Anda di halaman 1dari 9

PENUGASAN KARYA TULIS ILMIAH PKKMB 2021

Memajukan UMKM Batik “Setumbu” di Sekitar Kawasan Desa Wisata


Punthuk Setumbu

Mahasiswa Membangun Kreativitas dan Inovasi Entrepreneur dalam Sektor


Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal

Diusulkan oleh:

Alfian Rizqi Ardhana; 2110201024; Ilmu Administrasi Negara; Suku Pattae

UNIVERSITAS TIDAR

MAGELANG

2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................


i

DAFTAR ISI
...................................................................................................
. ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


.........................................................................................

1.2 Tujuan
.......................................................................................................

1.3 Manfaat ....................................................................................................

BAB 2. GAGASAN

2.1 Kondisi Terkini


.........................................................................................

2.2 Ide atau Gagasan yang akan dikembangkan


.............................................

2.3 Langkah-langkah Strategis


........................................................................

BAB 3 KESIMPULAN

Kesimpulan
.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tak bisa dipungkiri, sebelum pandemi Covid-19 menerpa Indonesia, sektor


pariwisata mampu menjadi andalan penerimaan devisa dan penyerapan tenaga
kerja. Bahkan pada 2018, pariwisata mampu menjadi penghasil devisa terbesar di
Indonesia dengan angka mencapai 17 dolar AS.

Angka tersebut sudah mengalahkan CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa


sawit juga minyak dan gas bumi. Terlebih lagi dengan dioptimalkannya wisata
MICE (Metting, Incentive, Conference, Exhibition), Indonesia dapat menjadi
primadona wisatawan dan penghasil devisa nomor satu (Kompas, 13/2/2019).

Saat pandemi, sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul. Dampak
pandemi Covid-19 setahun terakhir bagaikan tsunami yang menjungkirbalikkan
dan mengandaskan banyak kapal dan perahu.

United Nation World Tourism Organisation (UN-WTO) atau Organisasi


Pariwisata Dunia menyebut tahun 2020 sebagai tahun terburuk dalam sejarah
pariwisata. Secara global jumlah kedatangan wisatawan internasional anjlok 74
persen atau 1 miliar orang lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya
seiring pembatasan perjalanan akibat Covid-19.

Berdasarkan prediksi banyak pihak, pandemi Covid-19 akan mempercepat


lahirnya era baru pariwisata. Tren pariwisata di masa depan adalah pariwisata
yang lebih mengedepankan kepekaan sosial berbasis kearifan lokal.

Dalam hal ini, komunitas lokal diberdayakan menjadi pelaku ekonomi itu sendiri,
bukan hanya menjadi penonton atau pencari kerja. Mengingat saat ini pariwisata
minat khusus menjadi daya tarik spesifik. Salah satunya adalah UMKM Batik
Stumbu.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Ingin memperkenalkan batik khas desa Wanurejo hingga menembus pasar
Internasional (go international).
2. Agar dapat meningkatkan daya saing pada UMKM Batik Setumbu di Desa
Wisata Punthuk Setumbu.
3. Membuat strategi pengembangan UMKM Batik Setumbu di Desa Wisata
Punthuk Setumbu.
1.3 Manfaat
1. Bagi UMKM Batik Setumbu di Desa Wisata Punthuk Setumbu dapat
digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan tentang strategi
pengembangan yang tepat agar masalah yang dihadapi dapat teratasi.
2. Sebagai tambahan informasi dan bahan kajian tentang pengembangan dan
daya saing usaha di Kabupaten Magelang.
BAB 2. GAGASAN
2.1 Kondisi Terkini

Kebiasaan yang terbentuk selama pandemi ini akan membentuk perubahan ikon
pariwisata. Dalam dinamika elaborasinya ke depan, pariwisata akan lebih terarah
sesuai minat khusus wisatawan berupa rombongan kecil dan personal. Di samping
itu, pariwisata akan lebih memanfaatkan perkembangan sains dan teknologi.

Menyikapi hal tersebut pemerintah dan pelaku usaha pariwisata sekarang sudah
berbenah untuk menyambut pemulihan sektor pariwisata antara lain dengan
mengubah mindset orientasi pembangunan pariwisata yang bukan sekadar
infrastruktur, tetapi perlu juga dibarengi dengan pembanguan pariwisata berbasis
pusaka budaya (cultural heritage).

Pada 2021, pemerintah merencanakan akan mengembangkan lima kawasan


strategis pariwisata nasional (KSPN) super-prioritas yang dikembangkan secara
masif sebagai destinasi pariwisata andalan baru di luar Bali. Satu di antaranya
terkait pusaka budaya (cultural heritage), yakni Borobudur. Sedangkan dua
lainnya yaitu Labuhan Bajo (Nusa Tenggara Timur) dan Danau Toba (Sumatera
Utara) yang ditetapkan sebagai warisan alam (natural heritage).

Harapannya setelah vaksinasi, semua obyek pariwisata bisa dibuka agar segera
bisa menggeliat kembali. Dengan demikian pemulihan industri pariwisata perlu
dibarengi dengan strategi baru untuk membangkitkan industri pariwisata. Strategi
tersebut tidak hanya sekadar mengandalkan keindahan wisata, seni, budaya, tetapi
juga harus mengedepankan keunggulan lain, yaitu diterapkannya protokol
kesehatan dan pengawasannya di sejumlah obyek wisata.

2.2 Ide atau Gagasan yang Akan Dikembangkan

1. Dengan melakukan analisis daya saing UMKM Batik Setumbu di Desa


Wisata Punthuk Setumbu.
2. Identifikasi tersebut terdiri dari analisis lingkungan internal dan
lingkungan eksternal.
3. Merencanakan strategi yang dapat digunaan bagi suatu perusahaan tidak
memiliki kompetensi yang unik dan keungguan kompetitif.
4. Diharapkan mampu meningkatkan produksi batik dengan penggunaan
input domestik yang lebih selektif dan mampu meningkatkan penjualan
produk batiknya.
5. Pengusaha dapat memanfaatkan adanya teknologi modern dalam proses
produksi maupun pemasaran.
2.3 Langkah-langkah Strategis
1. Meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi modern.
2. Strategi pengembangan yang tepat untuk dilakukan adalah meningkatkan
kualitas sumber daya manusia kreatif dengan harapan dapat membantu
pemanfaatan bahan baku yang terbarukan.
3. Segi bauran pemasaran adalah membuat produk sesuai keinginan dan
kebutuhan konsumen.
4. Untuk strategi promosinya melalui internet marketing, sponsor acara dan
pameran fashion.
5. Melakukan sosialisasi mengenai pewarna alam yang bisa digunakan dan
mengenai pembuatan pewarna alam yang efisien
6. Memberikan insentif atau reward kepada UKM batik yang menggunakan
pewarna alam
7. Teknologi yang modern selalu menghemat tenaga kerja juga mengefisiensikan
biaya produksi dan biaya pemasaranserta meningkatkan kapasitas produksi.
BAB 3. KESIMPULAN

Dengan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan skill kepada para ibu-ibu


PKK di sekitar kawasan Desa Wisata Punthuk Setumbu agar memiliki jiwa kreatif
dan berwirausaha.

Hasil karya kalau indah saja tidak cukup, tetapi tetap harus berpijak dan berpihak
pada budaya lokal yang memang diangkat. Ada satu hal yang menarik ketika
berbicara tentang motif dari batik “Setumbu” ini, yakni bermotif tentang stupa
candi Borobudur, pohon, dan kehidupan manusia, kemudian ada juga yang
bermotif tentang Batu Candi Pawon, Mendut, Lulungan, kalpataru, dan juga
genthong.

Puluhan  motif yang telah diciptakan wanita ini mengaku motif yang menjadi
favorit di kalangan pembeli yaitu motif Stupa candi Borobudur.

Penjualan yang terus meningkat ini berkat promosi yang rajin dilakukan dengan
mengikuti pameran, dan melalui sosial media. Selain itu promosi juga dapat
dilakukan dari mulut ke mulut.

Kiranya kerjasama sinergis antara pemerintah, pelaku usaha, dan wisatawan perlu
digencarkan kembali.

Pemerintah membuat regulasi, pelaku usaha menyediakan infrastruktur yang


standar agar wisatawan nyaman. Sedangkan wisatawan perlu menaati dan
menjalankan regulasi tersebut, agar dinamika pariwisata berjalan nyaman,
menyenangkan, dan berkesan untuk untuk dikunjungi kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Anugrah, Dwi. 2021. “Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal”,


http://beritamagelang.id/kolom/pariwisata-berbasis-kearifan-lokal, diakses pada
20 Agustus 2021 pukul 10.04.

Anwari, Widodo. 2021. “ANGKAT BUDAYA LOKAL, BERHARAP BATIK


`STUMBU` BOROBUDUR BISA GO INTERNATIONAL“,
http://magelangkab.go.id/home/detail/angkat-budaya-lokal-berharap-batik-
stumbu-borobudur-bisa-go-international-/1641, diakses pada 20 Agustus 2021
pukul 10.04.

Anda mungkin juga menyukai