Anda di halaman 1dari 16

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA


TAHUN 2022

NAMA : BIYANTO
NO UKG : 201699509324
INSTANSI : SMP NEGERI 8 SURAKARTA
JABATAN : GURU MAPEL

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Pedagogik)

Judul Modul 1 Konsep Dasar Ilmu Pendidikan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1
Konsep Dasar, Rasional, Dan
Landasan Ilmu Pendidikan
2. Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Peserta Didik
3. Kegiatan Belajar 3
Teori Belajar Dan Implikasinya
Dalam Pembelajaran
4. Kegiatan Belajar 4
Kurikulum Pendidikan Di
Indonesia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Konsep Dasar, Rasional, Dan Landasan
dipelajari Ilmu Pendidikan
A. Landasan pendidikan merupakan
seperangkat asumsi yang dijadikan titik
tolak dalam praktik pendidikan.
B. Hakekat manusia dapat dilihat dalam
beberapa aspek yaitu berdasarkan
asal-usulnya manusia sebagai makhluk
Tuhan, struktur metafisiknya manusia
sebagai kesatuan jasmani dan rohani,
serta karakteristik dan makna
eksistensinya di dunia yang bisa dilihat
sebagai makhluk individu, makhluk
sosial, makhluk berbudaya, makhluk
susila, dan makhluk beragama.
C. manusia perlu memiliki kompetensi
pedagogik terlebih lagi bagi seorang
pendidik. Melalui kompetensi ini
pendidik dituntut untuk memiliki
kemampuan dan trampil dalam melihat
karakteristik peserta didik dari
berbagai aspek kehidupan, baik itu
moral, emosional maupun
intelektualnya.
D. Landasan pendidikan sebagai pijakan
dalam praktik pendidikan diantaranya
yaitu landasan filosofis dan
epistemologi, landasan yuridis,
landasan empiris, dan landasan religius
2. Karakteristik Peserta Didik
A. Peserta didik dalam suatu kelas atau
sekolah memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan
yang ada perlu dikelola secara baik.
Namun jika perbedaan tersebut tidak
dikelola secara baik, maka akan
menimbulkan permasalahan-
permasalahan dalam pembelajaran.
B. Karakteristik peserta didik banyak
ragam yaitu: etnik, kultural, status
sosial, minat, perkembangan kognitif,
kemampuan awal, gaya belajar,
motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial dan
perkembangan moral dan spiritual, dan
perkembangan motorik.
3. Teori Belajar Dan Implikasinya Dalam
Pembelajaran
A. Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik menyatakan
bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku. Seseorang dianggap
belajar jika ia telah mampu
menunjukkan perubahan tingkah laku.
Pentingnya masukan atau input yang
berupa stimulus dan keluaran atau
output yang berupa respons. Stimulus
adalah sesuatu apa saja yang diberikan
oleh guru kepada peserta didik, dan
respon berupa rekasi atau tanggapan
yang dihasilkan oleh peserta didik
terhadap stimulus yang diberikan oleh
guru. Penguatan (reinforcement)
adalah faktor penting dalam belajar.
Penguatan adalah apa saja yang dapar
memperkuat timbulnya respons. Bila
penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respons akan
semakin kuat. Demikian juga jika
penguatan dikurangi (negative
reinforcement) maka respons juga
akan menguat.
B. Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik menyatakan
bahwa belajar adalah perubahan
tingkah laku. Seseorang dianggap
belajar jika ia telah mampu
menunjukkan perubahan tingkah laku.
Pentingnya masukan atau input yang
berupa stimulus dan keluaran atau
output yang berupa respons. Stimulus
adalah sesuatu apa saja yang diberikan
oleh guru kepada peserta didik, dan
respon berupa rekasi atau tanggapan
yang dihasilkan oleh peserta didik
terhadap stimulus yang diberikan oleh
guru. Penguatan (reinforcement)
adalah faktor penting dalam belajar.
Penguatan adalah apa saja yang dapar
memperkuat timbulnya respons. Bila
penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respons akan
semakin kuat.
C. Teori Belajar Konstruktivistik
Pandangan konstruktivistik yang
mengemukakan bahwa belajar
merupakan usaha pemberian makna
oleh peserta didik kepada
pengalamannya melalui asimilasi dan
akomodasi yang menuju pada
pembentukan struktur kognitifnya,
memungkinkan mengarah kepada
tujuan tersebut. Oleh karena itu
pembelajaran diusahakan agar dapat
memberikan kondisi terjadinya proses
pembentukan tersebut secara optimal
pada diri peserta didik. Peserta didik
diberikan kesempatan untuk
mengembangkan ide-idenya secara
luas.
D. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik tujuan
belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. Proses belajar dianggap
berhasil jika siswa telah memahmai
lingkungan dan dirinya sendiri. Teori
humanistik bersifat eleksitk,
maksudnya toeri ini dapat
memanfaatkan teori apa saja asal
tujuannya tercapai.
4. Kurikulum Pendidikan Di Indonesia
A. Konsep kurikulum menurut pandangan
para ahli dapat dipandang dari tiga
konteks, yaitu kurikulum sebagai mata
pelajaran, kurikulum sebagai kegiatan
pengalaman dan kurikulum sebagai
perencanaan.
B. Perkembangan kurikulum yang terjadi
di Indonesia setelah Indonesia
merdeka pada tahun 1945, setidaknya
kita telah mengalami sepuluh kali
perubahan kurikulum. Mulai dari
kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968,
1975, 1984, 1994, kurikulum berbasis
kompetensi 2004, KTSP 2006 dan
kurikulum 2013. Indonesia telah
banyak belajar dari kurikulum-
kurikulum tersebut. Dari kesepuluh
kurikulum tersebut jika dilihat dari
jenisnya terbagi menjadi 3 yaitu : 1)
kurikulum sebagai rencana pelajaran
(kurikulum 1947 – 1968), 2) kurikulum
berbasis pada pencapaian tujuan
(kurikulum 1975 – 1994) dan 3)
kurikulum berbasis kompetensi
(kurikulum 2004 – 2013).
C. Peran utama dari kurikulum yang
dinilai sangat penting, yaitu peran
konservatif, kreatif dan kritis evaluatif
D. Kurikulum pada dasarnya merupakan
suatu sistem. Artinya,kurikulum
merupakan suatu kesatuan yang terdiri
dari komponen-komponen yang saling
berkaitan antara satu dengan yang
lain.
E. Tantangan kurikulum yang harus
dihadapi di era masa depan adalah
bonus demografi, teknologi di ruang
kelas, globalisasi dan perubahan
kebijakan pendidikan, pendidikan abad
21.
2 Daftar materi yang sulit 1. Memahami tentang konsep dasar,
dipahami di modul ini rasional, dan landasan ilmu pendidikan

3 Daftar materi yang sering 1. Penggunaan kurikulum yang sesuai


mengalami miskonsepsi dengan karakteristik peserta didik

Peran Guru Dalam Pembelajaran


Judul Modul 2
Abad 21
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1
Karakteristik Pembelajaran Abad
21
2. Kegiatan Belajar 2
Profil Dan Kompetensi Guru
Abad 21
3. Kegiatan Belajar 3
Tugas Pokok Dan Fungsi Guru
Abad 21
4. Kegiatan Belajar 4
Strategi Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi yang 1. Karakteristik Pembelajaran Abad 21
dipelajari a. Fenomena dan karakteristik
pembelajaran abad 21
Komponen pembelajaran abad
21 yang meningkat interaksinya satu
sama lain, yaitu: (1) aktifitas
instruktur/guru/mentor/fasilitator, (2)
desain pembelajaran online, (3) data
sebagai sumber belajar (big data), dan
(4) strategi pembelajaran online, dan
(5) unjuk kerja peserta didik.
Keterampilan abad 21 ada 6 sebagai
berikut : 1) Berpikir kritis dan
penyelesaian masalah, 2) Kreatifitas
dan inovasi, 3) Pemahaman lintas
budaya, 4) Komunikasi, literasi
informasi dan media, 5) Komputer dan
literasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi, 6) Karir dan kehidupan.
b. Karakterisik peserta didik abad 21
Peran guru dalam dala Pada sisi
peserta didik terjadi pergeseran
karakteristik. Generasi z menghendaki
kebebasan belajar, menyukai hal baru
yang praktis, selalu terkoneksi internet,
lebih menyukai visual daripada verbal,
rentang perhatian pendek, suka
berinteraksi dengan banyak media,
suka berkolaborasi dan
berbagi namun tetap terjaga privasinya
pembelajaran abad 21
Peran guru lebih sebagai mentor,
fasilitator, kolaborator sumber daya
dan mitra belajar.
c. Model-model pembelajaran abad 21
Guru harus menjemput penerapan
model-model pembelajaran yang
sesuai seperti belajar penemuan
(discovery learning), pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran
berbasis masalah dan penyelidikan,
belajar berdasarkan pengalaman
sendiri, pembelajaran kontekstual,
bermain peran dan simulasi,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran
kolaboratif, maupun diskusi kelompok
kecil.
d. TPACK kerangka integrasi teknologi
dalam pembelajaran abad 21
Penerapan praktis TPACK mencakup 8
domain yaitu; (1) menilai peserta didik,
(2) memahamkan materi, (3)
memahami peserta didik, (4)
merancang kurikulum, (5)
merepresentasikan data, (6) mengelola
pembelajaran, (7) mendukung strategi
pembelajaran, (8) pengelolaan
pembelajaran dan integrasi
dalam konteks mengajar secara lebih
luas.

2. Profil Dan Kompetensi Guru Abad 21


a. Profil guru efektif abad 21
b. Kompetensi guru berdasarkan undang-
undang dan penyesuaiannya.
Kualifikasi akademik Guru yaitu; S-1/D4
yang diperoleh dari program studi
terakreditasi dengan memiliki
penguasaan empat kompetensi yaitu;
pedagogi, kepribadian, sosial dan
profesional.
c. Profil guru abad 21 yang memesona
3. Tugas Pokok Dan Fungsi Guru Abad 21
a. Profesi dan kedudukan guru dalam
pandangan yuridis,
Secara yuridis profesi guru diakui
secara sah sebagai bidang pekerjaan
khusus yang memerlukan keahlian
khusus
b. Tugas pokok dan fungsi guru
berdasarkan undang-undang
Tugas pokok dan fungsi guru semakin
mendapatkan tantangan penyesuaian
dalam menghadapi tantangan abad 21.
Menurut UUGD No 14 tahun 2015
tugas utama guru adalah mendidik,
mengajar,membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah
c. Penyesuaian tugas pokok dan fungsi
guru sesuai tantangan abad 21
Tugas pokok guru adalah ; (1)
merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan; (2) melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan; (3)
menilai hasil pembelajaran atau
pembimbingan; (4) membimbing dan
melatih peserta didik; dan (5)
melaksanakan tugas tambahan yang
melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru.
Guru selama melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya harus
menyesuaikan tuntutan perkembangan
ipteks, masyarakat dan kebutuhan
peserta didik
d. Tugas pokok dan fungsi guru masa
depan
Guru perlu kreatif dan inovatif di dalam
pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya bahkan dituntut mampu
memprediksi perkembangan tugas
pokok dan fungsinya.
4. Strategi Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
a. Konsep dan paradigm pengembangan
profesi berkelanjutan
b. Guru sebagai professional yang
refleksitf
c. Konsep belajar mandiri dalam
pengembangan profesi berkelanjutan
d. Komponen dan keterampilan belajar
mandiri
e. Strategi pengembangan keprofesian
berkelanjutan
2 Daftar materi yang sulit Strategi Pengembangan Keprofesian
dipahami di modul ini Berkelanjutan

3 Daftar materi yang sering


mengalami miskonsepsi

Judul Modul 3 PEMBELAJARAN INOVATIF


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1
Pembelajaran Steam(Science,
Technology, Engineering, Art,
And Mathematics)
2. Kegiatan Belajar 2
Pembelajaran Berbasis
Neurosains
3. Kegiatan Belajar 3
Pembelajaran Digital
4. Kegiatan Belajar 4
Model Pembelajaran “Blended
Learning”
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Pembelajaran Steam
dipelajari a. Pengertian, tujuan, dan fungsi
pembelajaran STEAM
Definisi pembelajaran STEAM
merupakan suatu pendekatan
pembelajaran interdisipliner yang
inovatif dimana IPA, teknologi, teknik,
dan matematika diintegrasikan dengan
fokus pada proses pembelajaran
pemecahan masalah dalam kehidupan
nyata.
Tujuan pembelajaran STEAM dapat
mengasah tingkat literasi STEAM pada
peserta didik. Literasi STEAM menjadi
tujuan yang dapat dicapai oleh peserta
didik maupun pendidik. Bagi peserta
didik, literasi STEAM akan berguna
dalam perkembangan kehidupannya
dan bagi pendidik literasi STEAM
bermanfaat menunjang kinerja
mendidik generasi yang kompetitif dan
kolaboratif.
b. Prinsip-prinsip pembelajaran STEAM
Prinsip-prinsip pembelajaran STEAM
meliputi prnsip perhatian dan motivasi,
keaktifan, keterlibatan langsung,
pengulangan, tantangan, balikan dan
penguatan, perbedaan individual.
c. Tantangan-tantangan dalam
penerapan pembelajaran STEAM
1) Perbedaan pendekatan/cara dalam
menerapkan pembelajaran STEAM
2) Kurangnya standar yang jelas
3) Dianggap terlambat saat STEAM
hanya diterapkan pada pendidikan
4) tingkat menengah
d. Pembelajaran STEAM menggunakan
Model Problem Based Learning
Problem Based Learning atau
pembelajaran berbasis masalah
merupakan model pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar
bagaimana belajar, dan bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata
e. Pembelajaran STEAM berpusat pada
proyek
Pembelajaran STEAM yang berpusat
pada proyek didasarkan pada masalah
dunia nyata. Proyek-proyek ini
mengharuskan peserta didik untuk
meneliti, mengusulkan dan memilih
solusi, dan membuat desain. Setelah
prototipe atau model dibuat, peserta
didik menguji dan mempresentasikan
temuan mereka, dan jika waktu
memungkinkan, mereka mendesain
ulang proyek dan melakukan
perbaikan
2. Pembelajaran Berbasis Neurosains
a. Pengertian neurosains, kapasitas dan
Fungsi Bagian Otak Manusia
b. Cara otak kita belajar
c. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis
neurosains
d. Tahap-tahap pembelajaran berbasis
neurosains
3. Pembelajaran Digital
a. Konsep dan prinsip pembelajaran
digital
Pembelajaran digital adalah praktik
pembelajaran yang menggunakan
teknologi secara efektif untuk
memperkuat pengalaman belajar
peserta didik yang menekankan
instruksi berkualitas tinggi dan
menyediakan akses ke konten yang
menantang dan menarik, umpan balik
melalui penilaian formatif, peluang
untuk belajar kapan saja dan di mana
saja, dan instruksi individual untuk
memastikan semua peserta didik
mencapai potensi penuh mereka
b. Ragam pembelajaran digital
pembelajaran digital diterapkan
dengan menggunakan beberapa
prinsip, yakni; personalisasi, partisipasi
aktif peserta didik, aksesibilitas, dan
penilaian. Dalam hal pemanfaatan
pembelajaran digital, setidaknya ada 3
potensi atau fungsi pembelajaran
digital yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai
alat komunikasi, alat mengakses
informasi, dan alat
pendidikan atau pembelajaran.
c. Pembelajaran digital dalam praktek
pembelajaran di kelas.
Terkait dengan ragam pemanfaatan
Pembelajaran Digital, ada beberapa
aplikasi yang dapat diintegrasikan dan
dimanfaatkan dalam kelas digital,
diantaranya adalah penggunaan mobile
learning atau m-learning, pemanfaatan
media sosial seperti Facebook,
Instagram, Youtube, Snapchat, Twitter,
Whatsapp, Line, dan sebagainya;
pemanfaatan pembelajaran berbasis
permainan, serta pemanfaatan Cloud
Computing.

4. Model Pembelajaran “Blended Learning”


a. konsep pembelajaran blended learning
blended learning sebagai model
pembelajaran yang mengkombinasikan
antara pembelajaran online dengan
pembelajaran konvensional (tatap
muka). Pada pembelajaran model ini,
peserta didik difasilitasi untuk dapat
belajar dan mengulang materi secara
mandiri secara online serta melakukan
satu bagian sesi pembelajaran lainnya
dilakukan secara tatap muka di dalam
ruangan kelas.
b. karakteristik model pembelajaran
blended learning
karakteristik dari pembelajaran yang
menggunakan model blended
learning) diantaranya yaitu: (a) Model
blended learning menggabungkan
berbagai cara penyampaian, model
pendidikan, gaya pembelajaran, dan
menggunakan berbagai media
berbasis teknologi; (b) Model blended
learning mengkombinasikan pola
pembelajaran langsung (tatap muka),
belajar mandiri, dan pembelajaran
menggunakan sistem online; (c) Guru
dan orangtua memiliki peran yang
sama penting, dimana guru berperan
sebagai fasilitator dan orangtua
berperan sebagai pendukung.
c. Model-model pembelajaran blended
learning
Beberapa model pembelajaran
blended learning yang cukup sering
digunakan
dalam pembelajaran meliputi: (a)
Model Rotasi (Rotation Model): Model
kelas Station Rotation, model kelas
Lab/Whole Group Rotation, model
kelas Flipped (Flipped Clasroom),
model rotasi individu (Individual
Rotation); (b) Model Kelas Flex; (c)
Model Kelas Self-Blend; (d) Model
Enriched-Virtual
d. Merancang model pembelajaran
blended learning.
Ada tiga komponen penting harus
diperhatikan dalam merancang dan
mengembangkan aktifitas
pembelajaran dengan model blended
learning yaitu: (a) Standar capaian dan
tujuan pembelajaran; (b) Penilaian; (c)
Kegiatan pembelajaran
2 Daftar materi yang sulit 1. Pembelajaran Berbasis Neurosains
dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang sering 1. Alokasi waktu yang pajang
mengalami miskonsepsi

Perancangan Pembelajaran
Judul Modul 4
Inovatif
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1
Merancang Pembelajaran
Inovatif
2. Kegiatan Belajar 2
Merancang Pembelajaran Steam
3. Kegiatan Belajar 3
Merancang Pembelajaran
Blended Learning
4. Kegiatan Belajar 4
Merancang Pembelajaran
Project Based Learning
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang 1. Merancang Pembelajaran Inovatif
dipelajari a. Pengertian Rancangan Pembelajaran
Inovatif sesuai Abad 21
Rancangan pembelajaran adalah
suatu prosedur sistematis yang terdiri
dari beberapa komponen menjadi
satu kesatuan yang saling terkait dan
mempengaruhi untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu secara
konsisten dan teruji. Rancangan
pembelajaran inovatif dapat dimaknai
sebagai aktivitas persiapan
pelaksanaan pembelajaran yang
menerapkan unsur-unsur
pembelajaran terbaru di abad 21 dan
terintegrasi dalam komponen maupun
tahapan pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
b. Karakteristik Rancangan Pembelajaran
Inovatif Abad 21.
Karakteristik rancangan pembelajaran
inovatif ditandai dengan penerapan
unsur-unsur baru pembelajaran abad
21, antara lain: kolaborasi peserta
didik-guru, berorientasi pada HOTS,
mengintegrasikan ICT, berorientasi
pada keterampilan belajar,
mengembangkan keterampilan Abad
21 (4C) dan 6 literasi, serta penguatan
pendidikan karakter peserta didik.
Karakter lainnya yaitu adanya
penerapan konsep TPACK,
Neuorscience, Model pembelajaran
STEAM maupun Digital Learning.
c. Menyusun Rancangan Pembelajaran
Inovatif Abad 21
Penyusunan rancangan pembelajaran
inovatif sebaiknya didasarkan pada
urutan tiap komponen dan penerapan
prinsip-prinsip penyusunan RPP
berdasarkan Permendikbud No.22
Tahun 2016 dengan mengintegrasikan
karakterisitik pembelajaran inovatif
abad 21.
2. Merancang Pembelajaran Steam
a. Pengertian rancangan pembelajaran
inovatif dengan pendekatan STEAM
Rancangan pembelajaran STEAM yaitu
segala kegiatan persiapan
pelaksanaan pembelajaran yang
menerapkan unsur-unsur pendekatan
STEAM baik secara tertanam
(embedded) maupun terpadu
(integrated) dalam komponen
maupun tahapan rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan
guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
b. Langkah-langkah penyusunan RPP
dengan pendekatan STEAM
Langkah-langkah menyusun RPP
dengan pendekatan STEAM dapat
dimulai dengan menyusun rumusan
Tujuan Pembelajaran, mengeksplorasi
Materi Pembelajaran, menentukan
Model dan Metode Pembelajaran, dan
menentukan Media, Alat dan Sumber
Belajar, Menyusun Kegiatan
Pembelajaran, menyusun Penilaian
Pembelajaran, dan menyusun
Kegiatan Tindak Lanjut.
3. Merancang Pembelajaran Blended
Learning
a. Perencanaan Pembelajaran “blended
learning”
perencanaan pembelajaran inovatif
“blended learning”, diantaranya yaitu;
1) menentukan model “blended
learning” yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik, fasilitas
belajar, ketersediaan akses terhadap
teknologi, durasi jam pelajaran, dan
penguasaan aplikasi teknologi e-
learning oleh guru; 2) menyusun
rencana pembelajaran inovatif
“blended learning” yang mencakup
kegiatan: (a) menentukan tema
pembelajaran, menuliskan kembali:
identitas RPP, kompetensi inti, dan
kompetensi dasar dari RPP
konvensional ke dalam RPP “blended
learning”; (b) menganalisis rumusan
tujuan pembelajaran yang ada pada
RPP konvensional sebelum
dituangkan ke dalam RPP “blended
learning”; (c) menentukan metode
penilaian dan kegiatan pembelajaran
“blended learning” untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan; (d)
menganalisis kegiatan pelaksanaan
pembelajaran pada RPP
(konvensional) yang telah Anda buat
sebelumnya dan menyusun Rencana
Kegiatan Pembelajaran “Blended
Learning”; serta 3) menyiapkan bahan,
alat/media, dan sumber belajar tatap
muka dan daring.
b. Pemanfaatan teknologi e-learning
untuk pembelajaran online
Ada beberapa aplikasi teknologi e-
learning yang tersedia gratis di
enternet yang bisa dipakai guru untuk
melaksanakan pembelajaran “blended
learning” di sekolah, diantaranya
yaitu: Cisco Webex, SEVIMA EdLink,
Google Classroom, Zoom Cloud
Meeting, Edmodo, Moodle, dan
Schoology. Setiap aplikasi dapat
dimanfaatkan dengan
mempertimbangkan kelebihan dan
kelemahan masing-masing.
4. Merancang Pembelajaran Project Based
Learning
a. Pengertian dan Karakteristik
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek
intinya meletakkan pebelajar
sebagai subyek belajar yang aktif,
mendorong munculnya inisiatif dan
proses eksplorasi, memberikan
kesempatan menerapkan apa yang
dipelajari, kesempatan untuk
mempresentasikan atau
mengkomunikasikan dan
mengevaluasi kinerjanya
b. Merancang Pembelajaran Berbasis
Langkah-langkah merancang
pembelajaran Project Based
Learning dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut: Menelaah KI dan
KD, mana yang cocok, menulis
Identitas, Menuliskan Indikator,
Menuliskan Tujuan pembelajaran,
Menentukan Metode Pembelajaran,
Menuliskan Sumber Belajar,
Menentukan Langkah-langkah
Pembelajaran, dan Menilai Hasil
Pembelajaran.
2 Daftar materi yang sulit 1. Pembelajaran STEM masih sukar
dipahami di modul ini dipahami terlebih jika fasilitas dan
sumber daya sekolah yang belum
mendukung.
2. Langkah-langkah penyusunan RPP
dengan pendekatan STEAM perlu
pendalaman pembuatan perangkat
ajar dan media pembelajaran

3 Daftar materi yang sering 1. Perlu penanganan lebih lanjut jika anak
mengalami miskonsepsi menggunakan pembelajaran blanded
learning, siswa harus menguasai LMS
bahkan tidak semua siswa memiliki
daya dukung fasilitas hp/kuota yang
memenuhi

Anda mungkin juga menyukai