Katingan Pitchbook ID - v080823
Katingan Pitchbook ID - v080823
Sawit Berkelanjutan 15
Ucapan Terima Kasih v
Rotan Alam Berkelanjutan 17
Dari Jakarta, penerbangan ke Palangkaraya bisa Forum PEL melibatkan pemerintah, akademisi,
ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Perjalanan darat pelaku bisnis, dan masyarakat sipil, dalam rangka
dari Palangkaraya ke ibukota Kabupaten Katingan, penguatan, peningkatan, dan pengembangan
yakni Kasongan, juga bisa ditempuh dalam waktu produk unggulan daerah sehingga memiliki
sekitar 1 jam sampai 1,5 jam. daya saing tinggi di tingkat lokal, nasional dan
internasional.
Agregat ekonomi Katingan (PDRB) atas dasar Hal ini akan mendukung posisi Katingan dalam
harga berlaku pada tahun 2022 mencapai Rp. menilai sejumlah indikator untuk memastikan
9,968 Triliun (US$ 673,5 juta). produksi berbagai komoditas berkelanjutan di
Kabupaten Katingan.
Potensi ekowisata sangat besar di Sampai tahun 2023, di Kabupaten HHBK menjadi salah satu
Katingan karena sebagian besar Katingan terdapat 23 Hak komoditas penting dan belum
wilayah ini merupakan kawasan Pengelolaan Hutan Desa (HPHD), banyak dikembangkan di
hutan dan gambut. Inisiatif ekowisata 12 Izin Usaha Pengelolaan Hutan Katingan. Beberapa jenis HHBK
berkelanjutan dikembangkan oleh Kemasyarakatan (IUPHKm), dan yang mempunyai potensi untuk
berbagai pihak, termasuk Pemerintah 6 Izin Usaha Pengelolaan Hutan dikembangkan sebagai komoditas
Kabupaten Katingan, KPHP Katingan Tanaman Rakyat (IUPHTR). Peluang ekonomi penting adalah madu
Hulu, KPHP Katingan Hilir, sektor untuk dikembangkan adalah kelulut, bambu, aren, minyak atsiri
swasta dan masyarakat sipil. penguatan bisnis untuk berbagai dan ekstrak.
produk PS secara berkelanjutan.
BAGAIMANA
MENGGUNAKAN
OUTLOOK INVESTASI?
Outlook Investasi Kabupaten Katingan 2023 ini merupakan dokumen publik. Sebagai
dokumen publik, ia bisa diakses oleh semua pihak, khususnya investor yang berminat
untuk mengembangkan investasi berkelanjutan di wilayah yurisdiksi Kabupaten
Katingan.
Dokumen ini memuat berbagai peluang investasi untuk berbagai komoditas unggulan
di kabupaten ini. Selain itu, dokumen ini didukung oleh informasi tentang kondisi
geografis, demografis, sosial ekonomi, dukungan infrastruktur, serta kebijakan-
kebijakan pemerintah Kabupaten Katingan untuk mendukung investasi berkelanjutan.
Outlook Investasi ini merupakan dokumen yang hidup (living document) dan
berkembang dinamis, dimana secara berkala, pemerintah Kabupaten Katingan akan
melakukan pembaharuan dan pemutakhiran data dan informasi tentang potensi
investasi komoditas unggulan di wilayah ini.
Dokumen ini juga sebagai panduan untuk investor dan parapihak yang berminat
dalam pengembangan investasi berkelanjutan dengan pendekatan yurisdiksi. Investor
dan para pihak perlu membaca dan mempelajari dokumen ini secara utuh untuk
memahami semua kondisi pendukung (enabling conditions) dan informasi berbagai
komoditas unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan.
Secara geografis, Kabupaten Katingan memiliki Kabupaten Katingan mudah diakses dari Jakarta
posisi sangat strategis karena terletak di tengah- dan Palangkaraya. Dari Jakarta, penerbangan
tengah Indonesia, di tengah Pulau Kalimantan, ke Palangkaraya bisa ditempuh dalam waktu 1,5
dan di tengah Provinsi Kalimantan Tengah. jam. Perjalanan darat dari Palangkaraya ke ibukota
Secara geografis, kabupaten ini terletak pada posisi Kabupaten Katingan, yakni Kasongan, juga bisa
0°20’ sampai 3°38’ LS dan 112°00’ sampai 113°45’ ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam sampai 1,5 jam
BT. Kabupaten Katingan juga sangat strategis dengan jarak 88 km.
karena berada di jalur trans Kalimantan, yang
menjadi poros lalu-lintas transportasi barang dan Kabupaten Katingan diapit oleh dua Taman
jasa di kawasan Kalimantan. Kabupaten Katingan Nasional, yakni Taman Nasional Bukit Baka Bukit
mempunyai 13 kecamatan, 154 desa, dan 7 Raya dan Taman Nasional Sebangau. TN Bukit
kelurahan. Baka Bukit Raya terletak di bagian utara Katingan
seluas 126.400 ha dan TN Sebangau berada di
Kabupaten Katingan mempunyai luas wilayah wilayah selatan Katingan dengan luas 324.680 ha.
20.410,90 km2 dengan potensi besar dalam
sumberdaya alam dan sumberdaya lahan.
Potensi-potensi ini menjadi modal utama dalam
menggerakkan ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Seluas 35,6% luas wilayah Kabupaten Katingan atau
725.934 ha merupakan lahan gambut.
Meskipun dihantam bencana covid-19, ekonomi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Katingan
Katingan terus bertumbuh hingga 5,18% menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan
di tengah proses recovery yang dilakukan dari tahun ke tahun. Realisasi PAD Kabupaten
Pemerintah Katingan saat ini. Pada tahun 2020, Katingan tahun 2022 mencapai 112 miliar rupiah,
ekonomi Katingan mengalami konstraksi karena meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar 67
covid-19 dengan pertumbunan -3,25. Namun, miliar rupiah. Pertumbuhan PAD yang signifikan ini
ekonomi Katingan mengalami pertumbuhan positif memperlihatkan bahwa proses recovery ekonomi
menjadi 2,9% tahun 2021 dan terus membaik berjalan dengan baik.
menjadi 5,58% tahun 2022.
Kabupaten Katingan berada di lokasi strategis jalan lintas Kalimantan antara Palangkaraya
karena berbatasan langsung dengan Pusat dan ibukota Katingan (Kasongan) sudah sangat
Kegiatan Nasional (PKN) Kota Palangkaraya. bagus dan mulus, sehingga sangat mendukung
PKN Palangkaraya ini dicantumkan dalam RTRWN pengembangan investasi berkelanjutan di
(Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional) Tahun Katingan.
2008-2028. Dengan demikian, Katingan menjadi
penyangga penting dari percepatan pembangunan Ketersediaan listrik dan air bersih dijamin
infrastuktur dan pertumbuhan ekonomi PKN untuk oleh Pemerintah Kabupaten Katingan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. mendukung investasi berkelanjutan. PLN
menjamin ketersediaan listrik untuk pengembangan
Pengembangan jaringan jalan kolektor investasi baru di Kabupaten Katingan. Secara
primer dari Jalan Tjilik Riwut km 31 sampai umum, rasio elektrifikasi Kabupaten Katingan
Petak Bahandang di Kabupaten Katingan mencapai 68,73%. Selain itu, PDAM Katingan
sepanjang 33 km. Pengembangan jalan ini akan juga terus meningkatkan layanan air bersih untuk
memperlancar arus transportasi barang dan masyarakat dan industri di wilayah ini.
jasa antara Palangkaraya dan Katingan. Apalagi
Kebijakan pertumbuhan hijau Provinsi hijau dan berkelanjutan melalui Perda No. 4
Kalimantan Tengah 2016 menjadi pemicu Tahun 2016 tentang Konservasi Katingan untuk
bagi Kabupaten Katingan dalam mendorong Borneo. Katingan juga sudah mempunyai Rencana
pertumbuhan hijau di wilayah ini. Pertumbuhan Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 yang
hijau Provinsi Kalimantan Tengah fokus pada merupakan kelanjutan dari RPJMD Katingan 2018-
beberapa capaian: 1. Pertumbuhan ekonomi 2023.
berkelanjutan, 2. Peningkatan PDB dan kualitas
kehidupan, 3. Mengurangi emisi GRK, 4. Menjaga Sebagai kabupaten dengan 35,6% wilayah gambut
aset lingkungan untuk pertumbuhan ekonomi, (725.934 ha), diapit oleh dua Taman Nasional,
5. Membangun ketahanan ekonomi, sosial dan yakni TN Sebangau dan TN Bukit Baka Bukit Raya.
lingkungan. Kabupaten Katingan mempunyai potensi stok karbon
mencapai 183.478.370,59 tCO2e (KLHS RPJMN
Kabupaten Katingan merupakan salah satu Katingan 2018-2023). Dengan potensi karbon yang
kabupaten di Kalimantan Tengah yang besar, maka upaya untuk menjaga keseimbangan
mempunyai komitmen pada pertumbuhan antara pertumbuhan ekonomi dan konservasi menjadi
hijau dan investasi hijau. Pemerintah Kabupaten kebutuhan dalam pembangunan ekonomi hijau di
Katingan mengeluarkan kebijakan pembangunan kabupaten ini dalam jangka panjang.
3 https://www.convergence.finance/blended-finance, diunduh
tanggal 23 Juni 2023.
Visi ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Sawit menjadi komoditas penting kabupaten
Kabupaten Katingan dan seluruh masyarakatnya ini yang berkontribusi paling besar (26,51%)
untuk mendukung strategi pembangunan yang terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten.
seimbang antara pertumbuhan dan keberlanjutan. Karena itu, pengelolaan sawit berkelanjutan perlu
mendapatkan perhatian penting semua pihak
Saat ini, terdapat sembilan inisiatif investasi melalui sertifikasi dan penerapan praktek pertanian
berkelanjutan di Kabupaten Katingan. Inisiatif- yang baik.
inisiatif itu adalah sawit berkelanjutan, rotan
berkelanjutan, tanaman pangan dan paludikultur,
ekowisata berkelanjutan, perhutanan sosial,
hasil hutan bukan kayu, restorasi ekosistem dan
multiusaha kehutanan, dan TN Sebangau untuk
ekowisata dan pengelolaan gambut berkelanjutan.
SELAYANG PANDANG
Sawit merupakan salah satu komoditas
penting yang berkontribusi 26,51% pada
pertumbuhan ekonomi (PDRB) Katingan tahun
2022. Kabupaten Katingan mempunyai areal
perkebunan sawit swasta seluas 139.704
ha yang dikelola oleh 12 perusahaan,
dan perkebunan sawit swadaya/mandiri
seluas 17.168,44 ha yang dikelola oleh
5.878 pekebun swadaya.4 Inisiatif sawit
berkelanjutan merupakan kolaborasi antara
pemerintah Katingan, korporasi sawit swasta
dan sejumlah organisasi masyarakat sipil dalam
rangka mendukung visi Kabupaten Katingan:
“Konservasi Katingan untuk Borneo”.
SELAYANG PANDANG
Sejak lama, rotan merupakan salah satu
komoditas andalan Kabupaten Katingan. Rotan
asal Katingan merupakan salah satu rotan
dengan kualitas terbaik di Pulau Kalimantan.
Luas areal rotan asalan di Katingan mencapai
325.000 ha, dengan potensi 7.000 – 8.000 ton
per tahun.8 Sementara di wilayah KPHP Katingan
Hulu, terdapat areal rotan asalan seluas 190,118
hektar, dengan potensi produksi sebanyak
593.173 ton, dengan rata-rata panen 3,12 ton/
hektar.9
SELAYANG PANDANG
Paludikultur merupakan budidaya tanaman
tanpa drainase pada lahan gambut basah.
Kabupaten Katingan mempunyai lahan
gambut seluas 725.934 ha. Luas ini mencapai
35,6% dari luas Kabupaten Katingan, yakni
2.039.370 ha. Dari luas tersebut, terdapat
non kubah gambut seluas 461.693 ha yang
bisa digunakan untuk keperluan budidaya
paludikultur. Kabupaten Katingan mempunyai
kawasan pertanian untuk tanaman pangan seluas
26.691,18 ha dan kawasan hortikultura seluas
102,47 ha.13
SELAYANG PANDANG
Ekowisata merupakan salah satu potensi
ekonomi berkelanjutan yang terus
berkembang di Kabupaten Katingan. Ekowisata
bisa dikembagkan berbasis pada keindahan
bentang alam maupun berdasarkan potensi yang
ada di desa-desa, termasuk kekhasan budaya
masyarakat. Untuk memperkuat ekowisata ini,
Bupati Katingan mengeluarkan Peraturan Bupati
No. 17 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan
Desa Wisata.
Peluang
Dampak Sosial dan Lingkungan Pengembangan
• Menyediakan lapangan kerja kepada masyarakat di 4 • Peluang pengembangan
desa yang sudah mempunyai masterplan ekowisata. ekowisata di Kabupaten
• Membuka sekitar 1.500 lapangan kerja baru di sektor Katingan masih terbuka,
ekowisata alam jika dikembangkan lebih lanjut pada karena baru sebagian kecil
2030, terutama potensi wisata yang terdapat di wilayah potensi ekowisata yang sudah
KPHP Katingan Hulu dan KPHP Katingan Hilir. dikelola secara baik.
• Memberi dampak multiplier peningkatan ekonomi • Sektor swasta mempunyai
kepada penduduk Kabupaten Katingan dari peluang besar dalam
pengembangan ekowisata. pengembangan ekowisata
• Mendukung upaya konservasi habitat dan perlindungan yang belum dikelola secara
terhadap 13.092 individu Orang Utan di Lansekap optimal.
Sebangau-Katingan. • Meningkatkan jumlah
• Melindungi kubah gambut seluas 264.242 ha untuk desa yang mempunyai
konservasi dan reservoir air tawar. potensi wisata alam untuk
• Menjaga ketinggian air pada jarak ideal antara dikembangkan.
permukaan tanah gambut dan tinggi muka air pada • Pembangunan infrastruktur
kedalaman 25 cm sampai 40 cm. pendukung ekowisata,
• Melindungi kawasan hutan lindung seluas 54.690,7 baik yang dibangun oleh
ha (dalam wilayah KPHP Katingan Hulu) dan 3.739 ha pemerintah maupun sektor
(dalam wilayah KPHP Katingan Hilir). swasta.
• Berkontribusi dalam menjaga kawasan konservasi TN • Memperluas promosi wisata
Bukit Baka Bukit Raya seluas 122.822,10 ha melalui alam di Katingan ke berbagai
pengembangan ekowisata berkelanjutan. wilayah lain di Kalimantan dan
Indonesia.
Peluang Investasi
19 Laporan Studi Pengelolaan Hutan pada Landscape Katingan
di Wilayah KPHP Unit XVII, Provinsi Kalimantan Tengah,
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, 2020, hal. 63.
20 RPHJP KPHP Katingan Hilir 2018-2027, hal. 61. US$ 10.000.000
untuk lima tahun.
SELAYANG PANDANG
Perhutanan Sosial merupakan salah satu
program pengelolaan kawasan hutan
negara oleh masyarakat melalui sejumlah
skema, termasuk Hutan Desa (HD), Hutan
Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Tanaman
Rakyat (HTR). Berbagai potensi ekonomi
dan perlindungan lingkungan bisa dilakukan
masyarakat lokal melalui Perhutanan Sosial,
termasuk produksi hasil hutan bukan kayu
(HHNK), jasa lingkungan, dan produksi kayu
untuk skema HTR.
SELAYANG PANDANG
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) merupakan
salah satu potensi ekonomi berkelanjutan
yang masih bisa terus dikembangkan di
Kabupaten Katingan. Beberapa jenis HHBK
yang mempunyai potensi untuk dikembangkan
sebagai komoditas ekonomi penting adalah
madu kelulut, bambu, aren, dan minyak atsiri.
SELAYANG PANDANG
Restorasi Ekosistem (RE) merupakan salah
satu jenis perizinan kehutanan dibawah skema
PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan).
PBPH RE diberikan untuk untuk membangun
kawasan hutan yang memiliki ekosistem penting
dan unik. Saat ini terdapat 1 PBPH Restorasi
Ekosistem di Kabupaten Katingan, yakni RE yang
dikelola oleh PT. Rimba Makmur Utama (RMU).
RMU mengelola kawasan Hutan Produksi sebagai
Restorasi Ekosistem di wilayah Kabupaten
Katingan seluas 108.255 ha.31
SELAYANG PANDANG
Taman Nasional Sebangau merupakan salah
satu kawasan pelestarian rawa gambut
terbesar di Indonesia, dengan luas 568.700 ha
yang terletak di tiga kabupaten/kota, yakni
Kota Palangkaraya, Kabupaten Pulang Pisau,
dan Kabupaten Katingan.Taman Nasional
Sebangau merupakan salah satu kawasan
pelestarian rawa gambut terbesar di Indonesia,
dengan luas 568.700 ha yang terletak di tiga
kabupaten/kota, yakni Kota Palangkaraya,
Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten
Katingan. Seluas 324.680 ha (57%) TN Sebangau
berada di Kabupaten Katingan. TN Sebangau
ditetapkan sebagai Taman Nasional dengan
Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.423/Kpts-
II/2004 tanggal 19 Oktober tahun 2004.37
Kabupaten Katingan
sudah menempatkan diri Kebijakan Konservasi Katingan
sebagai kabupaten yang untuk Borneo
mendukung pertumbuhan
Penguatan dan pemulihan fungsi kawasan
hijau dan berkelanjutan. lindung.
Hal ini ditandai dengan
terbitnya Peraturan Bupati Pengembangan berbagai bentuk
Katingan No. 34 Tahun pemanfaatan SDA berbasis konservasi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2014 yang menetapkan
visi Kabupaten Katingan: Peningkatan produktivitas wilayah melalui
“Konservasi Katingan untuk intensifikasi lahan dan modernisasi dengan
Borneo”. Dalam Rencana pengelolaan yang ramah lingkungan.
Pembangunan Daerah (RPD)
Pengembangan sektor ekonomi sekunder
Katingan 2024-2026, visi
dan tersier berbasis agro dan ekowisata
Kabupaten Katingan adalah sesuai keunggulan kawasan yang bernilai
“Kabupaten Katingan yang ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil
Maju, Mandiri, Adil dan guna, terpadu dan ramah lingkungan.
Sejahtera”.
Pembangunan prasarana dan sarana wilayah
yang berkualitas untuk pemenuhan hak
dasar masyarakat.
Penguatan dan Penguatan sistem pemantauan Memperkuat fungsi lindung Paludikultur berkontribusi
pemulihan fungsi dan verifikasi untuk mengurangi dalam areal rotan asalan di pada penguatan
kawasan lindung. potensi deforestasi dan kebakaran Katingan mencapai mencapai perlindungan lahan gambut,
di kawasan hutan lindung seluas 325.000 ha. khususnya non kubah
58.429,7 ha dan kubah gambut yang bisa digunakan untuk
seluas 264.242 ha. Mendukung konservasi paludikultur seluas seluas
habitat dan perlindungan 461.693 ha.
Perlindungan keanekaragaman terhadap 13.092 individu
hayati di wilayah areal sawit Orang Utan di Lansekap
swasta dan sawit mandiri Sebangau-Katingan.
yang mempunyai HCV (High
Conservation Value) dan dan HCS Berkontribusi dalam menjaga
(High Carbon Stock). kawasan konservasi TN
Bukit Baka Bukit Raya seluas
Penguatan tatakelola sawit 122.822,10 ha melalui
berkelanjutan melalui sertifikasi pengembangan rotan
ISPO dan RSPO kepada 9 sebagai HHBK di wilayah
perusahaan seluas 104.576 ha, penyangga taman nasional.
yang akan berkontribusi pada
perlindungan kawasan Hutan Mendukung perlindungan
Lindung dan Kubah Gambut di kawasan Hutan Lindung
Katingan. seluas 58.429,7 ha di
Katingan.
Fasilitasi STDB dan penerapan
praktek pertanian yang baik (good
agricultural practices) kepada
5.878 petani sawit swadaya
seluas 17.168,44 ha, yang akan
berkontribusi pada perlindungan
kawasan Hutan Lindung dan
Kubah Gambut di Katingan.
Pembangunan prasarana Pembangunan prasarana dan sarana wilayah yang mendukung pengembangan
dan sarana wilayah komoditas-komoditas unggulan di Kabupaten Katingan, termasuk prasarana dan sarana
yang berkualitas untuk transportasi dan layanan publik untuk memudahkan investasi berkelanjutan.
pemenuhan hak dasar
masyarakat. Membangun kolaborasi dengan sektor swasta untuk membangun prasarana dan sarana
pendukung investasi seperti perhotelan, sarana ekspedisi, dan sebagainya.
Pengakuan dan pelestarian Pengembangan berbagai inisiatif investasi yurisdiksi harus berbasis pada pengakuan
hutan adat, tajahan, kaleka, terhadap hutan adat, nilai-nilai dan budaya lokal masyarakat Kabupaten Katingan.
sapundu, pahewan dan
patahu. Pembangunan semua komoditas berkelanjutan wajib memperhatikan kearifan lokal dan
menggunakan pendekatan adat dalam menyelesaikan konflik tenurial.
Mengedepankan Pengembangan investasi berkelanjutan perlu didukung oleh lahirnya kebijakan publik
perlindungan dan dalam wilayah yurisdiksi, yang mendukung perlindungan dan pengelolaan lingkungan
pengelolaan lingkungan hidup. Karena itu, prakondisi (enabling conditions) untuk pengembangan investasi
hidup dalam pengambilan berkelanjutan berbasis yurisdiksi perlu diperkuat secara kolaboratif dan multipihak.
keputusan.
Box 2