Anda di halaman 1dari 16

SOAL 1 :

1. Ketepatan Target Usia:

a. Psikologi perkembangan anak membantu penyunting memahami tingkat pemahaman dan minat
anak-anak pada berbagai tahap usia.
b. -Pengetahuan ini memungkinkan penyunting untuk menyesuaikan gaya penyuntingan agar sesuai
dengan tingkat perkembangan kognitif dan emosional anak-anak.

2. Bahasa Sesuai Usia:

a. Mengetahui bahasa anak yang sesuai dengan usia tertentu membantu penyunting memilih kata-
kata dan frasa yang dapat dipahami dan menarik bagi pembaca cilik.
b. Penyunting perlu memastikan bahwa terjemahan tidak hanya akurat secara linguistik, tetapi juga
relevan dengan pemahaman dunia anak-anak.

3. Kreativitas dan Imajinasi:

a. Psikologi perkembangan anak membantu penyunting memahami cara anak-anak menggunakan


imajinasi dan kreativitas mereka.
b. Pengetahuan ini memungkinkan penyunting untuk memelihara elemen-elemen kreatif dalam teks
sehingga dapat merangsang imajinasi pembaca anak.

4. Aspek Emosional dan Moral:

a. Memahami aspek emosional dan moral perkembangan anak membantu penyunting memilih dan
menyunting cerita atau pesan yang sesuai dengan nilai-nilai dan sensitivitas anak-anak.
b. Penyunting perlu memastikan bahwa isi buku mendukung perkembangan emosional positif dan
mempromosikan nilai-nilai yang sesuai.

5. Gaya Penyampaian yang Efektif:

a. Penyunting perlu memahami cara terbaik menyampaikan cerita atau informasi agar sesuai dengan
preferensi dan kebutuhan anak-anak.
b. Pengetahuan tentang bahasa anak membantu penyunting menemukan gaya penyampaian yang
menarik dan mudah dipahami oleh pembaca cilik.
SOAL 2 :

1. Pengecekan terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam menyunting novel terjemahan dilakukan
untuk memastikan kualitas terjemahan dan kesetiaan terhadap naskah asli. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa hal ini penting:

1. Kesesuaian dengan Naskah Asli (Unsur Intrinsik):

- Gaya Bahasa: Penyunting perlu memastikan bahwa gaya bahasa asli dari novel tersebut tetap
terjaga. Gaya bahasa mencakup pemilihan kata, ritme kalimat, dan penggunaan gaya penulisan
khas penulis.
- Tata Bahasa dan Kosakata: Pengecekan terhadap tata bahasa dan kosakata diperlukan agar
terjemahan tetap mempertahankan nuansa dan makna yang terkandung dalam naskah asli.

2. Konteks dan Kulturalitas (Unsur Ekstrinsik):

- Aspek Budaya: Novel seringkali mencerminkan budaya tempat asal penulisnya. Penyunting perlu
memastikan bahwa elemen-elemen budaya ini dipahami dan disampaikan dengan benar dalam
terjemahan agar pembaca dari berbagai latar belakang dapat memahami konteks cerita.
- Referensi Lokal: Terjemahan harus memperhitungkan referensi lokal, ungkapan, dan istilah khas
yang mungkin tidak langsung dapat diterjemahkan. Pengecekan ini membantu memastikan bahwa
pesan atau makna yang ingin disampaikan penulis tetap terjaga.

3. Kohesivitas dan Keselarasan (Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik):

- Kohesivitas Naratif: Penyunting perlu memastikan bahwa narasi tetap kohesif dan berkelanjutan.
Ini mencakup pemahaman alur cerita, pengembangan karakter, dan konsistensi dalam
penggunaan elemen-elemen naratif.
- Keselarasan Gaya Penerjemahan: Dalam novel terjemahan, penting untuk mempertahankan
keselarasan gaya penerjemahan agar keseluruhan karya terasa padu dan konsisten.

4. Ketepatan Terjemahan (Unsur Intrinsik):

- Pemahaman Makna Dalam: Pengecekan ini diperlukan untuk memastikan bahwa terjemahan
tidak hanya mengikuti kata-kata, tetapi juga menghantarkan makna yang tepat dari naskah asli.

Dengan melakukan pengecekan terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik, penyunting dapat membantu
memastikan bahwa novel terjemahan mempertahankan esensi dan kualitas karya asli sambil tetap dapat
dinikmati oleh pembaca yang mungkin memiliki latar belakang budaya atau bahasa yang berbeda.
2.

1. Pada poin pertama, "filmy white garter" mungkin dapat dijelaskan lebih lanjut untuk memastikan
pemahaman yang jelas. Apakah ini merupakan suatu objek atau hanya deskripsi dari garter tersebut?

2. Pada poin kedua, kalimat "Placing his hand lightly on her shoulder and stepping back, as if to get a
better look at her" bisa diperjelas lebih lanjut untuk memberikan konteks yang lebih mendalam. Mengapa
karakter tersebut melakukan tindakan tersebut?

3. Pada poin ketiga, penjelasan lebih lanjut tentang konteks atau alasan mengapa tangan yang dingin
menggantikan yang panas dapat menambah pemahaman pembaca.

4. Pada poin keempat, "sloping gently toward Edward" bisa dijelaskan lebih lanjut untuk memberikan
gambaran lebih mendetail tentang situasinya.

5. Pada poin kelima, penjelasan lebih lanjut tentang keadaan "weightless current" dan alasan karakter
menggandeng tangan Edward di atas air dapat memberikan konteks yang lebih baik.
Soal 3

1.

- Text Purpose: The purpose of the text is primarily hortatory, aiming to persuade the reader to
share the concerns about the rapid development of AI, specifically large language models
(LLMs). The author expresses a sense of urgency and advocates for a moratorium on the
development of more powerful AI models.
- Function: The text functions to raise awareness about the potential dangers of AI development,
especially in the context of advanced chatbots or large language models. It seeks to persuade the
reader to consider the risks associated with rapid AI progress and to support the idea of restricting
the development of more powerful AI models.
- Characteristics: The text is characterized by a combination of factual information, opinions, and a
sense of alarm. It discusses the rapid improvement in conversational abilities of large language
models and highlights the potential risks if not handled correctly. The author draws attention to
the ethical considerations and advocates for a moratorium on the development of more advanced
AI models.

2.

- Technical Terminology: The text contains technical terms such as "large language models," "AI
explosion," and "GPT-4," which may pose challenges in finding accurate equivalents in
Indonesian without losing their specific meanings.
- Cultural Nuances: Persuasive elements and the sense of urgency may need careful consideration
to ensure that the translated text conveys the intended emotional impact in Indonesian culture.
- Complex Sentences: The text includes complex sentences and nuanced arguments, which may
require careful restructuring to maintain clarity and coherence in the translation.
- Ethical and Moral Considerations: Expressions of the author's ethical compass and the call for a
moratorium involve subtle nuances that need to be accurately conveyed in the translation to
preserve the persuasive tone and intent.

Jawaban dalam Bahasa Indonesia:

1.

- Tujuan Teks: Tujuan teks ini terutama bersifat hortatory, yang bertujuan untuk membujuk
pembaca agar berbagi keprihatinan tentang pesatnya perkembangan AI, khususnya model bahasa
besar (LLM). Penulis mengungkapkan rasa urgensinya dan menganjurkan moratorium
pengembangan model AI yang lebih kuat.
- Fungsi: Teks berfungsi untuk meningkatkan kesadaran tentang potensi bahaya pengembangan AI,
terutama dalam konteks chatbot tingkat lanjut atau model bahasa besar. Laporan ini berupaya
membujuk pembaca untuk mempertimbangkan risiko yang terkait dengan kemajuan AI yang
pesat dan untuk mendukung gagasan membatasi pengembangan model AI yang lebih kuat.
- Ciri-ciri: Teks dicirikan oleh kombinasi informasi faktual, opini, dan rasa khawatir. Bab ini
membahas peningkatan pesat dalam kemampuan percakapan model bahasa besar dan menyoroti
potensi risiko jika tidak ditangani dengan benar. Penulis menarik perhatian pada pertimbangan
etis dan menganjurkan moratorium pengembangan model AI yang lebih maju.

2.

- Terminologi Teknis: Teks berisi istilah-istilah teknis seperti "model bahasa besar", "ledakan AI",
dan "GPT-4", yang mungkin menimbulkan tantangan dalam menemukan padanan yang akurat
dalam bahasa Indonesia tanpa kehilangan makna spesifiknya.
- Nuansa Budaya: Unsur persuasif dan rasa urgensi mungkin memerlukan pertimbangan yang
cermat untuk memastikan bahwa teks terjemahan menyampaikan dampak emosional yang
diinginkan dalam budaya Indonesia.
- Kalimat Kompleks: Teks mencakup kalimat kompleks dan argumen yang berbeda-beda, yang
mungkin memerlukan restrukturisasi yang cermat untuk menjaga kejelasan dan koherensi dalam
terjemahan.
- Pertimbangan Etis dan Moral: Ekspresi pedoman etika penulis dan seruan moratorium melibatkan
nuansa halus yang perlu disampaikan secara akurat dalam terjemahan untuk menjaga nada dan
maksud persuasif.
SOAL 4

1. The excerpt above is informational and explanatory in nature. It serves as an introduction to


Systemic Functional Linguistics (SFL), providing background information on its origins and key
influences.

2.

a. Text Purpose:

- The purpose of the text is informative. It aims to introduce and provide a brief overview of
Systemic Functional Linguistics (SFL) and its development, highlighting its roots in Firth's
system-structure theory and Halliday's experiences in China.

b. Functions:

- Informative Function: The text serves to inform the reader about the origins and development of
Systemic Functional Linguistics, emphasizing Halliday's theoretical contributions and the
influence of Firth and Wang Li.
- Historical Function: The text briefly traces the historical development of SFL, mentioning key
events such as Halliday's studies in China and fieldwork on Cantonese.

c. Linguistic Features:

- Technical Terminology: The text includes technical terms such as "scale-&-category theory" and
references to specific theories and publications, characteristic of academic discourse.
- Chronological Structure: The text follows a chronological structure, mentioning the influence of
Firth, Halliday's studies in China, and the development of SFL out of Halliday's scale-&-category
theory.
- Causal Relationships: The text highlights the influence of Firth and Wang Li on Halliday's
development of SFL, indicating causal relationships in the evolution of linguistic theories.

3. "Linguistik Fungsional Sistemik (SFL) adalah pendekatan fungsional terhadap linguistik. Ini
dapat ditempatkan dalam tradisi Inggris, dengan salah satu sumber utamanya adalah teori sistem-
struktur Firth (lihat misalnya 1957, 1968) (lihat entri tentang pengaruh dari J.R. Firth). Dari Firth,
Halliday mewarisi tradisi yang serius mempertimbangkan konteks penggunaan bahasa dan
menganggap teks sebagai fenomena sentral bahasa. Pada saat yang sama, Halliday juga mendapat
manfaat dari pengalamannya belajar dengan Wang Li di China dan melakukan penelitian
lapangan tentang Kanton di Delta Sungai Pearl dari 1947 hingga 1950 (lihat entri tentang
pengaruh dari Wang Li). Teori fungsional sistemik bahasa dikembangkan dari teori skala dan
kategori Halliday (1961) (lihat entri tentang teori skala dan kategori), dan publikasi pertama
tentang teori ini adalah "Kategori teori tata bahasa" milik Halliday (1961). Sebagai teori yang
berorientasi pada pendekatan fungsional dan antropologis terhadap bahasa, SFL Halliday
sebagian besar didasarkan pada konsepnya tentang bahasa sebagai sumber utama untuk membuat
makna dalam kehidupan manusia (lihat entri tentang bahasa sebagai sumber)."
SOAL 5

1. Saya setuju
Alasan:

(1) "Ecosystems are increasingly vulnerable to dramatic changes."

- Perlu dianotasi untuk menjelaskan mengapa ekosistem semakin rentan terhadap perubahan
dramatis. Apa yang menyebabkan peningkatan kerentanan ini? Apakah ada faktor-faktor tertentu
yang berkontribusi?

(2) "Island ecosystems have always been vulnerable to natural disruptions, such as storms and
volcanoes.

- Perlu dianotasi untuk memberikan contoh konkrit atau lebih rinci tentang kerentanan ekosistem
pulau terhadap gangguan alam, seperti badai dan letusan gunung berapi. Pengembangan ide ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika ekosistem pulau.

(3) "Human commerce is accompanied by the introduction of new pests, both consciously or
inadvertently."

- Perlu dianotasi untuk mengeksplorasi contoh konkret tentang bagaimana perdagangan manusia
mengenalkan hama baru secara sadar (contohnya, kudzu di Selatan Amerika Serikat atau kelinci
di Australia) atau tidak sengaja (seperti Russian thistle di AS). Penjelasan tambahan dapat
memberikan wawasan lebih lanjut tentang dampak perdagangan manusia pada keragaman
ekosistem.
SOAL 6

Anotasi Teks 1

- Ridiculous: Merujuk pada sesuatu yang konyol, aneh, atau tidak masuk akal. Dalam
konteks ini, mungkin digunakan untuk menyatakan bahwa suatu hal terlihat tidak masuk
akal atau bahkan lucu.
- Which is far a short of chore: Frasa ini mungkin memerlukan klarifikasi. Kemungkinan
besar, ini dapat dimaksudkan sebagai "which is far from a short of chore." Dengan
penyesuaian tersebut, frasa ini mungkin bermaksud menyatakan bahwa sesuatu itu jauh
dari menjadi tugas yang singkat atau mudah.
- I meditate: Ini adalah pernyataan bahwa seseorang sedang melakukan meditasi. Meditasi
adalah praktik untuk meraih ketenangan batin dan fokus.
- Now great: dapat diartikan sebagai pernyataan positif tentang sesuatu yang baru saja
terjadi, atau mungkin digunakan sebagai pertanyaan retoris atau ungkapan ironi
tergantung pada konteksnya.

Anotasi Teks 2

1. Community leadership and organization: Mengacu pada kepemimpinan dan organisasi dalam
suatu komunitas. Ini bisa melibatkan individu atau kelompok yang mengambil peran penting
dalam mengarahkan dan mengelola kegiatan di dalam komunitas.

2. Drawbacks as well as potential benefits: Menyoroti kekurangan atau kerugian, serta potensi
manfaat dari suatu tindakan atau kebijakan. Ini menunjukkan bahwa ada konsekuensi negatif dan
positif yang perlu dipertimbangkan.

3. BAMUS plays an effective role in maintaining the synergy between top-down and bottom-up
approaches and strategies: Merupakan pernyataan bahwa BAMUS (mungkin merupakan
singkatan atau akronim) memainkan peran efektif dalam menjaga sinergi antara pendekatan dan
strategi dari pihak puncak (top-down) dan dari bawah (bottom-up).

4. The outsiders or insiders: Menunjukkan perhatian terhadap dua kelompok yang berbeda, yaitu
mereka yang berada di luar (outsiders) dan di dalam (insiders) suatu entitas atau komunitas. Ini
bisa merujuk pada dinamika antara orang-orang yang terlibat dan yang tidak terlibat dalam suatu
kegiatan atau organisasi.

5. The status quo: Merujuk pada kondisi atau keadaan saat ini, tanpa perubahan atau inovasi
yang signifikan. Ini bisa mencakup pemeliharaan situasi yang ada tanpa adanya perubahan
substansial.
SOAL 7

1. "Planning is a role of effective principal":

- Perencanaan adalah peran kepala sekolah yang efektif: Terjemahan ini menggambarkan
bahwa perencanaan adalah tanggung jawab kepala sekolah yang efektif.

2. "to provide a basis for control in a school and set priorities to focus their emergencies on
important things first":

- untuk memberikan dasar kontrol di sekolah dan menetapkan prioritas untuk


memfokuskan keadaan darurat mereka pada hal-hal penting terlebih dahulu :
Menekankan bahwa perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian di sekolah
dan membantu menetapkan prioritas dalam menghadapi keadaan darurat, dengan
memprioritaskan hal-hal yang penting.

3. "The process of educational management consists of three basic functions, namely planning,
implementing, and controlling":

- Proses manajemen pendidikan terdiri dari tiga fungsi dasar, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian : Jelas menyatakan bahwa manajemen pendidikan
melibatkan tiga fungsi dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.

4. "A manager uses these functions to achieve educational organization goals and objectives":

- Seorang manajer menggunakan fungsi-fungsi ini untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi pendidikan: Menekankan bahwa manajer menggunakan fungsi-fungsi ini
untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi pendidikan.
Soal No. 8

Sistem manajemen sekolah merujuk pada pendekatan sistematis untuk mengorganisir tugas-tugas
kompleks di sekolah. Perangkat lunak ini dirancang khusus untuk mengelola dan
mengotomatisasi operasi serta proses manajemen sekolah sambil melakukan administrasi tanpa
kertas.

Ini mencegah lembaga menghabiskan waktu untuk tugas operasional dan juga menghilangkan
potensi kesalahan. Ada beberapa alasan mengapa lembaga memerlukan perangkat lunak
manajemen sekolah yang terampil. Yang utama tercantum di bawah ini:

1. Komunikasi Lancar
2. Membangun Branding
3. Pembayaran Online dan Manajemen Biaya
4. Meningkatkan Produktivitas
5. Transparansi dan Manajemen Mahasiswa
6. Manajemen Inventaris

- Eliminates potential errors: Merujuk pada kemampuan sistem manajemen sekolah untuk
menghilangkan potensi kesalahan. Ini menekankan pentingnya perangkat lunak dalam
meningkatkan akurasi dan mengurangi risiko kesalahan dalam proses manajemen sekolah.

-Well-versed school management software: Ungkapan "well-versed" di sini menunjukkan bahwa


perangkat lunak manajemen sekolah tersebut telah dipersiapkan atau dirancang dengan baik. Hal
ini menekankan pentingnya perangkat lunak yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan kompleks manajemen sekolah.

-Smooth Communication: Merupakan salah satu alasan utama lembaga menggunakan perangkat
lunak manajemen sekolah. Ini menyoroti kemampuan sistem untuk memfasilitasi komunikasi
yang lancar antara berbagai pihak terkait, seperti guru, siswa, dan orang tua, untuk meningkatkan
efisiensi dan kolaborasi.

In order to facilitate the implementation of school-based management, A guideline is needed that


can help schools understand and operationalize it at the school level. School-based management
guidelines as a reference for various parties in conducting school training and mentoring. With
these guidelines, it is hoped that the quality of education service management can improve, be
effective and efficient. with support from all parties including the community.

1. Manajemen Berbasis Sekolah: Merupakan pendekatan di bidang pendidikan di mana sekolah


memiliki kewenangan lebih besar dalam pengambilan keputusan dan mengelola sumber daya
mereka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan sekolah, guru, dan komunitas dalam
proses pengambilan keputusan.

2. Pembinaan dan Pendampingan Sekolah: Proses di mana pihak-pihak terkait, seperti para
pembina atau pendamping, memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada sekolah untuk
meningkatkan kinerja dan pencapaian pendidikan. Ini melibatkan berbagai aspek, termasuk
pengembangan kurikulum, manajemen sekolah, dan peningkatan keterampilan guru.

3. Kualitas Manajemen Layanan Pendidikan: Mengacu pada kemampuan dan efektivitas dalam
mengelola berbagai aspek layanan pendidikan, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan. Kualitas manajemen layanan pendidikan mencakup aspek-aspek seperti efisiensi
operasional, pemenuhan kebutuhan siswa, dan pemantauan terhadap pencapaian tujuan
pendidikan.

Terjemahan Inggris

1. School Based Management: This is an approach in the field of education where schools have
greater authority in making decisions and managing their resources. This aims to increase the
involvement of schools, teachers and communities in the decision-making process.

2. School Coaching and Mentoring: The process in which related parties, such as coaches or
mentors, provide guidance, support and direction to schools to improve educational performance
and achievement. It involves various aspects, including curriculum development, school
management, and improving teacher skills.

3. Quality of Education Service Management: Refers to the ability and effectiveness in managing
various aspects of education services, including planning, implementation and supervision. The
quality of education service management includes aspects such as operational efficiency,
meeting student needs, and monitoring the achievement of educational goals.
Soal No. 9

Kalokasi kata "membuat keputusan" dapat tergantung pada konteks kalimat atau paragraf
tertentu. Namun, secara umum, "membuat keputusan" dapat ditempatkan dalam berbagai posisi
dalam kalimat. Berikut beberapa contoh:

1. Awal Kalimat:

- Membuat keputusan yang sulit tidak pernah mudah, terutama ketika melibatkan banyak pihak.

2. Tengah Kalimat:

- Manajer harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan yang


signifikan.

3. Akhir Kalimat:

- Dia memerlukan waktu yang lama sebelum akhirnya membuat keputusan tentang arah yang
akan diambil.

4. Dengan Klausa Penggolong:

- Proses pengambilan keputusan, yang melibatkan evaluasi dan analisis mendalam, memerlukan
waktu.

5. Dalam Kalimat Bertanya:

- Apakah Anda sudah membuat keputusan tentang tempat yang akan Anda pilih untuk liburan?*

Pemilihan lokasi kata "membuat keputusan" akan tergantung pada alur dan penekanan yang
diinginkan dalam kalimat atau paragraf tertentu. Yang terpenting adalah menjaga kelancaran dan
kejelasan komunikasi dalam konteksnya.

Terjemahan Inggris

The allocation of the words "make a decision" can depend on the context of a particular sentence
or paragraph. However, in general, "make a decision" can be placed in various positions in a
sentence. Here are some examples:

1. Beginning of Sentence:

- Making difficult decisions is never easy, especially when multiple parties are involved.
2. Middle of Sentence:

- Managers must consider various factors before making significant decisions.

3. End of Sentence:

- He took a long time before finally making a decision about the direction to take.

4. With Classifying Clauses:

- The decision-making process, which involves in-depth evaluation and analysis, takes time.

5. In Questioning Sentences:

- Have you made a decision about the place you will choose for your holiday?*

The location of the words "make a decision" will depend on the desired flow and emphasis in a
particular sentence or paragraph. The most important thing is to maintain smooth and clear
communication within the context.
Soal No.10

Saat ini, orang-orang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Mereka bersaing dengan waktu untuk
menyelesaikan semua pekerjaan. Kehidupan yang serba cepat ini membuat mereka menyukai
segala sesuatu yang serba cepat dan instan. Hal ini diterapkan dalam kebiasaan makan mereka.
Mereka lebih memilih makanan yang disiapkan dan disajikan dengan cepat dibandingkan
makanan sehat yang membutuhkan waktu lama untuk disajikan. Makanan tersebut disebut
dengan fast food atau junk food. Banyak jenis makanan yang disukai dengan sempurna menjadi
bagian dari gaya hidup mereka karena tidak memerlukan waktu yang lama.

"Fast food" adalah kolokasi yang sering digunakan dan mengacu pada jenis makanan yang cepat
saji yang biasanya disajikan dan disiapkan dengan cepat di restoran atau gerai makanan.
Beberapa kolokasi umum yang terkait dengan "fast food" meliputi:

1. Makanan cepat saji:

- Contoh: Banyak orang memilih makanan cepat saji karena ketersediaan dan kenyamanannya.

2. Restoran cepat saji:

- Contoh: Restoran cepat saji populer ini selalu ramai pada jam makan siang.

3. Menu fast food:

- Contoh: Mereka memiliki menu fast food yang beragam, mulai dari burger hingga kentang
goreng.

4. Gerai makanan cepat saji:

- Contoh: Gerai makanan cepat saji ini tersebar di seluruh kota.

5. Minuman fast food:

- Contoh: Ketika kita berbicara tentang minuman fast food, minuman bersoda biasanya menjadi
pilihan utama.

Terjemahan Inggris

1. Fast food:

- Example: Many people choose fast food because of its availability and convenience.
2. Fast food restaurants:

- Example: This popular fast food restaurant is always busy at lunch time.

3. Fast food menu:

- Example: They have a varied fast food menu, from burgers to fries.

4. Fast food outlets:

- Example: These fast food outlets are spread all over the city.

5. Fast food drinks:

- Example: When we talk about fast food drinks, soft drinks are usually the main choice.

Anda mungkin juga menyukai