WARSIDI, C.A.
SUBSCRIBE
Home » Siklus akuntansi » Contoh jurnal dan laporan keuangan perusahaan jasa
Contoh jurnal dan laporan keuangan
perusahaan jasa
Sebagaimana dijelaskan dalam artikel saya mengenai siklus akuntansi, siklus akuntansi dimulai dengan
mengidentifikasi dan mencatat data terkait transaksi akuntansi serta meringkas dan menyajikannya dalam
bentuk laporan keuangan dan laporan-laporan akuntansi lainnya. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi, keputusan pemberian pinjaman, dan keputusan-keputusan bisnis lainnya.
Artikel ini memberikan contoh jurnal, buku besar, neraca saldo, dan laporan keuangan yang membentuk siklus
akuntansi perusahaan jasa. Baca juga: Akuntansi dan laporan keuangan perusahaan dagang.
jasa atau manfaat kepada pelanggan, nasabah, atau klien. Contoh perusahaan jasa di antaranya adalah kantor
jasa akuntansi (KJA) yang menyelenggarakan jasa pembukuan, kantor akuntan publik (KAP) yang
menyelenggarakan jasa audit, lembaga pendidikan, hotel, restoran, bank dan institusi penyedia jasa keuangan
Dalam menghasilkan pendapatan, perusahaan jasa sangat mengandalkan keterampilan dan kompetensi
sumber daya manusia, sehingga biaya untuk gaji, upah, atau honorarium biasanya menjadi pos beban operasi
KJA Sabrina, kantor jasa akuntansi yang menyediakan jasa pembukuan, kompilasi laporan keuangan, dan
konsultasi perpajakan kepada pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). Transaksi-transaksi akuntansi
dikelompokkan ke dalam tiga klasifikasi aktivitas, yaitu aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Baca
Sebagai seorang akuntan, Sabrina berniat menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual meskipun
perusahaan yang dimilikinya baru didirikan. Untuk menerapkan sistem berbasis akrual itu, Sabrina telah
Sabrina mulai membuka KJA pada tanggal 1 Juli 20X1. Untuk memfasilitasi pengendalian keuangan bisnis
yang dimilikinya itu, Sabrina akan menyiapkan laporan keuangan setiap bulan.
Contoh jurnal #1: aktivitas pendanaan (investasi oleh pemilik)
Pada tanggal 1 Juli, Sabrina menanamkan kas sejumlah Rp28.000.000 untuk pendanaan awal KJA Sabrina.
Sabrina menyisihkan tabungan pribadinya untuk pendanaan awal KJA Sabrina yang baru didirikan. Untuk
memastikan bahwa uang pribadi terpisah dari dana operasional KJA, Sabrina membuka akun tabungan baru
Jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi pendanaan ini adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Kas (aset/aktiva) didebit (bertambah)
Rp28.000.000, akun Modal Pemilik (ekuitas) dikredit (bertambah) dengan jumlah yang sama.
Pada tanggal 1 Juli, KJA Sabrina membeli peralatan kantor berupa meja, kursi, dan lemari arsip. Jumlah biaya
perolehan semua peralatan itu secara keseluruhan adalah Rp20.000.000. KJA Sabrina membayar tunai
Peralatan merupakan aset tetap (aktiva tetap) yang memiliki masa manfaat jangka panjang (lebih dari satu
Jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi investasi ini adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Peralatan Kantor (aset/aktiva) didebit (bertambah)
Rp20.000.000, akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang) Rp6.000.000, dan akun Utang Usaha
(liabilitas/kewajiban) dikredit (bertambah) Rp14.000.000. Pada akhir periode akuntansi, ayat jurnal
Pada tanggal 3 Juli, KJA Sabrina membeli alat tulis kantor (perlengkapan) secara kredit yang diperkirakan
akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kantor selama dua bulan. Biaya perolehan alat tulis kantor itu adalah
Rp1.600.000.
Alat tulis kantor yang diperkirakan akan memenuhi kebutuhan lebih dari satu periode akuntansi tepat dicatat
sebagai aset (aktiva). Karena sebagian alat tulis kantor yang dibeli bulan ini akan digunakan untuk kebutuhan
bulan berikutnya, dalam akuntansi aset (aktiva) semacam ini dikelompokkan sebagai beban dibayar di muka
atau persediaan.
Jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi pengadaan alat tulis kantor adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Alat Tulis Kantor (aset/aktiva) didebit (bertambah)
Rp1.600.000, akun Utang Usaha (liabilitas/kewajiban) dikredit (bertambah) Rp1.600.000. Pada akhir periode
akuntansi, ayat jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengakui Alat Tulis Kantor yang telah terpakai selama
Pada tanggal 5 Juli, KJA Sabrina membeli polis asuransi untuk jangka waktu cakupan satu tahun. Biaya
perolehan polis asuransi itu adalah Rp3.600.000 terhitung sejak tanggal 1 Juli.
Seperti alat tulis kantor, polis asuransi dalam transaksi ini juga memberikan manfaat berupa cakupan asuransi
untuk jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi, tepat dicatat sebagai aset (aktiva) beban dibayar di
muka.
Jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi pembelian polis asuransi sebagai aset (aktiva) adalah sebagai
berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Asuransi Dibayar di Muka (aset/aktiva) didebit
(bertambah) Rp3.600.000, akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang) dengan jumlah yang sama. Pada akhir
periode akuntansi, ayat jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengakui manfaat cakupan asuransi yang telah
Pada tanggal 12 Juli, KJA Sabrina menerbitkan faktur tagihan senilai Rp7.600.000 kepada klien untuk jasa
KJA Sabrina sebenarnya belum menerima uang sepeser pun dari klien. Sistem akuntansi akrual
mengharuskan pengakuan pendapatan dilakukan pada saat hak timbul terkait penyerahan barang/jasa kepada
pelanggan, bukan pada saat penerimaan kas. Dalam contoh transaksi ini, jasa pembukuan telah selesai yang
berarti timbulnya hak tagih kepada klien yang dibuktikan dengan terbitnya faktur tagihan.
Jurnal akuntansi pengakuan pendapatan terkait penyelesaian jasa pembukuan adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Piutang Usaha (aset/aktiva) didebit (bertambah)
Rp7.600.000, akun Pendapatan Honorarium (pendapatan) dikredit (bertambah) dengan jumlah yang sama.
Contoh jurnal #6: aktivitas investasi dan operasi (pembayaran utang usaha)
Pada tanggal 18 Juli, KJA Sabrina melakukan pembayaran kas kepada pemasok: Rp2.000.000 terkait
Pembayaran kas terkait pengadaan peralatan kantor termasuk aktivitas investasi, karena peralatan kantor
merupakan aset tetap (aktiva tetap). Pembayaran kas terkait pengadaan alat tulis kantor merupakan aktivitas
operasi, karena alat tulis kantor merupakan aset lancar (aktiva lancar).
Jurnal akuntansi untuk mencatat pembayaran kas kepada pemasok adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Utang Usaha (liabilitas/kewajiban) didebit
(berkurang) Rp2.800.000 (mencakup pembayaran kas kepada pemasok peralatan kantor Rp2.000.000 dan
pembayaran kas kepada pemasok alat tulis kantor Rp800.000). Akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang)
Rp2.800.000 (mencakup pembayaran kas terkait aktivitas investasi Rp2.000.000 dan pembayaran kas terkait
Contoh jurnal #7: aktivitas operasi (pembayaran dan pengakuan beban operasi)
Pada tanggal 20 Juli, KJA Sabrina mengeluarkan kas sejumlah Rp3.200.000 untuk pembayaran gaji staf.
Pengeluaran kas untuk pembayaran gaji staf termasuk aktivitas operasi, karena gaji dan upah karyawan
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Gaji dan Upah (beban) didebit (bertambah)
Rp3.200.000, akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang) dengan jumlah yang sama.
Jika tanggal pembayaran gaji berikutnya tidak sama dengan tanggal laporan keuangan, ayat jurnal
penyesuaian diperlukan untuk mengakui beban gaji terkait jasa yang telah diberikan karyawan dari tanggal
pembayaran gaji terakhir sampai dengan tanggal laporan keuangan (beban yang masih harus dibayar).
Pada tanggal 21 Juli, KJA Sabrina menerima pembayaran kas sejumlah Rp2.800.000 dari klien terkait faktur
Penerimaan kas dari klien merupakan aktivitas operasi, karena penyelenggaraan jasa pembukuan/akuntansi
kepada klien untuk menerima honorarium menjadi alasan utama KJA Sabrina beroperasi.
Jurnal akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari klien terkait penerbitan faktur (Piutang Usaha) adalah
sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Kas (aset/aktiva) didebit (bertambah) Rp2.800.000,
akun Piutang Usaha (aset/aktiva) dikredit (berkurang) dengan jumlah yang sama. Perhatikan, KJA Sabrina
tidak melakukan pengakuan pendapatan karena pendapatan terkait sudah dicatat pada saat penyelenggaraan
Pada tanggal 25 Juli, KJA Sabrina menerbitkan faktur tagihan senilai Rp3.000.000 kepada klien untuk jasa
Sifat transaksi ini sama dengan transaksi tanggal 12 Juli (contoh jurnal #5). Sistem akuntansi berbasis akrual
mengharuskan pengakuan pendapatan dilakukan pada saat hak timbul terkait penyerahan barang/jasa kepada
pelanggan. Dalam contoh transaksi ini, jasa pembukuan telah selesai yang berarti hak tagih timbul yang
Jurnal akuntansi pengakuan pendapatan terkait penyelesaian jasa pembukuan adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Piutang Usaha (aset/aktiva) didebit (bertambah)
Rp3.000.000, akun Pendapatan Honorarium (pendapatan) dikredit (bertambah) dengan jumlah yang sama.
Contoh jurnal #10: aktivitas operasi (pembayaran dan pengakuan beban operasi)
Pada tanggal 31 Juli, KJA Sabrina mengeluarkan kas sejumlah Rp800.000 untuk pembayaran biaya
transportasi.
Sifat transaksi ini sama dengan transaksi tanggal 20 Juli (contoh jurnal #7). Pengeluaran kas untuk
pembayaran biaya transportasi termasuk aktivitas operasi, karena biaya transportasi merupakan beban operasi
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Transportasi (beban) didebit (bertambah)
Rp800.000, akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang) dengan jumlah yang sama.
Pada tanggal 31 Juli, Sabrina sebagai pemilik menarik tunai kas dari bisnisnya sejumlah Rp1.200.000 untuk
Dari sudut pandang KJA Sabrina sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya, pembayaran kas kepada
pemilik merupakan pemberian imbal hasil atas investasi yang dilakukan Sabrina sebagai pemilik. Menurut
konsep pemeliharaan modal, pembagian dividen kepada pemilik seharusnya tidak melebihi laba bersih yang
Jurnal akuntansi untuk mencatat pembayaran imbal hasil berupa dividen kepada pemilik adalah sebagai
berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Dividen (kontra ekuitas) didebit (bertambah)
Rp1.200.000 akun Kas (aset/aktiva) dikredit (berkurang) dengan jumlah yang sama.
Contoh jurnal umum
Dalam sistem akuntansi manual, ayat-ayat jurnal di atas dicatat dalam buku jurnal umum sebagai berikut:
Bagian atas buku jurnal umum memuat judul buku, yaitu “JURNAL UMUM” dan halaman buku jurnal (JU1
berarti jurnal umum halaman 1). Buku jurnal umum terdiri dari lima kolom: tanggal, nama akun, referensi, debit,
dan kredit. Kolom referensi diisi dengan kode akun ketika ayat jurnal dipindahbukukan (di-posting) ke akun
Perhatikan, angka-angka yang di-posting (dipindahbukukan) ke kolom debit dan kolom kredit pada akun kas di
atas sesuai dengan jumlah debit dan jumlah kredit ayat jurnal terkait di buku jurnal umum. Kolom referensi diisi
dengan halaman buku jurnal yang menjadi sumber posting (pemindahbukuan). Kaidah posting
Khusus untuk transaksi tanggal 18 Juli, posting (pemindahbukuan) dipilah ke dalam dua aktivitas (investasi dan
pendanaan). Pemilahan ini dimaksudkan untuk memudahkan penyusunan laporan arus kas.
Kolom saldo bertambah dengan adanya posting (pemindahbukuan) ke kolom debit dan berkurang dengan
adanya posting (pemindahbukuan) ke kolom kredit. Kaidah penjumlahan dan pengurangan itu berlaku untuk
semua akun yang memiliki saldo normal debit, yaitu aset (aktiva), beban, dan dividen.
Untuk akun Utang Usaha (dan akun liabilitas lainnya), kolom saldo bertambah dengan adanya posting
(pemindahbukuan) ke kolom kredit dan berkurang dengan adanya posting (pemindahbukuan) ke kolom debit.
Kaidah penjumlahan dan pengurangan yang sama berlaku untuk semua akun yang memiliki saldo normal
hatikan, meskipun menurut bagan akun, Dividen termasuk ekuitas, Dividen memiliki saldo normal debit. Akun
dividen atau prive merupakan akun nominal, digunakan untuk mencatat imbal hasil yang diberikan kepada
berikut:
Perhatikan, neraca saldo di atas menunjukkan jumlah saldo debit sama dengan jumlah saldo kredit, yaitu
Rp51.400.000.
Contoh jurnal penyesuaian
Sebagaimana dijelaskan dalam artikel saya mengenai siklus akuntansi, ayat jurnal penyesuaian dimaksudkan
untuk memastikan bahwa siklus akuntansi menerapkan akuntansi berbasis akrual. Jurnal penyesuaian adalah
prosedur akhir periode dalam siklus akuntansi sebelum penyusunan laporan keuangan.
Contoh jurnal #12: penyesuaian atas pendapatan yang masih harus diterima
Pada tanggal 31 Juli, staf KJA Sabrina menemukan bahwa jasa pembukuan senilai Rp2.600.000 telah
Akuntansi akrual mengharuskan perusahaan mengakui pendapatan pada saat hak timbul atas pendapatan,
yang pada umumnya bersamaan dengan saat barang/jasa diserahkan. Jurnal penyesuaian diperlukan untuk
mengakui pendapatan jika pada akhir periode terdapat barang yang telah diserahkan atau jasa yang telah
Jurnal penyesuaian untuk mencatat pendapatan yang masih akan diterima adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Piutang Usaha (aset/aktiva) didebit (bertambah)
Rp2.600.000, akun Pendapatan Honorarium (pendapatan) dikredit (bertambah) dengan jumlah yang sama.
Dari sudut pandang akuntansi akrual, kelalaian membuat ayat jurnal penyesuaian terkait pendapatan yang
masih akan diterima di atas mengakibatkan aset dan pendapatan dilaporkan terlalu rendah.
Penyusutan adalah proses alokasi biaya perolehan aset ke periode-periode perusahaan memperoleh manfaat
aset. Penyusutan juga biasa disebut depresiasi. Penyusutan dalam akuntansi bukan merupakan proses
penilaian aset/aktiva. Penyusutan juga tidak mengharuskan perusahaan mengumpulkan kas untuk mengganti
aset di masa depan. Perhitungan penyusutan akan diberikan dalam artikel tersendiri.
Penyesuaian peralatan kantor perlu dilakukan oleh KJA Sabrina terkait aset tetap (aktiva tetap) yang dibeli
pada tanggal 1 Juli. Jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Penyusutan (beban) didebit (bertambah)
Rp400.000, akun Akumulasi Penyusutan—Peralatan Kantor (kontra aset/aktiva) dikredit (bertambah) dengan
Pengakuan beban penyusutan pada periode-periode perusahaan memperoleh manfaat aset memenuhi salah
satu prinsip dalam akuntansi, yaitu prinsip mempertemukan beban dengan pendapatan pada periode yang
sesuai. Kelalaian membuat ayat jurnal penyesuaian terkait penyusutan mengakibatkan aset dilaporkan terlalu
Satu per dua belas dari polis asuransi yang dibeli pada tanggal 5 Juli telah lewat waktu.
Akuntansi akrual mengharuskan perusahaan mengakui beban pada saat terjadinya. Jurnal penyesuaian
diperlukan untuk mengakui beban terkait pembayaran di muka yang diharapkan akan memberi manfaat lebih
Pada saat KJA Sabrina membeli polis asuransi dengan biaya perolehan Rp3.600.000 untuk jangka waktu
cakupan 12 bulan (1 tahun) pada tanggal 5 Juli, akun Asuransi Dibayar di Muka (aset/aktiva) didebit
(bertambah).
Pada akhir bulan Juli, satu per dua belas dari biaya perolehan polis asuransi itu (Rp300.000) lewat waktu. Ayat
jurnal penyesuaian untuk mencatat biaya perolehan polis asuransi yang telah lewat waktu tersebut adalah
sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Asuransi (beban) didebit (bertambah)
Rp300.000, akun Asuransi Dibayar di Muka (aset/aktiva) dikredit (berkurang) dengan jumlah yang sama.
Dari sudut pandang akuntansi berbasis akrual, kelalaian membuat ayat jurnal penyesuaian terkait pengakuan
beban dibayar di muka mengakibatkan aset dilaporkan terlalu tinggi dan beban dilaporkan terlalu rendah.
Contoh jurnal #15: penyesuaian atas persediaan—alat tulis kantor
Penghitungan persediaan (stock opname) menunjukkan alat tulis kantor senilai Rp200.000 masih tersedia
Transaksi penyesuaian ini memiliki sifat yang sama dengan transaksi sebelumnya, yaitu untuk mengakui
beban terkait pembayaran di muka yang diharapkan akan memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Ayat jurnal penyesuaian berikut terkait dengan transaksi pengadaan alat tulis kantor pada tanggal 3 Juli. Pada
tanggal 3 Juli, semua biaya perolehan alat tulis kantor didebit ke akun Alat Tulis Kantor, yaitu sejumlah
Rp1.600.000. Pada akhir bulan Juli, alat tulis kantor yang masih tersedia memiliki biaya perolehan Rp200.000,
Dalam sistem akuntansi berbasis akrual, biaya perolehan alat tulis kantor yang digunakan itu diakui sebagai
beban, sehingga ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban dimaksud adalah sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Beban Alat Tulis Kantor (beban) didebit
(bertambah) Rp1.400.000 untuk mengakui biaya perolehan alat tulis kantor yang sudah digunakan, akun Alat
Tulis Kantor (aset/aktiva) dikredit (berkurang) Rp1.400.000, sehingga saldo akhir akun tersebut menjadi
Rp200.000 menunjukkan biaya perolehan alat tulis kantor yang masih tersedia.
Dalam laporan laba-rugi Beban Alat Tulis Kantor itu dikurangkan terhadap pendapatan untuk periode yang
sama dalam perhitungan laba-rugi. Kelalaian membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban terkait
persediaan mengakibatkan aset dilaporkan terlalu tinggi dan beban dilaporkan terlalu rendah.
Contoh jurnal #16: penyesuaian atas beban yang masih harus dibayar—gaji dan upah
Jasa staf terhitung sejak tanggal pembayaran gaji terakhir (20 Juli) hingga akhir bulan yang belum dibayar
Akuntansi akrual mengharuskan jasa karyawan diakui pada periode terjadinya, meskipun pembayaran atas
Ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban yang masih harus dibayar terkait gaji staf KJA Sabrina adalah
sebagai berikut:
Pada saat pemindahbukuan (posting) ke buku besar, akun Beban Gaji dan Upah (beban) didebit (bertambah)
Rp1.000.000 untuk mengakui biaya gaji staf yang terjadi sejak tanggal pembayaran gaji terakhir, akun Utang
Gaji dan Upah (liabilitas/kewajiban) dikredit (bertambah) dengan jumlah yang sama untuk menunjukkan
Dalam laporan keuangan, Utang Gaji dan Upah dilaporkan sebagai liabilitas lancar (utang lancar) dalam
laporan posisi keuangan (neraca). Kelalaian membuat ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui beban yang
masih harus dibayar mengakibatkan liabilitas (kewajiban) dilaporkan terlalu rendah dan beban dilaporkan
terlalu rendah.
[kembali ke daftar isi]
akun-akun buku besar kembali diringkas dalam neraca saldo setelah penyesuaian sebagai berikut:
Perhatikan, neraca saldo setelah penyesuaian di atas juga menunjukkan jumlah saldo debit sama dengan
jumlah saldo kredit, yaitu Rp55.400.000. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel saya mengenai siklus
akuntansi, saldo-saldo yang diringkas dalam neraca saldo setelah penyesuaian menjadi sumber data utama
rencana berlaku sejak tanggal 1 Januari 2018 menyatakan bahwa laporan keuangan usaha mikro, kecil, dan
Laporan laba-rugi
Catatan atas laporan keuangan, yang berisi informasi tambahan dan rincian akun-akun tertentu yang
relevan.
Laporan laba-rugi
Sebagaimana dijelaskan dalam artikel saya mengenai siklus akuntansi, laporan keuangan pertama yang siap
disusun dari neraca saldo setelah penyesuaian adalah laporan laba-rugi. Laporan laba-rugi menyajikan semua
saldo akun pendapatan dan beban. Dalam format yang paling sederhana, pos-pos pendapatan disajikan pada
bagian atas, diikuti pos-pos beban. Laba atau rugi bersih adalah selisih antara jumlah pos pendapatan dengan
beban.
Dari contoh neraca saldo setelah penyesuaian KJA Sabrina, akun-akun pendapatan dan beban dimaksud
mencakup: Pendapatan Honorarium, Beban Transportasi, Beban Alat Tulis Kantor, Beban Penyusutan, Beban
Dari laporan laba-rugi di atas, kita mengetahui pendapatan KJA Sabrina selama bulan Juli (Rp13.200.000)
lebih besar daripada beban-beban yang terjadi (Rp7.100.000), sehingga KJA Sabrina melaporkan laba bersih
sebesar Rp6.100.000.
Untuk diingat, laporan laba-rugi di atas disusun berdasarkan akuntansi dasar akrual. Pendapatan yang
dilaporkan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak, yang bisa mencakup pendapatan diterima di muka
atau pendapatan yang masih akan diterima yang sudah menjadi hak KJA Sabrina.
Beban yang dilaporkan juga adalah beban yang terjadi selama bulan Juli, mencakup beban dibayar di muka
dan beban yang masih harus dibayar yang dianggap atau diperhitungkan telah terjadi selama bulan Juli.
Perhatikan bahwa laporan laba-rugi terkait dengan periode tertentu, yang dalam kasus Sabrina adalah untuk
Dengan diketahuinya laba bersih untuk bulan Juli, sekarang kita sudah siap menyusun laporan perubahan
ekuitas (dikenal juga dengan istilah laporan perubahan modal untuk perusahaan perseorangan). Laporan
perubahan ekuitas merekonsiliasi perubahan modal pemilik selama satu periode yang dipengaruhi oleh tiga
faktor:
Modal pemilik awal periode adalah modal pemilik yang dibawa dari akhir periode sebelumnya. Dalam contoh
KJA Sabrina, modal pemilik awal periode adalah nol karena KJA Sabrina baru beroperasi pada bulan Juli.
Jumlah rupiah untuk investasi pemilik diambil dari saldo akhir akun Modal Pemilik menurut neraca saldo
sebelum penyesuaian, laba bersih diambil dari laporan laba-rugi, dan dividen diambil dari saldo akhir akun
Dari laporan perubahan modal di atas, kita mengetahui bahwa ekuitas (aset bersih) KJA Sabrina bertambah
adalah untuk periode satu bulan yang berakhir tanggal 31 Juli 20X1.
Neraca
Istilah yang saat ini sedang dipromosikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk neraca adalah laporan
posisi keuangan. Artikel ini menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian. Neraca berisi informasi
mengenai pos-pos aset (aktiva), liabilitas (kewajiban), dan ekuitas (modal) perusahaan pada tanggal tertentu.
dilaporkan adalah saldo akhir menurut laporan perubahan ekuitas, yaitu setelah memperhitungkan laba-rugi
dan dividen selama periode, bukan saldo yang ada dalam neraca saldo setelah penyesuaian. Saldo modal
pemilik dalam neraca saldo setelah penyesuaian sebenarnya baru mencakup saldo awal ditambah investasi
pemilik. Saldo modal pemilik akan mencerminkan saldo akhir setelah tahap jurnal penutup siklus akuntansi
tuntas dilaksanakan.
Neraca di atas juga menunjukkan kesesuaian dengan kaidah dasar persamaan akuntansi, yaitu total aset
(Rp46.700.000) sama dengan total liabilitas dan ekuitas pemilik. Kesesuaian ini diakibatkan oleh dianutnya
sistem pembukuan berpasangan dalam sistem akuntansi berbasis akrual, yang mengharuskan pencatatan
transaksi dilakukan sekurang-kurangnya atas dua akun, dengan jumlah debit harus sama dengan jumlah
kredit.
Neraca di atas disebut juga neraca terklasifikasi atau laporan posisi keuangan terklasifikasi. Sesuai standar
akuntansi yang berlaku, aset dikelompokkan menurut aset lancar dan aset non-lancar. Demikian juga liabilitas
Meskipun demikian, perlu ditegaskan di sini bahwa aset tetap sebagaimana ditunjukkan dalam contoh neraca
di atas bukanlah lawan dari aset lancar. Aset tetap dalam akuntansi merupakan kategori aset tersendiri dengan
Pemetaan yang benar adalah, aset terdiri dari dua kategori utama, aset lancar dan aset non-lancar. Aset tetap
merupakan salah satu kategori aset non-lancar. Aset non-lancar juga mencakup kategori-kategori aset lain,
yang di antaranya adalah aset tak berwujud, aset keuangan (investasi jangka panjang dalam efek ekuitas dan
Sejauh ini kita telah mempelajari penyusunan dua laporan keuangan utama sesuai ketentuan dalam exposure
draft SAK EMKM, yaitu laporan posisi keuangan (neraca) dan laporan laba-rugi. Meskipun demikian,
sebagaimana disinggung di atas, laporan keuangan lengkap juga mencakup catatan atas laporan keuangan
Pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi tertentu
Pembahasan mengenai catatan atas laporan keuangan akan diberikan dalam artikel terpisah.
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diadaptasi dari IFRS mengharuskan perusahaan menyusun laporan arus kas. Laporan
arus kas adalah laporan yang menyediakan informasi mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas dengan
Laporan arus kas mengelompokkan aktivitas arus kas ke dalam tiga kategori, yaitu aktivitas operasi, aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil pendapatan utama
perusahaan. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset-aset jangka panjang yang dilakukan
perusahaan. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
Analisis transaksi dalam artikel ini sudah sejak awal memilah aktivitas menurut tiga kategori utama, selain
dimaksudkan untuk memahami sifat aktivitas bisnis yang dilakukan oleh semua jenis perusahaan, juga untuk
Sebagai titik awal, mari kita lihat kembali akun Kas KJA Sabrina.
Dengan dipilahnya aktivitas arus kas menjadi tiga kategori, kita sudah bisa menyusun laporan arus kas KJA
Perhatikan, meskipun Sabrina melaporkan laba bersih untuk bulan Juli, arus kas dari aktivitas operasi bertanda
negatif. Arus masuk kas lebih kecil daripada arus keluar kas, yang berarti aktivitas operasi mengalami defisit
kas. Pembayaran kas dari klien (Rp2.800.000) berasal dari transaksi tanggal 18 Juli, yaitu ketika KJA Sabrina
menerima pembayaran faktur dari klien. Jumlah tersebut berbeda dengan pendapatan akrual yang diakui KJA
Sabrina, yaitu Rp13.200.000. Arus keluar kas aktivitas operasi juga terkait dengan beban-beban yang telah
dibayar tunai. Beban non-tunai, seperti penyusutan dan beban gaji yang masih harus dibayar, tidak ikut
disertakan dalam penghitungan arus kas bersih aktivitas operasi. Di sisi lain, beban asuransi dibayar di muka
diperhitungkan seluruhnya.
Arus kas aktivitas investasi mencakup pembayaran (arus keluar kas) yang telah dilakukan terkait pengadaan
peralatan kantor, yaitu sejumlah Rp8.000.000, yang terdiri dari pembayaran pada tanggal 1 Juli (Rp6.000.000)
arus keluar kas untuk pembayaran dividen kepada pemilik pada tanggal 31 Juli (Rp1.200.000).
Perhatikan, tanda negatif berarti arus keluar kas, dinotasikan dengan tanda kurung () sesuai konvensi dalam
akuntansi.
Pembahasan lebih lanjut mengenai laporan arus kas diberikan dalam artikel tersendiri.
adalah menjadikan saldo-saldo akun nominal (pendapatan, beban, dan dividen/prive) menjadi nol. Pada
periode berikutnya, akun-akun nominal dibuka kembali dengan saldo awal nol.
Langkah pertama pembuatan jurnal penutup adalah mendebit akun pendapatan sebesar saldo akhir akun
tersebut dan mengkredit akun ikhtisar laba-rugi dengan jumlah yang sama. Contoh jurnal penutup perusahaan
jasa KJA Sabrina untuk tahap pertama ini adalah sebagai berikut:
Karena Pendapatan Honorarium memiliki saldo normal kredit, debit sejumlah saldo akhir akan menjadikan
akun itu bersaldo nol. Ayat jurnal penutup di atas juga mengakibatkan sisi kredit akun Ikhtisar Laba-Rugi
Langkah kedua pembuatan jurnal penutup adalah mengkredit semua akun beban sebesar saldo akhir akun-
akun tersebut dan mendebit akun ikhtisar laba-rugi dengan jumlah yang sama. Contoh jurnal penutup
perusahaan jasa KJA Sabrina untuk tahap kedua adalah sebagai berikut:
Karena beban memiliki saldo normal debit, kredit sejumlah saldo akhir akan menjadikan akun-akun itu bersaldo
nol. Ayat jurnal penutup di atas juga akan mengakibatkan sisi debit akun Ikhtisar Laba-Rugi menampung total
beban (Rp7.100.000). Saldo akhir Ikhtisar Laba-Rugi setelah dua ayat jurnal itu di-posting ke buku besar sama
dengan laba bersih yang dilaporkan di laporan laba-rugi, yaitu saldo kredit Rp6.100.000 (Rp13.200.000 –
Rp7.100.000).
Langkah ketiga pembuatan jurnal penutup adalah mendebit akun Ikhtisar Laba-Rugi sebesar jumlah laba
bersih dan mengkredit akun Modal Pemilik dengan jumlah yang sama. Contoh jurnal penutup perusahaan jasa
Ayat jurnal penutup di atas mengakibatkan akun Ikhtisar Laba-Rugi memiliki saldo nol, dan jumlah laba bersih
Langkah terakhir pembuatan jurnal penutup adalah mengkredit akun dividen sebesar saldo akhir akun tersebut
dan mendebit akun Modal Pemilik dengan jumlah yang sama. Contoh jurnal penutup perusahaan jasa KJA
Ayat jurnal penutup di atas mengakibatkan akun Dividen bersaldo nol dan jumlahnya dipindahkan/dikurangkan
beban, dan dividen) bersaldo nol dan Modal Pemilik (akun real) mencerminkan saldo akhir yang akan dibawa
(dipindahkan) ke buku besar. Karena semua akun nominal telah ditutup, neraca saldo setelah penutupan
Contoh neraca saldo setelah penutupan perusahaan jasa KJA Sabrina adalah sebagai berikut:
Sebagaimana dijelaskan dalam artikel saya mengenai siklus akuntansi, tahap pembuatan neraca saldo setelah
penutupan bersifat opsional, bisa diabaikan tanpa mengakibatkan kesalahan dalam proses akuntansi. Dalam
sistem akuntansi manual, neraca saldo setelah penutupan hanya dimaksudkan untuk mengecek kesamaan
jumlah debit dan jumlah kredit setelah semua akun nominal bersaldo nol.