Anda di halaman 1dari 2

KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN

kependudukan dan pembangunan memiliki hubungan yang erat, objek dari pembangunan itu
sendiri adalah masalah kependudukan sehingga informasi tentang jumlah penduduk dan komposisi
penduduk penting untuk diketahui. Begitupun dengan perencanaan pembangunan, semakin lengkap
dan akurat data kependudukan yang tersedia, semakin mudah dan tepat pembangunan itu dibuat.
Perencanaan pembangunan ini dituangkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik di
daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan, yang kependudukan perlu dipertimbangkan sebagai
tolok ukur pembangunan masyarakat. Dalam UU No. 52 Tahun 2009 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga mengamanatkan bahwa penduduk harus menjadi titik
sentral dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sedangkan Pembangunan berpusat pada penduduk dengan memperhatikan kondisi dan dinamika
penduduk, karena itu perlunya pemahaman masyarakat tentang pembangunan, di sisi lain keberhasilan
pelaksanaan pembangunan masyarakat sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakat.
Dengan demikian, laju pertambahan penduduk yang cepat tidak selalu merupakan penghambat bagi
proses pembangunan ekonomi jika jumlah penduduk itu memiliki kapasitas yang tinggi untuk
menghasilkan (sebagai produsen) dan menyerap hasil produksi yang dihasilkan (sebagai konsumen).
Pertambahan jumlah penduduk, tetapi tingkat penghasilan rendah tidak ada nada manfaat positif bagi
pembangunan ekonomi, dan justru menjadi satu masalah utama dalam pembangunan.
Selain pembangunan berpusat pada penduduk ada masalah kependudukan memiliki Kebijakan
yang berhubungan dengan dinamika kependudukan, yaitu perubahan terhadap tingkat fertilitas,
mortalitas, dan migrasi. Kebijakan kependudukan dapat mempengaruhi fertilitas, baik untuk
menaikkan maupun menurunkan angka kelahiran. Bahkan, banyak orang menganggap kebijakan
kependudukan identik dengan keluarga berencana. Kebijakan mortalitas langsung dihubungkan
dengan kesehatan, bahkan sering dihubungkan dengan klinik, rumah sakit, dan dokter. Migrasi
merupakan mekanisme redistribusi penduduk. Hanya dengan migrasi, distribusi penduduk dapat
dipengaruhi dalam jangka relative pendek. Program dan Kebijakan Kependudukan di Indonesia.
Kebijakan kependudukan yang ada di Indonesia adalah kebijakan keluarga berencana.
Program KB telah dapat mengubah pandangan dalam masyarakat yang pro natalitas, yang melihat
penduduk dan sudut kuantitas saja, menjadi pandangan antinatalis, yang menekankan pada
kesejahteraan masing-masing keluarga dengan membatasi kelahiran. Program kependudukan di
Indonesia diartikan sebagai kegiatan beyond family planning, yaitu kegiatan-kegiatan yang
menjangkau lebih jauh dari keluarga berencana.
Sebenarnya pembangunan dan kependudukan itu memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam
pembangunan, kependudukan itu harus dilihat demi kelancaran pembangunan itu sendiri, misalnya
suatu Negara hendak melakukan suatu pembangunan, maka Negara tersebut harus melihat laju dari
pertumbuhan penduduk, karena dengan melihat laju dari pertumbuhan penduduk dapat mengatur atau
menelaah kembali pembangunan yang hendak direalisasikan. Jika pembangunan tidak melihat akan
hal itu, maka bisa dipastikan suatu pembangunan itu tidak akan berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai