13 JANUARI 2014
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2013
“Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir Kabupaten Kubu Raya (CCDP-IFAD)”,
meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tulus
kepada semua pihak/personil yang telah berperan di dalam proyek ini, khususnya
PMO, Satker PIU Kabupaten Kubu Raya, Konsultan PIU, TPD, dan Penyuluh.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat pesisir Kabupaten
Kubu Raya dari hasil laopran akhir ini. Oleh karena itu kami berharap semoga
laporan akhir ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua.
Bahtiar, S.Sos
(Ketua PIU Kab. Kubu Raya)
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB 1. PENDAHULUAN
Tujuan utama proyek ini adalah pengurangan kemiskinan dan peningkatan pertu
mbuhan ekonomi masyarakat miskin pesisir dan pulau-pulau kecil. Tujuan proyek
akan dicapai melalui peningkatan pendapatan rumah tangga bagi keluarga yang
telibat dalam kegiatan perikanan dan kelautan di masyarakat miskin pesisir dan
plau-pulau kecil, yang merupakan tujuan pembangunan. Untuk mendukung tujuan
pembangunan, proyek ini akan memiliki tiga outcome, masing-masing terkait
dengan salah satu dari komponen investasi proyek: (i) rumah tangga sasaran dapat
menerapkan kegiatan ekonomi berbasis kelautan yang menguntungkan tanpa
menimbulkan efek merugikan pada sumber daya laut, (ii) perluasan peluang
ekonomi di kabupaten proyek untuk keberkelanjutan, berbasis pasar, usaha peri-
kanan/kelautan skala kecil, dan (iii) proyek dikelola secara efisien dan transparan
untuk kepentingan rumah tangga sasaran proyek dan masyarakat.
Ada empat elemen utama yang penting dalam proyek: Komponen tersebut
mewakili inti dari proyek dan menjadi landasan untuk kegiatan proyek dan
bagaimana diimplementasikan. Pemberdayaan masyarakat, pada dasarnya
pendekatan demand-driven partisipatif untuk pembangunan, telah dan terus
menjadi salah satu strategi kunci yang mendasari pembangunan program
pemerintah. Konsep inilah yang akan membentuk cara bagaimana CCDP akan
dilaksanakan, terdapat unsur penataan utama dalam desain proyek dan merupakan
1
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
pemda, jumlah kualifikasi dari masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil miskin,
potensi meningkatnya pendapatan dari usaha dibidang kelautan dan perikanan, dan
ruang lingkup untuk meningkatkan skala kegiatan di kabupaten lain. Mereka telah
dipilih untuk mewakili kabupaten, yang di masa depan akan dapat memulai
intervensi proyek. Dimasukkannya wilayah lingkungan laut yang beragam akan
memungkinkan proyek untuk memperkenalkan proses yang berbeda untuk
pengelolaan sumber daya, dikombinasikan dengan pembangunan ekonomi
berkelanjutan baik budidaya, penangkapan ikan maupun usaha lainnya.
Kabupaten Kubu Raya mengalami dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan
September. Sedangkan musim penghujan biasa terjadi pada bulan Desember
sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah
melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober – November.
Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi perikanan yang besar. Beberapa usaha
perikanan yang telah berkembang antara lain perikanan tangkap dan perikanan
budidaya. Daerah utama penghasil ikan adalah Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan
Sungai Kakap, Kecamatan Kubu dan Kecamatan Teluk Pakedai. Kecamatan Sungai
Kakap dan Kecamatan Batu Ampar merupakan daerah penghasil ikan laut tertinggi,
3
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
disusul Kecamatan Kubu. Kecamatan Sungai Kubu juga merupakan penghasil ikan
budidaya tertinggi, disusul Kecamatan Kubu dan Kecamatan Batu Ampar.
Proyek ini terdiri dari tiga komponen investasi. Komponen pertama - Pemberdayaan
Masyarakat, Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya - adalah inti dari proyek
dan menyediakan dana untuk kegiatan utama proyek. Hal ini juga mewakili lebih
dari dua pertiga dari investasi proyek. Semua kegiatan di Komponen 1 berpusat pa-
da masyarakat sasaran dengan pengembangan proyek didorong oleh proses
partisipatif dan penentuan desa prioritas untuk pembangunan perikanan/kelautan
dan pengelolaan sumberdaya pesisir. Pada tingkat kabupaten bertugas untuk men-
dukung inisiatif desa, dan akan dimasukan dalam komponen kedua, yang bertujuan
untuk memperkuat teknis kelembagaan dan infrastruktur untuk skala kecil dan
perikanan budidaya serta meningkatkan akses dan fungsi pasar dan rantai nilai.
Komponen ketiga berfokus pada manajemen proyek dan membangun kapasitas
yang dibutuhkan untuk scaling-up kegiatan proyek.
Sasaran kegiatan ini adalah peningkatan pendapatan rumah tangga bagi keluarga
yang terlibat dalam kegiatan perikanan dan kelautan di masyarakat miskin pesisir
dan pulau-pulau kecil, yang merupakan tujuan pembangunan.
4
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
UPT KP3K
Propinsi
Pemerintah Provinsi Kalbar
Kelompok Jasa
Kelompok Prasarana
Kader sukarela
Catatan:
Garis Perintah
Garis Koordinasi
Garis Kegiatan Utama
5
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Berdasarkan pertimbangan waktu yang relatif singkat, maka tim proyek CCDP-IFAD
Kabupaten Kubu Raya harus mampu untuk memaksimalkan waktu yang ada dan
bekerja keras. Hingga akhir Bulan Desember 2013, beberapa implementasi kegiatan
tidak sempat untuk dilaksanakan. Konsultan berinisiatif untuk menyelesaikan semua
daftar implementasi kegiatan yang telah ditentukan, salah satu upaya yang dil-
akukan adalah menanyakan dan mengingatkan mengenai jadwal akselerasi
pelaksanaan kegiatan ke PIU. Konsultan juga telah berupaya untuk mencoba men-
dorong dengan membuat Time Schedule seluruh kegiatan baik yang sudah dan yang
belum dikerjakan. Tahapan kegiatan dan komponen implementasi kegiatan yang
dilakukan di Kabupaten Kubu Raya disajikan pada Tabel 1.
6
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pemantauan atau Monitoring dan Evaluasi (monev) merupakan bagian terpadu dari
proyek. Hasil monev diharapkan akan berperan untuk mengukur keberhasilan
implementasi proyek, hasil monev akan dijadikan sebagai acuan indikator kinerja
proyek. Sejauh ini, konsultan, TPD dan Penyuluh terus memantau dan mengarahkan
pokmas untuk mengelola dana BLM, serta memberitahukan akan pentingnya
menjaga kelestarian sumberdaya pesisir.
7
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Konsultan beropini bahwa tahapan kegiatan untuk Tahun 2013 telah disetting
dengan baik. Beberapa langkah-langkah strategis telah dilakukan, seperti: kegiatan
BIMTEK untuk konsultan, TPD dan Penyuluh, kegiatan monev support training untuk
konsultan, merancang petunjuk teknis pelaksanaan, menyusun RKA, menjalin part-
ner kerja dalam bentuk PIU, berkoordinasi dengan PIU.
8
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Selain penyaluran dana BLM untuk kelompok usaha, pembangunan pondok infor-
masi dan pembangunan jalan di 3 desa, perencanaan pengelolaan sumberdaya alam
pesisir berbasis desa juga telah mulai direncanakan. Komitmen pengelolaan sum-
berdaya alam oleh pokmas saat ini masih terkonsentrasi untuk rehabilitasi
ekosistem mangrove yang rusak.
1.7 OUTPUT
1. Terlatihnya dan berfungsi efektifnya tim tingkat desa yang terdiri dari tenaga
pendamping dan pengelola serta organisasi proyek tingkat desa sebagai
pelaksana proyek;
2. Disetujuinya dan dilaksanakannya Rencana Pembangunan Desa dan Rencana
Pengelolaan bersama Sumber Daya Pesisir di setiap desa;
3. Sesuainya kegiatan kelompok-kelompok usaha dengan Rencana Pengelolaan
Sumber Daya di desa secara sempurna;
4. Dikelolanya Dana BLM dan Infrastruktur Proyek dengan baik dan dimanfaat-
kannya dana tersebut untuk melaksanakan berbagai investasi proyek desa;
5. Laporan berkala atas kinerja dan dampak dua sub-Komponen pertama yang
meliputi identifikasi resiko, persoalan dan responnya;
6. Bermanfaatnya proyek ini bagi kelompok sasaran, terutama para keluarga ne-
layan dan wanita rentan;
9
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
1.8 DAMPAK
Ada empat kriteria yang menjadi pertimbangan untuk didanai IFAD, yaitu: (i)
masyarakat yang tinggal di pesisir dan pulau kecil pada umumnya termasuk
kelompok masyarakat miskin sampai sangat miskin; (ii) banyak masyarakat yang
memiliki motivasi dan berkomitmen untuk memperbaiki tingkat ekonomi mereka
dan bertanggung jawab dalam pembangunan; (iii) adanya peluang-peluang ekonomi
10
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
yang baik dengan potensi pasar yang kuat terutama untuk produk kelautan dan
perikanan bernilai tinggi; dan (iv) secara konsisten mendukung kebijakan dan
prioritas pemerintah. CCDP-IFAD ini juga akan merespon pentingnya mengatasi
masalah degradasi sumberdaya alam dan perubahan iklim serta memberi
pengalaman kepada pemerintah dalam mereplikasi dan merencanakan kegiatan
yang lebih baik lagi (scaling up).
Lokasi CCDP-IFAD terletak di kawasan Timur Indonesia. Hal ini sesuai dengan
Country Strategic Opportunities Programme (COSOP) dari IFAD untuk memfokuskan
pada daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Proyek ini terkonsentrasi pada
sejumlah kabupaten/kota tertentu yang memiliki wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil dengan kondisi sosial/budaya beragam, merupakan masyarakat miskin namun
memiliki potensi sumber daya dan akses pasar yang baik. Salah satu Kabupaten
yang menjadi lokasi program CCDP-IFAD adalah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan
Barat. Desa target untuk Tahun 2013 di Kabupaten Kubu Raya adalah Padang Tikar
Satu (Kecamatan Batu Ampar), Sungai Nibung (Kecamatan Teluk Pakedai) dan
Dabong (Kecamatan Kubu).
2.1.1 Deskripsi Umum Desa Batu Ampar, Nipah Panjang, Padang Tikar Satu,
Kubu dan Dabong
A. Karakteristik Wilayah
Tanah
Sebagian besar jenis tanah yang terdapat di kawasan Desa Target adalah
tanah alluvial. Jenis tanah ini mempunyai drainase lambat dan mempunyai
daya untuk menahan air yang baik. Meskipun demikian, pada saat kering
sering terjadi retakan.
Permeabilitas dari jenis tanah ini tergolong lambat. Warna lapisan atas dan
lapisan bawah dari tanah alluvial ini berwarna coklat sampai coklat kelabu.
Lapisan bawah tanah memiliki tekstrur yang halus, pejal dan dalam keadaan
basah lekat karena banyak mengandung karatan dan gley. Tekstur tanah
11
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
pada ekosistem mangrove adalah debu dan liat, Kondisi ini dipengaruhi oleh
banyaknya pasokan sedimen dari proses sedimentasi yang datang dari hulu
Sungai Kapuas beserta anak-anak sungainya.
Hidrologi
Kecamatan Batu Ampar, Kubu dan Teluk Pakedai termasuk ke dalam DAS
Kapuas, DAS Mendawah dengan wilayah Sub DAS Keluang, Lida, Jenu, Sapar,
Kelabau, Bunbun, Kemuning, dan Sungai Limau. Kondisi air di daerah muara
dan daerah padat pemukiman adalah keruh. Kekeruhan daerah muara
terutama disebabkan oleh aktivitas sungai-sungai yang mengalirinya.
B. Luas Desa
Tabel 2. Luas Desa Batu Ampar, Padang Tikar Satu, Nipah Panjang, Kubu dan
Dabong
2
No. Kecamatan Desa Luas (km )
1. Batu Ampar 560,12
2. Batu Ampar Padang Tikar Satu 78,92
3. Nipah Panjang 212,71
4. Kubu 235,08
Kubu
5. Dabong 166,00
C. Jumlah Penduduk
Tabel 3. Jumlah Penduduk Batu Ampar, Padang Tikar Satu, Nipah Panjang, Kubu dan
Dabong
Jumlah Rumah Jumlah Penduduk Total Jumlah
No. Desa
Tangga Laki-laki Perempuan Penduduk
1. Batu Ampar 848 3.949 3.594 7.543
2. Padang Tikar Satu 1.711 1.951 1.984 3.935
3. Nipah Panjang 828 1.816 1.813 3.629
4. Kubu 1.179 2.573 2.540 5.113
5. Dabong 525 1.191 1.079 2.270
12
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
D. Mata Pencaharian
Lebih dari 50% dari jumlah penduduk di masing-masing Kecamatan (Batu Ampar,
Kubu dan Teluk Pakedai) termasuk ke dalam usia produktif. Di Kecamatan Batu Am-
par, jumlah penduduk usia produktif sebanyak 19.145 jiwa, di Kecamatan Kubu
17.480 jiwa dan di Kecamatan Teluk Pakedai 10.035 jiwa. Pertanian (tanaman
pangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan) memegang peranan yang cukup
penting dalam perekonomian di wilayah Kubu Raya. Pada tahun 2010, sektor
pertanian memberikan kontribusi sebesar 18,9 % terhadap Produk Domestik
Regional Bruto atau nomor dua setelah industri pengolahan.
Tanaman pertanian yang ditanam di wilayah Kubu Raya antara lain adalah padi,
jenis-jenis palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan
kacang hijau) dan sayur mayur (bawang daun, sawi, cabai, kacang panjang, terong,
ketimun, kangkung, tomat dan bayam). Para petani di wilayah desa target biasanya
mempunyai pendapatan tambahan dengan memelihara ternak. Ternak yang
biasanya dipelihara oleh para petani ini adalah sapi, kambing, ayam buras dan itik.
Manfaat langsung hutan mangrove oleh masyarakat adalah sebagai bahan baku
tiang pancang, kayu bakar, biota perairan, daun nipah dan bibit mangrove.
E. Pendidikan
13
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
F. Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang dijumpai di desa target adalah Puskesmas, Pustu, Polindes,
Praktek Dokter, Praktek Bidan, dan Posyandu (Tabel 5). Untuk pengobatan yang
membutuhkan perawatan intensif, maka masyarakat harus ke kota
kabupaten/propinsi di Pontianak yang membutuhkan waktu dan transportasi yang
terbatas. Tenaga kesehatan yang ada di lokasi terdiri dari Dokter, Bidan, Mantri
Kesehatan/Perawat, dan Dukun Bayi Terlatih. Tenaga kesehatan yang berprofesi
sebagai dokter belum ada (Tabel 6).
Tabel 5. Fasilitas Kesehatan Batu Ampar, Padang Tikar Satu, Nipah Panjang, Kubu
dan Dabong
Praktek Praktek Posyan
No. Desa Puskesmas Pustu Polindes
Dokter Bidan du
1. Batu Ampar 1 - 1 1 3 8
Padang Tikar -
2. - - 1 1 3
Satu
3. Nipah Panjang - - 1 - 1 3
4. Kubu 1 - 1 1 1 -
5. Dabong - 1 1 - - -
14
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tabel 6. Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Medis Batu Ampar, Padang Tikar Satu,
Nipah Panjang, Kubu dan Dabong
Mantri
No. Desa Dokter Bidan Dukun Bayi Terlatih
Kesehatan/Perawat
1. Batu Ampar 1 3 4 7
Padang Tikar
2. - 1 - 3
Satu
3. Nipah Panjang - - 1 -
4. Kubu 3 2 5 8
5. Dabong - 1 1 4
Mayoritas agama yang dianut masyarakat di ketiga kecamatan adalah agama Islam.
Agama lainnya adalah Kristen Katolik, Buddha, Kristen Protestan, Hindu dan
Konghucu. Suku mayoritas yang mendiami desa adalah Melayu, sedangkan lainnya
adalah Cina, Dayak, Jawa, Bugis dan suku-suku lainnya. Bagi penduduk pendatang,
kepindahan mereka disebabkan adanya kesempatan kerja terutama di sektor
kehutanan di masa yang lalu, keikutsertaan dalam program transmigrasi atau sebab
lainnya.
H. Aksessibilitas
Untuk menjangkau lokasi desa-desa yang tersebar di Kecamatan Batu Ampar, Kubu
dan Teluk Pakedai dapat dilakukan dengan cara:
15
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
16
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tabel 7. Daftar Kepala Desa/Pemimpin dan Masa Jabatannya di Desa Sungai Nibung
17
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
18
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kependudukan
Jumlah Penduduk
No. Dusun Laki-laki Perempuan Jumlah
Jumlah KK
(Org) (Org) (Org)
1. Tanjung Ruu (Paloh - Sungai Nibung) 142 136 278 60
2. Tanjung Burung (Sepok Pangkalan) 249 241 490 106
3. Sungai Jebung (Sepok Pangkalan) 392 388 780 198
Jumlah 783 765 1548 364
Perekonomian Desa
19
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
4. Rentenir/Tauke 5 Unit/Org
D. Isu - Isu
Lingkungan
Status Lahan
20
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pertanian
Perikanan
21
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pariwisata
Fasilitas: Fasilitas pendukung dari Potensi Pariwisata baik dari
kemampuan lokal maupun pihak ketiga belum ada. Panorama Pantai
dan Mangrove yang ada dibantaran Kapuas, hanya dinikmati dan
dikunjungi orang perorangan.
Dukungan Pemerintah: tidak/belum ada.
Perdagangan
Sarana Transfortasi yang kurang mendukung dan disebabkan daerah pesisir
yang terisolir sehingga skala dan sifat perdagangan yang ada dalam bentuk
kecil dan lokal.
Industri
Desa Sungai Nibung di bidang perindustrian masih bersifat usaha rumahan
dan untuk tingkat yang lebih lanjut sangat membutuhkan dukungan dari
berbagai fihak. Dari ketersediaan potensi sumber daya alam, Desa Sungai
Nibung cukup potensi dalam perindustrian.
Sosial Budaya
Konflik antar warga yang menjurus ketindakan anarkis tidak/belum pernah
ada.
Bencana Alam
Data Bencana Alam yang sering terjadi setiap tahunnya
22
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
A. Kondisi Geografis
2
1. Luas Wilayah 3,50 km
0 0
2. Posisi Geografis S 00 21’83” E 109 05’28”
B. Pemerintahan
23
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
A. Kondisi Geografis
2
1. Luas Wilayah 32,50 km
0 0
2. Posisi Geografis S 00 29’19” E 109 12’35.28,2”
B. Pemerintahan
24
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
A. Kondisi Geografis
2
1. Luas Wilayah 8,00 km
0 0
2. Posisi Geografis S 00 26’87” E 109 07’07”
B. Pemerintahan
Jalan dan Jembatan, Sapras Air
Bersih, Sapras Pertanian, Sapras
Usaha Perikanan.
1. Fasilitas Umum Masjid, Surau/Mushola,
Pekong/Kelenteng/Vihara
Pustu
Gedung SD
C. Kependudukan Sosial Budaya
Salah satu potensi kelautan dan perikanan sebagai penggerak utama roda
perekonomian di Kabupaten Kubu Raya, khususnya desa-desa target CCDP-IFAD
adalah sumberdaya alam ekosistem pesisir, yaitu ekosistem mangrove dan vegetasi
pantai.
25
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
seluas 40.727,74 ha dan Kecamatan Teluk Pakedai seluas 8.988,24 ha. Berdasarkan
statusnya, maka sekitar 50.613,08 ha berada pada kawasan lindung (HL), 32.350 ha
pada kawasan hutan produksi (HP), 8.380,32 ha pada kawasan areal penggunaan
lain (APL), dan lainnya seluas 1.760,60 ha.
Tabel 8. Luas Mangrove di Wilayah Kecamatan Batu Ampur, Kubu dan Teluk
Pakedai
Luas per Kecamatan (ha)
No. Status Lahan
Batu Ampar Kubu Teluk Pakedai Total
1. Hutan Lindung 24.996,92 17.669,45 7.946,71 50.613,08
2. Hutan Produksi 19.075,31 22.187,58 - 41.262,89
3. Areal Penggunaan Lain 6.636,17 794,13 950,02 8.380,32
4. Lainnya 1.592,51 76,58 91,51 1.760,60
Total 52.300,91 40.727,74 8.988,24 102.016,89
26
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Jenis moluska yang ditemukan dibagi menjadi dua kategori, yaitu siput dan kerang.
Jenis-jenis tersebut adalah Siput Unam, Siput timba, Siput bakau, Siput duri, Siput
lumpur, Siput kuning, Kerang bulu, Kepah, Ale-ale dan kerang ekor.
Ikan merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang menjadi mata pencaharian
nelayan. Sumber daya ikan di wilayah Desa target memiliki potensi yang tinggi.
Memiliki berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Contoh jenis-jenis ikan
yang memiliki nilai ekonomis tinggi di wilayah tersebut, antara lain bawal putih,
kakap, kembung, pari, teri, tenggiri, tongkol, dan kerapu.
27
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Data biomassa hutan dari segi ekologis penting untuk mempelajari aspek fungsional
ekosistem hutan seperti produksi primer hutan, siklus hara dan aliran energi.
Sedangkan dari segi manajemen hutan secara praktis, biomassa sangat penting
dalam tahap perencanaan pengelolaan hutan, karena keseluruhan kegiatan
operasional pengelolaan hutan sangat dipengaruhi oleh besarnya biomassa atau
potensi hutan. Di samping itu, biomassa hutan juga merupakan data dasar penting
untuk membuat atlas penyebaran potensi hutan dan penentuan prioritas pengel-
olaan hutan. Biomassa tersusun terutama oleh senyawa karbohidrat yang terdiri
atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Semua itu dihasilkan dari proses
fotosintesis tanaman. Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap
CO2 dari udara yang kemudian zat tersebut diubah menjadi gula melalui proses
fotosintesis. Semakin rendah kerapatan pohon, ruang tumbuh pohon akan semakin
lebar. Kompetisi pohon-pohon dalam memperoleh nutrisi dan air akan lebih rendah
sehingga berpengaruh pada proses pertumbuhan berupa penambahan dimensi
pohon (diameter dan tinggi). Dengan demikian struktur tegakan hutan berkaitan
dengan sebaran jumlah pohon per hektar pada berbagai ukuran diameternya.
Banyaknya pohon yang berdiameter besar akan mempengaruhi diameter rata-rata
tegakan yang lebih besar sehingga biomassa meningkat.
Potensi biomassa total hutan mangrove per hektar di Kabupaten Kubu Raya berkisar
antara 227,45 ton/ha sampai 316,88 ton/ha atau rata-rata sebesar 262,86 ton/ha
(LPP Mangrove 2008). Tingginya kandungan biomasa tersebut, disebabkan sebagian
besar kawasan hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya masih terjaga dengan baik,
hanya di beberapa tempat yang kandungan biomassanya yang relatif masih rendah.
Tingginya kandungan biomassa ini juga menunjukkan bahwa hutan mangrove di
Kabupaten Kubu Raya memiliki peran strategis dalam keseimbangan iklim global,
terutama kaitanya dengan penyediaan oksigen dan penyerapan senyawa CO2 dari
atmosfer.
28
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Perikanan tangkap Kabupaten Kubu Raya masih didominasi oleh perahu berukuran
kurang dari 5 GT dan perahu mesin kecil (Tabel 9).
Jenis Jenis
Jumlah Jumlah
Perahu Tanpa Mesin Perahu Kapal Motor
Jukung 723 0-5 GT 902
Perahu Kecil 735 5-10 GT 165
Perahu Sedang 621 10-20 GT 19
Perahu Besar 84 20-30 GT 5
Motor Tempel 1.550 Diatas 30 GT 0
Sumber : DKP Kalimantan Barat (2013)
Kabupaten Kubu Raya memiliki jumlah rumah tangga produksi penangkapan ikan di
laut sebanyak 2.886 dengan armada sebanyak 4.064 unit dan penangkapan di
perairan umum sebanyak 507 rumah tangga produksi dengan 740 unit armada.
Total volume dan nilai produksi yang di dapatkan dari perikanan tangkap adalah
sebesar 22.000,80 ton dan Rp. 170.608.250,-. Gambaran kegiatan perikanan
tangkap di Kabupaten Kubu Raya seperti pada Tabel 10.
Alat tangkap di perairan laut memiliki fishing based di Kabupaten Kubu Raya
bervariasi, diantaranya: pukat tarik udang ganda, payang, dogol, pukat cincin/purse
seine, jaring insang hanyut/nylon, bubu, dan alat penangkap kepiting.
Tabel 11. Jenis dan Jumlah Alat Tangkap di Kabupaten Kubu Raya
29
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Permintaan dan kebutuhan ikan terus meningkat dari tahun ke tahun, sebagai
akibat dari pertambahan penduduk dan perubahan konsumsi masyarakat ke arah
protein hewani yang lebih sehat. Sementara itu pasokan ikan dari hasil
penangkapan cenderung semakin berkurang, menurunnya kualitas lingkungan,
30
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Guna mengatasi keadaan ini, maka pengembangan budidaya ikan (Aquakultur) baik
di laut maupun di darat serta perairan umum merupakan alternatif yang cukup
memberikan harapan. Kegiatan budidaya ikan berpeluang besar menjadi tumpuan
bagi sumber pangan hewani di masa depan, karena peluang produksi perikanan
tangkap yang terus menurun.
Program yang diarahkan selama ini masih dominan untuk memanfatkan potensi
perikanan yang tersedia di alam (kegiatan penangkapan) dan kebiasaan masyarakat
lebih cenderung suka mencari (hunting) dari pada kegiatan budidaya. Di samping
itu, masyarakat juga tidak memiliki modal untuk mengembangkan atau beralih ke
perikanan budidaya.
31
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2 Volume Nilai/Value
No Uraian RTP (RTP) Luas (M )
(Ton) (Rp. 1000)
1 Pembesaran di Kolam/Freshwater 716,00 25.613,00 613,51 6.932.474,42
2 Pembesaran di Karamba/Cage 0,00 11.600,00 0,00 0,00
Pembesaran di Karamba Jaring
3 616,00 9.792,00 265,32 7.486.970,00
Apung/FloatingCage
4 Pembesaran di Karamba Jaring Tancap 1.298,00 273,13 4.728.964,35
5 Pembesaran di Tambak/Brackishwater 405,00 1.627,00 865,82 13.544.421,00
6 Pembesaran di Laut / Marine 125,00 1.530,00 21,75 1.032.480,00
Jumlah 2.039,53 33.725.309,77
Sumber : DKP Kalimantan Barat (2013)
Volume produksi paling besar adalah budidaya di tambak yaitu 865,82 ton, dengan
nilai produksi sebesar Rp. 33.725.309,-. Total volume produksi dan nilai produksi
yang dihasilkan dari perikanan budidaya adalah sebesar 2.039,53 ton dan Rp.
33.725.309,-.Jenis ikan yang banyak dibudidayakan antara lain: ikan Mas, Nila, Lele,
Bandeng, udang Windu dan Vanname. Gambaran produksi perikanan budidaya di
Kabupaten Kubu Raya disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Produksi Perikanan Budidaya Kabupaten Kubu Raya Tahun 2012
No Jenis Usaha Produksi (kg) Nilai Produksi
1 Mas 112,37 3.515.450,-
2 Nila 591,90 11.474.679,89
3 Lele 410,69 1.194.917,30
4 Patin 37,00 479.084,-
5 Bandeng 693,93 8.733.990,-
6 Kakap 15,20 456.076,-
7 U.windu 114,31 3.389.395,-
8 U.vanamei 20,02 460.790,-
9 Kepiting 22,36 504.170,-
10 Kerapu 9,93 741.000,-
11 Bawal 8,82 123.480,-
Jumlah 2036,53 31.073.032,19
Sumber : DKP Kalimantan Barat (2013)
Jumlah produksi tertinggi adalah ikan Bandeng, mencapai 693,93 ton atau nilai
produksinya sebesar Rp. 8.733.990,-. Di samping itu, komoditas yang secara
ekonomi cukup menonjol adalah ikan Kerapu, udang Windu dan udang Vanamei.
Komoditas yang cukup menonjol yang dhasilkan dari budidaya air tawar adalah ikan
Lele, Mas dan Nila. Di Lokasi penelitian dijumpai budidaya kepiting soka dalam skala
32
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
33
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Sumberdaya Kawasan Pesisir dan Perairan Umum Kabupaten Kubu Raya dari
waktu ke waktu terus mengalami penurunan kualitasnya. Hal ini terutama
menyangkut penurunan kualitas air sungai, dan hutan mangrove (termasuk
abrasi pantai).
Budidaya perikanan merupakan salah satu rantai kegiatan yang terdiri dari
kegiatan input, proses dan output. Salah satu input kegiatan yang perlu ada
34
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Petani budidaya di Kabupaten Kubu Raya saat ini jika ingin melakukan
budidaya harus mendatangkan benih dari luar kawasan baik dari Jawa,
Sumatera (untuk jenis udang windu, vaname dan kerapu) maupun dari
daerah Anjungan (Kabupaten Pontianak) dan hanya benih lele yang biasanya
didatangkan dari Sungai Nipah Kecamatan Teluk Pakedai.
Demikian juga dengan input lainnya yakni pakan. Selama ini untuk kegiatan
budidaya perikanan, pakan tambahan (pellet) yang merupakan salah satu
unsur utama pembesaran ikan didatangkan dari luar kawasan. Konsekuensi
ini menyebabkan harga dipasaran menjadi tinggi dan akan mengakibatkan
margin yang diperoleh petani menjadi kurang menarik untuk
mengembangkan kegiatan perikanan budidaya.
Secara umum hasil tangkapan nelayan desa-desa target proyek CCDP-IFAD di Kabu-
paten Kubu Raya dijual langsung ke pengumpul atau tengkulak yang terdapat di
masing-masing desa. Banyak nelayan yang tergantung kepada tengkulak-
tengkulak tersebut, sehingga hasil tangkapan “harus” dijual kepada mereka. Bentuk
ketergantungan nelayan terhadap tengkulak adalah masalah modal, sering kali
nelayan tidak memiliki uang untuk biaya operasional dan pembelian alat baru jika
alat tangkap yang lama tidak layak pakai lagi, sehingga dengan terpaksa harus
meminjam uang kepada tengkulak. Harga jual hasil tangkapan ditentukan oleh
tengkulak tersebut, walaupun seringkali memiliki margin jika dijual ke agen lainnya.
Selain menjual ke tengkulak, para istri nelayan terkadang menjual ikan di sekitar de-
35
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
36
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Ikan hasil tangkapan nelayan, pembudidaya dan ikan hasil olahan dari para
pengolah dibeli oleh pedagang pengumpul yang dikenal dengan Tauke atau juragan.
Para pedagang pengumpul tersebut selanjutnya memasarkan ke Kota Pontianak. Di
Kota Pontianak, terdapat beberapa pasar sebagai pusat pemasaran ikan,
diantaranya yang terbesar adalah Pasar ikan Plamboyan.
Pasar ikan Plamboyan merupakan pusat pasar ikan, yang menampung produk
perikanan dari berbagai daerah di sekitar Pontianak. Di pasar ikan Plamboyan, ikan
dibeli langsung oleh konsumen, pedagang pengecer, pemilik warung/rumah
makan/restoran, serta pedagang besar untuk dipasarkan ke luar kota dan luar
provinsi seperti Surabaya dan Jakarta, serta pengolah ikan.
Untuk komoditas rajungan, hasil tangkapan nelayan dibeli oleh Miniplant (Agen).
Miniplant rajungan ini adalah agen dari perusahaan eksportir daging rajungan (PT.
Borneo), yang berada di Kota Pontianak. Miniplant juga melakukan pengolahan
awal terhadap rajungan berupa pencucian, perebusan, pengupasan dan
pembekuan. Daging rajungan yang diperoleh dipisahkan antara daging yang berasal
dari capit dan bagian tubuh rajungan, karena masing-masing mempunyai harga
yang berbeda. Dari proses pengolahan awal ini menghasilkan limbah cangkang
rajungan, yang menimbulkan bau tidak sedap. Cangkang rajungan sebenarnya dapat
diolah menjadi chitin dan chitosan, yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Bahan dan alat/sarana produksi (SAPRODI) seperti jaring, pancing, pakan ikan dan
lain-lain dapat diperoleh melalui para juragan atau langsung dari Kota Pontianak
(jika memiliki modal). Ketergantungan masyarakat Kubu Raya dalam memenuhi
kebutuhan perekonomiannya terhadap Kota Pontianak demikian tinggi. Hal ini
terjadi karena infrastruktur Kabupaten Kubu Raya masih belum berkembang,
sehingga pasokan barang-barang kebutuhan masih lebih banyak dari Kota
Pontianak.
37
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
2.3.2 Jenis Produk Usaha Pokmas dan Potensi Komoditas Unggulan Lain yang
Diidentifikasi
Wilayah desa-desa target berada di sekitar wilayah pesisir dengan karakteristik
hutan bakau yang memiliki berbagai potensi komoditas. Komoditas-komoditas yang
telah diinventarisir antara lain:
a. Hasil tangkap: kepiting bakau, rajungan, udang putih, udang jerbung,
udang wangkang, ikan pelagis kecil (tenggiri, tonggkol, kerisi, bawal
hitam, teri, dll)
b. Hasil budidaya tambak udang windu dan vaname, kepiting soka, dan
nila.
c. Hasil Olahan: pengolahan ikan awetan/asin, terasi, dan daging rajungan.
38
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
bisa dikendalikan salah satunya dengan olahan agar tahan lama dan
pergudangan sebagai tempat penyimpanan.
Ikan pepetek. Produksi ikan ini banyak ditangkap dan ada sepanjang
tahun. Saat ini ikan pepetek tidak mempunyai harga dan bahkan banyak
dibuang setelah ditangkap, karena dianggap tidak mempunyai pasar.
Produk ikan tersebut dapat ditingkatkan nilainya dengan input teknologi
atau pengolahan menjadi ikan asin. Ikan asin ini bisa ditingkatkan
nilainya dan dapat bersaing jika produk ikan asin mempunyai beda
penampilan yang lebih baik, tingkat kekeringan hingga kemasan yang
menarik, dan lain sebaginya. Oleh karena itu direkomendasikan kegiatan
pelatihan dan terobosan pasar lain terus dilakukan. Namun jika pasar
telah jenuh dengan produk tersebut, produk segar ikan ini dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pakan bagi pengembangan budidaya
komoditas kepiting bakau.
2.3.4 Rantai Pasok dan Pemasaran Produk Usaha dan Komoditas Unggulan Hasil
Perikanan
Secara umum rantai pemasaran kepiting bakau di wilayah Kubu Raya dapat dilihat
dalam diagram alir berikut ini:
Gambar 2. Rantai Nilai Kepiting Bakau di Wilayah Target CCDP-IFAD Kubu Raya
39
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
40
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Mimpi yang ingin dicapai dalam pengembangan pemasaran dan rantai pasok di
Kubu Raya dituangkan dalam Visi:
“Terwujudnya produk perikanan Kubu Raya yang berdaya saing di pasar domestic
dan internasional”
Agar mimpi tersebut dapat terwujud maka perlu Misi sebagi berikut:
41
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
42
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Proyek ini terdiri dari tiga komponen investasi. Komponen pertama - Pemberdayaan
Masyarakat, Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya - adalah inti dari proyek
dan menyediakan dana untuk kegiatan utama proyek. Hal ini juga mewakili lebih
dari dua pertiga dari investasi proyek. Semua kegiatan di Komponen A berpusat pa-
da masyarakat sasaran dengan pengembangan proyek didorong oleh proses
partisipatif dan penentuan desa prioritas untuk pembangunan perikanan/kelautan
dan pengelolaan sumberdaya pesisir. Pada tingkat kabupaten bertugas untuk men-
dukung inisiatif desa, dan akan dimasukan dalam komponen B, yang bertujuan un-
tuk memperkuat teknis kelembagaan dan infrastruktur untuk skala kecil dan peri-
kanan budidaya serta meningkatkan akses dan fungsi pasar dan rantai nilai. Kompo-
nen C berfokus pada manajemen proyek dan membangun kapasitas yang dibutuh-
kan dalam kegiatan proyek.
43
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Inti dari sub komponen ini adalah menyiapkan dana untuk merespon prioritas
investasi pembangunan desa yang diusulkan kelompok masyarakat binaan dalam
dua skala proritas utama:
Komponen ini memfokuskan pada sebaran atau jenis aktifitas yang akan
disediakan/dijalankan dalam rangka mendukung proyek yang dilakukan masyarakat
dan pengembangan ibutuhkan untuk inisiatif mereka, serta dukungan secara umum
dalam mengembangkan pembangunan perikanan/kelautan skala kecil di tingkat
kabupaten/kota. Hasil yang diharapkan dari komponen ini adalah: infrastruktur
tingkat kabupaten, kelembagaan dan proses penyediaan dukungan untuk
44
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Sub komponen ini diharapkan dapat menyediakan dana bagi kabupaten/kota untuk:
Subkomponen ini akan berbasis pasar dan akan dikombinasikan dengan berbagai
aktifitas yang mendukung desa lokasi proyek dalam mengembangkan pasar berbasis
perencanaan dan mengembangkan aktifitas dan investasi yang mendukung hal itu,
memfokuskan pada komuditas kunci /penting dan rantai pasar. Hasil study peluang
pasar akan menginformasikan proses perencanaan partisipasi masyarakat,
membantu menentukan jenis jenis investasi yang paling efektif dalam
pemasarannya, menyediakan pasar dan dasar untuk menilai kebutuhan investasi
infrastruktur masyarakat.
C. Manajemen/Pengelolaan Proyek
45
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
a. Sebagai bagian dari dua tim pendukung teknis yang bertanggung jawab
atas proses perencanaan partisipatoris masyarakat di kabupatan/kota
yang bersangkutan berdasarkan Sub-Komponen A.1, melakukan
Fasilitasi Masyarakat, Perencanaan dan Monitoring berdasarkan
Sub-Komponen A.2, melakukan Penilaian Sumberdaya Pesisir,
Perencanaan dan Pengelolaan Bersama berdasarkan Sub-Komponen
A.3, serta melakukan Pembangunan Desa Berfokus Pasar. Yang terakhir
dilakukan bekerja bersama-sama dengan konsultan pemasaran dan
value chain kabupaten/kota.
b. Mendukung PIU dalam melakukan koordinasi dengan tim tenaga
pendamping mitra kerjanya di kabupaten/kota untuk merencanakan
dan melaksanakan kegiatan proyek di desa.
c. Memikul tanggung jawab utama pelaksanaan Sub-Komponen A.1 dan
A.4 serta mengenali permasalahan dan persoalan dalam pelaksanaan
berbagai kegiatan di bawah kedua sub-Komponen.
46
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tanggung jawab secara terinci dari Spesialis Pemberdayaan dan Pengelolaan Sum-
berdaya Kabupaten/Kota meliputi:
47
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
48
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
49
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
50
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Dalam bidang pemasaran, kegiatan yang ingin dicapai dalam kegiatan CCDP-IFAD
adalah meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir yang kurang mampu dan
meningkatkan konsumsi gizi. Sesuai dengan program CCDP-IFAD, tugas yang
diemban dan dijalankan oleh konsultan pemasaran adalah mengidentifikasi potensi
yang ada di wilayah desa target, melihat peluang kemampuan internal (SDA dan
SDM yang ada di desa target) maupun faktor eksternal yang bisa dikembangkan,
seperti: pasar, pesaing, regulasi, produk pengganti, dll.
Upaya yang berhubungan dengan tugas konsultan pemasaran dan rantai pasok
yakni :
51
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pada Tahun 2011 Tim Proyek CCD-IFAD yang berasal dari EUROPA berkunjung ke
Kabupaten Kubu Raya untuk melakukan survei daerah yang ditargetkan
mendapatkan bantuan proyek CCD-IFAD yang di dampingi oleh Tim dari Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya beserta penyuluh perikanan
Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Teluk Pakedai dan Kecamatan Kubu.
Seiring berjalannya waktu awal Tahun 2013 proyek CCD-IFAD mendapatkan titik
terang dimana perencanaan yang sudah dilakukan dapat diterima dan di realisaikan
oleh pihak Pusat, sehingga Februari 2013 proyek CCD-IFAD benar-benar masuk di
Kabupaten Kubu Raya, desa target tahap pertama dilakukan pada 3 desa dengan
kecamatan yang berbeda-beda: Desa Padang Tikar Satu/Kecamatan Batu Ampar,
Desa Dabong/Kecamatan Kubu dan Desa Sungai Nibung/Kecamatan Teluk Pakedai.
Awal Maret 2013 PIU merekrut 3 orang TPD yang ditempatkan pada masing-masing
desa, TPD bertugas penuh waktu dalam tiga minggu dilapangan dan satu minggu di
kantor PIU untuk menyelesaikan laporan bulanan. Setelah diterimanya TPD sebagai
tenaga pendamping dengan SK yang ditentukan oleh pihak PIU, TPD langsung
mempersiapkan diri untuk terjun ke lapangan. Hal mendasar yang TPD lakukan pada
saat pertama dilokasi adalah melaporkan kegiatan ini kepada Kepala Desa setempat
sekaligus mensosialisasikan bahwa kegiatan CCD-IFAD sudah mulai berjalan dan
52
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Setelah proposal kelompok disetujui dan ditanda tangani oleh ketua kelompok dan
penyuluh maupun TPD proposal kelompok diajukan ke sekretariat PIU untuk di
verifikasi kebutuhan yang diusulkan. Setelah diterima kelompok pun dikeluarkan SK
sebagai penerima BLM, selanjutkan masing-masing kelompok dibuatkan rekening
bank.
53
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Bantuan Langsung Masyarakat atau BLM merupakan dana bantuan sosial yang
diberikan kepada kelompok masyarakat/pokmas. BLM disalurkan melalui rekening
bank masing-masing pokmas dalam bentuk bantuan pengembangan usaha kelautan
dan perikanan serta bantuan sarana dan prasarana pesisir. Dana BLM adalah dana
publik yang diberikan sebagai bantuan sosial dari pemerintah kepada masyarakat
dengan maksud bahwa penggunaan dana BLM hanya dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Sebagai dana yang berasal dari
pinjaman hutang luar negeri dan harus dibayar kembali oleh seluruh rakyat
Indonesia. Pada satu sisi hal ini berarti bahwa seluruh pihak berhak memperoleh
informasi tentang status keberadaan dan pemanfaatan dana tersebut, dan pada sisi
lain masyarakat yang dipercaya mengelola dana tersebut juga harus menjunjung
tinggi transparansi dan akuntabilitas, terutama kepada pemerintah, termasuk
pemerintah kota/kabupaten.
Pencairan tahap pertama dana BLM di Kabupaten Kubu Raya telah dilakukan pada
Bulan November 2013. Dana BLM tersebut diambil langsung oleh masing-masing
pokmas melalui ketua dan bendahara kelompok dari bank. Saat ini TPD, Penyuluh,
PIU, dan Konsultan bekerjasama dalam pengawalan pemakaian dana yang telah
54
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tahap 3: Penandatanganan berita acara serah terima barang antara PIU dan
pokmas.
55
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tabel 16. Kelompok Masyarakat yang telah Terbentuk di Desa-desa Target CCDP-
IFAD
Jumlah
No. Kecamatan Desa Nama Kelompok Ketua Bendahara
Anggota
1. Asoka 10 orang Yusnani Saunah
Bustami
2. Bahtra Nelayan 10 orang Mahrop
Ibrahim
3. Nusa Indah 10 orang Asnawati Sarita
Batu Padang Tikar
1. 4. Mangrove 10 orang Sappriduan Sahdani
Ampar Satu
5. Yakin Usaha 10 orang Abdul Gani Jul
6. Kakap Jaya 10 orang Effendi Hairani
7. Buana 10 orang Ibrahim Ardiansyah
1. Putri Duyung 10 orang Syarifah Nuripah Suhaidah
2. Alam Indah 10 orang Muhammad Tahir Iskandar
3. Usaha Jaya 10 orang Aliansyah Abu Bakar
Teluk
2. Sungai Nibung 4. Sinar Jaya 10 orang M. Lahir Aldi
Pakedai
5. Lestari 10 orang Muhammad Tahir Syarifah Z
6. Karya Alam 10 orang M. Ali Syamsudin
7. Bina Lestari 10 orang Ahmad Mustami
1. Makmur Sejati 10 orang Mulyadi Ismail Suhaimi
2. Dabong Indah 10 orang Umar Dani Johan Wahyudi
3. Mina Jaya 10 orang Abdul Malik Yulin Sahara
3. Kubu Dabong 4. Ale-ale Dabong 10 orang Rosita Candrawati
5. Soka Lestari 10 orang Syahrani Madoni
6. Star Up 10 orang Syafarudin Edy Has
7. Suka Maju 10 orang Yunus A. Latif Rahman
56
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Status Pencairan
No Desa/Kecamatan Kelompok Catatan Status
(%)
Putri Duyung 100
Alam Indah 100
Sungai Nibung/Teluk Usaha Jaya 100 Penggunaan dana untuk
1
Pakedai Sinar Jaya 100 belanja dikawal oleh TPD
Lestari 100
Karya Alam 100
Makmur Sejati 60
Dabong Indah 60
Mina Jaya 60 Penggunaan dana untuk
2 Dabong/Kubu
Ale Ale Dabong 60 belanja dikawal oleh TPD
Soka Lestari 60
Star Up 60
Padang Tikar Asoka 60 Penggunaan dana untuk
3
Satu/Batu Ampar Bahtra Nelayan 60 belanja dikawal oleh TPD
57
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Status Pencairan
No Desa/Kecamatan Kelompok Catatan Status
(%)
Nusa Indah 60
Mangrove 60
Yakin Usaha 59
Kakap Jaya 60
Strategi yang dilakukan oleh Konsultan PIU Kubu Raya baik Konsultan
Pemberdayaan dan Pemasaran & Value Chain dalam melakukan konsultasi dalam
kegiatan CCDP IFAD di Kab. Kubu Raya adalah berfokus pada proses pencapaian
tujuan kegiatan CCDP, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai
sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan diadakan kegiatan CCDP-IFAD. Beberapa langkah
yang dilakukan :
58
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
oleh PIU (Konsultan Individu baru beroperasi awal September 2013) dan
yang belum. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
CCDP-IFAD
59
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
60
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kelembagaan Satker PIU Kabupaten Kubu Raya telah terbentuk sebelum konsultan
PIU direkrut untuk bergabung dalam tim CCDP-IFAD. Kelembagaan PIU dibentuk
pada Tanggal 24 Februari 2012 melalui SK Bupati Kabupaten Kubu Raya No.
33/DPK/2012. Sebelum pembentukan kelembagaan PIU dilakukan, terlebih dahulu
dibentuk Personil Tim Persiapan Pelaksanaan Program CCD-IFAD Kabupaten Kubu
Raya. Kebijakan tersebut disahkan melalui SK Kepala DKP Kubu Raya No. 73 Tahun
2011.
Pada Tahun 2013 terjadi perubahan Satker PIU Kabupaten Kubu Raya, perubahan
tersebut dikukuhkan dalam SK Bupati Kubu Raya No. 306/DPK/2013. Deskripsi
mengenai SK tersebut adalah tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Kubu Raya
Nomor 33/DPK/2012 tentang Kelembagaan Project Implementation Unit CCD-IFAD
Kabupaten Kubu Raya.
Pada Bulan Juni 2013 juga terjadi perubahan KPA dan PPK, perubahan tersebut
disahkan melalui Keputusan Menteri KKP No. Kep. 111/MEN/KU.611/2013, Tanggal
26 Juni 2013.
61
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TPD yang direkrut PIU Kubu Raya memiliki latar belakang pendidikan di bidang
perikanan dan kelautan. Dalam proses rekrutmen TPD, PIU lebih memprioritaskan
SDM lokal, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa nantinya TPD akan banyak
berinteraksi dengan masyarakat setempat. Oleh sebab itu, SDM lokal diyakini
mampu untuk beradaptasi dengan baik karena telah memahami kondisi sosial
budaya, dan adat-istiadat desa target.
62
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kegiatan resmi sosialisasi desa target Tahun 2014 belum dilaksankan di Kabupaten
Kubu Raya. Namun muatan yang terkandung dalam materi ini telah tersampaikan
kepada masyarakat, khususnya pokmas. Kunjungan desa oleh TPD, Penyuluh,
Konsultan, dan Tim Universitas secara tidak langsung telah menyentuh point-point
yang seogianya disampaikan pada acara resmi implementasi kegiatan sosialisasi
desa. Kunjungan yang dilakukan adalah dalam rangka pelaksanaan survei RIMS dan
annual outcome survey. Desa-desa yang telah dikunjungi adalah Batu Ampar, Kuala
Karang, Nipah Panjang, dan Kubu.
Konsultan dan Tim Universitas telah menyampaikan maksud dan tujuan program
CCDP-IFAD kepada masyarakat. Lingkup informasi yang disampaikan lebih
ditekankan terhadap tujuan program, program kerja yang telah dilakukan di desa
lain, dan jangka waktu atau durasi proyek.
63
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Point yang disampaikan kepada pokmas dalam acara pertemuan desa adalah
perencanaan pembangunan desa dalam bidang pesisir yang berbasis masyarakat,
yang nantinya dapat didanai oleh program CCDP-IFAD. Tentunya masyarakat juga
telah diberitahukan bahwa tidak semua keinginan mereka dapat dipenuhi. Usulan
yang paling diutamakan masyarakat, antara lain:
64
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Melalui pelatihan ini pokmas lebih memahami arti pentingnya untuk menanam dan
memupuk rasa persatuan dan kesatuan dalam kerangka memperkokoh kinerja
pokmas. Pokmas mampu untuk menyusun rencana kerja, melaksanakan, mengen-
dalikan, dan mengembangkan kapasitas pokmas.
65
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
66
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Status pembangunan pondok informasi di ketiga desa hingga laporan ini ditulis
masih sekitar 30-40%.
Narasumber dalam acara Fasilitasi P3MP di Kabupaten Kubu Raya adalah perwaki-
lan dari PMO pusat, yaitu Bapak Ir. P. Gumilar, Kasubdid Sosial Budaya Masyarakat,
Direktorat PMPPU-KP3K. Kepengurusan P3MP untuk Kabupaten Kubu Raya masih
67
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
68
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Bantuan Langsung Masyarakat atau BLM merupakan dana bantuan sosial yang
diberikan kepada kelompok masyarakat/pokmas. BLM disalurkan melalui rekening
bank masing-masing pokmas dalam bentuk bantuan pengembangan usaha kelautan
dan perikanan serta bantuan sarana dan prasarana pesisir. Dana BLM adalah dana
publik yang diberikan sebagai bantuan sosial dari pemerintah kepada masyarakat
dengan maksud bahwa penggunaan dana BLM hanya dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Sebagai dana yang berasal dari
pinjaman hutang luar negeri dan harus dibayar kembali oleh seluruh rakyat
Indonesia. Pada satu sisi hal ini berarti bahwa seluruh pihak berhak memperoleh
informasi tentang status keberadaan dan pemanfaatan dana tersebut, dan pada sisi
lain masyarakat yang dipercaya mengelola dana tersebut juga harus menjunjung
tinggi transparansi dan akuntabilitas, terutama kepada pemerintah, termasuk
pemerintah kota/kabupaten.
Pencairan tahap pertama dana BLM di Kabupaten Kubu Raya telah dilakukan pada
Bulan November 2013. Dana BLM tersebut diambil langsung oleh masing-masing
pokmas melalui ketua dan bendahara kelompok dari bank. Saat ini TPD, Penyuluh,
PIU, dan Konsultan bekerjasama dalam pengawalan pemakaian dana yang telah
dicairkan. Untuk pencairan dana BLM tahap kedua akan dilakukan pada Bulan
Januari 2014.
69
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kegiatan diadakan tanggal 23 Desember 2013 di Hotel Orchad Perdana dihadiri Ket-
ua, Bendahara, Sekretaris, atau perwakilan dari Pokmas, Kepala Desa target (9 De-
sa), dan nara sumber : Bank Mandiri (3 personal), Ibu Nora (Bank Grameen/Dinas
Koperasi dan UKM), Catur Andri Darmawan (Pengusaha Perikanan), Ibnu Abas
(pelaku usaha), Sigit Sugiardi (Konsulatan).
70
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pada intinya hasil pertemuan tersebut adalah membangun komitmen dan kerjasa-
ma tim untuk percepatan akselerasi pelaksanaan implementasi kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan proyek CCDP-IFAD, dan semua pihak yang terlibat ber-
sungguh-sungguh untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Berikut ini adalah catatan yang dihasilkan pada acara pertemuan teknis di
Kabupaten Kubu Raya:
71
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pencairan dana BLM kepada pokmas yang telah disahkan dilakukan pa-
da Bulan Oktober 2013.
Melakukan revisi dan evaluasi terhadap usulan/proposal kegiatan pok-
mas. Perlu memperhatikan besaran/pagu anggaran dan items yang di-
ajukan di dalam proposal, jangan sampai melenceng dari lingkup proyek.
Menyiapkan produk unggulan yang akan diekspos tahun depan. Di-
harapkan masing-masing kelompok memiliki produk unggulan dan/atau
masing-masing desa memiliki minimal satu produk unggulan.
Menyiapkan data awal masing-masing anggota kelompok yang nantinya
dijadikan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi. Data awal yang di-
maksud mencakup besaran penghasilan, dan kepemilikan aset.
Bantuan proyek CCDP-IFAD diharapkan mampu untuk meningkatkan
pendapat rumah tangga setiap anggota kelompok.
Mengembangkan produk berdasarkan potensi yang ada di wilayah pok-
mas.
TPD diharuskan untuk segera membuat dan menyerahkan laporan bu-
lanan ke PIU Kubu Raya.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang ditargetkan selesai dalam akhir
Tahun 2014:
Konsolidasi para stakeholder.
Inventarisasi kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana maupun yang
masih direncanakan untuk dilaksakan.
Evaluasi dan verifikasi kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana.
Penguatan dan pengembangan networking antar pihak, yaitu PMO,
PIU, TPD, Penyuluh, Konsultan, Pelaku Usaha, Pokmas,
Perbankan/Permodalan, dan instansi lain yang relevan.
Monitoring dan evaluasi masing-masing kegiatan.
Pelaporan.
72
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pelaksanaan survei RIMS bertujuan untuk mengukur perubahan yang terjadi pada
tingkat rumah tangga dalam hal mata pencaharian dan ketahanan pangan, dan
memberikan bukti mengenai tingkat keberhasilan atau kegagalan proyek.
Mobilisasi
Kegiatan RIMS di Kabupaten Kubu Raya dilakukan di dua desa, yaitu Desa
Batu Ampar dan Desa Kuala Karang, dimana kedua desa tersebut merupakan
desa target CCD-IFAD untuk Tahun 2014. Pelaksanaan RIMS dilakukan pada
Tanggal 29 Oktober sampai 5 November 2013, dalam pelaksanaanya tim
dibantu oleh penyuluh dan TPD. Sebelum melakukan RIMS, tim telah
menjalin koordinasi dengan masing-masing perangkat desa, seperti Kepala
Desa, BPD, Kepala Dusun dan Tokoh Masyarakat.
73
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
boat dari Pelabuhan Rasau menuju Desa Batu Ampar. Waktu tempuh dari
kantor PIU Kubu Raya sampai Desa Batu Ampar ± 3 jam Sedangkan
aksesibilitas menuju Desa Kuala Karang dilakukan dengan menggunakan
sepeda motor. Waktu tempuh dari kantor PIU Kubu Raya sampai Desa Kuala
Karang adalah selama ± 7 jam, hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca
dan jalan yang kurang bagus.
Penentuan Responden
Proses Wawancara
74
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Ada dua bahan kuisioner yang dilakukan, yaitu survey impact dan tambahan
RIMS. Secara umum, pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner survey impact
mudah untuk dipahami para responden. Namun demikian ada juga beberapa
responden yang kesulitan untuk menjawab point tertentu, misalnya umur
anggota keluarga dan tanggal lahir anak. Oleh sebab itu, untuk
mempermudah dan menghindari kesalahan pencatatan demografi rumah
tangga, maka tim selalu meminta agar Kartu Keluarga diperlihatkan kepada
kami. Untuk kasus umur anak yang masih berusia 59 bulan ke bawah yang
belum tercatat di dalam Kartu Keluarga dan tidak ingat tanggal lahirnya,
maka tim harus kreatif untuk menggali informasi. Contoh kasus yang kami
temukan di lapangan adalah seorang kakek/nenek tidak mengetahui tanggal
dan bulan lahir cucu yang tinggal di rumahnya, sehingga dengan berbagai
cara kami menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
kelahiran cucu terhadap momen nasional atau keagamaan. Dalam waktu
yang relatif lama, akhirnya kami mendapatkan informasi bahwa cucunya
lahir ketika momem Bulan Muharram pada Tahun 2012, oleh sebab itu kami
dapat melakukan kalkulasi berapa bulan umur cucu tersebut.
Kendala utama dan sering kami temukan di lapangan untuk bahan kuisioner
survey impact adalah penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi/panjang anak yang berusia 0-59 bulan. Kebanyakan anak langsung
menangis dan tidak mau untuk ditimbang dan diukur, untuk itu kami harus
merayu agar anak tersebut bersedia untuk ditimbang dan diukur. Trick yang
paling manjur untuk merayu anak-anak tersebut adalah menggunakan
kamera foto, biasanya kami akan mengambil fotonya kemudian ditunjukkan.
75
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Ternyata anak-anak sangat senang untuk melihat fotonya sendiri, pada saat
anak tersebut terlarut melihat fotonya di dalam kamera, maka kesempatan
itu kami gunakan sebagai momen untuk mendudukkan/berdiri di atas
timbangan dan tetntunya masih tetap diiming-imingi untuk difoto lagi. Hal
atau trick yang sama kami gunakan untuk pengukuran tinggi badan.
76
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
nanyakan apakah responden beraktivitas pada saat air pasang atau air
surut. Dari informasi tersebut, maka kita akan dapat membatasi berapa
hari responden menangkap ikan pada bulan lalu. Setelah itu barulah
ditanyakan seberapa banyak hasil tangkapan setiap harinya. Kemudian
kita dapat memperkirakan berapa banyaknya tangkapan bulan lalu.
Berapa Kg maksimal hasil tangkapan anda dalam satu bulan?. Sekilas
jika kita langsung menanyakan atau membacakan pertanyaan sesuai
dengan yang tertulis di kuisioner, maka responden tidak akan paham
apa maksud pertanyaannya. Untuk menggali informasi ini kami harus
membatasi ruang lingkup pertanyaan, hal ini untuk menghindari bias
dan menghindari jawaban responden yang biasanya berbelit-belit.
Langkah pertama yang kami tanyakan adalah pada bulan apa terjadinya
musim ikan atau banjir ikan. Setelah itu barulah difokuskan untuk ber-
tanya seputar hasil tangkapan pada saat banjir ikan. Langkah selanjut-
nya adalah menyesuaikan sistem operasional (aktivitas saat air pasang
atau air surut) dengan banyaknya hasil tangkapan setiap harinya yang
biasa diperoleh pada saat banjir ikan. Kemudian kita dapat mem-
perkirakan berapa maksimal hasil tangkapan yang dapat diperoleh re-
sponden dalam satu bulan.
Berapa Kg total tangkapan anda tahun lalu?. Pertanyaan ini merupakan
yang paling susah untuk seputar hasil tangkapan. Namun kami akan me-
nyederhanakan atau membuat break down pertanyaan agar responden
lebih mudah untuk memahaminya. Pada intinya untuk memperoleh in-
formasi ini hampir sama dengan menggali informasi mengenai jumlah
maksimal tangkapan yang dapat diperoleh dalam satu bulan. Yang men-
jadi pembeda adalah informasi tambahan mengenai berapa bulan dalam
tahun lalu terjadi musim banjir ikan, berapa bulan musim paceklik ikan,
berapa bulan tidak bisa beraktivitas karena faktor alam (gelombang be-
sar atau angin kencang). Kalkulasi hasil tangkapan untuk masing-masing
kategori merupakan total tangkapan pada tahun lalu.
77
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Mayoritas responden di Desa Batu Ampar telah memiliki alat tangkap dan
armada tangkap sendiri, walaupun kuantitas dan kualitasnya masih
sederhana, hanya beberapa responden saja yang berstatus sebagai buruh
nelayan atau tidak memiliki alat tangkap maupun armada tangkap. Hal yang
sama juga terjadi di Desa Kuala Karang, namun jumlah responden yang
berstatus sebagai buruh nelayan jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan
responden Desa Batu Ampar. Beberapa responden ada yang hanya memiliki
alat tangkap tetapi tidak memiliki armada tangkap, demikian pula sebaliknya
ada hanya memiliki armada tangkap namun tidak memiliki alat tangkap.
Karakteristik Perumahan
Tipe rumah semua responden yang tersebar di pemukiman Desa Batu Ampar
dan Kuala Karang adalah rumah panggung yang terdapat di atas air, secara
umum bahan utama untuk lantai rumah dan dinding rumah terbuat dari
papan kayu. Berdasarkan pengamatan di lapangan, sanitasi di Desa Batu
Ampar jauh lebih baik dibandingkan Desa Kuala Karang, terlihat jelas adanya
ketimpangan sarana dan prasarana, khususnya air bersih.
78
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Sumber air di Desa Batu Ampar adalah air gunung yang disalurkan ke rumah
dengan menggunakan pipa, sumur gali yang dilindungi dan mata air yang
dilindungi. Sanitasi di Desa Kuala Karang sangat memprihatinkan, karena
sumber utama air minum, masak, mencuci, dan mandi adalah air hujan yang
ditampung/dikumpulkan di dalam toren. Jika terjadi musim kemarau maka
masyarakat Desa Kuala Karang akan kekurangan air, sehingga mereka akan
mengambil air ke desa tetangga. Pengambilan air dilakukan dengan
menggunakan sampan dan perahu tempel dengan jarak ± 10 km. Selain
mengambil langsung dari desa tetangga, responden juga juga sering
membeli air dari agen yang ada di Desa Kuala Karang. Keterbatasan air
bersih di Desa Kuala Karang sangat dipengaruhi oleh letak dan topografi
desa, dimana Desa Kuala Karang terletak diantara rawa-rawa dan hutan
mangrove. Berdasarkan Informasi dari salah seorang BPD, yaitu Pak Herman,
beberapa kali telah pernah dilakukan usaha untuk pembuatan sumur bor,
namun air bersih tidak dapat diperoleh. Pengeboran bahkan telah dilakukan
hingga kedalaman 80 meter, tetapi air tawar bersih tidak didapatkan. Salah
satu solusi untuk menyediakan air bersih di Desa Kuala Karang adalah
dengan pengaliran menggunakan pipa dari desa tetangga atau gunung
terdekat. Tentunya hal ini akan membutuhkan biaya yang relatif tinggi.
Kegitan Annual outcome survey (AOS) di Kabupaten Kubu Raya dilakukan pada
Tanggal 10-12 November 2013 oleh Tim Universitas Diponegoro yang terdiri dari 4
79
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
orang, didampingi oleh konsultan, TPD, dan penyuluh. AOS untuk Kabupaten Kubu
Raya dilakukan pada 5 desa. Ke-5 desa tersebut terdiri dari desa target yang telah
menerima dana BLM (Desa Sungai Nibung, Desa Dabong, dan Desa Dabong) serta
desa target yang belum menerima dana BLM (Desa Nipah Panjang dan Kubu).
Perlakuan yang diterapkan dalam pemilihan desa yang disurvei dalam kegiatan AOS
adalah untuk melihat apakah dampak dari bantuan BLM telah berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan pokmas. Oleh sebab itu, sebagai pembanding
dalam analisis dan interpretasi maka responden AOS harus melibatkan masyarakat
yang tidak/belum menerima dana BLM.
Kegiatan market study di Kabupaten Kubu Raya telah di lakukan sepenuhnya oleh
Universitas Diponegoro yang ditunjuk langsung oleh PMO. Kabupaten Kubu Raya
terdiri atas 9 kecamatan, empat diantaranya mempunyai wilayah pesisir, sehingga
mempunyai potensi sebagai penghasil ikan, baik melalui penangkapan maupun
budidaya. Ke empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Batu Ampar,
Kecamatan Kubu, Kecamatan Teluk Pakedai, dan Kecamatan Sungai Kakap.
Berdasarkan pertimbangan potensi yang ada, ditentukan 3 kecamatan yang
dikembangkan melalui proyek CCDP-IFAD, yaitu Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan
Kubu dan Kecamatan Teluk Pakedai.
Survei pemasaran ini dilakukan di lima desa, yakni Desa Padang Tikar I dan Desa
Nipah Panjang Kecamatan Batu Ampar, Desa Dabong dan Desa Kubu Kecamatan
80
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kubu serta Desa Sungai Nibung Kecamatan Teluk Pakedai. Kajian value chain usaha
perikanan di Kabupaten Kubu Raya, dilakukan dengan tujuan, antara lain: 1)
Identifikasi komoditas utama; 2) Identifikasi pelaku utama, peranan dan aliran
kegiatan/produk, dan 3) Analisis biaya, penerimaan, keuntungan dan marjin dari
pelaku utama, terutama pada aktivitas utama, diantara pensuplai peralatan dan
bahan, pembudidaya ikan, nelayan, pengolah ikan, dan pedagang (termasuk
eksportir). Survei pemasaran dilakukan pada bulan November 2013, mendasarkan
pada data sekunder, observasi lapang dan wawancara dengan responden berbagai
latar belakang, seperti rumah tangga pelaku usaha perikanan, tokoh masyarakat,
dan pengambil kebijakan.
81
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
10 anggota setiap kelompok, maka pada setiap desa dapat dibuat sati miniplant. 2)
Budidaya kepiting soka. Budidaya kepiting soka mempunyai prospek yang baik,
karena margin sangat besar, dan wilayah studi mempunyai potensi kepiting yang
baik. Mengingat modal usahanya cukup besar, maka setiap satu kelompok dapat
mengembangkan satu usaha budidaya soka. 3) Mengembangkan usaha pemasaran
produk olahan ikan, antara lain dengan membuat rumah pamer agar lebih higienis
dan menarik. 4) Membuat gudang bersama untuk menampung udang Rebon yang
telah dikeringkan sebagai bahan baku pembuatan trasi dan 5) mengembangkan
usaha pengadaan SAPRODI bagi nelayan kecil.
Tim kegiatan study gender belum melakukan kunjungan ke Kabupaten Kubu Raya,
sehingga survei dan analisis terkait kesetaraan gender belum dilakukan di
Kabupaten Kubu Raya.
82
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tim profile desa melakukan survei atau kegiatan di Kubu Raya pada Tanggal 25-26
Oktober 2013. Teknis pelaksanaannya adalah melakukan kunjungan ke desa dengan
menggunakan sepeda motor dan didampingi oleh TPD. Tim profil desa di Kabupaten
Kubu Raya melaksanakan survei di dua desa, yaitu Desa Dabong dan Padang Tikar
Satu. Teknis pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara kepada
masyarakat, plotting posisi geografis menggunakan GPS terhadap sarana dan
prasarana umum (misalnya: sekolah, tempat ibadah, perkantoran, fasilitas umum,
dll).
Kelompok kerja desa (VWG) yang telah terbentuk masih 3 kelompok, yaitu
masing-masing satu kelompok di desa target 2013. Kelompok VWG sangat berperan
penting untuk membantu TPD dan peyuluh waktu di lapangan. Gambaran singkat
mengenai kelompok VWG di Kabupaten Kubu Raya, adalah sebagai berikut:
Anggota kelompok VWG Desa Sungai Nibung ada 6 orang (3 orang laki-laki dan
3 orang perempuan).
Anggota kelompok VWG Desa Dabong ada 5 orang (3 orang laki-laki dan 2
orang perempuan).
83
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Anggota kelompok VWG Desa Padang Tikar Satu ada 6 orang (5 orang laki-laki
dan 1 orang perempuan).
Status kelompok telah dikukuhkan melalui SK.
Memfasilitasi pembentukan kelompok pengelolaan sumberdaya pesisir
membantu kelompok infrastruktur untuk merancang design dan proposal pem-
banguan pondok informasi dan pembangunan jalan setapak.
Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD.
Mengawas dan mengontrol pokmas.
Kelompok usaha di Kabupaten Kubu Raya terdiri dari perikanan tangkap, pemasaran
hasil perikanan dan pengolahan produk perikanan. Secara umum, kelompok usaha
perikanan tangkap mengajukan usulan pengadaan armada tangkap dan alat
tangkap. Sedangkan kelompok usaha pemasaran mengajukan bantuan berupa
pembangunan tempat pemasaran ikan, dan modal awal untuk usaha jual-beli ikan.
84
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
85
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Khusus untuk kelompok pengelola SDA di Desa Padang Tikar Satu, usaha
sampingannya adalah memasarkan hasil perikanan. Karena anggota kelompok tidak
beraktivitas di di lokasi ekosistem mangrove, maka anggota kelompok akan
dijadwalkan melakukan giliran untuk mengamati dan menanam mangrove. Dalam
Gambaran singkat mengenai kelompok infrastruktur di Kabupaten Kubu Raya,
adalah sebagai berikut:
86
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
NAMA KELOMPOK PENGELOLA SUM- Jumlah Anggota Proposal yang diajukan untuk aktifi-
No
BERDAYA Total Laki-laki Perempuan tas pengelola SD
Desa Sungai Nibung/Kecamatan Teluk
Penanaman mangrove dan penga-
1. Pakedai 10 10 0
daan bubu kepiting
Nama Kelompok: Alam Indah
Penanaman mangrove, pembuatan
Desa Dabong/Kecamatan Kubu
2. 10 10 0 kepiting soka, dan pengadaan bubu
Nama Kelompok: Soka Lestari
kepiting
Desa Padang Tikar I/Kecamatan Batu
Penanaman mangrove dan pemasa-
3. Ampar 10 10 0
ran hasil perikanan
Nama Kelompok: Mangrove
4. -
5. -
6. -
7. -
8. -
9. -
5.1.4 KELOMPOK INFRASTRUKTUR
87
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
88
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
mampu untuk membuktikan diri bahwa pada Tahun 2014 pencapaian implementasi
kegiatan harus jauh lebih baik dari Tahun 2013. Tim harus mampu memaksimalkan
waktu, dan mampu memanfaatkan sumberdaya manusia yang tergabung ke dalam
tim CCDP-IFAD.
Permasalahan yang paling serius yang dihadapi pokmas (penangkapan) dalam hub-
ungannya dengan pemasaran adalah ketergantungan pokmas untuk menjual hasil
tangkapan kepada tengkulak. Ketergantungan ini disebabkan oleh keterbatasan da-
na pembelian alat tangkap, sehingga nelayan meminjam uang/alat tangkap kepada
tengkulak. Konsekuensinya adalah nelayan harus menjual hasil tangkapan kepada
tengkulak dengan harga yang lebih rendah jika dijual ke pihak lain.
Melalui program CCDP-IFAD pokmas telah memiliki alat tangkap dan armada
tangkap sendiri. Isu yang berkembang saat ini adalah pokmas menginginkan
menjual langsung hasil tangkapan ke Pontianak, namun yang menjadi kendala ada-
lah pokmas belum memiliki agen yang dapat menampung hasil tangkapan. Oleh
sebab itu, melalui proyek ini kiranya konsultan pemasaran mampu untuk “menye-
diakan” penampung di Pontianak.
Rantai pemasaran hasil tangkapan nelayan ini sebaiknya segera diputus, sehingga
pendapatan nelayan mengalami peningkatan. Margin harga penjualan ke tengkulak
89
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
dan agen di Pontianak cukup tinggi, bisa mencapai Rp 10.000,- s/d Rp 15.000,- per
kg (contoh untuk komoditi kepiting).
90
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
7.3 PELAPORAN
Untuk Tahun 2014 konsultan akan membuat laporan setiap implementasi kegiatan
dengan lebih baik lagi. Pelaporan pekerjaan untuk Tahun 2013 masih kurang
optimal, hal ini sangat disadari konsultan.
91
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
92
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
93
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
10.1 PMO
Secara pribadi, konsultan beropini bahwa PMO telah berperan dengan baik dalam
mendukung dan memfasilitasi implementasi kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD. Dimana
beberapa langkah-langkah strategis telah dilakukan antara lain: memfasilitasi
kegiatan BIMTEK untuk konsultan, memfasilitasi kegiatan monev support training
untuk konsultan, merancang petunjuk teknis pelaksanaan, menyusun RKA, menjalin
partner kerja dalam bentuk PIU, berkoordinasi dengan PIU, memfasilitasi forum
diskusi jejaring sosial antara PMO & konsultan, aktif dalam monitoring kinerja PIU &
konsultan.
94
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Permasalahan di Kabupaten Kubu Raya dapat dikatakan rumit, namun saya tidak
dapat memaparkannya secara rinci. Keterlambatan pelaksanaan implementasi
kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD di Kubu Raya harus segera diantisipasi. Sejujurnya
saya masih kebingungan untuk menemukan benang merahnya. Untuk itu saya san-
gat mengharapkan arahan dari PMO bagaimana teknisnya agar konsultan pem-
berdayaan mampu untuk mengejar ketertinggalan Kabupaten Kubu Raya.
Pergantian satuan kerja di tingkat PIU Kubu Raya sangat berpengaruh terhadap
pencapaian implementasi kegiatan. Selain TPD dan Penyuluh, satker PIU Kubu Raya
juga telah mengangkat staf tambahan Dinas sebanyak 2 orang yang ditugaskan
secara penuh waktu pada proyek, dengan tugas khusus yang ditetapkan dalam
kerangka acuan mereka.
Tim DOB di Kabupaten Kubu Raya masih belum berfungsi sebagaimana mestinya
karena tidak terlibat dalam implementasi kegiatan-kegiatan proyek CCDP-IFAD.
Sebelum Desember 2013 Satker PIU kurang memberdayakan, kurang melakukan
koordinasi dan komunikasi terkait pelaksanaan proyek CCDP-IFAD. Namun pada Bu-
lan Desember 2013, DOB telah mulai dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang
95
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
berhubungan dengan CCDP-IFAD. Tahun 2014 ini konsultan PIU akan melakukan
koordinasi dan kerjasama dengan DOB untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan selan-
jutnya.
10.4 PROVINSI/BPSPL
Peranan BPSPL Tahun 2013 dalam proyek CCDP-IFAD Kabupaten Kubu Raya masih
kurang optimal diberdayakan Satker PIU. Sampai saat ini, konsultan juga masih
belum mengetahui sejauh mana keterlibatan BPSPL selama Tahun 2013. Untuk
Tahun 2014 konsultan akan berusaha untuk memberikan masukan kepada PIU agar
segera menggandeng BPSPL, mengingat bahwa tugas BPSPL sangat strategis, antara
lain:
Peranan TPD/penyuluh dalam proyek CCDP-IFAD sangat penting. Sejauh ini TPD
aktif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pokmas terkait dengan
perkembangan seputar kelompok dan rencana-rencana ke depan. Setelah dana
BLM dicairkan, maka TPD fokus untuk mendampingi dan mengawal penggunaan
dana BLM yang telah diterima pokmas. TPD juga rajin melaporkan perkembangan
informasi seputar dana BLM, perkembangan pembangunan pondok informasi dan
pembangunan jalan kepada PIU dan Konsultan.
Sejauh ini peranan TPD masih belum maksimal dalam menjalankan peranannya
sebagai pendamping pokmas/desa, hal ini tergambar dari aktifitas kesehariannya. Di
96
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
dalam kontrak kerja, seharusnya TPD harus bekerja di lapangan selama 3 minggu
setiap bulannya, namun kenyataannya para TPD lebih banyak berada di kantor PIU.
Faktor lain yang menjadi penyebab tidak maksimalnya peranan TPD adalah kurang
mendapatkan arahan dan koordinasi dengan satker PIU.
Sejauh ini kerjasama antara pokmas, TPD, penyuluh, dan Konsultan berjalan dengan
baik. Kelompok masyarakat sangat bersahabat untuk menjalin komunikasi dan
kerjasama, oleh sebab itu posisi pokmas sebagai subjek kegiatan tidak pernah
menjadi penghambat dalam implementasi kegiatan. Anggota pokmas juga selalu
rajin untuk menghadiri setiap acara yang dilakukan oleh TPD, PIU, penyuluh, PMO,
dan konsultan.
Permasalahan yang umum ditemukan dalam internal pokmas adalah para anggota
kelompok tidak mendapatkan informasi yang lengkap dari ketua kelompok. Ada
kalanya anggota kelompok tidak mempercayai apa yang disampaikan oleh ketua
kelompok, misalnya dalam hal besaran biaya ketika ketua dan bendahara
melakukan pencairan BLM ke Pontianak.
Kendala paling besar yang konsultan rasakan adalah dampak dari pergantian satuan
kerja di tingkat PIU. Satker PIU yang baru masih berada dalam fase adaptasi
terhadap implementasi kegiatan-kegiatan yang belum terlaksana. Dari sudut pan-
dang tertentu, lambatnya pelaksanaan implementasi kegiatan tersebut dapat di-
maklumi, karena satker PIU yang baru juga membutuhkan waktu untuk mempelajari
tupoksi proyek CCDP-IFAD.
Transisi pergantian satker PIU yang baru dan yang lama terkesan saling “menunggu”
satu sama lain. Secara administrasi sekretaris PIU masih atas nama yang lama
97
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Kendala lainnya adalah kerjasama dengan TPD kurang lancar, karena TPD kurang
mendapatkan arahan dan fasilitas dari PIU. Hal ini tentunya dapat mengganggu
kelancaran implementasi kegiatan.
Desa target wilayah Kubu Raya hampir seluruhnya berada di sekitar kawasan lin-
dung yakni kawasan Hutan Lindung Bakau (HLB). Dalam implementasinya pengem-
bangan produksi maupun pemasaran di kawasan lindung, harus selalu taat aturan
sehingga segala pengembangan yang ada tidak mengganggu status kawasan yang
ada. Usaha-usaha pengembangan yang ada misalnya hanya dengan memanfaatkan
badan-badan air atau ekosistem mangrove dengan tidak mengurangi kualitas mau-
pun luas kawasan. Kegiatan yang ada harus ramah lingkungan.
Di kawasan desa Dabong (2013) dan desa Kuala Karang (2014) ada kegiatan budi-
daya tambak di dalam kawasan lindung. Dalam beberapa tahun yang lalu petani
tambak tersebut sempat berhadapan dengan hukum.
Letak geografis wilayah target hampir seluruhnya berada di daerah terpencil dengan
akses harus menggunakan kapal. Jarak ini berpengaruh terhadap harga hasil
pemasaran yang akan kalah bersaing dengan wilayah yang mempunyai akses trans-
portasi yang baik. Sehingga penguatan kelompok bersama menjadi modal untuk
mengurangi biaya transportasi perorangan.
98
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Berdasarkan capaian kegiatan pada TA. 2013 beberapa kegiatan sudah selesai
dilaksanakan tetapi ada juga beberapa kegiatan yang belum tuntas dan belum
dikerjakan hingga akhir Tahun 2013. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan,
belum tuntas dan belum terlaksana tersebut, secara umum berjalan secara tidak
terjadwal, kurang berhasilnya perencanaan dan evaluasi dengan baik.
99
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
6) Ikut serta menjadi pendampingan teknis untuk PIU, TPD, dan Pokmas
100
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
8) Mendorong dan ikut kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan berjalan serta
mencari solusi pemecahannya untuk dilaksanakan diwaktu berjalan dan akan
datang pada tahun 2014.
1) Untuk tercapainya program pada tahun 2014, maka diharapkan koordinasi dan
komunikasi di tingkat PIU dan WOG dalam kegiatan perencanaan dan evaluasi
terstruktur dan terjadwal dan selalu mencari solusi pemecahan dan pendekatan
kegiatan ke depan.
3) Mencari faktor pendorong dan percepatan di luar PIU agar kegiatan seperti yang
tertuang dalam tujuan serta indikator-indikator keberhasilan diadakannnya
kegiatan CCDP-IFAD terwujud.
Salah satu kata kunci yang perlu dan harus diketahui pokmas adalah bahwa bantuan
proyek CCDP-IFAD sangat berbeda dengan bantuan lain yang pernah didapat dan
diketahui selama ini. Perbedaan sistem ini juga telah mulai disadari pokmas, karena
selain memberikan dana BLM, pokmas juga diberi arahan dan pelatihan-palatihan
yang dianggap mampu untuk meningkatkan perekonomian. Oleh sebab itu,
kegiatan pendampingan pokmas merupakan salah satu faktor penting untuk
mensukseskan proyek CCDP-IFAD.
101
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Strategi lainnya yang perlu diterapkan adalah memberikan kepercayaan diri melalui
motivasi bahwa pokmas memiliki peluang dan kemampuan untuk meningkatkan
pendapatan rumah tangga. Motivasi yang disampaikan terkait dengan semangat
bekerja, belajar menabung, akan dibantu untuk memasarkan hasil tangka-
pan/olahan guna meningkatkan daya jual.
Produk yang hendak dipasarkan sebaiknya mempunyai kuantitas dan kualitas me-
madai. Kualitas barang disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju. Jumlah
produk yang dipasarkan menentukan kemudahan konsumen untuk mendapatkan
produk tersebut di pasar. Produk yang sulit diperoleh di pasar, dapat menyebabkan
konsumen kecewa dan beralih keproduk sejenis dari merk lain. Pembuatan ukuran,
kemasan, merek dan lebel yang menarik akan sanagt berpengaruh terhadap prilaku
pembeli. Masa laku produk juga harus menjadi perhatian setiap penjual atau pelaku
usaha.
102
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
103
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Hal lain yang dianggap relevan adalah menjamin agar pemerintah dalam hal ini
semua instansi terkait di daerah perlu mengawal proses kegiatan ini hingga selesai
dan menjamin agar keberlanjutannya tetap menjadi prioritas.
104
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PIU penting sekali untuk menjadwalkan secara khusus pada awal tahun
anggaran, waktu untuk pembuatan dan pembahasan KAK dari
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sepanjang tahun 2014 dengan
melibatkan seluruh komponen struktural yang ada di dalam proyek. Untuk itu
semua, hal yang juga penting adalah menetapkan indikator untuk mengukur
pencapaian kegiatan-kegiatan tersebut untuk menjadi bahan evaluasi di
tengah tahun dan atau akhir tahun anggaran yang diperlukan dalam
mempersiapkan kegiatan-kegiatan di tahun berikutnya.
105
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
dan Kepala Dinas. Sebagai konsultan pemberdayaan, saya hanya bisa mengingatkan
dan mengajukan jadwal pelaksanaan kegiatan serta teknis pelaksanaan.
Pembuatan perencanaan dan jadwal kegiatan yang baik dan disepakai bersama
serta adanya pertemuan evaluasi secara terstruktur dan terjadwal merupakan salah
satu kunci keberhasilan. Jika sebuah organisasi tidak merencanakan arahnya, dia
juga terbilang tidak mengambil kendali atas masa depannya.
15. PENUTUP
Demikian laporan yang dapat kami susun dan tak lupa pula ucapan terimakasih
kami sampaikan kepada semua pihak yang terlibat dan ikut serta membantu dalam
mensukseskan project CCD-IFAD ini, semoga dapat diterima serta masukan
informasi berupa data yang kami masukkan dapat diterima dan sesuai dengan yang
diharapkan.
106
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
107
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
(Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
No (Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- Konsultan
Pemberdayaan Awal kontrak
- Review pelaksanaan kegiatan CCDP-IFAD
- Konsultan IFAD sebagai
- Pembekalan dan persiapan RIMS
1. Bimtek di Jakarta 16-18 Okt 16-18 Okt Roma - Seminar dan Lokakarya konsultan
- Pembekalan dan persiapan annual outcome survey
- Konsultan PMO pemberdayaan
dan marketing survey
- PMO
- Tim Universitas
- Konsultan
Pemberdayaan
- Memperoleh beberapa literatur terkait pesisir - Mengumpulkan literatur
Koordinasi dengan PIU, TPD, - Konsultan
Kabupaten Kubu Raya mengenai pesisir Kabupaten
2. dan Penyuluh serta Pengum- 19-22 Okt 19-22 Okt Pemasaran
- Mengetahui perkembangan mengenai pokmas dan Kubu Raya
pulan Literatur di/dari rumah - PIU
desa-desa target - Diskusi Lewat Telepon
- TPD
- Penyuluh
- Konsultan - Melakukukan perjalanan ke
3. Mobilisasi Menuju Kubu Raya 23 Okt 23 Okt Tiba di Kabupaten Kubu Raya
Pemberdayaan Kabupaten Kubu Raya
- Konsultan pemberdayaan saling mengenal dengan - Perkenalan singkat dan
TPD, penyuluh, VWG, dan PIU - Konsultan menjelaskan posisi konsultan
Pertemuan dengan Para TPD, - Komitmen untuk segera melengkapi berkas-berkas Pemberdayaan pemberdayaan
Penyuluh, Konsultan Pemasa- pokmas penerima BLM - Konsultan - Mendiskusikan tentang
24 Okt 24 Okt
4. ran dan PIU di Kantor Sekretar- - Segera melaksanakan beberapa solusi untuk Pemasaran perkembangan pekerjaan TPD
iat CCDP-IFAD Kubu Raya mengatasi kendala-kendala yang dihadapi - PIU dan Penyuluh
- Konsultan Pemberdayaan akan berkunjung ke Desa - TPD - Mendiskusikan telah sejauh
Sungai Nibung Satu pada Tanggal 27 November - Penyuluh mana perkembangan pokmas
2013, didampingi oleh TPD yang telah dibentuk, apa saja
108
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
(Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
No (Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- Memberikan foto copy kuisioner RIMS kepada TPD kendala yang sedang dihadapi
dan Penyuluh untuk dipelajari terlebih dahulu untuk realisasi BLM
sebelum dijelaskan - Menyesuaikan jadwal antara
konsultan pemberdayaan
dengan TPD untuk kunjungan
ke desa target 2013
- Bertemu dengan Tim Profile di
hotel, kemudian berangkat ke
Kantor Sekretariat CCDP-IFAD
Kubu Raya
- Menghubungi para TPD,
- Tim profile dan TPD, penyuluh dan VWG saling penyuluh, dan VWG Desa
Mendampingi Tim Profile ke mengenal - Konsultan Padang Tikar 1 untuk datang ke
Kantor Sekretariat CCDP-IFAD - TPD, penyuluh, dan VWG memahami maksud dan Pemberdayaan Kantor Sekretariat CCDP-IFAD
Kubu Raya dan Memperke- tujuan tim profile - Konsultan Kubu Raya
nalkan Kepada Para TPD, - Ryan (TPD Desa Dabong) dan Taufik (TPD Desa Pemasaran - Memperkenalkan dan
5. 25 Okt 2013 25 Okt 2013
VWG dan Tim Profil Padang Tikar I) disepakati untuk mendampingi Tim - PIU menjelaskan maksud dan
Di Kantor Sekretariat CCDP- Profile - TPD tujuan Tim Profile kepada TPD,
IFAD Kubu Raya - TPD dan Penyuluh memahami tahapan-tahapan - Penyuluh penyuluh, VWG dan PIU
untuk pembuatan rekening bank pokmas penerima - Tim Profile - Menyusun teknis, jadwal dan
BLM rencana kerja untuk
mengakomodasi kegiatan Tim
Profile
- Mendiskusikan proses
pembuatan buku rekening
pokmas penerima BLM
- Konsultan
Bertemu dengan TPD Desa
- Konsultan memperoleh deskripsi umum wilayah Pemberdayaan
Sungai Nibung, Kepala Desa,
Desa Sungai Nibung - Kepala Desa, TPD
6. Bendahara Desa, Ketua BPD 25 Okt 25 Okt - Diskusi dan tanya jawab
- Perangkat Desa Sungai Nibung mengetahui Desa Sungai
di Rumah Konsultan Pem-
perkembangan CCDP-IFAD Nibung
berdayaan
- Perangkat Desa
109
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
(Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
No (Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
Sungai Nibung
- Mengkoordinir TPD yang
mendampingi Tim Profile
- Memeriksa berkas-berkas yang
- Tim Profile dan TPD yang telah ditunjuk melakukan
berhubungan dengan kegiatan
mobilisasi ke desa yang telah ditentukan
- Konsultan CCDP-IFAD, kemudian
- Rekapitulasi berkas-berkas kegiatan CCDP-IFAD yang
Pemberdayaan membuat rangkuman
telah dilaksanakan
- Konsultan - Membuat rekapitulasi yang
- Rekapitulasi pokmas penerima BLM untuk desa
Pemasaran berhubungan dengan pokmas
7. Beraktivitas di Kantor Sekretar- 26 Okt 26 Okt target 2013
- PIU penerima BLM desa target
iat CCDP-IFAD Kubu Raya - TPD dan penyuluh memahami point-point kuisioner
- TPD 2013
RIMS
- Penyuluh - Menjelaskan maksud dan
- Tanggal 29 November ditentukan sebagai waktu
- Tim Profile tujuan kuisioner RIMS, dan
pelaksanaan RIMS, didampingi oleh TPD dan
mendiskusikan pelaksanaan
Penyuluh
teknis di lapangan
- Menyusun personil dan jadwal
pelaksanaan RIMS
- Konsultan
- Mengetahui gambaran umum mengenai Desa Sungai
Pemberdayaan
Nibung - Monitoring dan kunjungan ke
- Kepala Desa
Melakukan Kunjungan ke Desa - Mengetahui isu-isu permasalahan dan potensi Desa Sungai Nibung
- TPD
8. Sungai Nibung 27 Okt 27 Okt sumberdaya pesisir - Pemerisaan dokumen
- VWG
- Mengetahui kesiapan administrasi dan proposal kelompok
- Ketua Pokmas
untuk pembuatan buku rekening kelompok - Tanya jawab
- Beberapa
- Memperoleh dokumentasi Desa Sungai Nibung
Anggota Pokmas
110
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
(Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
No (Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- Konsultan
Pemberdayaan - Mobilisasi menuju desa
- Konsultan dan penyuluh memahami teknis - Kepala Desa dan - Latihan pelaksanaan kuisioner
wawancara yang lebih efektif Perangkat Desa RIMS
Pelaksanaan RIMS Desa Batu
29 Okt - 1 Nov 29 Okt - 1 Nov - Pengisian kuisioner RIMS dan additional RIMS - BPD - Interview dari rumah ke rumah
10. Ampar
terealisasi - Tokoh - Mobilisasi menuju Kantor
- Tiba di Kantor Sekretariat CCDP-IFAD Kubu Raya Masyarakat dan Sekretariat CCDP-IFAD Kubu
Kepala Dusun Raya
- Penyuluh
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- Konsultan
Pemberdayaan - Mobilisasi menuju desa
- Konsultan dan penyuluh memahami teknis - Kepala Desa dan - Latihan pelaksanaan kuisioner
wawancara yang lebih efektif Perangkat Desa RIMS
Pelaksanaan RIMS Desa Batu
29 Okt - 1 Nov 29 Okt - 1 Nov - Pengisian kuisioner RIMS dan additional RIMS - BPD - Interview dari rumah ke rumah
1. Ampar
terealisasi - Tokoh - Mobilisasi menuju Kantor
- Tiba di Kantor Sekretariat CCDP-IFAD Kubu Raya Masyarakat dan Sekretariat CCDP-IFAD Kubu
Kepala Dusun Raya
- Penyuluh
111
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- Konsultan
Pemberdayaan
- Mobilisasi menuju desa
- Perangkat Desa
- Pengisian kuisioner RIMS dan additional RIMS - Interview dari rumah ke rumah
Pelaksanaan RIMS Desa Kuala - BPD
2. 2 - 5 Nov 2 - 5 Nov terealisasi - Mobilisasi menuju Kantor
Karang - Tokoh
- Tiba di Kantor Sekretariat CCDP-IFAD Kubu Raya Sekretariat CCDP-IFAD Kubu
Masyarakat dan
Raya
- TPD dan
Penyuluh
- Konsultan
- Evaluasi pelaksanaan RIMS Pemberdayaan
Beraktivitas di Kantor Sekretar- - Menetapkan jadwal untuk rekapitulasi ulang - TPD
3. 6 Nov 6 Nov - Diskusi
iat CCDP-IFAD Kubu Raya kuisioner RIMS - Penyuluh
- Menyiapakan berkas-berkas pokmas - Konsultan
Pemasaran
Penulisan Deskripsi Pelaksa- Deskripsi pelaksanaan RIMS di Desa Batu Ampar dan
Konsultan
5. naan RIMS di Sekretariat CCDP- 9 Nov 9 Nov Kuala Karang selesai dan dikirimkan melalui email ke - Penulisan
Pemberdayaan
IFAD Kubu Raya PMO
- Konsultan
- Menghasilkan teknis pelaksanaan dan jadwal
Pemberdayaan
Meeting di Hotel Orchad pelaksanaan AOS
6. 10 Nov 10 Nov - Tim AOS dari - Koordinasi dan Diskusi
dengan Tim AOS (Undip) - Konsultan pemberdayaan, TPD, dan penyuluh
Undip (4 orang)
memahami maksud dan tujuan kedatangan tim AOS
- TPD dan
112
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
Penyuluh
- Konsultan
Pemasaran
- Konsultan
Pemberdayaan
- Tim AOS dari
- Mobilisasi ke desa target AOS
- Mendapatkan tempat pertemuan dengan responden Undip (4 orang)
- Koordinasi dengan Kepala Desa
AOS - Kepala Desa dan
Mendampingi Tim AOS di 11 Nov - 12 11 Nov - 12 dan Perangkat Desa
7. - FGD di Desa Nipah Panjang, Padang Tikar I, Kubu, Perangkat Desa
Lapangan Nov Nov - Mobilisasi menuju Kantor
Dabong dan Sungai Nibung terealisasi - Responden
Sekretariat CCDP-IFAD Kubu
- Tiba di Kantor Sekretariat CCDP-IFAD Kubu Raya - TPD dan
Raya
Penyuluh
- Konsultan
Pemasaran
113
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- Konsultan
Pemberdayaan - Mobilisasi ke Desa Sungai
- PIU Nibung
- Pokmas memahami maksud dan tujuan kedatangan
- Kepala Desa dan - Koordinasi dengan Kepala Desa
Mendampingi PMO ke Desa PMO ke Kubu Raya
9. 14 Nov 14 Nov Perangkat Desa dan Pokmas
Sungai Nibung - POM memperoleh gambaran mengenai
- VWG - Mobilisasi menuju Kantor
perkembangan CCDP-IFAD di Kab. Kubu Raya
- Pokmas Sekretariat CCDP-IFAD Kubu
- TPD dan Raya
Penyuluh
Kerusakan jalan
- Konsultan mengetahui perkembangan penggunaan - Konsultan di Desa Padang
BLM oleh Pokmas Sungai Nibung dan Padang Tikar I Pemberdayaan - Diskusi Tikar I
Beraktivitas di Kantor Sekretar-
12. 19 Nov 19 Nov - Mematangkan proposal dan berkas-berkas - TPD - Koordinasi mengganggu
iat CCDP-IFAD Kubu Raya
pencairan dana BLM Desa Dabong - VWG Desa - Penulisan kelancaran
- Finalisasi laporan bulan Oktober Padang Tikar I pengangkutan
alat dan bahan
114
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
Tanggal 23 Nov
PMO (Ibu Ani
- Penggunaan dana BLM masih tetap terkawal oleh
- Konsultan dan Ibu Indri)
TPD dan VWG
Pemberdayaan dan
- Produk Kepiting Soka telah disediakan oleh pokmas,
- Konsultan Rombongan
untuk ditunjukkan pada saat kunjungan PMO dan
Pemasaran BAPPENAS akan
Beraktivitas di Kantor Sekretar- Bappenas - Diskusi
14. 21 Nov 21 Nov - PIU Berkunjung ke
iat CCDP-IFAD Kubu Raya - Lokasi/tempat pertemuan telah ditentukan dan - Koordinasi
- TPD Desa Dabong
disediakan di rumah Bapak Umar Dani (ketua
- Penyuluh untuk Melihat
Pokmas Dabong Indah)
- Pokmas Desa Pembuatan
- Anggota-anggota Pokmas telah diberitahukan
Dabong Kepiting Soka
tentang kunjungan Ibu Ani dan Bappenas
dan Bertemu
dengan Pokmas
- Konsultan
25 Nov dua
- Penggunaan dana BLM masih tetap terkawal oleh Pemberdayaan - Diskusi
- Beraktivitas di Kantor kelompok
TPD dan VWG - PIU - Koordinasi
Sekretariat CCDP-IFAD Kubu masyarakat dari
15. 22 Nov 22 Nov - Mempersiapkan berkas-berkas administrasi untuk - TPD - Mobilisasi ke Desa Dabong
Raya Desa Dabong
pencairan dana BLM Desa Dabong - Penyuluh untuk mempersiapkan fasilitasi
- Berangkat ke Desa Dabong akan melakukan
- Tiba di Desa Dabong - Pokmas Desa kunjungan PMO dan Bappenas
pencairan dana
Dabong
115
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- Konsultan
Pemberdayaan
- Konsultan
- Kebutuhan dalam menyambut Tim PMO dan Pemasaran
- Fasilitasi Kunjungan Tim PMO
Bappenas di Desa Dabong telah dipersiapkan - PIU
Pendampingan Tim PMO dan dan Bappenas ke Desa Dabong
16. 23 Nov 23 Nov - Mendampingi Tim PMO dan Bappenas selama - TPD
Bappenas di Desa Dabong - Mobilisasi dari Desa Dabong ke
kunjungan di Desa Dabong - Penyuluh
Rumah
- Tiba di Rumah - Pokmas Desa
Dabong
- Tim PMO dan
Bappenas
Tanggal 1-3
- Penggunaan dana BLM masih tetap terkawal oleh - Konsultan
Desember
TPD dan VWG Pemberdayaan - Koordinasi
Beraktivitas di Kantor konsultan akan
- Surat Perintah Tugas untuk kegiatan di Lombok - PIU - Penulisan laporan
18. Sekretariat CCDP-IFAD Kubu 28-30 Nov 28-30 Nov mengikuti
diterbitkan - TPD perkembangan implementasi
Raya konsultasi
- Laporan perkembangan implementasi kegiatan - Penyuluh kegiatan
nasional di
konsultan proyek CCDP-IFAD selesai
Lombok
116
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
GAMBARAN TARGET
REALISASI CATATAN /
(Deliverables, WAKTU PIHAK YANG TERLIBAT PROSES YANG DILAKUKAN
No (Start & HASIL/LUARAN LAMPIRAN
Activities & (Start & (parties Involved) (Process)
Finish Date) (Outputs) (Remarks)
Location) Finish Date)
- Konsultan Pemberdayaan
masing-masing
Kabupaten/Kota
- Konsultan Pemberdayaan Memahami/Mengetahui
- PMO
Perkembangan Proyek CCDP-IFAD di Semua
- Konsultan PMO - Seminar dan Lokakarya
Konsultasi Nasional Kabupaten/Kota Target
- PIU masing-masing - Presentasi Perkembangan
Kegiatan CCDP-IFAD 1 Des - 3 Des 1 Des - 3 Des - Mengetahui Permasalahan yang Timbul dan Solusi
1. Kabupaten/Kota Implementasi Kegiatan CCDP-
di Lombok Barat Penyelesaian
- Kasubdit Sosial Budaya IFAD Kabupaten Kubu Raya
- Memahami Garis-Garis besar POK untuk Kegiatan
Masyarakat
2014
- Ditjen KP3K
- Direktur Multilateral
Bappenas
Mobilisasi Menuju - Melakukukan Perjalanan ke
4 Des 4 Des - Tiba di Kubu Raya - Konsultan Pemberdayaan
Kubu Raya Kabupaten Kubu Raya
- Masing-masing Desa Target 2013 Siap untuk
Melakukan Pencairan Dana dan Memulai
Pembangunan Pondok Informasi
- KAK Inventory Sumberdaya Pesisir Selesai
- Konsultan Pemberdayaan
Kantor Sekretariat - Konsultan Pemberdayaan dan Masing-masing TPD - Koordinasi dan Diskusi
- PIU
CCDP-IFAD Kubu 5-6 Des 5-6 Des Sepaham untuk Pembuatan Proposal Pembangunan - Membuat KAK untuk Kegiatan
- TPD
Raya Jalan Setapak Desa, dan akan Bekerjasama untuk Inventory Sumberdaya Pesisir
- Konsultan Pemasaran
Menyusun Proposal
- Tim Memiliki Komitmen Bersama untuk
Menyelesaikan Pembangunan Jalan Setapak Secepat
mungkin dengan Kualitas yang Baik
117
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
GAMBARAN TARGET
REALISASI CATATAN /
(Deliverables, WAKTU PIHAK YANG TERLIBAT PROSES YANG DILAKUKAN
No (Start & HASIL/LUARAN LAMPIRAN
Activities & (Start & (parties Involved) (Process)
Finish Date) (Outputs) (Remarks)
Location) Finish Date)
- Koordinasi dan Diskusi
- Pembahasan RIMS Survey di
- Penggunaan Dana BLM oleh Pokmas akan Terpantau Jakarta
- Implementasi Kegiatan Proyek CCDP-IFAD Tahun - Konsultan Pemberdayaan - Monitoring dan Evaluasi
- Kantor Sekretariat
2013 Rampung Dilaksanakan, yaitu: sosialisasi desa - Satker PIU Penggunaan Dana BLM oleh
CCDP-IFAD Kubu
target, penilaian desa berbasis masyarakat, - PMO Pokmas
Raya
pelatihan pokmas, inventory sumberdaya pesisir, - TPD & Penyuluh - Membuat KAK Implementasi
- Rumah
pelatihan co-management group, pembangunan - Konsultan Pemasaran Kegiatan
- Desa Target CCDP-
7-31 Des 7-31 Des pondok informasi, penyaluran dana BLM, - DOB - Narasumber
IFAD
Pembangunan jalan setapak desa, detailed village - Akademisi - Survey Lapangan untuk Kegiatan
- Hotel Orchad
co-management plan, pelatihan sistem monev, - Instansi Pemerintahan Inventory Sumberdaya Pesisir
Perdana Pontianak
pelatihan pemasaran, workshop coastal marine Daerah - Menyelesaikan Implementasi
- Hotel Borobudur
resources management, fasilitasi P3MP, - Masyarakat Desa Target Kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD
Jakarta
pengembangan jaringan pasar, dan market study. CCDP-IFAD untuk Tahun 2013
- Pelaporan - Mempersiapkan Diri untuk
Implementasi Kegiatan-kegiatan
CCDP-IFAD Tahun 2104
118
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
18 – 19 Sep - Konsultan
- Kunjungan ke pihak2 yang
- Terjalinnya komunikasi dan keterbukaan serta - Manajemen PIU
terkait, Ketua PIU, Sekretaris
mempertegas fungsi dan tugas konsultan individual dan bagian Pesisir
PIU, bagian Pesisir,
Perkenalan dengan komponen DKP Kubu Raya
16 – 21 Sep
1. Manajemen PIU 20 – 21 Sep - Konsultan - Buka arsip SK yang telah dibuat
- Invetarisasi dan review SK dan kegiatan yang sudah - Manajemen PIU PIU dan DKP Kubu Raya, Bupati
dilakukan oleh PIU Kubu Raya Kubu Raya
- TPD & Penyuluh - Inventarisasi dan Rekapitulasi
- Kawasan desa target (Desa Dabong, Sungai Nimbung
dan Padang Tikar I) dominan merupakan kawasan - Konsultan
ekosistem mangrove, pantai dengan pantai berpasir - TPD, Penyuluhan
dangkal - Perangkat Desa - Mobilisasi menuju desa
- Hasil kunjungan ke Kelompok Masyarakat : mereka - BPD - Observasi lapangan Deskripsi desa
2. Kunjungan ke desa target 2013 22 – 24 Sep 22 -24 Sep
sangat senang wilayahnya dijadikan target kegiatan - Tokoh - Wawncara dgn pokmas target
IFAD Masyarakat dan
- Desa target terdapat kelompok usaha,kelompok - TPD dan
sumberdaya, kelompok sarana prasarana Penyuluh
119
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Konsultan
5. Kembali ke Kubu Raya 29 Sep 29 Sep Mobilisasi dari Jakarta ke Kubu Raya
Pemberdayaan
- Review hasil kegiatan Bimtek Konsultan di Hotel Ibiis
- Konsultan
6. Beraktivitas di Kantor PIU 30 Sep 30 Sep di Jakarta - Penulisan
- PIU
- Pembuatan Rencana Kerja
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
& Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- Konsultan
- Review kegiatan yang sudah berjalan - Penulisan
1. Beraktivitas di Kantor PIU 1 Okt 1 Okt - PIU
- Pembuatan rencana kerja - Diskusi
- Sosiaisasi hasil kegiatan Bimtek Konsultan di Hotel - Konsultan
Ibiis di Jakarta - PIU
- Paparan
2. Beraktivitas di Kantor PIU 2 Okt 2 Okt - Persamaan persepsi tentang kegiatan IFAD - TPD
- Diskusi
- Inventarisasi kegiatan yang sudah berjalan dan yang - Penyuluh
akan dilakukan ke depan
- Konsultan
- Review Proposal Pokmas di 3 desa target
- TPD
3. Beraktivitas di Kantor PIU 3 - 4 Nov 6 Nov - Penyusunan rencana kegiatan kunjungan ke desa - Diskusi
- Penyuluh
target
- Kunjungan ke usaha pokmas yang sudah berjalan
- Konsultan
- Review rencana kegiatan IFAD yang diinginkan oleh
- TPD
pokmas - Diskusi di desa target
4. Kunjungan ke Desa Target 7 - 9 Okt 7 - 9 Okt - Penyuluh
- Mendapatkan informasi langsung dari pokmas
- Pokmas
- Dihasilkannnya persamaan persepsi dengan pokmas
tentang kegiatan IFAD
- Review proposal pokmas dari desa target (kelompok - Konsultan - Overview Proposal Pokmas
5. Beraktivitas di Kantor PIU 10 - 11 Okt 10 - 11 Okt
Usaha, Prasarana, Sumberdaya di 3 desa target) - TPD - Diskusi
120
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
- Penyuluh - Paparan
- Konsultan
- Review Proposal hasil perubahan
6. Beraktivitas di Kantor PIU 14 Okt 14 Okt - TPD - Koordinasi dan Diskusi
- Pembuatan Rencana kerja sesuai dgn RKA 2013
- Penyuluh
Monev Support Training -
- Mengetahui system Monev IFAD - Konsultan
PMO - Paparan
7. 16 – 18 Okt 16 – 18 Okt - Mengetahui teori Supply & Value Change - PMO
(Hotel Jayakarta – Jakar- - Diskusi
- Rencana survey RIMS, Annual Review, Gender
ta)
- Terdapat pemahaman yang sama tentang Monev
Laporan hasil dan Support IFAD
- Konsultan
Rencana Tindak kegiatan - Pemahaman urvey RIMS, Annual Review
- PIU - Paparan
8. Monev Support Training – 21 – 22 Okt 21 – 22 Okt - Pemahaman Rencana survey beberapa kegiatan oleh
- TPD - Diskusi
PMO PMO : Profil Desa, Survey Pasar
- Penyuluh
Kantor PIU - Persiapan pelaksanaan Survey RIMS
- Konsultan
- Pembuatan jadwal rencana kegiatan untuk PIU
- PIU - Penulisan
- Pembuatan KAK beberapa kegiatan untuk PIU
9. Beraktivitas di Kantor PIU 23 – 25 okt 23 – 25 okt - TPD - Wawancara dgn Pokmas
- Persiapan pencairan dana BLM oleh PIU
- Penyuluh - Diskusi
- Finalisasi Proposal Pokmas
- Pokmas
- Konsultan
- Dorongan pencairan BLM oleh PIU - TPD - Paparan
10. Beraktivitas di Kantor PIU 28 Okt 28 Okt
- Persiapan kegiatan RIMS Survey - Penyuluh - Diskusi
- PIU
- Konsultan
- Kepala Desa dan
- Konsultan dan penyuluh memahami teknis - Mobilisasi menuju desa
Perangkat Desa
wawancara yang lebih efektif - Latihan pelaksanaan kuisioner
Pelaksanaan RIMS Desa - BPD
11. 29 Okt - 1 Nov 29 Okt - 1 Nov - Pengisian kuisioner RIMS dan additional RIMS RIMS
Batu Ampar - Tokoh
terealisasi - Interview dari rumah ke rumah
Masyarakat dan
- Mobilisasi menuju kantor PIU
Kepala Dusun
- Penyuluh
121
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Mendampingi Tim AOS di 11 Nov - 12 11 Nov - 12 - FGD di Desa Nipah Panjang, Padang Tikar I, Kubu, - Konsultan - Mobilisasi ke desa target AOS
6.
Lapangan Nov Nov Dabong dan Sungai Nibung terealisasi - Tim AOS dari - Koordinasi dengan Kepala Desa
122
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
123
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
informasi
- Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan yang
belum dikerjakan PIU : inventory survey,
pembangunan infrastuktur
Pedagang
pengumpul,
- Terdapatnya harga kepiting di tingkat pedagang
Survey pasar Komoditas kepit- pedagang di
14. 28 Nov 28 Nov pengumpul, restoran, pasar tradisional dan pasar Observasi, wawancara
ing di kota pontianak pasar, restoran
modern
dan hypermart-
carefoor
- PIU
- Monitoring pencairan dana Pokmas infrastruktur
Beraktivitas di Kantor PIU - Ketua dan
- Monitoring pembangunan pondok informasi - Diskusi
15. 29 Nov 29 Nov Bendahara
- Menbantu persiapan teknis kegiatan - Koordinasi
infrastruktur
InventoriSumberdaya Pesisir berbasis msyarakat
Padang Tikar
124
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
TARGET
GAMBARAN REALISASI PIHAK YANG CATATAN /
WAKTU PROSES YANG DILAKUKAN
No (Deliverables, Activities & (Start & HASIL/LUARAN TERLIBAT LAMPIRAN
(Start & (Process)
Location) Finish Date) (Outputs) (parties Involved) (Remarks)
Finish Date)
- PIU
- Monitoring pencairan dana Pokmas infrastruktur - Ketua dan
- Monitoring pembangunan pondok informasi Bendahara
Beraktivitas di Kantor PIU
- Menbantu persiapan teknis kegiatan Pokmas - Diskusi
1. 2 – 3 Des 2 - 3 Des
InventoriSumberdaya Pesisir berbasis msyarakat infrastruktur Ds. - Koordinasi
- Membantu persiapan kegiatan pembangunan Sungai Nimbung,
prasarana Desa-desa target Dabung, Padang
Tikar 1
Konsultan
Workshop annual outcome - Teridentifikasi annual outcome wilayah desa target
PMO - Pengumpulan anggota Pokmas
survey dan market study (un- - Teridentifikasi potensi dan peluang pasar serta
2. 4 – 8 Des 4 – 8 Des Perguruan Tinggi - Paparan
dangan PMO – Hotel J Boutique rencana pengembangan potensi di wilayah desa
(IPB, UGM, UNDIP - Diskusi
Bali) target
dan UNHAS)
- Laporan dan implementasi hasil kegiatan workshop
di Bali - Konsultan
- Menetapkan jadwal untuk rekapitulasi ulang - TPD
3. Beraktivitas di Kantor PIU 9 Des 9 Des - Diskusi
kuisioner RIMS - Penyuluh
- Menyiapakan berkas-berkas pokmas
- Jadwal kegiatan
- PIU
- Membuka wawasan kelompok usaha tentang - Konsultan - Pengumpulan anggota Pokmas
Pelatihan market awareness
4. 10 – 12 Des 10 – 11 Des peluang pasar yang bisa di manfaatkan oleh pelaku - TPD - Paparan
usaha di Desa target / sasaran - Penyuluh - Diskusi
- Pokmas
- PIU
Pembentukan dan pelatihan co- - Indikasi Persepsi dan Aspirasi Masyarakat Dalam Hal - Pengumpulan anggota Pokmas
- Konsultan
5. management group 13 - 14 Des 13 - 14 Des Pengelolaan Sumberdaya. - Paparan
- TPD
- Diskusi
- Penyuluh
125
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
- Konsutan
- Terinventarisasinya potensi dan peluang serta - PIU - Persiapan survey
ancaman terhadap sumberdaya pesisir di desa - TPD - Survey : pengumpul data
Inventory sumberdaya pesisir
target (9 desa – TA. 2013 dan TA.2014) - Lembaga Desa primer dan sekunder
6. berbasis masyarakat 13 – 30 Des 13 – 30 Des
- Tersosialisainya potensii, peluang pengembangan - Pokmas - Analisis data
dan ancaman terhadap sumberdaya pesisir yang ada - Dinas terkait - Pembuatan laporan
di sekitar kawasan desa target - Pihak pelaksana - Diskusi
kegiatan
- Review kegatan yang sudah dikerjakan sekaligus - Konsultan
7. Beraktivitas di Kantor PIU 16 Des 16 Des membuat laporan dan evaluasi kegiatan - TPD - Penulisan
- Mempersiapkan kegiatan yang akan dikerjakan - Penyuluh
Penyusunan dan pelatihan - Terbuknya wawasan masyarakat di sekitar kawasan
- PIU
sistem monitoring sumberdaya desa target tentang sumberdaya pesisir - Pengumpulan anggota Pokmas
- Konsultan
8. pesisir 17 - 18 Nov 17 - 18 Nov - Terlatihnya masyarakat disekitar kawasan desa - Paparan
- TPD
target untuk peka terhadap lingkungan dan dapat - Diskusi
- Penyuluh
menjaga kelestarian sumberdaya pesisir yang ada.
- Review kegatan yang sudah dikerjakan sekaligus
9. Beraktivitas di Kantor PIU 19 Des 19 Des membuat laporan dan evaluasi kegiatan - - Penulisan
- Mempersiapkan kegiatan yang akan dikerjakan
- FGD di Desa Nipah Panjang, Padang Tikar I, Kubu,
Persiapan detailed village - PIU
Dabong dan Sungai Nibung terealisasi - Pengumpulan anggota Pokmas
coastal marince co- - Konsultan
10 20 – 21 Des 20 – 21 Des - Termotivasinya kemampuan masyarakat desa target - Paparan
management plans - TPD
untuk membangun dan mengembangan potensi - Diskusi
- Penyuluh
disekitar wilayahnya
- PIU
Temu usaha pengembangan - Bertemunya stakeholders (produsen/pokmas, - Pengumpulan peserta dan
- Konsultan
alternative income generating pedagang, pemerintah dalam rangka : tukar anggota Pokmas
11. 21 – 22 Des 21 – 22 Des - TPD
dan jaringan pemasarannya informasi, adanya jalinan kerjasama diantara - Paparan
- Penyuluh
stakeholders, usaha pengembangan peluang - Diskusi
- Nara sumber
- PIU
- Review kegiatan yang sudah dikerjakan sekaligus
- Konsultan
12. Beraktivitas di Kantor PIU 23 Des 23 Des membuat laporan dan evaluasi kegiatan - Penulisan
- TPD
- Penyuluh
- Review kegiatan yang sudah dikerjakan sekaligus - PIU - Penulisan
13. Beraktivitas di Kantor PIU 26-27 Des 26-27 Des membuat laporan dan evaluasi kegiatan serta - Konsultan - Paparan
membuat rekomendasi - TPD - Diskusi
126
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
- Tersedianya laporan kegiatan yang sudah berjalan - Penyuluh - Pembuatan draft Laporan akhir
- Terselenggaranya sosialisai/ekspose hasil kegiatan - Pelaksana inventori SD pesisir
Inventori sumberdaya pesisir berbasis masyarakat kegiatan inventori - Ekspose/diskusi laporan
sumberdaya inventori
pesisir
-
- Review kegiatan yang sudah dikerjakan sekaligus
membuat laporan dan evaluasi kegiatan serta
membuat rekomendasi - Konsultan - Penulisan
14 Beraktivitas di Kantor PIU 30 Des 30 Des - Tersedianya laporan kegiatan IFAD 2013 yang sudah - TPD - Pembuatan Laporan
berjalan - Backup laporan dan data
- Backup laporan-laporan yang ada
127
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nama Konsultan: Achis M. Siregar, S.Pi, M.Si Bidang: Pemberdayaan dan Pengelolaan SD Proyek CCDP-IFAD Bulan Oktober 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total Jam
GRAND TOTAL 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 14.0 156.0
128
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nama Konsultan: Achis M. Siregar, S.Pi, M.Si Bidang: Pemberdayaan dan Pengelolaan SD Proyek: CCDP-IFAD Bulan: November 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total Jam
Waktu lainnya
Cuti tanpa Bayar 0.0
Lainnya 0.0
Sub-total tidak dibayar 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
GRAND TOTAL 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 275.0
129
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nama Konsultan: Achis M. Siregar, S.Pi, M.Si Bidang: Pemberdayaan dan Pengelolaan SD Proyek: CCDP-IFAD Bulan: Desember 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total Jam
Waktu lainnya
Cuti tanpa Bayar 0.0
Lainnya 0.0
Sub-total tidak dibayar 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
GRAND TOTAL 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 226.0
130
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nama Konsultan: SIGIT SUGIARDI Bidang: PEMASARAN Proyek: CCDP-IFAD Bulan: SEPTEMBER 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total Jam
GRAND TOTAL 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 136.0
131
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nama Konsultan: SIGIT SUGIARDI Bidang: PEMASARAN Proyek: CCDP-IFAD Bulan: OKTOBER 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total Jam
Total Waktu Kerja Sebulan
Komponen 1 0.0
Komponen 2 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 192.0
Komponen 3 0.0
Hari Libur x 0.0
Cuti 0.0
Sakit 0.0
Sub-Total Waktu dibayar 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 0.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 184.0
Waktu lainnya
Cuti tanpa Bayar 0.0
Lainnya 0.0
Sub-total tidak dibayar 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
GRAND TOTAL 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 184.0
Catatan : 1 hari kerja idealnya adalah 8 jam
15 Okt 2013 : Hari Libur Nasional - Idul Adha
1 8 - 20 Okt 2013 : Monev Support Training - Hotel Jayakarta - Jakarta
132
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nama Konsultan: SIGIT SUGIARDI Bidang: PEMASARAN Proyek: CCDP-IFAD Bulan: NOVEMBER 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total Jam
Total Waktu Kerja Sebulan
Komponen 1 0.0
Komponen 2 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 160.0
Komponen 3 0.0
Hari Libur 0.0
Cuti 0.0
Sakit 0.0
Sub-Total Waktu dibayar8.0 8.0 0.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 160.0
Waktu lainnya
Cuti tanpa Bayar 0.0
Lainnya 0.0
Sub-total tidak dibayar 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
GRAND TOTAL 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 160.0
Catatan : 1 hari kerja idealnya adalah 8 jam
133
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nama Konsultan: SIGIT SUGIARDI Bidang: PEMASARAN Proyek: CCDP-IFAD Bulan: DESEMBER 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Total Jam
Total Waktu Kerja Sebulan
Komponen 1 0.0
Komponen 2 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 0.0 8.0 8.0 176.0
Komponen 3 0.0
Hari Libur 0.0
Cuti 0.0
Sakit 0.0
Sub-Total Waktu dibayar 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 8.0 0.0 0.0 8.0 8.0 0.0 8.0 8.0 0.0 8.0 8.0 176.0
Waktu lainnya
Cuti tanpa Bayar 0.0
Lainnya 0.0
Sub-total tidak dibayar 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
GRAND TOTAL 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 176.0
Catatan : 1 hari kerja idealnya adalah 8 jam
4-7 Des: work shop di bali
25 Desember Libur Nasional (Natal)
134
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Lampiran 3. Dokumentasi
135
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
136
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
137
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
138
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
139
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
140
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
141
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Makmur Sejati Usaha Penangkapan Pengadaan Sampan, Mesin & Tramel Net
Pengolahan & Pembuatan Kepiting Soka/ Pengadaan Sampan,
Dabong Indah Usaha
Penangkapan Mesin & Bubu Kepiting
3. Dabong Mina Jaya Usaha Penangkapan Pengadaan Sampan, Mesin & Tramel Net
Ale-ale Dabong Usaha Pengolahan Pengadaan Sampan & Mesin Pengolah
Pengolahan & Pembuatan Kepiting Soka & Pengadaan Bubu
Soka Lestari Sumberdaya Alam & Pengolahan
Penangkapan Kepiting
142
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Star Up Usaha Penangkapan Pengadaan Sampan, Mesin, Tramel Net, dan Jala
143
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
UPT KP3K
Propinsi
Pemerintah Provinsi Kalbar
Kelompok Jasa
Kelompok Prasarana
Kader sukarela
Catatan:
Garis Perintah
Garis Koordinasi
Garis Kegiatan Utama
144
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
BUPATI
KABUPATEN KUBU RAYA
Dinas KP
Kepala Dinas, atau Kepala Dinas Perikanan di Kabupaten KOMITE PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT PESISIR
Ketua PIU
Bahtiar, S.Sos
Sekretaris
Konsultan
1. Pemberdayaan (Achis M. Siregar) Drs. H. Jemain
2. Pemasaran (Sigit Sugiardi)
Administrasi Bendahara
Pejabat Monev
Pejabat Pengadaan Barang/Jasa
Kepala Bagian Dinas PK (penuh waktu) Kepala Bagian Dinas PK (penuh waktu)
Konsultan Pemberdayaan dan Pengelolaan Sumber Daya Konsultan Pasar, Lembaga dan Prasarana
Staf kabupaten lainnya Staf kabupaten lainnya
Fasilitasi Masyarakat dan Pengelolaan Pengembangan usaha, tabungan dan Dukungan Pasar/Rantai Investasi kabupaten dalam kapasitas prasarana
Sumber Daya Pesisir prasarana desa Pasok dan kelembagaan Perikanan Berskala Kecil
145
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
146
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Lampiran 9. Daftar SK, Kebijakan, dan Dokumen Terkait yang Dihasilkan Selama
Tahun 2013
147
Coastal Community Development Project – IFAD (CCDP-IFAD)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
148