Anda di halaman 1dari 17

SIKAP TIDAK WAJAR SISWA XI MIPA 2 YANG MENYEPELEKAN

PELAJARAN UNTUK BOLOS SEKOLAH


Karya Ilmiah ini untuk Memenuhi Sebagian Nilai Keterampilan Semester 2

Gita Ardina

XI MIPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIJUNJUNG


2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Sikap Tidak Wajar Siswa Xl MIPA 2 yang Menyepelekan Pelajaran

untuk Bolos Sekolah

Nama : Gita Ardina

NIS : 10259

Muaro, Mei 2023

Wali Kelas, Guru Pembimbing,

Bella Silvia Yolanda, S.Pd Rosniati, M.Pd

NIP 19970724 202012 2 018 NIP 196409081987032004


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul " Sikap Tidak Wajar Siswa XI MIPA 2
Menyepelekan Pelajaran Untuk Bolos Sekolah"

Karya Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari pihak lain, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih

kepada:

- Ibu Rosniati Selaku Guru Mata Pelajaran B. Indonesia

- Ibu Bella Selaku Wali Kelas XI MIPA 2

- Orang Tua yang telah membantu secara finansial

- Teman – teman yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung

Penulis menyadari Karya Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat untuk kita semua.

Muaro, Mei 2023

Penulis
ABSTRAK

Gita Ardina. 2023. Sikap Tidak Wajar Siswa XI MIPA 2 Yang Menyepelekan Pelajaran Untuk
Bolos Sekolah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang perilaku membolos sekolah siswa XI
MIPA 2. Kajian utama dari penelitian ini adalah pengertian, penyebab serta dampak dari perilaku
bolos sekolah.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Dimana
penelitian dilakukan dengan data dari hasil pengamatan perilaku siswa XI MIPA 2.

Dari data yang ada penulis dapat menyimpulkan bahwa perilaku membolos sekolah yang sering
dilakukan siswa akan merusak masa depan siswa tersebut. Tidak hanya dirinya saja yang
dirugikan tetapi orang sekitarnya terutama orang tuanya yang sudah susah payah membiayai
sekolahnya agar masa depan anaknya terjamin, tapi malah makin membuat susah orang tuanya
jika terlambat sekolah karena membolos dan mengulang setahun lagi.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................
ABSTRAK............................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
D. Manfaat...............................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................
A. Pengertian..........................................................................................
B. Penyebab...........................................................................................
C. Dampak..............................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................
A. Jenis...................................................................................................
B. Objek..................................................................................................
C. Tempat, tanggal................................................................................
D. Teknik................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Perilaku bolos sekolah merusak masa depan..............................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya siswa merupakan harapan bagi bangsa. Kenakalan siswa merupakan suatu
bentuk perilaku siswa yang menyimpang dari aturan sekolah salah satunya ialah membolos atau
masuk tidak teratur. Membolos disebut kenakalan remaja karena membolos sudah merupakan
perilaku yang mencerminkan telah melanggar aturan sekolah.

Kata "bolos" sangat populer di kalangan pelajar atau siswa, baik di sekolah dasar atau ditingkat
menengah. Perilaku membolos Sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi banyak
pelajar. Setidaknya bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan. Hal ini disebabkan karena
perilaku membolos itu sendiri telah ada sejak dulu.

Faktor penyebab perilaku membolos siswa pada hakikatnya tidak hanya berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri (internal) melainkan dapat juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti
lingkungan sekolah dan keluarga. Contoh dari faktor internal yang menyebabkan perilaku
membolos yaitu karena ada tugas yang belum terselesaikan, kurangnya motivasi belajar dari
siswa, dan hilangnya minat akademik siswa. Contoh faktor eksternal yaitu keadaan keluarga
yang tidak memotivasi, sikap orang tua yang masa bodoh terhadap sekolah, tidak senang sekolah
karena siswa lain, guru ataupun permasalahan dalam keluarganya.

Perilaku membolos sekolah yang sering dilakukan tentu akan membawa dampak bagi siswa itu
sendiri. Jika sering dilakukan dan tidak segera diatasi, maka perilaku membolos ini akan menjadi
kebiasaan yang bisa di bawah hingga dewasa. Adapun dampak dari perilaku membolos sekolah
diantaranya, yaitu mengalami kegagalan dalam pelajaran, mengalami marginalisasi atau perasaan
tersisihkan oleh temannya, hilangnya rasa disiplin, ketaatan terhadap peraturan sekolah
berkurang, siswa dapat tidak naik kelas bahkan bisa dikeluarkan dari sekolah.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis melakukan penelitian untuk mengetahui alasan-alasan


atau penyebab bolos sekolah siswa kelas XI MIPA 2 serta diharapkannya agar dapat
meminimalisirkan perilaku bolos sekolah siswa kelas XI MIPA 2 yang dituang dalam karya
ilmiah yang berjudul " Sikap Tidak Wajar Siswa XI MIPA 2 Yang Menyepelekan Pelajaran
Untuk Bolos Sekolah".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

" Mengapa Perilaku Bolos Sekolah Merusak Masa Depan ? "


C. Tujuan

1. Untuk Memenuhi Sebagian Nilai Praktek Bahasa Indonesia Semester ll

2. Meminimalisirkan Perilaku Bolos Sekolah Siswa kelas XI MIPA 2.

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat memberikan masukan pada guru-guru yang berada di sekolah dalam

meminimalisir perilaku bolos di sekolah.

2. Diharapkan dapat meminimalisir perilaku boros pada siswa di sekolah


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Bolos Sekolah

" Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia membolos merupakan perilaku tidak

masuk sekolah, tidak libur tetapi banyak siswa yang meliburkan diri atau

melarikan diri " ( Maryati, 2003 : 170 )

" Perilaku membolos merupakan suatu tindakan atau perilaku siswa yang tidak

masuk sekolah dengan alasan yang tidak jelas serta peserta didik meninggalkan

jam pelajaran tertentu tanpa izin dari pihak guru ataupun pihak sekolah yang

bersangkutan " ( Arianti, 2017 : 21 )

" perilaku membolos adalah perilaku atau tindakan tidak adanya seseorang siswa di

Sejumlah sekolah tanpa sepengetahuan atau izin dari orang tua. Perilaku membolos

Dilakukan dengan meninggalkan rumah atau meminta izin dengan alasan pergi ke

Sekolah tetapi berpaling ke tempat lain dan tidak terlibat dalam kegiatan sekolah "

( chunninghan, 2010 : 34 )

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa perilaku membolos atau pulang
sekolah adalah perilaku tidak masuk sekolah dengan alasan tidak jelas dan tanpa sepengetahuan
atau izin dari orang tua.

B. Penyebab Bolos Sekolah

Faktor-faktor Penyebab Membolos antara lain :

- Faktor dari Dalam Diri Anak itu Sendiri ( Internal )

1. Pada umumnya anak tidak ke sekolah karena sakit


2. Ketidakmampuan anak dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

3. Kemampuan intelektual yang tarafnya lebih tinggi dari teman -

temannya.

4. Dari banyaknya kasus di sekolah, ternyata faktor pada anak yaitu

kekurangan motivasi belajar yang jelas mempengaruhi anak.

- Faktor dari Luar Anak ( Eksternal )

A. Keluarga

1. Keadaan Keluarga

Keadaan keluarga tidak selalu memudahkan anak didik dalam menggunakan waktu untuk belajar
sekehendak hatinya. Banyak keluarga yang masih memerlukan bantuan anak-anaknya untuk
melaksanakan tugas-tugas di rumah, bahkan tidak jarang pula terlihat ada anak didik yang
membantu orang tuanya mencari nafkah.

2. Sikap Orang Tua

Sikap orang tua yang masa bodoh terhadap sekolah, yang tentunya kurang membantu mendorong
anak untuk hadir ke sekolah. Orang tua dengan mudah memberi surat keterangan sakit ke
sekolah, padahal anak membolos untuk menghindari ulangan.

B. Sekolah

Hubungan anak dengan sekolah dapat dilihat dari anak-anak lain yang menyebabkan ia tidak
senang di sekolah, lalu membolos.

Anak tidak senang ke sekolah karena tidak senang dengan gurunya.

Selain itu faktor yang mendukung adanya perilaku membolos pada siswa di sekolah antara lain:
orangtua yang kurang dalam memberikan perhatian terhadap pendidikan anaknya, guru yang
kurang menyenangkan, pelajaran yang dianggap sulit, pengaruh buruk dari teman-temannya,
siswa yang kurang sadar akan arti pentingnya pendidikan, dan siswa yang belum mempunyai
rasa tanggungjawab dan rasa rendah diri (Aridlowi , 2010:87).

Menurut Surya (2001:122) kebiasaan membolos dapat bersumber dari berbagai faktor baik
internal maupun eksternal. Secara internal, kebiasaan membolos bersumber dari dalam diri siswa
yang antara lain berkaitan erat dengan faktor kecakapan potensial maupun actual, kematangan
perkembangan, sikap dan kebiasaan, minat, kestabilan emosional, pengalaman, kemandirian,
motivasi berprestasi, kualitas kepribadian dan sebagainya. Faktor eksternal yang mempengaruhi
kebiasaan membolos dapat bersumber dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
pergaulan teman sebaya. Faktor dalam keluarga yang menjadi sumber timbulnya kebiasaan
membolos, yaitu suasana keluarga yang kurang mendukung, keterbatasan sarana keluarga,
kurangnya keharmonisan hubungan dalam keluarga.

Menurut Setyowati (2004:72) beberapa masalah yang dihadapi siswa yang membolos antara lain:

1. Adanya perasaan tidak nyaman

2. Mempunyai musuh di sekolah

3. Tidak suka dengan beberapa mata pelajaran yang dianggap tidak penting atau tidak di sukai

4. Merasa tertinggal dalam pelajaran yang tidak mampu

5. Tidak suka guru yang mengajar

6. Adanya tekanan dari teman

7. Situasi sekolah yang tidak mendukung untuk belajar

8. Memang karena tidak berminat untuk bersekolah

Lingkungan sekolah yang kurang baik dapat menjadi sumber timbulnya kebiasaan membolos
seperti suasana kelas kurang menyenangkan, sikap guru yang kurang baik, hubungan antar siswa
kurang baik, lingkungan sekolah yang kurang baik, materi pelajaran yang kurang menarik dan
sebagainya.

Lingkungan sekolah yang kurang baik dapat menjadi sumber timbulnya kebiasaan membolos
seperti suasana kelas kurang menyenangkan, sikap guru yang kurang baik, hubungan antar siswa
kurang baik, lingkungan sekolah yang kurang baik, materi pelajaran yang kurang menarik dan
sebagainya.

Menurut Prayitno dan Amti (2004:98) penyebab siswa membolos dari sekolah adalah sebagai
berikut:

1. Tak senang dengan sikap atau perilaku guru

2. Merasa kurang mendapatkan perhatian dari guru

3. Merasa dibeda-bedakan oleh guru

4. Proses belajar mengajar yang membosankan

5. Merasa gagal dalam belajar


6. Kurang berminat terhadap mata pelajaran

7. Terpengaruh oleh teman yang membolos

8. Takut masuk karena tidak membuat tugas

Dari beberapa faktor diatas dapat disimpulkan bahwa faktor dari perilaku membolos yaitu intern
atau yang bersumber dari dirinya sendiri, dan faktor ekstern atau faktor yang bersumber dari
lingkungan sekitarnya. Akibat dari kebiasaan membolos ini siswa dapat mengalami kegagalan
dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena tertinggal mata pelajaran. Masalah akan muncul
disaat siswa yang membolos tidak memahami materi bahasan.
(http://www.jejakpendidikan.com/2017/04/faktor-faktor-penyebab-membolos.html?m=1)

C. Dampak Bolos Sekolah

Dampak Negatif dari Perilaku Membolos Sekolah, yaitu :

1. Pelajar yang sering membolos sekolah akan mengalami kegagalan dalam pelajaran.

2. selain mengalami kegagalan dalam belajar. Pelajar tersebut juga dapat mengalami perasaan
tersisihkan oleh teman-temannya. Hal ini terjadi karena manakala pelajar tersebut sudah begitu
parah keadaannya sehingga teman-temannya menjauhinya.

3. Dampak negatif dari perilaku membolos sekolah juga dapat membuat pelajar menjadi
kehilangan rasakedisiplinannya dan ketaatan terhadap peraturan sekolah berkurang, dan yang
lebih parah adalah pelajar tersebut dapat dikeluarkan dari sekolah. (
https://www.smkn1airgegas.sch.id/ ).
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam Karya Ilmiah ini adalah metode kualitatif dan
pengamatan. Bog dan Taylor mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Menurut keduanya, pendekatan dengan metode kualitatif diarahkan
pada latar dan individu tersebut secara utuh ( holisdie ).

Di antara alasan pengambilan metode penelitian kualitatif ini adalah karena mencoba
meminimalisir perilaku bolos sekolah yang terjadi di kelas Xl MIPA 2 yaitu tepatnya di SMA
Negeri 1 Sijunjung. Selain itu metode ini sesuai jika penulis hendak mendapatkan wawasan
tambahan. Alasan berikutnya yaitu karena metode kualitatif dapat memberikan rincian yang
kompleks tentang perilaku bolos sekolah.

Secara umum penelitian ini termasuk juga dalam jenis penelitian lapangan (pengamatan).
Yaitu penulis langsung ke lapangan atau ke objek penelitian untuk mengetahui secara langsung
perilaku bolos sekolah tersebut atau perilaku membolos.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian. Objek
penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapat jawaban maupun solusi dari
permasalahan. Objek adalah benda atau hal lain yang dijadikan sasaran penulis melakukan
penelitian. Objek penelitian ini dilakukan di lingkungan sekolah penulis. Objek yang akan diteliti
adalah beberapa orang di kelas penulis yang terlibat dalam perilaku membolos sekolah.

C. Tempat, tanggal penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah penulis. Penulis memilih lokasi ini karena Berdasarkan
pengamatan di kelas penulis terkait perilaku siswa membolos sekolah.

2. Tanggal penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian, pelaksanaan
penelitian, sampai laporan pembuatan penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari
2023 sampai bulan Mei 2023.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

A. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan
melakukan pengamatan langsung pada suatu kegiatan yang sedang berlangsung.

Observasi diarahkan pada kegiatan yang memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena
yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Dari
pengamatan, akan mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga diperoleh pemahaman atau
sebagai alat re - checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya.

Observasi ini dilakukan oleh penelitian selama penelitian untuk meminimalisir perilaku
bolos sekolah atau membolos terhadap siswa Xl MIPA 2.

B. wawancara

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam merupakan cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara
langsung bertatap muka dengan informasi dengan maksud mendapat gambaran lengkap tentang
topik yang diteliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dan
informasi mengenai perilaku bolos sekolah atau membolos siswa Xl MIPA 2.

C. dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi merupakan suatu teknik


mengumpulkan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen, baik tertulis,
gambar, maupun elektronik. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau
wawancara, akan lebih Kredibel dan dapat dipercaya kalau didukung oleh dokumen-dokumen
dari narasumber. Dokumen yang akan dikumpulkan adalah berupa dokumen-dokumen terkait
pengaruh perilaku bolos sekolah terhadap siswa XI MIPA 2.
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah peneliti melakukan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi maka
selanjutnya peniliti akan melakukan analisis data untuk menjelaskan lebih lanjut tentang
pembahasan. Peneliti menggunakan analisis pengamatan kualitatif untuk menjelaskan uraian
pembahasan yang telah diperoleh di kelas XI MIPA 2 dengan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari lingkungan sekolah penulis. Sebelumnya penulis sudah
melakukan analisis terhadap orang yang akan diwawancarai. Wawancara ini dilakukan untuk
memperkuat data yang diperoleh.

Berdasarkan hasil analisis data tentang perilaku bolos sekolah maka dapat dipaparkan
pembahasan sebagai berikut:

1. Perilaku Bolos Sekolah menyebabkan dampak negatif.

Penulis melakukan pengamatan pada narasumber pertama dari teman kelas penulis.
Pengamatan tersebut dilakukan pada hari Senin 15 Mei 2023 dan hasilnya adalah sebagai
berikut.

Narasumber merupakan seorang yang dalam semester ini hanya sekali bolos sekolah. Namun
saat kelas X dulu narasumber cukup sering melakukan bolos sehingga banyak pelajaran yang
tertinggal dan menyebabkan malas dalam belajar sehingga tidak fokus dalam belajar dan
fikirannya hanya cepat pulang sekolah.

2. Perilaku Bolos Sekolah dapat merusak masa depan

Masih di narasumber yang pertama karena penulis hanya melakukan penelitian ke satu
narasumber saja. Narasumber ini di kelas X nilainya turun karena perilaku bolos sekolah
tersebut. Sehingga saat penerimaan lapor wali kelasnya memberikan motivasi kepadanya agar
lebih semangat belajar dan tidak bolos sekolah lagi. Sehingga saat kelas Xl narasumber ini hanya
satu kali bolos sekolah dan mungkin itu karena narasumber lupa meminta izin kepada wali kelas.
Dan tidak ada niatan lagi untuk bolos sekolah.

Karena itulah pentingnya peran guru terhadap antisipasi dalam meminimalisir perilaku bolos
sekolah di SMA N 1 SIJUNJUNG agar siswa yang sering bolos tersebut tergerak hatinya untuk
tidak melakukan hal tersebut lagi dan lebih fokus dalam belajar sehingga tidak ada pelajaran
yang tertinggal dan bisa mempersiapkan masa depannya dari pendidikan sekolah di SMA
tersebut.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang " Sikap Tidak Wajar Siswa Yang Menyepelekan
Pelajaran Untuk Bolos Sekolah" maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perilaku bolos
sekolah terjadi karena ada 2 fakto yaitu faktor dari dalam diri siswa( internal ) dan faktor dari
luar diri siswa ( eksternal ). Namun itu juga tidak dapat kita jadikan alasan untuk bolos karena
perilaku bolos ini memiliki dampak buruk yang sangat banyak dan dapat merusak masa depan
kita.

Oleh karena itu penulis sangat berharap jika tidak akan ada siswa yang bolos sekolah lagi. Jika
kita sakit bisa menulis surat sakit dan jika ada urusan keluarga kita juga minta izin. Apalagi di
zaman sekarang ini untuk meminta izin tidak harus memakai surat karena bisa dikirim melalui
whatsaap guru atau wali kelas.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca bisa lebih mengetahuitentang cara
menanggulangi perilaku siswa yang suka membolos yang kerap dilakukan para siswa sekolah.
Dan hendaknya kita sebagai pelajar harus menghindari perilaku suka membolos karena perilaku
itu akan membuat kita menjadi anak bodoh yang tidak mempunyai pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/335475372/MAKALAH-BOLOS-SEKOLAH-docx
http://www.jejakpendidikan.com/2017/04/faktor-faktor-penyebab-membolos.html?m=1
https://www.smkn1airgegas.sch.id/ https://id.scribd.com/document/494499184/MAKALAH-
MEMBOLOS-SEKOLAH http://repo.iain-tulungagung.ac.id/18201/7/BAB%20IV.pdf
LAMPIRAN

Daftar Gambar

Daftar Pertanyaan

1. Apa saja alasan seorang siswa Xl MIPA 2 bolos sekolah?

2. Apakah ada rasa takut siswa Xl MIPA 2 jika bolos sekolah?

3. Bagaimana mengejar ketinggalan pelajaran jika sering bolos sekolah?

4. Apa dampak bolos sekolah terhadap siswa?

5. Mengapa masih banyak siswa bolos sekolah jika sudah mengetahui dampaknya?

Anda mungkin juga menyukai