Dalam konteks pendidikan politik, partai politik memiliki tanggung jawab dalam
melakukan pendidikan politik bagi masyarakat luas agar menjadi warga negara yang
sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Pendidikan politik juga penting bagi generasi milenial dan generasi Z
untuk membangun pemahaman politik yang kritis dan meningkatkan partisipasi
politik.
Peran agen pendidikan politik dalam pelaksanaan partisipasi politik generasi muda
dapat berbeda antara negara demokratis dan negara otoriter. Di negara demokratis,
agen pendidikan politik mungkin lebih fokus pada memberikan pemahaman tentang
nilai-nilai demokrasi, hak-hak politik, dan partisipasi masyarakat dalam proses politik.
Sementara di negara otoriter, agen pendidikan politik mungkin lebih terbatas dalam
memberikan ruang untuk diskusi terbuka dan kritis terkait politik, namun mungkin
tetap berperan dalam menyebarkan pengetahuan dasar tentang sistem politik yang
berlaku.