Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
...................................................................................................
. ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
.......................................................................................................
BAB 2. GAGASAN
BAB 3 KESIMPULAN
Kesimpulan
.....................................................................................................
Saat pandemi, sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul. Dampak
pandemi Covid-19 setahun terakhir bagaikan tsunami yang menjungkirbalikkan
dan mengandaskan banyak kapal dan perahu.
Dalam hal ini, komunitas lokal diberdayakan menjadi pelaku ekonomi itu sendiri,
bukan hanya menjadi penonton atau pencari kerja. Mengingat saat ini pariwisata
minat khusus menjadi daya tarik spesifik. Salah satunya adalah UMKM Batik
Stumbu.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Ingin memperkenalkan batik khas desa Wanurejo hingga menembus pasar
Internasional (go international).
2. Agar dapat meningkatkan daya saing pada UMKM Batik Setumbu di Desa
Wisata Punthuk Setumbu.
3. Membuat strategi pengembangan UMKM Batik Setumbu di Desa Wisata
Punthuk Setumbu.
1.3 Manfaat
1. Bagi UMKM Batik Setumbu di Desa Wisata Punthuk Setumbu dapat
digunakan sebagai informasi dan bahan pertimbangan tentang strategi
pengembangan yang tepat agar masalah yang dihadapi dapat teratasi.
2. Sebagai tambahan informasi dan bahan kajian tentang pengembangan dan
daya saing usaha di Kabupaten Magelang.
BAB 2. GAGASAN
2.1 Kondisi Terkini
Kebiasaan yang terbentuk selama pandemi ini akan membentuk perubahan ikon
pariwisata. Dalam dinamika elaborasinya ke depan, pariwisata akan lebih terarah
sesuai minat khusus wisatawan berupa rombongan kecil dan personal. Di samping
itu, pariwisata akan lebih memanfaatkan perkembangan sains dan teknologi.
Menyikapi hal tersebut pemerintah dan pelaku usaha pariwisata sekarang sudah
berbenah untuk menyambut pemulihan sektor pariwisata antara lain dengan
mengubah mindset orientasi pembangunan pariwisata yang bukan sekadar
infrastruktur, tetapi perlu juga dibarengi dengan pembanguan pariwisata berbasis
pusaka budaya (cultural heritage).
Harapannya setelah vaksinasi, semua obyek pariwisata bisa dibuka agar segera
bisa menggeliat kembali. Dengan demikian pemulihan industri pariwisata perlu
dibarengi dengan strategi baru untuk membangkitkan industri pariwisata. Strategi
tersebut tidak hanya sekadar mengandalkan keindahan wisata, seni, budaya, tetapi
juga harus mengedepankan keunggulan lain, yaitu diterapkannya protokol
kesehatan dan pengawasannya di sejumlah obyek wisata.
Hasil karya kalau indah saja tidak cukup, tetapi tetap harus berpijak dan berpihak
pada budaya lokal yang memang diangkat. Ada satu hal yang menarik ketika
berbicara tentang motif dari batik “Setumbu” ini, yakni bermotif tentang stupa
candi Borobudur, pohon, dan kehidupan manusia, kemudian ada juga yang
bermotif tentang Batu Candi Pawon, Mendut, Lulungan, kalpataru, dan juga
genthong.
Puluhan motif yang telah diciptakan wanita ini mengaku motif yang menjadi
favorit di kalangan pembeli yaitu motif Stupa candi Borobudur.
Penjualan yang terus meningkat ini berkat promosi yang rajin dilakukan dengan
mengikuti pameran, dan melalui sosial media. Selain itu promosi juga dapat
dilakukan dari mulut ke mulut.
Kiranya kerjasama sinergis antara pemerintah, pelaku usaha, dan wisatawan perlu
digencarkan kembali.