pertamina Grand Prix of Indonesia
pembiayaan tenant
tenant UMKM terlalu dekat dengan hari Meningkatkan fasilitas layout-ing penataan berlangsung
pameran UMKM
dimulainya Pertamina Grand Prix of tenant pameran UMKM Adanya virtual tour lokasi tenant kepada seluruh
Indonesia 2022 UMKM yang berpartisipasi dalam event Pertamina
Grand Prix of Indonesia
Penjualan tiket bundling dengan harga promosi
Penjualan tiket bundling yang masih Optimalisasi pemasaran dan promosi
yang menarik bekerja sama dengan berbagai
terbatas Pertamina Grand Prix of Indonesia
maskapai oenerbangan
Laporan Akhir 64
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 65
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 66
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 67
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 68
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dampak pembangunan infrastruktur Sirkuit
Mandalika dan Penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022,
maka dapat dirangkum beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dampak langsung yang diberikan oleh event Pertamina Grand Prix of
Indonesia di Mandalika tahun 2022 sebesar 4.02. Dampak langsung
tersebut meliputi investasi infrastrutkur KEK Mandalika dan
pembangunan sirkuit, biaya operasional penyelenggaraan (termasuk
commitment fee) serta pengeluaran pengunjung selama event Pertamina
Grand Prix of Mandalika.
2. Dampak ekonomi total adanya event Pertamina Grand Prix of Indonesia
di Mandalika tahun 2022 mencapai Rp5,2 triliun. Dampak ekonomi total
disumbang dari dampak langsung dan dampak ekonomi makro dan
sektoral ekonomi. Dampak makro yakni pertumbuhan PDRB memberikan
sumbangan sebesar 3.3 persen atau senilai Rp1,18 triliun. Nilai tersebut
disumbang dari peningkatan pada sisi konsumsi dan produksi. Karena
adanya dorongan sebesar 3,3 persen, menyebabkan pertumbuhan
ekonomi NTB meningkat 7,76 persen. Jika kedepannya pertumbuhan
ekonomi NTB selalu lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional,
maka kontribusi ekonomi NTB terhadap nasional akan meningkat yang
artinya akan terjadi pergeseran struktur ekonomi secara spasial yang
diharapkan lebih merata.
3. Komponen investasi (PMTB) menjadi kontributor terbesar dalam
pertumbuhan ekonomi NTB, yakni tumbuh 3,76 persen. Selain itu, ekspor
NTB tumbuh sebesar 3,42 persen. Lebih lanjut konsumsi rumah tangga
yang terjadi akibat adanya gelaran MotoGP meningkat sebesar 1,91
persen. Peningkatan konsumsi tersebut terjadi akibat meningkatnya
pendapatan riil tenaga kerja di NTB yang tumbuh 1,12 persen serta
penyerapan tenaga kerja meningkat sebanyak 2,74 persen.
4. Dampak Pertamina Grand Prix of Indonesia juga dirasakan bagi
perekonomian nasional. Dimana PDB Indonesia tumbuh sebesar 0,035
persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh meningkatnya konsumsi 0,064
persen, serta investasi nasional yang meningkat 0,011 persen. Selain itu,
ekspor dan impor juga meningkat sebesar 0,17 persen dan 0,19 persen.
5. Investasi Pemerintah dan BUMN yang diestimasi sebesar Rp2,73 triliun
mampu menghasilkan benefit sebesar Rp5,2 triliun. Hal ini menunjukkan
Laporan Akhir 70
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
rasio antara biaya dan manfaat (Cost and Benefit Ratio) mampu mencapai
hampir 1 berbanding 1,9 (1:1,9). Dalam jangka Panjang, rasio ini
diperkirakan akan menjadi semakin kecil, mengingat pada
penyelenggaraan tahun-tahun mendatang nilai investasi akan semakin
kecil, sementara dampak ekonomi diperkirakan akan semakin besar,
seiring dengan semakin tumbuhnnya sektor-sektor ekonomi pendukung
lainnya.
6. Dalam pelaksanaan event Pertamina Grand Prix of Mandalika terdapat
beberapa peluang yang ditemui. Peluang yang menjadikan kekuatan
untuk optimalisasi kegiatan tersebut diantaranya adalah regulasi terkati
alokasi keuangan yang mendukung, upaya untuk memperkenalkan
komunitas dan budaya lokal ke kancah internasional, memberikan
spillover effects terhadap daerah di sekitar Lombok, meningkatkan
pendapatan masyarakat, peningkatan infrastruktur dan kemudahan
aksesibiltas, hingga akselerasi teknologi.
7. Hambatan yang ditemui, diantaranya yakni; (i) sisi regulasi belum
optimalnya penerapan protokol CHSE di sektor pariwisata, (ii) sisi
marketing dan pembiayaan yakni biaya sewa lahan dan tenda cukup
mahal untuk UMKM, waktu pemberitahuan layout dan lokasi tenant
UMKM singkat, penjualan tiket bundling yang masih terbatas, beberapa
penginapan dengan harga tinggi; (iii) dari sisi akomodasi, aksesibilitas,
dan konektivitas yakni keadaan dan kondisi lalu lintas kurang memadai
dan menuai kemacetan, aksesibilitas akomodasi jalur darat (bus), udara,
dan laut yang masih belum optimal, hingga akses loading barang yang
sulit; (iii) dari sisi infrastruktur, beberap infrastruktur belum siap dan
optimal serta adanya kehilangan dan kerusakan asset, banjir di sekitar
sirkuit dan minimnya SARHUNTA; (iv) belum efektif SDM local dan
belum mengedepankan kearifan local; (v) dukungan infrastruktur
pariwisata digital serta literasi digital masih terbatas; (v) dasi sisi social
partisipasi masyarakat belum optimal dan adanya permasalahan
pembebasan lahan.
8. Disamping peluang yang banyak ditemui, tetapi penyelenggaran event
tahunan Pertamina Grand Prix of Indonesia yang baru dimulai kembali
pada tahun 2022 juga menuai ancaman yaitu terkait keberlanjutan alokasi
pendanaan, konsentrasi APBN ke satu daerah dengan opportunity cost
daerah lain, infrastruktur penunjang yang tidak terawat, alih fungsi lahan
yang tidak memenuhi AMDAL, hingga Over development akibat
seasonality yang tinggi.
Laporan Akhir 71
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 72
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
5. Dari sisi SDM dan digitalisasi diperlukan peningkatan kapasitas SDM sektor
pariwisat terkait Mandalika dan kebijakan pengembangan infrastruktur
sistem informasi dan digitalisasi terkait dengan pemanfaatan event tourism.
Laporan Akhir 73
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Akhir 74
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Daftar Pustaka
Allen, J., William O'toole, R. H., & McDonnell, I. (2008). Festival & Special Event
Management, 4th ed. Australia: John Wiley & Sons.
Antara. (2022). Gubernur NTB Ungkap Kabar Baru Motocross MXGP Samota
Sumbawa. Diambil Kembali Dari Tempo.co:
https://otomotif.tempo.co/read/1586280/gubernur-ntb-ungkap-kabar-
baru-motocross-mxgp-samota-sumbawa/full&view=ok
Antara. (2021). World Superbike Sirkuit Mandalika Hasilkan Uang Rp10 Miliar.
Diambil Kembali Dari Okezone.com:
https://economy.okezone.com/read/2021/11/23/320/2506274/world-
superbike-sirkuit-mandalika-hasilkan-uang-rp10-miliar
Badan Pusat Statistika. (2021). Inter Regional Input Output 2016. Penerbit BPS,
Jakarta.
Badan Pusat Statistika. (2022). Perkembangan Ekonomi Provinsi NTB. Penerbit
BPS NTB, Mataram.
Banca D’talia, Rome. Devarajan, Shantayanan dan S. Robinson. (2002). The
influence of computable general equilibrium models on policy. TMD
discussion papers 98. International Food Policy Research Institute.
Buehrer, T. and F.D. Mauro. (1995). Computable General Equilibrium Model as
Tools for Policy Analysis in Developing Countries: Some Basic Principles
and an Empirical Application.
ChafidFandeli, (2001). Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam,
Yogyakarta: Penerbit Liberti. Danasaputra, Iim Rogayah 2009.
http://indanasaputra.blogspot. Com. 2009/11/pariwisataolahraga.html.
diakses pada tgl 02 November 2009, diunduh pada tanggal 02 Nvember
2011
CNN Indonesia. (2022). Kesuksesan MotoGP Mandalika 2022 Angkat Sport
Tourism Indonesia. Diambil Kembali Dari CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220319105716-275-
773504/kesuksesan-motogp-mandalika-2022-angkat-sport-tourism-
indonesia
Davis, JC. and J.V. Henderson (2003). Evidence on the Political Economy of the
Urbanization Process." Journal of Urban Economics 53(1): 98-125.
Dinwiddy, C.L. and F.J. Teal. (1988). The Two Sector General Equilibrium: New
Approach. ST. Martin’s Press, Inc. Scholarly and Reference Division.175
Fifth Avenue. New York, N.Y. 10010.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi-Diknas, 2000. Komisi Disiplin Ilmu
Keolahragaan,Ilmu Keolahragaan dan Rencana Pengembangannya,
Jakarta: Diknas. Kemenegpora R.I. 2005.
Laporan Akhir 75
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 76
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 77
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 78
Analisis Dampak Pertamina
Grand Prix of Indonesia
2022 Di Mandalika
Terhadap Sektor Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akhir 79